Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(PENGARUH LATIHAN OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LEMPAR


LEMBING MELALUI ALAT MODIFIKASI LEMBING TURBO/ ROKET
TERHADAP HASIL BELAJAR OLAHRAGA ATLETIK NOMOR
LEMPAR LEMBING)

XII MIPA 1

Disusun oleh:
1. Tahira Retno Sukma Kasih
2. Nadifa Luthfiati Safira
3. Ladia Syifa
4. Cindy Zulfi Yendri
Latar Belakang
Istilah atletik berasal dari bahasa Yunani ‘athlon’ yang memiliki makna bertanding atau
berlomba. Istilah athlon hingga saat ini masih sering digunakan seperti yang kita dengar
kata “pentathlon” atau “Decathlon.” Pentathlon memiliki makna panca lomba yakni
perlombaan yang terdiri dari lima jenis lomba, sedangkan Decathlon adalah dasa lomba
dengan perlombaan ini terdiri dari sepuluh jenis lomba (Suherman, 2001:1).
Cabang olahraga atletik merupakan ibu dari sebagian besar cabang olahraga, karena
di dalam gerakan-gerakan yang ada dalam atletik meliputi: jalan, lari, lompat, dan lempar
dimiliki sebagian besar cabang olahraga (Qomarullah, 2012).

Menurut Winendra (2008:68) mengemukakan bahwa lempar lembing


adalah salah satu olahraga dalam atletik yang menguji keandalan atlet
dalam melemparkan objek berbentuk lembing sejauh mungkin. Lebih
lanjut Nelistya, (2008:41) menjelaskan lembing adalah alat untuk berburu
dan perang. Lembing adalah sejenis tombak ringan dari jenis tombak
lainnya, tetapi untuk menggunakannya diperlukan keahlian tersendiri.

Sejarah Olahraga Atletik Nomor Lempar Lembing

Atletik merupakan cabang olahraga yang


diperlombakan pada olimpiade pertama pada tahun
776 sebelum masehi. Atletik yang kita ketahui sekarang
pada mulanya dimulai sejak diadakan olimpiade modern
yang pertama kali di Athena pada tahun 1896. Pada
tahun 1912 merupakan lahirnya badan dunia “IAAF”
(International Association of Athletics Federations).
Untuk perkumpulan atletik di Indonesia pertama kali
didirikan pada tanggal 03 september 1950 di Semarang
yang sekarang disebut dengan PASI (Persatuan Atletik
Seluruh Indonesia) (Qomarullah, 2012).

Olahraga lempar lembing disebut sebagai permainan lama manusia prabudaya perburuan,
lembing ini digunakan untuk berburu makanan untuk bertahan hidup dan mempertahankan hidup
dari kerasnya hutan rimba pada waktu itu. Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman,
lempar lembing kemudian dijadikan ajang perlombaan. Olahraga lempar lembing diikutsertakan
dalam pesta Olimpiade sejak tahun 1908 sebagai nomor perorangan untuk putra dan putri,
sekarang nomor ini dimasukkan ke dalam dasa lomba dan sapta lomba (Qomarullah, 2012).
Teknik Memegang Lembing

Teknik Amerika Teknik Finlandia Teknik Penjepit

Cara memegang lembing Cara memegang lembing Gaya penjepit ini caranya
dengan gaya Amerika adalah dalam gaya Finlandia ini dengan memegang lembing
dengan memegang lembing adalah memegang lembing pada bagian lilitan tali
pada bagian tali di antara jari pada bagian lilitan tali dengan dengan jari telunjuk dan jari
telunjuk dan ibu jari, lalu jari tengah dan ibu jari yang tengah berada di antara
telapak tangan dan jari lainnya bertemu, lalu diikuti oleh sisa lembing dengan posisi
menggenggam tongkat seperti jari lainnya yang menjepit. Gaya memegang
biasa. Gaya pegang ini juga menggenggam, namun jari lembing ini untuk mencegah
lebih mudah dilakukan telunjuk tetap lurus mengikuti terjadinya luka di siku karena
daripada gaya Finlandia. lembing. salah melempar

Teknik Membawa Lembing

Pegang lembing dan posisikan lembing berada di atas bahu. Dalam


hal ini posisi siku harus mengarah ke depan. Lalu arahkan lembing ke
depan dengan kemiringan 40 derajat ke area lemparan yang dituju.
Pada saat melakukan langkah pertama, usahakan bagian pinggul
tegak lurus dengan area target. Sebelum melempar, umumnya pemula
akan melakukan lari 10 langkah, sedangkan atlet biasanya bisa sampai
13 hingga 18 langkah.
Selama berlari, harus memastikan posisi memegang lembing harus
sesuai dengan teknik awal.
Ketika telah mencapai langkah akhir, putar kaki yang berlawanan
dengan tangan yang memegang lembing, lalu arahkan bagian pinggul
ke target lempar lembing.
Selanjutnya, lakukan gerakan kaki menyilang sambil menarik lembing
ke belakang. Dalam hal ini posisi tubuh harus condong ke belakang
untuk siap-siap melempar lembing di area target.
Teknik Lari Lempar Lembing
Saat awal berlari, pastikan kalian berlari sambil membawa lembing dengan posisi lembing
berada di atas kepala, lengan ditekuk ke depan, dan telapak tangan menghadap ke atas.
Seperti pada awal posisi memegang lembing. Yang harus diingat juga adalah posisi lembing
harus sejajar di atas garis paralel dengan tanah.
Pada bagian akhir dari awal terdiri dari langkah silang yang disebut dengan cross steps.
Selain itu ada beberapa cara lainnya seperti, jingkat (hot steps), langkah silang (cross steps),
langkah silang belakang (rear cross steps).
Pada cara cross step, saat kaki kiri diturunkan, lalu bahu diputar ke arah kanan secara
perlahan. Setelah itu lengan kanan bergerak ke belakang. Pada saat yang bersamaan ini titik
gravitasi turun selama melakukan awalan lari.
Perputaran bahu dan meluruskan lengan ini terus bergerak ke belakang tanpa terputus hingga
melewati atas kaki kiri. Hal tersebut menghasilkan tubuh yang condong ke belakang.
Pandangan mata harus lurus ke depan. Lalu, saat tungkai kanan mendarat dengan posisi
ditekuk lalu diakhiri oleh langkah silang. Setelah itu, angkatlah tumit kanan saat lutut bergerak
maju, lalu buka kedua tungkai dengan melangkahkan kaki kiri sejauh mungkin ke depan dan
injak ke arah kiri sedikit.
Dalam kondisi ini tetap jaga lembing dalam genggaman yang berada pada posisi setinggi
bahu. Pergelangan tangan harus terjaga dengan posisi menghadap ke atas agar ekor lembing
tidak menyentuh tanah.
Lalu pada fase terakhir ini, saat kaki kiri sudah diturunkan dalam akhir lemparan, lalu pinggul
berputar ke depan dan ditandai dengan putaran ke dalam kaki kanan dan lutut. Setelah itu
segeralah membuka bahu kiri, dan siku kanan di putar ke arah atas, lembing diluruskan di atas
lengan dan bahu ke arah target.
Lalu tekan kaki kiri seperti melompat dan disusul dengan kaki kanan ke dalam, lalu
meluruskannya sambil lutut kanan juga ikut lurus sehingga membentuk posisi membujur dari
badan, dan siap untuk melempar.

Teknik Melempar Lembing

Luruskan lengan dan mencondongkan badan ke belakang. Jangan


lupa untuk tetap pertahankan pandangan ke area target.
Gunakan kaki depan sebagai tumpuan, lalu dorong dengan kaki
lainnya. Ubah titik gravitasi dan berat badan ke depan sambil
bersiap untuk melemparkan lembing.
Pada saat yang bersamaan, lemparkan lembing ke arah atas
depan. Lepaskan lembing yang kamu pegang saat posisi tangan
berada di depan kaki tumpuan.
Lemparlah lembing sekuat tenaga, dan tetap jaga keseimbangan
tubuh ketika melempar.
Peraturan Olahraga Atletik Nomor Lempar Lembing

Peralatan Lempar Lembing


Dalam alat lembing terdiri dari tiga bagian yaitu, mata lembing, badan lembing, dan juga
tali lembing. Berat lembing untuk putra adalah 800 gram, sedangkan putri sebesar 600 gram.
Panjang lembing untuk putra adalah 2.60 m sampai 2.70 m. Sedangkan lembing putri memiliki
panjang 2.20 m sampai 2.30 m.
Lintasan Awalan Lempar Lembing
Menurut aturan yang berlaku, panjang lintasan awalan lempar lembing tidak boleh lebih
dari 36.50 m dan tidak kurang dari 30 m. Lintasan ini harus diberi tanda dengan dua garis
paralel 4 m terpisah dengan lebar garis 5 cm.
Lengkungan Batas Lempar Lembing
Lengkungan untuk batas lempar lembing ini dibuat dari kayu meta yang dicat putih dan
dipasang datar dengan tanah. Lengkungan ini merupakan suatu busur yang memiliki garis
tengah dengan radius 8 m. Garis lengkungannya berukuran 7 cm. Sepanjang 0.75 m dibuat
sebagai perpanjangan dari lengkungan lempar dan siku-siku terhadap paralel lintasan lari
awalan.
Area Pendaratan Lempar Lembing
Area pendaratan ini ditandai dengan busur yang ditarik dan dititik pusatkan dengan sudut
28.96 derajat.
Penilaian Lempar Lembing
Muhajir (2007) mengatakan bahwa, lemparan dapat dikatakan sah apabila lembing telah
menggores atau menancap di area pendaratan. Lemparan dikatakan tidak sah jika sewaktu
peserta melempar, kaki menyentuh lengkung lemparan. Sedangkan Ballesters mengatakan
bahwa lemparan akan dianggap sah jika mata lembing menyentuh tanah sebelum bagian
lembing yang lain, dan sepenuhnya harus jatuh ke dalam area pendaratan.

Persyaratan Lemparan Lembing yang Sah

Lembing harus dipegang pada lilitan tali, serta harus dilempar dari atas bahu dan bagian teratas dari
lengan.
Lemparan tidak sah jika mata lembing tidak menggores terlebih dahulu pada area pendaratan
sebelum bagian lainnya.
Pelempar tidak boleh memotong salah satu jalur paralel ketika sedang melempar lembing.
Lemparan dihitung tidak sah jika pelempar menyentuh garis lempar siku-siku terhadap garis paralel
dengan tubuh dari pelempar.
Setelah gerakan awal lemparan sampai lembingnya telah dilepaskan dan melayang, pelempar tidak
boleh memutar tubuhnya hingga membelakangi area pendaratan.
Pelempar tidak boleh meninggalkan jalur awalan sebelum lembing dilempar ke area pendaratan. Dari
sikap berdiri meninggalkan jalur lari awalan, dari belakang lengkung lempar, dan garis perpanjangan.
Lembing harus mendarat pada area pendaratan dan memberi tanda pendaratan, tidak harus
menempel hingga melubangi rumput.
Wasit menentukan pemenang dari lemparan yang sah dan jarak terjauh.
Modifikasi Pembuatan Lembing
Turbo/ Roket

Cara pembuatan alat modifikasi lempar lembing turbo/ roket:


1. Siapkan alat dan bahan.
2. Potong pipa paralon menggunakan gergaji dengan tinggi 75 cm.
3. Gunting fiber membentuk sayap turbo/ roket, kemudian rekatkan di ujung paralon
yang sudah dipotong empat ruas sisi untuk sayap lembing turbo/ roket.
4. Rekatkan setiap ruas sayap lembing turbo/ roket menggunakan lem tembak.
5. Lakban masing - masing setiap ruas sayap lembing turbo/ roket yang sudah di
lem tembak agar semakin kuat ketahanan alat modifikasi lempar lembing tersebut.
6. Rekatkan kembali menggunakan solatip hitam sebagai pelindung permukaan luar.
7. Potong kecil tutup ujung botol minuman sebagai penyangga pantulan, kemudian
rekatkan menggunakan lakban pada ujung paralon satunya.
8. Pada ujung paralon yang sudah terdapat penyangga pantulan gulungkan dengan
ban dalam bekas agar alat modifikasi lempar lembing tersebut semakin kuat
ketahanan pantulannya.
9. Rekatkan dengan lakban dan solatip hitam pada gulungan ban dalam bekas agar
lilitan tidak lepas.
10. Lilitkan tali benang wol ditengah – tengah paralon sebagai pegangan ruas jari
ketika melempar lebing turbo/ roket tersebut.

Link video pembuatan dan latihan kegiatan olahraga atletik nomor lempar
lebing dari modifikasi alat lempar lembing turbo/ roket :

https://youtu.be/aLBUSFxYiKk

Anda mungkin juga menyukai