Anda di halaman 1dari 5

SEJARAH LEMPAR LEMBING

Sejarah singkat olahraga lempar lembing, Lempar lembing merupakan suatu


aktivitas yang memerlukan kecekatan, teknik dan kekuatan dalam melempar sebuah
tongkat berbentuk tombak akan tetapi lebih ringan dan lebih kecil, seperti hal nya
olahraga atletik lain nya, lempar lembing ini merupakan hasil adopsi dari kebiasaan
(Ketangkasan) pada zaman tersebut. pada zaman dahulu lempar lembing ini lebih
digunakan masyarakat sebagai senjata ketangkasan untuk berperang atau berburu.
Aktifitas Lempar lembing mulai berkembang menjadi sebuah olahraga yaitu
ketika umat manusia mulai memasuki zaman bercocok tanam dan meninggalkan
aktivitas nomadennya yang kental dengan aktivitas berburu, sehingga terjadi
perubahan mulai dari gaya hidup aktivitas maupun kebudayaan seperti Lempar
lembing ini yang dahulunya digunakan untuk berburu pada masa itu mulai
berkembang menjadi sebuah Olahraga.
Walau belum ada catatan yang  otentik mengenai olahraga, Lempar lembing ini
dipresiksi telah berkembang pada zaman yunani klasik. sehingga jamak jika olahraga
atletik ini merupakan asal dari Olahraga atletik ini.
Lempar lembing ini merupakan olahraga yang mengharuskan atletnya untuk
melemparkan sebuah benda yang hampir mirip seperti tombak yang disbut
dengan Lembing sepanjang 2,5 meter sejauh mungkin, pada tahun 1908 lempar
lembing mulai dimasukan kedalam ssalahsatu cabang olahraga dalam olimpiade pada
saat itu lempar lembing sudah mulai banyak diminati ini terbukti dengan
berpartisipasinya 42 orang peserta (Atlit) Lempar lembung dari 11 Negara. Dan swedia
merupakan negara yang menjuarai olahraga lempar lembing ini yang kala itu diwakili
oleh Erik Lundqvist, ia berhasil melemparkan lembing sejauh 54,83 meter. akibat
perang dunia I maka olimpiade selanjutnya dilakukan pada tahun 1920 di antwerp, dan
Jonny Myyra dari Finlandia berhasil menjadi juara dengan lemparan sejauh 65,78
meter. myyra juga berhasil memenangkan Olympiade berikutnya di paris pada tahun
1924 dengan jarak lemparan sehauh 62,96 meter.

TEKNIK DASAR LEMPAR LEMBING,

Dalam bermain lempar lembing sangatlah perlu memahami dan mengetahui dari
teknik dasar bermain olahraga lempar lembing, teknik dasar lempar lembing yaitu
teknik memegang lembing membawa lembing dan melempar lembing, berikut
penjelasannya:
1. Teknik Memegang Lembing
Secara umum teknik memegang lembing ada 3 macam yaitu teknik amerika, teknik
finlandia dan teknik lembing penjepit atau tang, berikut penjelasannya:
 Teknik Amerika
Cara amerika adalah cara memegang lembing pada bagian belakang lilitan lembing
dengan jari telunjuk melingkar pada belakang lilitan dan ibu jari menekannya pada
bagian permukaan yang lain. Sementara jari yang lain turut melingkar pada badan
lembing dengan longgar.
 Teknik Finlandia

Cara finlandia adalah cara memegang lembing pada bagian belakang lilitan lembing
dengan jari tengah dan ibu jari, jari telunjuk berada sepanjang batang lembing dan
agak serong ke arah yang wajar. Sementara jari yang lainnya turut melingkar pada
badan lembing dengan longgar.
 Teknik Tang

Posisi tangan pada gaya ini adalah jari telunjuk dan jari tengah menjepit pegangan
paling belakang lembing, sementara jari jempol, jari manis dan telunjuk menggenggam
longgar lembing bagian pegangan sisanya.
2. Teknik Membawa Lembing

Secara umum teknik dasar dalam membawa lembing ada 3 yaitu :


Lembing dibawa di atas bahu dengan mata lembing menghadap serong ke atas.
Lembing dibawa di belakang badan sepanjang alur lengan dengan mata lembing menghadap
ke arah depan serong ke atas. Dan
Lembing dibawa di atas bahu dengan mata lembing menghadap serong ke arah bawah.
3. Teknik Melempar Lembing

Teknik dasar melempar lembing ada 3 yaitu pada saat awalan, saat melempar dan
pada akhiran, berikut penjelasannya:

Awalan
teknik awalan pada lempar lembing yaitu berlari membawa lembing diatas kepala
dengan lengan ditekuk, sikut menghadap ke depan dan telapak tangan menghadap
atas. Posisi lembing berada sejajar di atas garis paralel dengan tanah.
Bagian terakhir dari awalan terdiri dari langkah silang (cross step), pada bagian akhir
dapat dilakukan langkah dengan beberapa cara, seperti berikut:
Dengan jingkat atau hop step
Dengan langkah silang di depan atau cross step
Dengan langkah silang di belakang atau rear cross step
Proses peralihan atau cross step dilakukan saat kaki diturunkan.
Kedua bahu diputar dengan perlahan ke arah kanan (bukan kidal), lengan kanan mulai
bergerak dan diluruskan ke arah belakang dengan tubuh bagian atas condong ke
belakang. Pandangan selalu melihat lurus ke depan.
Lemparan
Pada gerak melemparkan lembing, tarik bahu sebelah kanan dan lengan melakukan
gerakan melempar melalui poros bahu dengan kuat ke depan atas.
Badan bergerak melewati kaki depan, lalu melepaskan lembing.
Sikap Akhiran
Pada gerak akhir lemparan dilakukan dengan melangkahkan kaki ke depan untuk
menyeimbangkan gerak agar tidak terjatuh dan tidak melebihi garis batas dari
lemparan.

PERATURAN LEMPAR LEMBING,

Ukuran, bentuk, berat minimum dan pusat gravitasi dari lembing ditentukan oleh
aturan dari International Association of Athletics Federations (IAAF).
Dalam sebuah kejuaraan internasional, laki-laki melempar lembing yang memiliki
panjang sekitar 2,6-2,7 meter dan dengan berat minimum 800 gram.
Sedangkan, untuk perempuan, melempar lembing yang memiliki panjang sekitar 2,2-
2,3 meter dengan berat minimum 600 gram. Lembing tersebut dilengkapi dengan
pegangan yang terbuat dari tali dan terletak pada bagian pusat gravitasi lembing.
Untuk laki-laki letak pusat gravitasi berada diantara 0,9-1,06 meter sedangkan untuk
perempuan berada diantara 0,8-0,92 meter.

 Dalam pertandingan berskala internasional seperti olimpiade, semua lembing disediakan oleh
panitia penyelenggara dan semua yang dipergunakan telah diperiksa sedemikian rupa hingga masing-
masing 99% identik satu sama lain berdasarkan kelasnya.
 Ketika dalam pertandingan, atlet lempar lembing hanya boleh menggunakan awalan hingga
melempar pada tempat yang disediakan.
 Melempar melebihi batas yang ditentukan merupakan lemparan yang tidak sah.
 Pendaratan lembing bisa dinyatakan sah dan dapat dinilai apabila bagian lembing yang jatuh
terlebih dahulu merupakan mata lembing pada area yang disediakan dengan posisi menancap tanah
atau hanya menggores tanah

DAN GAMBAR ALAT SERTA

LAPANGAN LEMPAR LEMBING

Anda mungkin juga menyukai