Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Olahraga adalah Suatu aktivitas yang dapat menyehatkan diri dari luar maupun dari
dalam atau lebih dikenal dengan nama sehat jasmani rohani. Adapun Beberapa Pendapat
atau Para Pakar yang mendefinisikan tentang Olahraga
Olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerakan badan yang dilakukan
oleh satu orang atau lebih yang atau dapat dikenal regu atau rombongan. Sedangkan
dalam kamus Webster’s New Collegiate Dictonary (1980) adalah ikut serta dalam
aktivitas tubuh untuk memperoleh kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau
dalam olahraga pertandingan (athletic games di USA)
Adapun Menuerut UNESCO mengartikan bahwa olahraga sebagai “setiap aktivitas
tubuh berupa permainan yang berisikan perjuangan melawan unsur-unsur alam, orang
lain, ataupun diri kita sendiri”.
Menurut Pakar Cholik Mutohir olahraga adalah proses sistematik yang berupa
segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina
potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota
masyarakat berupa permainan, petandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan
manusia yang memiliki Ideologi yang seutuhnya dan berkualitas berdasarkan Dasar
Negara atau Pancasila.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas penulis merumuskan masalah mengenai dua cabang olahraga.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lempar Lembing
Lembing adalah olahraga yang merupakan keturunan dari banyak bentuk
kompetisidiperebutkan di berbagai bagian dunia kuno yang melibatkan melemparkan
dari peluru. Lembing adalah salah satu peristiwa yang membentuk bagian dari Olimpiade
kuno, dan itu termasuk dalam perdana Olimpiade modern pada tahun 1896. Lembing
akhirnya diatur oleh lintasan dan lapangan payung tubuh, Federasi Atletik Amatir
Internasional (IAAF).
Javelin kompetisi paling dikenal melalui pemaparan yang diberikan olahraga pada
Olimpiade, di mana lembing adalah kejadian terpisah diperebutkan oleh laki-laki dan
perempuan. Javelin juga merupakan bagian dari dua tahunan Atletik Dunia kejuaraan
atletik dan berbagai daerah bertemu. Javelin kompetisi adalah bagian dari National
Collegiate Athletic Association (NCAA) tahunan kejuaraan trek dan lapangan. Ini juga
merupakan salah satu peristiwa yang meliputi baik dasalomba dan heptathlon.
Beruang lembing sejumlah kesamaan teknis ke lapangan olahraga tradisional lainnya
yang mengharuskan atlet untuk melempar peluru sejauh mungkin. Yang menembak,
melempar palu, dan cakram semua memerlukan atlet untuk mempertimbangkan berbagai
faktor fisik, termasuk efek angin, sudut di mana objek dilepaskan, ketinggian di mana
objek dilepaskan, dan kecepatan objek pada rilis. Ini adalah pertimbangan aerodinamis
spesifik lembing itu sendiri yang memisahkan olahraga ini dari peristiwa melempar lain.
Proyektil yang digunakan dalam lembing terdiri dari tiga bagian yang berbeda-
kepala, dibangun dari logam ringan; batang, yang terbuat dari serat karbon atau komposit
lain bahan sintetis dan cengkeraman, porsi lembing di mana objek dipegang oleh
pelempar sebelum pengiriman.
Berbeda dengan gerak kaki dan tubuh resultan posisi yang dicari oleh seorang atlet
untuk menghasilkan peluru yang sukses melempar atau rilis cakram, lembing aturan
melarang spin atau memutar dari tubuh pelempar sebelum pelepasan lembing (bagian
belakang pesaing mungkin tidak menghadapi garis melemparkan setiap saat sebelum
pelepasan lembing).
1. Cara Memegang
a. Cara Finlandia : Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan dengan ujung
atau mata lembing serong hamper menuju arah badan. Kemudian jari tengah
memegang tepian atau pangkal ujung dari tali bagian belakang (dilingkarkan,

2
dibantu dengan ibu jari ndiletakkan pada tepi belakang dari pegangan dan pada
badan lembing. Jari telunjuk harus lemas ke belakang membantu menahan badan
lembing. Sedangkan jari-jari yang lainnya turut memegang lilitan pegangan di
atasnya dalam keadaan lemas. Dengan cara Finlandia ini, jari tengah dan ibu jari
yang memegang peranan penting untuk mendorong tali pegangan pada saat
melempar (Syarifuddin, 1992).
b. Cara Amerika : Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan, dengan ujung
atau mata lembing serong hamper menuju kea rah badan. Kemudian jari telunjuk
memegang tepian atau pangkal dari ujung tali bagian belakang lembing, dibantu
dengan ibu jari diletakkan pada tepi belakang dari pegangan dan pada badan
lembing serta dalam keadaan lurus. Sedangkan ketiga jari lainya berimpit dan
renggang dengan jari telunjuk turut membantu dan menutupi lilitan tali lembing.
Jadi dengan pegangan cara Amerika ini jari telunjuk dan ibu jari memegang
peranan mendorong tali pegangan lembing pada saat melempar (Syarifuddin,
1992).
c. Cara Menjepit : caranya hanya menjepitkan lembing diantara dua jari tengah dan
jari telunjuk, sedangkan jari jari lainnya memmegang biasa.
d. Peralatan lembing
2. Konstruksi : Lembing terdiri dari 3 bagian : (1) mata lembing (2) badan lembing dan
(3) tali pegangan.
Badan lembing di buat dari metal dan pada ujung depan terpasang kokoh sebuah mata
lembing yang runcing.
Tali pegangan (melilit pada badan lembing) berada dititik pusat gravitasi dan tidak
melibihi garis tengah badan lembing dari 8 mm. Lilitan tali pegangan lembing harus
sama tebal dan bergerigi, tanpa sabuk atau benjolan.
Panjang lembing untuk putra adalah 2,6 – 2,7 m dan putri adalah 2,2 – 2,3 m. Berat
untuk putra 800 gr dan putri 600 gr.

3. Jalur Lari Awala


Panjang jalur awalan lempar harus tidak lebih dari 36,5 m dan tak kurang dari 30 m
dan harus di batasi dengan dua garis paralel selebar 5 cm yang saling terpisah sejauh 4
m.
Kemiringan kesamping dari jalur lari awalan max 1 : 1.000.
4. Garis Lengkung Lemparan

3
Lemparan harus dilakukan dari belakang garis lengkung lempar atau sebuah busur
dengan jari-jari 8 cm. Garis lempar ini terdiri dari garis batas lempar dicat putih
selebar 7 cm, atau terbuat dari kayu atau metal dan dipasang rata dengan tanah. Garis
lempar ini di perpanjang ke arah kanan dan kiri 75 cm di buat siku-siku atau tegak
lurus dengan garis paralel 4 m. Garis perpanjangan inipun dicat putih, lebar 7 cm dan
panjangnya 0,75 m.
5. Teknik – Teknik Dalam Lempar Lembing
Olah raga lempar lembing merupakan cabang olahraga atletik, dimana atlet dari
melemparkan lembing atau tombak pada lapangan dengan ukuran yang telah
ditentukan. Lembing yang digunakan dalam olahraga ini terbuat dari logam metal dan
pada ujungnya terdapat mata lembing yang bentuknya runcing. Lembing terdiri dari
tiga bagian, yaitu mata lembing yang berbentuk runcing, badan lembing, dan tali
pegangan pada lembing. Pada olahraga lempar lembing, panjang dan berat lembing
yang digunakan berbeda, untuk putra panjangnya 2,6 sampai 2,7 meter dengan berat
800 gram. Sedangkan untuk putri panjang lembing adalah 2,2 sampai 2,3 meter dan
beratnya 600 gram. Dalam olahraga lempar lembing terdapat beberapa teknik yang
harus diperhatikan, di antaranya adalah tentang cara memegang lembing, cara
membawa lembing, gaya melempar, dan sikap ketika melempar lembing.
a. Cara Memegang Lembing
Untuk memegang lembing ada terdapat aturan dan ketentuan khusus yang perlu
diperhatikan. Ada dua macam cara dalam memegang lembing, yaitu:
Cara Finlandia: antara kedua jari tengah dan ibu jari diletakkan pada bagian
belakang balutan lembing, sedangkan jari telunjuk diletakkan sewajarnya.
Cara Amerika: antara kedua jari telunjuk dan ibu jari diletakkan pada bagian
belakang balutan lembing.
b. Cara Membawa Lembing
Dalam membawa lembing, ada tiga cara yang bisa digunakan, yaitu:
- Tangan sebelah kanan ditekuk, kemudian lembing dipegang hingga sejajar
dengan telinga. Sementara mata lembing diarahkan ke depan agak serong ke
arah bawah.
- Tangan sebelah kanan ditekuk, kemudian lembing dipegang hingga sejajar
dengan telinga, tetapi mata lembing diarahkan ke depan dengan serong ke atas.
- Lembing dibawa oleh tangan kanan yang diletakkan di belakang badan dengan
mata lembing diarahkan ke depan serong atas.

4
B. Renang Gaya Bebas
Renang gaya bebas merupakan cara berenang dengan menghadapkan posisi muka
dan dada pada permukaan air, dengan diiringi dengan gerakan tangan yang saling
bergantian mengayuh dan mendorong air kebelakang yang bertujuan agar badan
terdorong kedepan sehingga dapat melaju dalam air. Selain itu gerakan kaki juga
diperlukan untuk menyeimbangkan badan dan sedikit membantu dalam laju perenang
dalam air yakni digerakkan keatas kebawah menyambuk air, namun gerakan kaki ini
tidak terlalu dipermasalahkan karena hanya sedikit berpengaruh pada perenang.
Berenang dalam gaya apapun tidak terlepas dari cara pengambilan napas, napas pada
gaya bebas ini dilakukan ketika tangan berada pada permukaan air dengan kepala
menoleh kearah kanan atau kekiri sesuai kenyamanan perenang, yang biasanya efisien
pada periode setiap 2 – 3 kayuhan tangan.setelah pengambilan napas kepala kembali
menghadap ke permukaan air sambil melihat dasar dengan gerakan tangan yang mulai
mengayuh lagi di atas permukaan air.
Gaya renang bebas ini merupakan cara berenang yang paling mudah dilakukan oleh
perenang pemula maupun professional yang dapat membuat badan melaju lebih cepat
dari pada gaya renang lainya.
Berdasarkan gerakan dalam renang gaya bebas bisa dikelompokkan dalam beberapa
langkah :
1) Gerakan dimana perenang memasukkan salah satu tanganya jauh kedepan kedalam air
yang bertujuan untuk menangkap air. Pada gerakan ini, paling tepat perenang
menolehkan kepala kearah kanan atu kiri sebelum pengambilan napas.
2) Gerakan tangan yang menarik air kearah samping pinggang dan melewati bahu.
3) Gerakan ketika perenang mendorong air kebelakang dengan menggunakan tangan den
kemudian tangan sejajar dengan permukaan air.posisi ini merupakan posisi yang
cocok untuk pengambilan napas dipermukaan air dengan posisi kepala yang benar.
4) Gerakan setelah pengambilan napas, yakni pemulihan atau pengembalian posisi
kepala yang menghadap ke permukaan air dengan mengeluarkan udara sedikit demi
sedikit dari mulut serta posisi tangan yang berada diatas permukaan air untuk memulai
gerakan dari awal lagi.
Teknik Renang Gaya Bebas
Menggunakan teknik yang benar menjadi hal terpenting dalam olahraga apapun,
karena teknik yang salah akan membuat tubuh kehilangan efisiensi, lambat, dan cepat
capek, begitupula dalam olah raga renang.

5
1) Gerakan Kaki
Gerakan kaki yang benar dalam berenang yakni dengan menggerakkan kaki keatas
kebawah dalam keadaan lurus tidak menekuk yang menyambuk air dengan
berpangkal pada paha seperti orang berjalan yang dilakukan terus menerus.
Gerakan kaki ini tidak boleh berpangkal pada lutut karena dapat menyebabkan
posisi badan tidak sejajar dengan air atau miring, sehingga semakin banyak energy
yang diperlukan untuk menggerakkan tubuh karena bertambah beratnya laju badan
untuk bergerak maju dan akhirnya mudah lelah. Gerakan kaki ini harus dilakukan
secara rileks dan pelan-pelan sehingga tidak berpengaruh pada gerakan lainya.

2) Gerakan Tangan
3) Gerakan tangan merupakan gerakan paling penting dalam berenang, karena
gerakan ini yang memberikan laju pada tubuh untuk bergerak dengan
mendorongkan air.
a) Posisi tangan pada awal gerakan yakni kedua tangan saling merapat sejajar
dengan permukaan air dan tubuh.
b) Dilanjutkan salah satu tangan mulai bergerak menarik air kea rah samping
pinggul serta melewati bahu dengan posisi tangan lainya masih lurus sejajar
dengan air dan tubuh.
c) Saat posisi tangan berada diatas permukaan air, tangan membuka dan agak
dibengkokkan dengan posisi ibu jari menghadap kebawah atau ke permukaan
air.
d) Saat gerakan tangan masuk kedalam air, tangan menukik tajam masuk
kedalam air serta mengayunkanya jauh kedepan dan kembali pada posisi
sejajar dengan permukaan air, namun pada saat itu pula tangan yang lainya
melakukan gerakan untuk menarik air dan mendorongnya, seperti yang
dilakukan gerakan tangan yang pertama.
e) Gerakan tangan ini dilakukan terus menerus dan pada periode kayuhan 2 atau
3 diselingi dengan pengambilan napas.

4) Cara Bernafas
Mengatur nafas merupakan hal yang paling penting dalam melakukan olah raga
baik renang maupun olahraga apapun. Setiap gaya dalam renang memiliki caranya
sendiri-sendiri untuk mengambil napas, pada gaya renang bebas kali ini napas

6
dilakukan ketika posisi tangan sejajar dengan tubuh membentuk posisi 180 derajat.
Kepala menoleh kearah kanan atau kekiri sesuai dengan kenyamanan perenang,
namun juga harus memperhatikan posisi tangan. Saat menoleh posisikan telinga
menempel pada bahu dengan dagu dinaikkan kepermukaan air. Posisi tubuh pada
saat pengambilan napas adalah miring menyesuaikan gerakan kepala, posisi kepala
disini juga tidak boleh terlalu menoleh keatas Karena dapat mengganggu
keseimbangan tubuh. Selain itu kepala juga harus tetap dalam keadaan sejajar
dengan air dan tubuh dengan pandangan kesamping, pengambilan napas dengan
posisi kepala mengarah kedepan diatas permukaan dapat mempengaruhi laju tubuh
yang semakin berat dan akan melambat. Setelah pengambilan napas, kepala
kembali menghadap ke permukaan air dan pada saat ini udara dikeluarkan sedikit
demi sedikit melalui mulut. Gerakan pengambilan napas dilakukan sesuai dengan
ketahanan perenang dalam menahan napas.

5) Gerakan kombinasi tangan, kaki & mengambil nafas


Gerakan kombinasi ini sangat dibutuhkan untuk mensingkronkan semua gerakan
sehingga gerakan lebih efisien dan menghasilkan laju yang optimal. Untuk
mensingkronkan semua gerakan diperlukan latihan terus menerus sampai ketiga
gerakan tersebut terbiasa dilakukan dan sudah diluar kepala. Semua gerakan dalam
renang dilakukan dengan rileks sesuai dengan kenyamanan perenang dengan teknik
yang benar dengan tubuh harus selalu sejajar dengan air untuk memepercepat laju
gerak tubuh serta tidak terlalu tergesa-gesa dalam berenang.

C. Bola Basket
1. Sejarah Permainan Bola Basket
Permainan Bola Basket diciptakan pada tahun 1891, Oleh Dr. James Naismith,
seorang guru Olahraga asal Kanada yang mengajar di sebuah perguruan tinggi untuk
para siswa profesional di YMCA (sebuah wadah pemuda umat Kristen) di
Springfield, Massachusetts, saat harus membuat suatu permainan di ruang tertutup
untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di New England.
Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di Ontario, Naismith
menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket pada 15
Desember 1891.

7
Pertandingan resmi bola basket yang pertama, diselenggarakan pada tanggal 20
Januari 1892 di tempat kerja Dr. James Naismith. Basket adalah sebutan yang
diucapkan oleh salah seorang muridnya. Olahraga ini pun segera terkenal di seantero
Amerika Serikat. Penggemar fanatik ditempatkan di seluruh cabang di Amerika
Serikat. Pertandingan demi pertandingan pun dilaksanakan di seluruh kota-kota
negara bagian Amerika Serikat.
Pada tahun 1920-an, gelombang perantau-perantau dari Cina masuk ke
Indonesia. Mereka pun membawa permainan basket yang sudah dua dasawarsa
dikembangkan di sana. Para perantau itu membentuk komunitas sendiri termasuk
mendirikan sekolah Tionghoa. Akibatnya, basket cepat berkembang di sekolah-
sekolah Tionghoa. Di sekolah-sekolah Tionghoa itu, bola basket menjadi salah satu
olahraga wajib yang harus dimainkan oleh setiap siswa. Tidak heran jika di setiap
sekolah selalu ada lapangan basket. Tidak heran juga jika pebasket-pebasket yang
menonjol penampilannya berasal dari kalangan ini. Pada era 1930-an perkumpulan-
perkumpulan basket mulai terbentuk. Kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya,
Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Medan menjadi sentral berdirinya
perkumpulan basket ini.
Usai Proklamasi Kemerdekaan, 17 Agustus 1945, olahraga basket mulai dikenal
luas di kota-kota yang menjadi basis perjuangan seperti Yogyakarta dan Solo. Pada
PON (Pekan Olahraga Nasional) I (1948) di Solo, bola basket dimainkan untuk
pertama kali di level nasional. Pada tahun 1951, Maladi salah satu tokoh olahraga
nasional, meminta Tonny Wend An Wim Latumeten untuk membentuk organisasi
basket di Indonesia. Jabatan Maladi waktu itu adalah sekretaris Komite Olimpiade
Indonesia (KOI). Atas prakarsa kedua tokoh itu maka pada 23 Oktober 1995
dibentuklah organisasi dengan nama “persatuan Basket seluruh Indonesia”. Pada
tahun 1955, diadakan penyempurnaan nama sesuai kaidah Bahasa Indonesia.

2. Lapangan, Waktu, dan Jumlah Pemain Bola Basket


a. Lapangan Bola Basket
Lapangan bola basket berbentuk persegi panjang dengan dua standar ukuran,
yakni panjang 28,5 meter dan lebar 15 meter untuk standar National Basketball
Association dan panjang 26 meter dan lebar 14 meter untuk standar Federasi Bola
Basket Internasional. Tiga buah lingkaran yang terdapat di dalam lapangan basket
memiliki panjang jari-jari yaitu 1,80 meter. Panjang garis tengah lingkaran pada

8
lapangan basket adalah 1,80 meter dengan ukuran lebar garis yaitu 0,05 meter.
Panjang garis akhir lingkaran daerah serang yaitu 6 meter. Sedangkan panjang garis
tembakan hukuman yaitu 3,60 meter.
Panjang papan pantul bagian luar adalah 1,80 meter sedangkan lebar papan
pantul bagian luar adalah 1,20 meter. Dan panjang papan pantul bagian dalam
adalah 0,59 meter sedangkan lebar papan pantul bagian dalam adalah 0,45 meter.
Jarak lantai sampai ke papan pantul bagian bawah adalah 2,75 meter. Sementara
jarak papan pantul bagian bawah sampai ke ring basket adalah 0,30 meter. Ring
basket memiliki panjang yaitu 0,40 meter. Sedangkan jarak tiang penyangga sampai
ke garis akhir adalah 1 meter.Keliling bola yang digunakan dalam permainan bola
basket adalah 75 cm–78 cm. Sedangkan berat bola adalah 600–650 gram. Jika bola
dijatuhkan dari ketinggian 1,80 meter pada lantai papan, maka bola harus kembali
pada ketinggian antara 1,20–1,40 meter.
b. Waktu Permainan Bola Basket
Waktu permainan 4 x 10 menit jika berpedoman dengan aturan Federasi Bola Basket
Internasional. Versi National Basketball Association waktu bermain adalah 4 x 12
menit. Di antara babak 1, 2, 3, dan babak 4 terdapat waktu istirahat selama 10 menit.
Bila terjadi skor yang sama pada akhir pertandingan harus diadakan perpanjangan
waktu sampai terjadi selisih skor. Di antara dua babak tambahan terdapat waktu
istirahat selama 2 menit. Waktu untuk lemparan ke dalam yaitu 5 detik.
c. Jumlah Pemain Bola Basket
d. Jumlah pemain dalam permainan bola basket adalah 5 orang dalam satu regu dengan
cadangan 5 orang. Sedangkan jumlah wasit dalam permainan bola basket adalah 2
orang. Wasit 1 disebut referee sedangkan wasit 2 disebut umpire.

3. Teknik Dasar Permainan Bola Basket


1. Passing
Passing atau operan adalah memberikan bola ke kawan dalam permainan bola
basket.
2. Dribble
Dribble dalam permainan bola basket adalah cara membawa atau menggiring bola
dengan memantulkan bola ke lantai. Bola dipantulkan dengan cara telapak tangan
mendorong bola ke lantai bukan memukul bola. Lengan dan Jari lemas tidak perlu
kaku.

9
3. Shooting
Setelah mempelajari tentang Passing dan Dribble maka pada kesempatan ini saya
ingin berbagi pengetahuan mengenai Teknik Dasar Bola Basket Shooting.
Shooting dalam bola basket adalah usaha memasukkan bola ke dalam keranjang
lawan.
4. Rebound
Rebound adalah suatu istilah dalam permainan bola basket di mana seorang
pemain menangkap atau mendapatkan bola pantul yang tidak berhasil masuk yang
ditembakkan oleh pemain lain. Pebasket yang melakukan Rebound kebanyakan
adalah yang berada posisi Center (tengah) dan Power Forward. Karena rebound
lebih efektif untuk orang yang bertubuh lebih tinggi dan yang lebih dekat dengan
ring basket.
5. Pivot
Gerakan yang satu ini merupakan dasar dari bermain bola basket, dengan posisi
bola yang masih ditangan (mempertahankan bola) dari lawan, dengan
menggunakan gerakan badan, putaran kaki atau badan tersebut dapat diputar
sampai 360 derajat, selama tidak bergeser kaki yang satunya. Karena satu kaki
sebagai tumpuan, atau poros, jika kedua kaki sama-sama bergerak maka akan
terjadi pelanggaran.

D. Bola Voli
1. Teknik Dasar Bola Voli
Beriku adalah beberapa teknik dasar dari permainan bola voli:
a. Service
Service adalah salah satu teknik dasar dari permainan bola voli yang wajib untuk
dipelajari untuk pemain baru dalam permainan bola voli. Apakah service itu?
service merupakan suatu bentuk teknik dalam memukul bola voli.
Pukulan tersebut harus melewati net menuju ke area team lawan dan menuju ke
area yang kosong atau bisa juga dengan mengarahkan bola ke arah pemain lawan
yang kurang ahli. Sehingga pemain lawan tidak mampu menguasai bola yang
diberikan team Kamu dan menjatuhkan bola didalam area lawan maka akan
bertambah poin.
Teknik service tersebut dilakukan pada saat team Kamu memperoleh poin. Dan
teknik service juga terbagi menjadi beberapa cara yaitu.

10
1) Service Bawah
Servis ini cocok dilakukan oleh pemula Langkah-langkah dalam melakukan
servise bawah yaitu:
 Pemain berdiri tegap dengan posisi kaki kanan ke depan dan badan
menghadap lurus dengan net.
 Berat badan harus bertumpu pada kaki yang dibelakang.
 Lambungkan bola voli ke arah atas dengan rendah.
 Tangan kanan ke belakang dan ayunkan ke depan menuju ke area team
lawan.
 Tangan dengan posisi mengepal dengan lalu pukul.
 Tumpuan diubah berat badan ke kaki yang ada didpen saat akan
memukul bola.
 Dan yang terakhir memindahkan kaki yang di belakang ke depan.
2) Service Samping
Langkah-langkah dalam melakukan service samping yaitu:
 Pemain berdiri tegak dengan posisi kaki menghadap ke salah satu sudut
pandang yang dituju.
 Pegang bola voli setinggi kepala dengan kedua tangan.
 Lambungkan bola voli ke depan badan.
 Ayunkanlah tangan ke belakang saat akan memukul bola.
 Tumpuan berat badan ke belakang dengan posisi kedua lutut sedikit
ditekuk.
 Untuk memukul bola angkatlah tangan hingga membentuk gerakan
seperti melingkar.
 Gerakan badan memutar sehingga menghadap net, kemudian tumpuan
dipindah kek kaki yang ada didepan.
3) Service Atas
Servis ini dilakukan dengan posisi bola berada di atas, Langkah-langkah
untuk melakukan service atas yaitu:
 Pemain berdiri dengan kedua lututnya menekuk dan salah satu kakinya
didepan.
 Tangan yang bukan untuk memukulbola melambungkan bola ke atas
dengan tinggi 1 meter diatas kepala dalam posisi didepan bahu.

11
 Berikutnya tangan yang untuk memukul bola dengan cepat tariklah ke
bagian belakang kepala untuk bersiap memukul dengan posisi tangan
menghadap ke depan.
 Loncatlah tubuh ke belakang dan secepatnya pukullah bola
menggunakan telapak tangan. Pada saat memukul posisi tangan harus
berada dalam posisi yang lurus agar tidak cidera.
 Saat akan memukul bola maka tumpuan dari berat badan harus berada
didepan.
4) Jump Service
servis ini dilakukan dengan cara melompat, Langkah-langkah untuk
melakukan jump service yaitu:
 Pemain berdiri tegap dengan posisi kedua kaki merapat.
 Bola voli dipegang dengan kedua tangan.
 Bola dilambungkan ke atas.
 Disaat bola melambung ke atas lakukan tolakan dengan salah satu kaki
berada didepan agar lompatanya sempurna dan optimal.
 Pindahkan tumpuan berat badan ke depan saat akan memukul bola.
 Yang terakhir lakukan pendaratan yang nyaman dan bagus.

E. Futsal
1. Pengertian Futsal
Kata Futsal berasal dari bahasa Spanyol, yaitu Futbol (sepak bola) dan Sala
(ruangan), yang jika digabung artinya menjadi “Sepak Bola dalam
Ruangan”. Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua regu, yang
masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke
gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama,
setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak
bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau papan.
Futsal turut juga dikenali dengan berbagai nama lain. Istilah “futsal” adalah istilah
internasionalnya, berasal dari kata Spanyol atau Portugis, football dan sala.
Futsal diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos
Ceriani. Keunikan futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan,
terutamanya di Brasil. Ketrampilan yang dikembangkan dalam permainan ini dapat
dilihat dalam gaya terkenal dunia yang diperlihatkan pemain-pemain Brasil di luar

12
ruangan, pada lapangan berukuran biasa. Pele, bintang terkenal Brasil, contohnya,
mengembangkan bakatnya di futsal. Sementara Brasil terus menjadi pusat futsal
dunia, permainan ini sekarang dimainkan di bawah perlindungan Fédération
Internationale de Football Association di seluruh dunia, dari Eropa hingga Amerika
Tengah dan Amerika Utara serta Afrika, Asia, dan Oseania.
Pertandingan internasional pertama diadakan pada tahun 1965, Paragua
menjuarai. Piala Amerika Selatan pertama. Enam perebutan Piala Amerika Selatan
berikutnya diselenggarakan hingga tahun 1979, dan semua gelaran juara disapu habis
Brasil. Brasil meneruskan dominasinya dengan meraih Piala Pan Amerika pertama
tahun 1980 dan memenangkannya lagi pada perebutan berikutnya tahun pd 1984.
2. Peraturan Dalam Bermain Futsal
a. Lapangan permainan
- Ukuran: panjang 25-42 m x lebar 15-25 m
- Garis batas: garis selebar 8 cm, yakni garis sentuh di sisi, garis gawang di
ujung-ujung, dan garis melintang tengah lapangan; 3 m lingkaran tengah; tak
ada tembok penghalang atau papan
- Daerah penalti: busur berukuran 6 m dari setiap pos
- Garis penalti: 6 m dari titik tengah garis gawang
- Garis penalti kedua: 12 m dari titik tengah garis gawang
- Zona pergantian: daerah 6 m (3 m pada setiap sisi garis tengah lapangan) pada
sisi tribun dari pelemparan
- Gawang: tinggi 2 m x lebar 3 m
- Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasif
b. Bola
- Ukuran: 4
- Keliling: 62-64 cm
- Berat: 390-430 gram
- Lambungan: 55-65 cm pada pantulan pertama
- Bahan: kulit atau bahan yang cocok lainnya (yaitu, tak berbahaya)
c. Jumlah Pemain
- Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 5, salah satunya
penjaga gawang
- Jumlah pemain minimal untuk mengakhiri pertandingan: 2
- Jumlah pemain cadangan maksimal: 7

13
- Batas jumlah pergantian pemain: tak terbatas
- Metode pergantian: “pergantian melayang” (semua pemain kecuali penjaga
gawang boleh memasuki dan meninggalkan lapangan kapan saja; pergantian
penjaga gawang hanya dapat dilakukan jika bola tak sedang dimainkan dan
dengan persetujuan wasit)
d. Perlengkapan pemain
Kaos bernomor, celana pendek, kaus kaki, pelindung lutut, dan alas kaki
bersolkan karet
Lama permainan
- Lama: dua babak 20 menit; waktu diberhentikan ketika bola berhenti
dimainkan. Waktu dapat diperpanjang untuk tendangan penalty
- Time-out: 1 per regu per babak; tak ada dalam waktu tambahan
- Waktu pergantian babak: maksimal 10 menit
F. Bola Kaki
1. Sejarah
Sejarah olahraga sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan -3 sebelum Masehi
di Cina. Di masa Dinasti Han tersebut, masyarakat menggiring bola kulit dengan
menendangnya ke jaring kecil. Permainan serupa juga dimainkan di Jepang dengan
sebutan Kemari]. Di Italia, permainan menendang dan membawa bola juga digemari
terutama mulai abad ke-16.
Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari.
Di beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan selama
pertandingan sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan
pada tahun 1365. Raja James I dari Skotlandia juga mendukung larangan untuk
memainkan sepak bola.  Pada tahun 1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan
sepak bola menjadi terkenal di lingkungan universitas dan sekolah. Kelahiran sepak
bola modern terjadi di Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika 11 sekolah dan
klub berkumpul dan merumuskan aturan baku untuk permainan tersebut. Bersamaan
dengan itu, terjadi pemisahan yang jelas antara olahraga rugby dengan sepak bola
(soccer). Pada tahun 1869, membawa bola dengan tangan mulai dilarang dalam sepak
bola. Selama tahun 1800-an, olahraga tersebut dibawa oleh pelaut, pedagang, dan
tentara Inggris ke berbagai belahan dunia.Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi sepak
bola dunia (FIFA) dibentuk dan pada awal tahun 1900-an, berbagai kompetisi
dimainkan diberbagai negara.

14
2. Aturan Permainan Sepak Bola
a. Lapangan
- Ukuran: panjang 100-110 m x lebar 64-75 m
- Garis batas: garis selebar … cm, yakni garis sentuh di sisi, garis gawang di
ujung-ujung, dan garis melintang tengah lapangan; … m lingkaran tengah; tak
ada tembok penghalang atau papan
- Daerah penalti: busur berukuran 18 m dari setiap pos
- Garis penalti: 11 m dari titik tengah garis gawang
- Garis penalti kedua: … m dari titik tengah garis gawang
- Zona pergantian: daerah … m (… m pada setiap sisi garis tengah lapangan)
pada sisi tribun dari pelemparan
- Gawang: lebar 7 m x tinggi 2,5 m
- Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasive
b. Ukuran Bola
- Ukuran standar bola sepak adalah berdieameter 68–70 cm dan berat 410–450
g, Tekanan 8–12 psi,
- Apabila bola dijatuhkan ke tanah, kelembaman bola sekitar 60 %, yang artinya
jika dijatuhkan dari ketinggian 1 meter, maka bola akan memantul balik
setinggi 60 cm.
- Bola tidak boleh sewarna dengan warna lapangan, maka tidak ada bola yang
berwarna hijau. ( meskipun dalam peraturan FIFA tidak ada peraturan resmi
mengenai warna bola ).
- Untuk mengatasi lapangan yang tertutup salju, harus digunakan bola berwarna
orange atau merah cerah.
- Lapisan bola tidak boleh polos, artinya harus bercorak, karena untuk
memperjelas penglihatan jika bola terkena efek berputar.

c. Team
- Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 11, salah satunya
penjaga gawang
- Jumlah pemain maksimal keluar lapangan(tidak termasuk cedera): 4
- Jumlah pemain cadangan maksimal: 12
- Jumlah wasit: 1
- Jumlah hakim garis: 2-4

15
- Batas jumlah pergantian pemain: 3 kecuali pertandingan uji coba
d. Perlengkapan Permainan
- Kaos bernomor (sejak tahun 1954)
- Celana pendek
-  Kaos kaki
- Pelindung tulang kering
- Alas kaki bersolkan karet
e. Lama Permainan
Lama permainan sepak bola normal adalah 2 × 45 menit, ditambah istirahat
selama 15 menit di antara kedua babak. Jika kedudukan sama imbang, maka
diadakan perpanjangan waktu selama 2×15 menit, hingga didapat pemenang,
namun jika sama kuat maka diadakan adu penalti. Wasit dapat menentukan
berapa waktu tambahan di setiap akhir babak sebagai pengganti dari waktu yang
hilang akibat pergantian pemain, cedera yang membutuhkan pertolongan, ataupun
penghentian lainnya. Waktu tambahan ini disebut sebagai injury time atau
stoppage time.
Gol yang dicetak dalam perpanjangan waktu akan dihitung menjadi skor
akhir pertandingan, sedangkan gol dari adu penalti hanya menentukan apabila
suatu tim dapat melaju ke pertandingan selanjutnya ataupun tidak (tidak
mempengaruhi skor akhir). Pada akhir tahun 1990-an, International Football
Association Board (IFAB) memberlakukan sistem gol emas (golden gol) atau gol
perak (silver gol) untuk menyelesaikan pertandingan. Dalam sistem gol emas, tim
yang pertama kali mencetak gol saat perpanjangan waktu berlangsung akan
menjadi pemenang, sedangkan dalam gol perak, tim yang memimpin pada akhir
babak perpanjangan waktu pertama akan keluar sebagai pemenang. Kedua sistem
tersebut tidak lagi digunakan oleh IFAB.

G. Golf
1. Pengertian Golf
Golf adalah permainan luar ruang yang dimainkan secara perorangan atau tim yang
berlomba memasukkan bola ke dalam lubang-lubang yang ada di lapangan dengan
jumlah pukulan tersedikit. Bola golf dipukul dengan menggunakan satu set tongkat
pemukul yang disebut klab (stik golf). Golf adalah salah satu dari permainan yang
tidak memiliki lapangan permainan yang standar, melainkan dimainkan di padang

16
golf yang masing-masing memiliki desain unik, dan biasanya terdiri dari 9 atau 18
hole (lubang). Aturan utama dalam golf adalah “memainkan sebuah bola dengan stik
golf dari daerah tee (teeing ground) ke dalam lubang dengan satu pukulan atau
beberapa pukulan berikutnya sesuai dengan Aturan”.
2. Lapangan Golf
Lapangan golf Riverside Jakarta Suatu padang golf memiliki sejumlah lubang (hole)
sebagai sasaran dari permainan ini. Lapangan Golf tidak memiliki standar melainkan
sesuai desain yang di inginkan,tapi pada umunya setiap lapangan terdiri dari 9 hole
atau 18 hole, dan kita harus menyelesaikan 18 Hole pada setiap permainan golf.
3. Peralatan yang digunakan pada Olahraga Golf
a. Tas Golf / Golf Bag
Tas ini berfungsi untuk membawa perlengkapan bermain golf lainnya, sehingga
mudah untuk membawa berbagai perlengkapan golf tersebut.
b. Stick / Golf club
c. Stick golf adalah peralatan utama yang sangat penting bilamana pada saat akan
bermain olahraga golf. Stick golf sendiri memiliki beberapa jenis antara lain:
1) Wood berfungsi untuk melakukan pukulan yang sangat jauh.
2) Iron berfungsi untuk melakukan pukulan yang jaraknya menengah.
3) Putter berfungsi untuk melakukan pukulan pada jarak yang pendek atau pada
ground.
d. Bola golf harus memiliki diameter 42,67 milimeter dengan berat lebih dari 45,93
gram.
e. Tee / pasak digunakan untuk meletakkan bola pada permukaan awal / penyangga
bola.
f. sarung tangan berguna untuk menghindari tangan licin ketika pada saat
memegang stick.
g. Sepatu golf. Sepatu ini digunakan agar pemain tidak cepat lelah karena
permainan golf biasanya menggunakan medan yang naik turun.

4. Teknik pukulan olahraga Golf


a. Tee off
Pukulan pertama diatas teebox dan dinamakan tee shot atau teeoff, hanya pada
pukulan pertama kita diperbolehkan meletakkan bola diatas penyangga atau biasa
disebut dengan tee.

17
b. Tee Shot
merupakan shot atau pukulan awal dari teening ground (Tempat awal atau start
memukul bola yang diawarahkan ke hole). Jenis pukulan tee shot umumnya
dilakukan dengan memakai driver (misalnya 1-wood) untuk hole yang panjang
atau stik iron pada lubang yang berjarak lebih pendek.
c. Bunker shot
jenis pukulan yang dilakukan apabila bola golf jatuh diatas bunker dan umumnya
menggunakan stik berjenis sand wedge
d. Fairway shot
untuk melakukan pukulan ini maka dipilih stik golf jenis iron atau wedge
e. Punch atau knockdown
jenis shot rendah yang merupakan teknik untuk menghindari apabila ada cabang
pohon atau tiupan angin yang kuat.
f. Putting
jenis shot yang tersulit untuk banyak pemain golf yang mana dilakukan diatas
green dan menggunakan putter.
g. Approach shot
jenis tembakan yang dilakukan untuk tujuan agar bola mendekat ke green. Shot
ini pada umumnya dilakukan di jarak dekat atau sedang. adapun jenis shot ini
dibagi dalam tiga jenis, yaitu :
Pitch dengan melambungkan bola ke atas green dengan menggunakan iron
sampai lob wedge.
Flop adalah teknik pukulan tinggi tapi langsung berhenti ketika sampai di tanah
dengan menggunakan stik berjenis lob wedge atau sand wedge. terakhir adalah
chip yaitu tembakan rendah lalu bergulir mengarah ke area green.

H. Tinju
1. Sejarah Tinju
Pada tahun ±1619 SM dipulau Kreta yaitu suatu pulau yang terletak dilaut
tengah rakyatnya telah melakukan olahraga tinju, dan pada tahun ± 1600 di Tiongkok
juga ada tinju. Pertandingan tinju yang pertama tercatat dalam sejarah adalah antara
lain melawan Abel. Kitab mahabrata juga mencatat pertandingan-pertandingan tinju,
hal mana mendahului pencatatan cerita-cerita perkelahian di antara bangsa Yunani,
Romawi, dan Mesir.  Meskipun boxing terkenal berabad-abad lamanya sebagai suatu

18
bentuk hiburan, namun kita baru mengenal tinju pada abad ke 18 di Inggris,
dikembangkan oleh seorang Inggris bernama Jamea Free, dan pada tahun 1730 ia
menjadi juara pertama di negeri Inggris.
Kemudian muncul lagi seorang bangsa Inggris bernama Branchton sebagai
petinju yang mempergunakan sarung tangan. Dan pada tahun 1743 ia membuat
peraturan tentang bertinju. Sedangkan petinju yang pertama terkenal adalah
seseorang berkembangsaan Yunani bernama Theagenes dari Thaos yang menjadi
juara pada Olympic Games tahun 450.Ia melakukan pertandingan sebanyak 1406 kali
dengan menggunakan cestus yaitu sarung tinju yang terbuat dari besi. Sebagian besar
penantang yang bertinju dengan Theagenes mengalami nasib malang tewas di ujung
kepalan Theagenes.
Pertandingan tinju Yunani Kuno adalah sejenis olah raga kuno dari setidaknya
abad ke-8 SM (berdasarkan puisi Iliad karya Homer) yang dilaksanakan dalam
berbagai konteks sosial diYunani. Sebagian besar bahan sumber mengenai tinju
Yunani Kuno yang diketahui ada berada dalam kondisi tidak lengkap atau sekadar
legenda sehingga sulit untuk mengetahui peraturan pertandingan, adat dan sejarah
olah raga ini dengan rinci. Meskipun begitu, jelas bahwa pertarungan tinju
menggunakan sarung tangan tinju merupakan bagian penting dari kebudayaan atletik
Yunani Kuno sepanjang zaman klasik awal. Hingga sekitar 500
SM himantes digunakan sebagai pelindung buku jari dan tangan. Himantes
merupakann tali kulit yang terbuat dari kulit lembu dengan panjang sekitar 3 hingga
3,7 meter yang membungkus mengelilingi tangan dan buku jari beberapa kali.
Di Indonesia tinju masuk dan dipopulerkan oleh Negara Hindia Belanda atau
KNIL (Koninklijk Nederlands Inside Large). Ring tinju yang pertama didirikan di
Indonesia pada jaman kolonial itu masih ada hingga kini, yaitu ring tinju di Jasdam V
Java serta Jasam VII Diponegoro (Semarang).
2.  Teknik Dasar
a. Dasar
Dasar-dasar kerja atau proyek harus tangkas dan kokoh. Yang sama berlaku
dengan tinju untuk pemula. Latihan beban biasa, dips, push up, pull up, jongkok,
betis kebutuhan mutlak sebagai nada otot-otot Anda adalah aspek penting dari
semua olahraga. Pada saat yang sama Anda juga harus memiliki stamina luar
biasa sebagai menerima pukulan lawan, secara drastis mengurangi tagihan energi
Anda. Oleh karena itu, mental mempersiapkan diri untuk beberapa latihan yang

19
brutal. Saya akan menyarankan bahwa Anda membagikan setidaknya satu jam
dari hari Anda untuk latihan fisik ini. Anda dapat mengambil berenang, berjalan
dan bersepeda dalam urutan berturut-turut periode waktu tertentu untuk sejumlah
dipilih hari. Kebugaran fisik dapat dilakukan di gimnasium, tapi aku akan benar-
benar merekomendasikan program kebugaran terbuka, sebagai udara segar,
memberi Anda tubuh cukup oksigen dan meningkatkan respirasi Anda. Anda
dapat mundur ke gym untuk latihan beban lebih lanjut.Tips dasar tinju, harus juga
disertai dengan diet khusus dan terkendali, yang memiliki menghitung kalori
tertentu dan seimbang dan penyediaan semua nutrisi yang mungkin
olahraga.Anda juga harus tahu bagaimana mengontrol Anda marah, dan oleh
karena itu, dianjurkan untuk mengambil Yoga dan meditasi.
b. Meninju
Menahan diri dari melangkah ke dalam ring pertempuran untuk sementara waktu
dan sebaliknya, praktek di karung tinju. Menganalisis pukulan Anda dan
membuat diri Anda nyaman dengan gerakan meninju. Anda juga akan melihat
bahwa pukulan Anda memperbaiki mereka sendiri, sebagai waktu berlalu.
Bahkan setelah Anda melangkah ke dalam ring, ini harus Anda latihan setiap hari
selama setidaknya 15 menit.Berikut serangkaian tinju dasar teknik ini adalah
untuk membuat pukulan brutal, sehingga satu pukulan menyebabkan rasa
sakit.Untuk mulai ini waktu Anda pukulan dengan urutan pernapasan seperti
memberikan 3 atau 4 pukulan dalam rentang waktu bernapas tunggal. Dengan
cara ini Anda akan juga mengembangkan beberapa irama punching yang baik
pada Anda sendiri seperti pada 1,1 – 2 di mana 1 dan 1 menunjukkan membuka
pukulan oleh tangan kiri dan yang ketiga adalah pukulan finishing yang mungkin
benar-benar menyakiti knock out lawan. Anda mungkin juga berlatih beberapa
tangan atas dan bawah tangan teknik yang akan membuat Anda membuat benar-
benar tepat dengan meninju gerakan. Pada akhirnya, jika Anda melihat gambaran
keseluruhan ini adalah semua tentang latihan dan kesabaran sebagai pukulan
Anda akan meningkatkan dengan waktu dan Anda akan mulai menggunakan
energi dengan energi maksimum.
c. Kerja Keras
Dasar-dasar tinju tidak hanya tentang pukulan, juga penting untuk bekerja pada
Anda gerak kaki yang menentukan sikap dan keseimbangan selama
meninju.Sikap yang terbaik adalah bahwa sampai sikap yang tepat sebagai sikap

20
ofensif, semi crouch dan crouch lebih defensif di alam. Sementara Anda berlatih
dasar-dasar tinju, sangat penting bagi Anda untuk acclimatize diri dengan
masing-masing gaya sikap dan cara memukul di setiap sikap. Anda harus dapat
memberikan pukulan yang baik dalam setiap sikap yang mungkin.Stances ini
adalah beberapa dasar tinju bergerak.
d. Pukulan
1) strike : pukulan yang tajam
2) jab : pukulan pengumpan tapi biasa jug jadi andalan bagi petinju kidal
3) alperkad: pukulan yang mengarah ke perut yang tujuanya untuk melemahkan
pertahanan lawan
4) hook : pukulan yang mengarah ke kepala tujuannya untuk menghilangkan
konsenterasi lawan
e. Menghindar
1)  Saisteb
2) Baisteb
3) Wiping
4) Dsb.

I. Gulat
1. Sejarah
Pada tahun 2500 SM cabang olahraga Gulat telah menjadi suatu mata pelajaran
di suatu sekolah di Negara Cina dan sekitar tahun 2050 SM gulat juga dipelajari oleh
orang-orang Mesir. Sejak Olympiade Kuno, gulat telah menjadi suatu acara
pertandingan, walaupun acara tersebut diadakan di dalam acara Pentahlon.
Pada Olympiade I tahun 1896 di Athena gulat Gaya Yunani-Romawi menjadi
suatu acara pertandingan tersendiri. Pada Olympiade III tahun 1904 di St Louis
Amerika Serikat, acara pertandingan gulat hanya untuk gaya catehras catch can saja.
Sedangkan pada Olympiade IV tahun 1908 di Inggris mengadakan pertandingan
gulat untuk dua gaya yaitu Yunani-Romawi dan catehras catch can. Peraturan gulat
Internasional baru diadakan pada Olympiade XI tahun 1936 di Berlin Jerman.
Sejak sebelum Perang Dunia II, Indonesia sudah mengenal sudah mengenal
gulat Internasional , gulat ini dibawa oleh tentara Belanda. Tahun 1941 – 1945
sewaktu Indonesia diduduki tentara Jepang, seni beladiri Jepang seperti Judo, Sumo
dan kempo masuk pula ke Indonesia, sehingga gulat secara berangsur-angsur 

21
menjadi hilang. Pada tanggal 7 Pebruari 1960 didirikan sebuah organisasi gulat
amatir Indonesia dengan nama Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI). Pertama
kali gulat dipertandingkan di PON V tahun 1961 di Bandung. Tahun 1962 pada
Asian Games IV di Jakarta, Indonesia menurunkan pegulat-pegulatnya secara full
team , mulai dari kelas 52 kg sampai dengan 97 kg, namun prestasi para pegulat kita
belum menggembirakan, Indonesia hanya meraih 2 medali perunggu melalui gulat
Mujari (kelas 52 kg) dan Rachman Firdaus (kelas 63 kg) yang keduanya bertanding
dalam gaya Yunani-Romawi. Dan sejak pembentukannya  tahun 1960, PGSI telah
banyak melakukan kegiatan baik local, nasional maupun Internasional.
2. Peraturan Pertandingan
Sesuai dengan umur, olahraga gulat dibagi dalam kelompok sebagai berikut  :
a. Gulat Mini                       :                6 – 12 tahun
b. Gulat anak-anak               :              13 – 16 tahu
c. Gulat Yunior                     :              17 – 20 tahun
d. Gulat Senior                    :           di atas 20 tahun
Pertandingan olahraga gulat dilakukan di atas matras berukuran 12 x 12 meter sesuai
dengan peraturan gulat Internasional dari Fila yang sudah disyahkan oleh PB. PGSI.
Selama bertanding pegulat harus memakai baju gulat Internasional (wrestlingsuit)
sesuai dengan warna dari sudut mana dia berada, biru atau merah. Wasit berada di
atara kedua pegulat di lingkaran tengah, pada waktu pegulat tinggal diam beberapa
saat maka wasit berteriak “open” agar daerah serangan dibuka untuk memberi
kesempatan pada lawan melakukan serangan.  Untuk perintah melakukan serangan
wasit berteriak “action” dan “contact” jika pegulat tidak melaksanakan perintah
wasit, maka wasit akan menghentikan pertandingan dan memberikan peringatan.
Setelah Olympic Games tahun 1964 di Tokyo, Jepang, waktu pertandingan menjadi
3 x 3 menit jatuhan, sebelumnya pertandingan berlangsung selama 12 menit. Pegulat
dinyatakan kalah jatuhan bila pundaknya mengenai lantai dalam hitungan 10
(sepuluh).
Olahraga gulat mempertandingkan 2 macam gaya yaitu gaya bebas dan gaya
Yunani-Romawi dan masing-masing meliputi kelas-kelas  :
1.       kelas 48 kg                                  6.   kelas 74 kg
2.       kelas 52 kg                                  7.   kelas 82 kg
3.       kelas 57 kg                                  8.   kelas 90 kg
4.       kelas 62 kg                                  9.   kelas 100 kg

22
5.       kelas 68 kg                                  10. kelas 100 kg + (over + 100 kg)

J. Hoki
1. Pengertian Hoki (Hockey)
Hoki (Hockey) merupakan suatu olahraga yang terdiri atas dua tim yang
bertarung satu sama lain, dengan mengadu teknik manuver bola ke gawang lawan
dengan menggunakan sebuah tongkat bengkok (Stick). Olaharaga hoki dapat
dimainkan oleh pria maupun wanita yang tergabung dalam 11 orang dalam satu tim.
Pemenangnya dapat ditentukan dari diperolehan tim mana yang memperoleh gol
terbanyak.
Olahraga permainan Hockey terdapat dua sumber asal-usul, yakni Persia Kuno
dan Mesir Kuno. Telah dapat diketahui bahwa hoki merupakan suatu permainan yang
dapat dimainkan antara dua regu yang setiap pemainnya akan memegang sebuah
tongkat bengkok yang disebut dengan stick untuk dapat menggerakkan sebuah bola.
Pada tahun 1800 sebuah almanak mencatat adanya permainan ini dan namanya
pun sudah hockey. Mungkin berasal dari kata hook (bagian bengkok stick).
Kemudian, di tahun 1886 terbentuk suatu induk organisasi hoki pertama, yaitu di
England, English Hockey Association. Yang akhirnya pada sekitar tahun 1890 hoki
menyebar  dan terkanal ke daratan Eropa. Tiap Negara akan menyusun peraturan
permainan nasionalnya sendiri, walaupun intinya dapat diambil dari peraturan
permainan IHB tersebut.
Semula para kolonis yang gemar memainkan olahraga hoki akan mendirikan
klub dan selanjutnya hoki berkembang secara luas dan khusus di kalangan bangsa
Belanda dan Eropa, serta segelintir bangsa sendiri yang beruntung diperkenankan
untuk ikut dalam organisasi hoki.  Kemudian, olahraga hoki diajarkan di SMA yang
memiliki banyak murid Belandanya (CAS, LYCEUM). Pada masa 1950 – 1955,
olahraga hoki mengalami puncak kepopuleran hoki di negara Indonesia, dapat dilihat
dari jumlah penggemar dan jumlah lapangan hokinya.
Olahraga hoki pada saat itu mulai diperkenalkan dan diajarkan di SMA yang
banyak di tempati siswa Indonesia, yakni persemaian bibit bagi perkemnbangan klub
hoki. Selain itu karena hoki sudah mulai terkenal dan harga alat hoki terjangkau
murah dikalangan para pelajar, umumnya pemain hoki yang sudah main membeli stik
sendiri, disamping disediakanyalah sejumlah stik oleh para klub untuk anggota yang
baru mulai belajar olahraga hoki.

23
Hoki berkembang sangat cepat di perguruan tinggi karena murid tamatan SMU,
tempat hoki dimainkan, melanjutkan memperkenalkan kegemaran sebagai mahasiswa
di perguruan tinggi di masing-masing, dan peralatannya pun disediakan.
Pada tahun 1939, kebangkitan olahraga hoki kembali atas prakarsa iskandar
simanjuntak yang akan mendirikan perkumpulan hoki andalas di kota Medan, dimana
memiliki anggota yang terdiri dari guru- guru dan siswa mulo Joshua Institut Medan.
Seiring dengan adanya proklamasi kemerdekaan republik indonesia, pada tahun 1945
organisasi olahraga hoki pun diperkenalkan dan diresmikan di atas prakarsa tokoh
olahraga yang bernama yusuf ismail, padmo, sumasto, s. Asikin, yang telah
mendirikan induk organisasi hoki di indonesia dengan nama persatuan hoki seluruh
indonesia yang dapat disingkat dengan PHSI.

2. Jenis-Jenis Hoki (Hockey)

Jenis olahraga hoki sendiri dikelompokkan menjadi 3 jenis berdasarkan tempat


bermain.

a. Hoki Lapangan (Field Hockey)

Hoki lapangan yakni suatu olahraga hoki yang dapat dimainkan dengan
menggunakan bola di atas lapangan atau rumput, atau lapangan rumput sintetis.
Permainan ini sangat terkenal sekali dimainkan oleh lelaki maupun wanita di
sejumlah negara-negara di dunia, terutama pada negara-negara di Indonesia,
Eropa, Asia Selatan, India, Pakistan, Australia, dan New Zealand. Sedangkan, di
negara USA dan Kanada, olahraga hoki sangat menonjol dimainkan oleh para
kaum wanita saja.

Hoki lapangan dapat dimainkan oleh 11 orang, hal ini termasuk 1 penjaga
gawang dari 2 tim. Hoki lapangan juga dapat menggunakan lapangan rumput
dengan ketentuan luas lapangan 60 yard x 100 yard dan ukuran gawang 7 fit x 4
yard atau 2,13 m x 3,66 m.

b. Hoki Ruangan (Indoor Hockey)

Hoki ruangan yakni suatu olahraga yang biasanya sering dimainkan di dalam
ruangan tertutup atau yang sering disebut dengan indoor. Hoki dalam ruangan
dapat dimainkan oleh 6 orang, hal ini termasuk penjaga gawang dari 2 tim.
Dengan memiliki ketentuan ukuran lapangan indoor hoki separuh dari field

24
hockey, dimana lapangannya terbuat dari ubin atau beton yang dilapisi dengan
ubin.

c. Hoki Es (Ice Hockey)

Hoki es yakn suatu olahraga yang dimainkan di atas es. Olahraga ini biasanya
berlangsung di dalam gim. Federasi olahraga ini ialah Federasi Hoki Es
Internasional. Amerika Serikat, Kanada, Ceko, Finlandia, Rusia, Slowakia, dan
Swedia masuk posisi 1, 2, dan 3. Bentuk permainan di olahraga ini hampir sama
dengan sepak bola. Permainan ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan alat
pemukul (stick) dan bola.

Hockey dalam ruangan dapat dimainkan oleh 11 orang termasuk 1 penjaga


gawang dari 2 tim dengan menggunakan lapangan es dengan ketentuan luas
lapangan 60 yard x 100 yard, dimana hoki es ini ebih banyak dimainkan di benua
Amerika dan Eropa.
3. Teknik-Teknik Hoki (Hockey)
a. Cara memegang stick ( The grip)
Kedua tangan yang memegang stick dengan posisi tangan kiri yang memegang
bagian bawah ujung stick dengan membentuk hurus, dimana segaris dengan
bagian kepala stick atau sekitar 10 cm dari ujung stick disesuaikan dengan tinggi
badan pemain hoki.
Posisi tangan kanan harus berada sedikit di bawah atau rapat dengan tangan kiri
dengan membentuk hurus juga dan stick dipegang secara erat oleh tangan.
Kemudian, dapat dilakukan latihan untuk forhand dan back hand, stop bola,
tapping, dan push. Sehingga, dirangkai menjadi forehand-backhand-farehand-
stop-push-forehand-backhand yang dilakukan tanpa bola.
b. Sikap siap dalam permainan ( The stance)
Sikap siap di dalam permainan hoki yakni dapat dilakukan dengan posisi kedua
kaki terbuka selebar bahu. Selanjutnya, lutut sedikit ditekuk dengan posisi badan
sedikit membungkuk ke depan dan pandangan mata harus selalu mengikuti
jalannya bola. Kemudian, Posisi tangan tetap memegang stick (push) dan selalu
siap untuk dapat melakukan stop bola atau merebut bola dari tim lawan.
c. Penguasaan bola (Ball control)

25
Penguasaan bola dapat dilakukan dengan cara latihan mendorong bola ke depan
sejauh 20 cm-30 cm. Lakukan pada posisi kaki di tempat dan menarik bola ke
belakang, mendorong bola ke arah kiri dengan cara forehand dan ke arah kanan
dengan cara backhand, dan membuat angka 8 dengan menggunakan bola dengan
cara mendorong bola ke depan kaki (membuat angka 8).
d. Tapping
Pada saat melakukan tapping, bola harus berada pada jangkauan stick dengan
posisi di depan antara dua kaki atau depan kaki kiri. Kemudian, lakukan tarikan
terhadap stick ke arah belakang sekitar 20 cm- 30 cm dari bola dan pukulkan
stick ke arah bola. Selanjutnya, hadapkan bagian stick yang datar ke arah sasaran
dengan batas ayunan kepala stick mencapai lutut.
e. Stopping
Pada saat menghentikan bola, pemain dapat melakukannya dengan stick yang
dipegang oleh kedua tangan. Namun apabila mengalami kepaksaan, dapat
dilakukan dengan menggunakan satu tangan saja. Teknik dalam menghentikan
bola ada dua, yaitu forehand stop dan backhand stop (reverse stop).
f. Backhand pass (The reverse stick pass)
Jikalau pemain akan mengoper atau menembak bola dari arah kiri ke kanan dan
ingin memukul keras, maka yang harus pemain lakukan ialah dengan memutar
badan terlebih dahulu dan lakukan dengan teknik pukulan biasa. Hal ini dapat
dilakukan apabila diperlukan dan memungkinkan terjadinya pukulan.
g. Mendorong bola (Pushing)
Mendorong bola dapat dilakukan untuk operan jarak pendek, namun untuk para
pemain yang mahir dapat melakukan ini untuk operan jarak jauh.
h. Dribbling
Pada saat melakukan dribbling, bola harus selalu dekat dengan stick sekitar satu
meter di depan kaki atau agak ke samping kanan agar mudah untuk melakukan
operan atau tembakan ke gawang tim lawan. Pemain tidak diperbolehkan lengah
karena bola dapat lepas kontrol atau dicuri tim lawan.
i. Memukul (Hitting)
Latihan memukul bagi para pemula dapat dilakukannya gerakan hit yang benar
terlebih dahulu, tanpa menggunakan bola. Pada saat melakukan sebuah tembakan,
pemain harus dalam posisi bola harus berada di depan kaki kiri agar berat badan
dapat ditransfer ke kaki kiri. Sehingga, dapat memberikan tenaga tambahan pada

26
pukulan. Kemudian, pada saat melakukan ayunan stick, alahngkah baiknya
lakukanlah dengan ayunan pendek. Dengan waktu yang tepat dan gerak lanjutan
yang benar dapat menghasilkan pukulan yang keras dan gerak lanjutan harus
mengarah ke depan bukan ke atas.
j. Merebut bola (Tackling)
- The jab (Memegang stick dengan menggunakan satu tangan untuk dapat
menjangkau bola)
- The flick
- The scoop

27
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Karena berolah raga merupakan hal mutlak yang harus di lakukan setiap orang setiap
harinya maka penulis berinisiatif menciptakan permainan yang selain dapat
menyenagkan juga dapat sekalian mengeluarkan keringat sehingga dapat dikatakan
berolah raga juga.
Olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerakan badan yang dilakukan oleh
satu orang atau lebih yang atau dapat dikenal regu atau rombongan. Sedangkan dalam
kamus Webster’s New Collegiate Dictonary (1980) adalah ikut serta dalam aktivitas
tubuh untuk memperoleh kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam
olahraga pertandingan (athletic games di USA).

B. Saran
Dengan melakukan permainan ini secara bersungguh-sungguh akan membantu anda
berolahraga. Sebaiknya pembaca bisa menerapkanya dan juga dapat mencari banyak lagi
bentuk permainan yang baik untuk kesehatan sehingga kesehatan tubuh kita akan lebih
terjaga sehingga dapat terhindar dari berbagai macam penyakit, namun selain berolah
raga kita juga harus tetap menjaga pola makn kita sehari-hari.

28

Anda mungkin juga menyukai