Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Olahraga adalah Suatu aktivitas yang dapat menyehatkan diri dari luar maupun dari
dalam atau lebih dikenal dengan nama sehat jasmani rohani. Adapun Beberapa Pendapat
atau Para Pakar yang mendefinisikan tentang Olahraga
Olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerakan badan yang dilakukan
oleh satu orang atau lebih yang atau dapat dikenal regu atau rombongan. Sedangkan
dalam kamus Webster’s New Collegiate Dictonary (1980) adalah ikut serta dalam
aktivitas tubuh untuk memperoleh kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau
dalam olahraga pertandingan (athletic games di USA)
Adapun Menuerut UNESCO mengartikan bahwa olahraga sebagai “setiap aktivitas
tubuh berupa permainan yang berisikan perjuangan melawan unsur-unsur alam, orang
lain, ataupun diri kita sendiri”.
Menurut Pakar Cholik Mutohir olahraga adalah proses sistematik yang berupa
segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina
potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota
masyarakat berupa permainan, petandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan
manusia yang memiliki Ideologi yang seutuhnya dan berkualitas berdasarkan Dasar
Negara atau Pancasila.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan tentang bagaimana Sejarah,
Pengertian dan Tekhnik olahraga ?

C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui tentang Sejarah, Pengertian dan Tekhnik olahraga
BAB II
PEMBAHASAN

1. SEPAK BOLA (BOLA KAKI)


1. Sejarah Sepak Bola
Sejarah olahraga sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan -3 sebelum Masehi di
Cina. Di masa Dinasti Han tersebut, masyarakat menggiring bola kulit dengan
menendangnya ke jaring kecil. Permainan serupa juga dimainkan di Jepang dengan
sebutan Kemari. Di Italia, permainan menendang dan membawa bola juga digemari
terutama mulai abad ke-16. Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan
menjadi sangat digemari.
Di beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan selama
pertandingan sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan
pada tahun 1365. Raja James I dari Skotlandia juga mendukung larangan untuk
memainkan sepak bola. Pada tahun 1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan
sepak bola menjadi terkenal di lingkungan universitas dan sekolah. Kelahiran sepak
bola modern terjadi di Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika 11 sekolah dan
klub berkumpul dan merumuskan aturan baku untuk permainan tersebut.
Bersamaan dengan itu, terjadi pemisahan yang jelas antara olahraga rugby
dengan sepak bola (soccer). Pada tahun 1869, membawa bola dengan tangan mulai
dilarang dalam sepak bola. Selama tahun 1800-an, olahraga tersebut dibawa oleh
pelaut, pedagang, dan tentara Inggris ke berbagai belahan dunia. Pada tahun 1904,
asosiasi tertinggi sepak bola dunia (FIFA) dibentuk dan pada awal tahun 1900-an,
berbagai kompetisi dimainkan di berbagai negara.
2. Aturan Permainan Sepak Bola
a. Lapangan Permainan
Untuk pertandingan internasional dewasa, lapangan sepak bola internasional
yang digunakan memiliki panjang yang berkisar antara 100-120 meter dan lebar
65-75 meter. Di bagian tengah kedua ujung lapangan, terdapat area gawang yang
berupa persegi empat berukuran dengan lebar 7.32 meter dan tinggi 2.44 meter.
Di bagian depan dari gawang terdapat area penalti yang berjarak 16.5 meter dari
gawang. Area ini merupakan batas kiper boleh menangkap bola dengan tangan
dan menentukan kapan sebuah pelanggaran mendapatkan hadiah tendangan
penalti atau tidak.
b. Lama permainan
Lama permainan sepak bola normal adalah 2 × 45 menit, ditambah istirahat
selama 15 menit di antara kedua babak. Jika kedudukan sama imbang, maka
diadakan perpanjangan waktu selama 2×15 menit, hingga didapat pemenang,
namun jika sama kuat maka diadakan adu penalti. Wasit dapat menentukan
berapa waktu tambahan di setiap akhir babak sebagai pengganti dari waktu yang
hilang akibat pergantian pemain, cedera yang membutuhkan pertolongan, ataupun
penghentian lainnya. Waktu tambahan ini disebut sebagai injury time atau
stoppage time.
Gol yang dicetak dalam perpanjangan waktu akan dihitung menjadi skor
akhir pertandingan, sedangkan gol dari adu penalti hanya menentukan apabila
suatu tim dapat melaju ke pertandingan selanjutnya ataupun tidak (tidak
mempengaruhi skor akhir). Pada akhir tahun 1990-an, International Football
Association Board (IFAB) memberlakukan sistem gol emas (golden gol) atau gol
perak (silver gol) untuk menyelesaikan pertandingan. Dalam sistem gol emas, tim
yang pertama kali mencetak gol saat perpanjangan waktu berlangsung akan
menjadi pemenang, sedangkan dalam gol perak, tim yang memimpin pada akhir
babak perpanjangan waktu pertama akan keluar sebagai pemenang. Kedua sistem
tersebut tidak lagi digunakan oleh IFAB.
c. Pelanggaran
Apabila pemain melakukan pelanggaran yang cukup keras maka wasit dapat
memberikan peringatan dengan kartu kuning atau kartu merah. Pertandingan akan
dihentikan sesaat dan wasit menunjukkan kartu ke depan pemain yang melanggar
kemudian mencatat namanya di dalam buku. Kartu kuning merupakan peringatan
atas pelanggaran seperti bersikap tidak sportif, secara terus-menerus melanggar
peraturan, berselisih kata-kata atau tindakan, menunda memulai kembali
pertandingan, keluar-masuk pertandingan tanpa persetujuan wasit, ataupun tidak
menjaga jarak dari pemain lawan yang sedang melakukan tendangan bebas atau
lemparan ke dalam. Pemain yang menerima dua kartu kuning akan mendapatkan
kartu merah dan keluar dari pertandingan.
Pemain yang mendapatkan kartu merah harus keluar dari pertandingan tanpa
bisa digantikan dengan pemain lainnya. Beberapa contoh tindakan yang dapat
diganjar kartu merah adalah pelanggaran berat yang membahayakan atau
menyebabkan cedera parah pada lawan, meludah, melakukan kekerasan,
melanggar lawan yang sedang berusaha mencetak gol, menyentuh bola dengan
tangan untuk mencegah gol bagi semua pemain kecuali penjaga gawang , dan
menggunakan bahasa atau gerak tubuh yang cenderung menantang, pemain yang
berposisi sebagai penjaga gawang melakukan hands ball di luar kotak penalti.
d. Wasit dan petugas pertandingan
Dalam pertandingan profesional, terdapat 3 petugas yang memimpin jalannya
pertandingan, yaitu wasit, 2 hakim garis, dan seorang petugas di pinggir tengah
lapangan. Wasit memiliki peluit yang menandakan apakah saat berhenti atau
memulai memainkan bola. Dia juga bertugas memberikan hukuman dan
peringatan atas pelanggaran yang terjadi di lapangan. Masing-masing penjaga
garis bertanggung jawab mengawasi setengah bagian dari lapangan. Mereka
membawa bendera dengan warna terang untuk menandakan adanya pelanggaran,
bola keluar, ataupun offside. Biasanya mereka akan bergerak mengikuti posisi
pemain belakang terakhir.
Petugas terakhir memiliki tugas untuk mencatat semua waktu yang sempat
terhenti selama pertandingan berlangsung dan memberikan info mengenai
tambahan waktu di akhir setiap babak. Petugas ini juga bertugas memeriksa
pergantian pemain dan menjadi penghubung antara manajer tim dengan wasit.
Dalam beberapa pertandingan, teknologi penggunaan video atau penggunaan
orang kelima untuk menentukan ketepatan keputusan wasit mulai digunakan.
Misalnya yang menentukan apakah suatu bola telah melewati garis atau apakah
seorang pemain berada dalam keadaan offside ketika mencetak gol.

3. Teknik Dasar Permainan Sepak bola


Untuk bermain bola dengan baik pemain dibekali dengan teknik dasar yang
baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat
bermain sepakbola dengan baik pula. Beberapa teknik dasar yang perlu dimiliki
pemain sepakbola adalah Menendang ( kicking ), Menghentikan atau Mengontrol
( stoping ), Menggiring ( dribbling ), Menyundul ( heading ), Merampas ( tacling ),
Lemparan Kedalam ( trow – in ) dan Menjaga Gawang ( Goal Keeping ). Dibawah
ini akan dijelaskan beberapa teknik Menendang, Menghentikan, dan Mengiring bola
dalam permainan Sepakbola.
a. Menendang (kicking)
Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan
sepakbolayang paling dominan. Tujuan utama menendang bola adalah untuk
mengumpan ( passing ), dan menembak kearah gawang ( shootig at the goal ).
Dilihat dari perkenaan bagian kaki ke bola, menendang dibedakan menjadi
beberapa macam, yaitu Menendang dengan kaki bagian dalam, Menendang
dengan kaki bagian luar, dan menendang dengan punggung kaki.
1) Menendang dengan kaki bagian dalam
Pada umumnya teknik ini digunakan untuk mengumpan jarak pendek. Analisis
geraknya adalah sebagai berikut :
 Badan menghadap sasaran di belakang bola.
 Kaki tumpu berada disamping bola kurang lebih 15 cm, ujung kaki
menghadap sasaran, lutut sedikit ditekuk.
 Kaki tending ditarik kebelakang, dan ayunkan ke depan.
 Setelah terjadi benturan dilanjutkan dengan Follow trow, (gerakan
lanjutan).
2) Menendang dengan kaki bagian luar
Pada umumnya teknik menendang dengan kaki bagian luar digunakan untuk
mengumpan jarak pendek. Analisis geraknya sebagai berikut :
 Posisi badan dibelakang bola, kaki tumpu disamping belakang bola 25 cm,
 Ujung kaki menghadap kesasaran, dan lutut sedikit ditekuk.
 Kaki tendang berada di belakang bola, dengan ujung kaki menghadap
kedalam.
 Kaki tending ditarik kebelakang dan ayunkan kedepan.
 Perkenaan bola tepat di punggung kakibagian luar, dan tepat pada tengah –
tengah bola.
 Gerakan lanjutan kaki tending diangkat serong kurang lebih 45 derajat
menghadap sasaran.
3) Menandang dengan punggung kaki
Pada umumnyamenendang dengan punggung kaki digunakan untuk
menembak ke gawang atau shooting. Analisis gerakanya sebagai berikut :
 Badan dibelakang bola sedikit condong kedepan, kaki tumpu diletakkan di
samping bola dengan ujung kaki menghadap kesasaran, kaki sedikit
ditekuk.
 Kaki tending berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadap
kedepan / sasaran.
 Kaki tending tarik ke belakang dan ayunkan kedepan hingga mengenai
bola. Perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki penuh dsan tepat
pada tengah- tengah bola.
 Gerakan lanjut kaki tending diarahkan dan di angkat kearah sasaran.
b. Menghentikan Bola (Stopping)
Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan
sepakbola yang penggunaanya bersamaan dengan teknik menendang bola. Tujuan
menghentikan bola adalah untuk mengontrol bola, yang termasuk didalamnya
adalah untuk mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan, dan
memudahkan untuk passing. Analisis gerakanya sebagai berikut :
 Posisi badan segaris dengan datangnya bola.
 Kaki tumpu mengarah pada boladengan lutut sedikit ditekut.
 Kaki penghenti diangkat sedikit deengan permukaan bagian dalam
kakidijulurkan kedepan segaris dengan datangnya bola.
 Bola menyentuh kaki persis dibagian dalam/mata kaki.
 Kaki penghenti mengikuti arah bola.
Untuk teknik menghentikan bola masih terdapat banyak cara yang dapat
dilakukan diantaranya yaitu menggunakan Punggung kaki, Paha, Dada, serta
Kepala apabila memungkinkan.
c. Menggiring Bola
Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus – putus atau
pelan, oleh karenanya bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola
sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Menggiring
bola bertujuan antara lain untuk mendekati jarak kesasaran, melewati lawan, dan
menghambat permainan. Dibawah ini akan di jelaskan mengenai posisi tubuh saat
menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian dalam :
 Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang bola.
 Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak ditarik kebelakang hanya
diayunkan kedepan.
 Diupayakan setiap melangkah, secara teratur bola disentuh/ didorong bergulir
kedepan. Bola bergulir harus selalu dekatdengan kaki agar bola dapat
dikuasai.
 Pada waktu menggiring bolakedua lutut sedikit ditekuk untuk mempermudah
penguasaan bola.
 Pada saat kaki menyentuh bola, pendangan ke arah bola dan selanjutnya
melihat situasi kelapangan.

2. BOLA BASKET
1. Sejarah Permainan Bola Basket
Permainan Bola Basket diciptakan pada tahun 1891, Oleh Dr. James Naismith,
seorang guru Olahraga asal Kanada yang mengajar di sebuah perguruan tinggi untuk
para siswa profesional di YMCA (sebuah wadah pemuda umat Kristen) di
Springfield, Massachusetts, saat harus membuat suatu permainan di ruang tertutup
untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di New England.
Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di Ontario, Naismith
menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket pada 15
Desember 1891.
Pertandingan resmi bola basket yang pertama, diselenggarakan pada tanggal 20
Januari 1892 di tempat kerja Dr. James Naismith. Basket adalah sebutan yang
diucapkan oleh salah seorang muridnya. Olahraga ini pun segera terkenal di seantero
Amerika Serikat. Penggemar fanatik ditempatkan di seluruh cabang di Amerika
Serikat. Pertandingan demi pertandingan pun dilaksanakan di seluruh kota-kota
negara bagian Amerika Serikat.
Pada tahun 1920-an, gelombang perantau-perantau dari Cina masuk ke
Indonesia. Mereka pun membawa permainan basket yang sudah dua dasawarsa
dikembangkan di sana. Para perantau itu membentuk komunitas sendiri termasuk
mendirikan sekolah Tionghoa. Akibatnya, basket cepat berkembang di sekolah-
sekolah Tionghoa. Di sekolah-sekolah Tionghoa itu, bola basket menjadi salah satu
olahraga wajib yang harus dimainkan oleh setiap siswa. Tidak heran jika di setiap
sekolah selalu ada lapangan basket. Tidak heran juga jika pebasket-pebasket yang
menonjol penampilannya berasal dari kalangan ini. Pada era 1930-an perkumpulan-
perkumpulan basket mulai terbentuk. Kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya,
Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Medan menjadi sentral berdirinya
perkumpulan basket ini.
Usai Proklamasi Kemerdekaan, 17 Agustus 1945, olahraga basket mulai dikenal
luas di kota-kota yang menjadi basis perjuangan seperti Yogyakarta dan Solo. Pada
PON (Pekan Olahraga Nasional) I (1948) di Solo, bola basket dimainkan untuk
pertama kali di level nasional. Pada tahun 1951, Maladi salah satu tokoh olahraga
nasional, meminta Tonny Wend An Wim Latumeten untuk membentuk organisasi
basket di Indonesia. Jabatan Maladi waktu itu adalah sekretaris Komite Olimpiade
Indonesia (KOI). Atas prakarsa kedua tokoh itu maka pada 23 Oktober 1995
dibentuklah organisasi dengan nama “persatuan Basket seluruh Indonesia”. Pada
tahun 1955, diadakan penyempurnaan nama sesuai kaidah Bahasa Indonesia.
2. Lapangan, Waktu, dan Jumlah Pemain Bola Basket
a. Lapangan Bola Basket
Lapangan bola basket berbentuk persegi panjang dengan dua standar ukuran,
yakni panjang 28,5 meter dan lebar 15 meter untuk standar National Basketball
Association dan panjang 26 meter dan lebar 14 meter untuk standar Federasi Bola
Basket Internasional. Tiga buah lingkaran yang terdapat di dalam lapangan basket
memiliki panjang jari-jari yaitu 1,80 meter. Panjang garis tengah lingkaran pada
lapangan basket adalah 1,80 meter dengan ukuran lebar garis yaitu 0,05 meter.
Panjang garis akhir lingkaran daerah serang yaitu 6 meter. Sedangkan panjang garis
tembakan hukuman yaitu 3,60 meter.
Panjang papan pantul bagian luar adalah 1,80 meter sedangkan lebar papan
pantul bagian luar adalah 1,20 meter. Dan panjang papan pantul bagian dalam
adalah 0,59 meter sedangkan lebar papan pantul bagian dalam adalah 0,45 meter.
Jarak lantai sampai ke papan pantul bagian bawah adalah 2,75 meter. Sementara
jarak papan pantul bagian bawah sampai ke ring basket adalah 0,30 meter. Ring
basket memiliki panjang yaitu 0,40 meter. Sedangkan jarak tiang penyangga sampai
ke garis akhir adalah 1 meter.Keliling bola yang digunakan dalam permainan bola
basket adalah 75 cm–78 cm. Sedangkan berat bola adalah 600–650 gram. Jika bola
dijatuhkan dari ketinggian 1,80 meter pada lantai papan, maka bola harus kembali
pada ketinggian antara 1,20–1,40 meter.
b. Waktu Permainan Bola Basket
Waktu permainan 4 x 10 menit jika berpedoman dengan aturan Federasi Bola Basket
Internasional. Versi National Basketball Association waktu bermain adalah 4 x 12
menit. Di antara babak 1, 2, 3, dan babak 4 terdapat waktu istirahat selama 10 menit.
Bila terjadi skor yang sama pada akhir pertandingan harus diadakan perpanjangan
waktu sampai terjadi selisih skor. Di antara dua babak tambahan terdapat waktu
istirahat selama 2 menit. Waktu untuk lemparan ke dalam yaitu 5 detik.
c. Jumlah Pemain Bola Basket
d. Jumlah pemain dalam permainan bola basket adalah 5 orang dalam satu regu dengan
cadangan 5 orang. Sedangkan jumlah wasit dalam permainan bola basket adalah 2
orang. Wasit 1 disebut referee sedangkan wasit 2 disebut umpire.
3. Teknik Dasar Permainan Bola Basket
1. Passing
Passing atau operan adalah memberikan bola ke kawan dalam permainan bola
basket.
2. Dribble
Dribble dalam permainan bola basket adalah cara membawa atau menggiring bola
dengan memantulkan bola ke lantai. Bola dipantulkan dengan cara telapak tangan
mendorong bola ke lantai bukan memukul bola. Lengan dan Jari lemas tidak perlu
kaku.
3. Shooting
Setelah mempelajari tentang Passing dan Dribble maka pada kesempatan ini saya
ingin berbagi pengetahuan mengenai Teknik Dasar Bola Basket Shooting.
Shooting dalam bola basket adalah usaha memasukkan bola ke dalam keranjang
lawan.
4. Rebound
Rebound adalah suatu istilah dalam permainan bola basket di mana seorang
pemain menangkap atau mendapatkan bola pantul yang tidak berhasil masuk yang
ditembakkan oleh pemain lain. Pebasket yang melakukan Rebound kebanyakan
adalah yang berada posisi Center (tengah) dan Power Forward. Karena rebound
lebih efektif untuk orang yang bertubuh lebih tinggi dan yang lebih dekat dengan
ring basket.
5. Pivot
Gerakan yang satu ini merupakan dasar dari bermain bola basket, dengan posisi
bola yang masih ditangan (mempertahankan bola) dari lawan, dengan
menggunakan gerakan badan, putaran kaki atau badan tersebut dapat diputar
sampai 360 derajat, selama tidak bergeser kaki yang satunya. Karena satu kaki
sebagai tumpuan, atau poros, jika kedua kaki sama-sama bergerak maka akan
terjadi pelanggaran.
3. BOLA VOLI
1. Teknik Dasar Bola Voli
Beriku adalah beberapa teknik dasar dari permainan bola voli:
a. Service
Service adalah salah satu teknik dasar dari permainan bola voli yang wajib untuk
dipelajari untuk pemain baru dalam permainan bola voli. Apakah service itu?
service merupakan suatu bentuk teknik dalam memukul bola voli.
Pukulan tersebut harus melewati net menuju ke area team lawan dan menuju ke
area yang kosong atau bisa juga dengan mengarahkan bola ke arah pemain lawan
yang kurang ahli. Sehingga pemain lawan tidak mampu menguasai bola yang
diberikan team Kamu dan menjatuhkan bola didalam area lawan maka akan
bertambah poin.
Teknik service tersebut dilakukan pada saat team Kamu memperoleh poin. Dan
teknik service juga terbagi menjadi beberapa cara yaitu.
1) Service Bawah
Servis ini cocok dilakukan oleh pemula Langkah-langkah dalam melakukan
servise bawah yaitu:
 Pemain berdiri tegap dengan posisi kaki kanan ke depan dan badan
menghadap lurus dengan net.
 Berat badan harus bertumpu pada kaki yang dibelakang.
 Lambungkan bola voli ke arah atas dengan rendah.
 Tangan kanan ke belakang dan ayunkan ke depan menuju ke area team
lawan.
 Tangan dengan posisi mengepal dengan lalu pukul.
 Tumpuan diubah berat badan ke kaki yang ada didpen saat akan
memukul bola.
 Dan yang terakhir memindahkan kaki yang di belakang ke depan.
2) Service Samping
Langkah-langkah dalam melakukan service samping yaitu:
 Pemain berdiri tegak dengan posisi kaki menghadap ke salah satu sudut
pandang yang dituju.
 Pegang bola voli setinggi kepala dengan kedua tangan.
 Lambungkan bola voli ke depan badan.
 Ayunkanlah tangan ke belakang saat akan memukul bola.
 Tumpuan berat badan ke belakang dengan posisi kedua lutut sedikit
ditekuk.
 Untuk memukul bola angkatlah tangan hingga membentuk gerakan
seperti melingkar.
 Gerakan badan memutar sehingga menghadap net, kemudian tumpuan
dipindah kek kaki yang ada didepan.
3) Service Atas
Servis ini dilakukan dengan posisi bola berada di atas, Langkah-langkah
untuk melakukan service atas yaitu:
 Pemain berdiri dengan kedua lututnya menekuk dan salah satu kakinya
didepan.
 Tangan yang bukan untuk memukulbola melambungkan bola ke atas
dengan tinggi 1 meter diatas kepala dalam posisi didepan bahu.
 Berikutnya tangan yang untuk memukul bola dengan cepat tariklah ke
bagian belakang kepala untuk bersiap memukul dengan posisi tangan
menghadap ke depan.
 Loncatlah tubuh ke belakang dan secepatnya pukullah bola
menggunakan telapak tangan. Pada saat memukul posisi tangan harus
berada dalam posisi yang lurus agar tidak cidera.
 Saat akan memukul bola maka tumpuan dari berat badan harus berada
didepan.
4) Jump Service
servis ini dilakukan dengan cara melompat, Langkah-langkah untuk
melakukan jump service yaitu:
 Pemain berdiri tegap dengan posisi kedua kaki merapat.
 Bola voli dipegang dengan kedua tangan.
 Bola dilambungkan ke atas.
 Disaat bola melambung ke atas lakukan tolakan dengan salah satu kaki
berada didepan agar lompatanya sempurna dan optimal.
 Pindahkan tumpuan berat badan ke depan saat akan memukul bola.
 Yang terakhir lakukan pendaratan yang nyaman dan bagus.
4. FUTSAL
1. Pengertian Futsal
Kata Futsal berasal dari bahasa Spanyol, yaitu Futbol (sepak bola) dan Sala
(ruangan), yang jika digabung artinya menjadi “Sepak Bola dalam
Ruangan”. Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua regu, yang
masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke
gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama,
setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak
bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau papan.
Futsal turut juga dikenali dengan berbagai nama lain. Istilah “futsal” adalah istilah
internasionalnya, berasal dari kata Spanyol atau Portugis, football dan sala.
Futsal diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos
Ceriani. Keunikan futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan,
terutamanya di Brasil. Ketrampilan yang dikembangkan dalam permainan ini dapat
dilihat dalam gaya terkenal dunia yang diperlihatkan pemain-pemain Brasil di luar
ruangan, pada lapangan berukuran biasa. Pele, bintang terkenal Brasil, contohnya,
mengembangkan bakatnya di futsal. Sementara Brasil terus menjadi pusat futsal
dunia, permainan ini sekarang dimainkan di bawah perlindungan Fédération
Internationale de Football Association di seluruh dunia, dari Eropa hingga Amerika
Tengah dan Amerika Utara serta Afrika, Asia, dan Oseania.
Pertandingan internasional pertama diadakan pada tahun 1965, Paragua
menjuarai. Piala Amerika Selatan pertama. Enam perebutan Piala Amerika Selatan
berikutnya diselenggarakan hingga tahun 1979, dan semua gelaran juara disapu habis
Brasil. Brasil meneruskan dominasinya dengan meraih Piala Pan Amerika pertama
tahun 1980 dan memenangkannya lagi pada perebutan berikutnya tahun pd 1984.
2. Peraturan Dalam Bermain Futsal
a. Lapangan permainan
- Ukuran: panjang 25-42 m x lebar 15-25 m
- Garis batas: garis selebar 8 cm, yakni garis sentuh di sisi, garis gawang di
ujung-ujung, dan garis melintang tengah lapangan; 3 m lingkaran tengah; tak
ada tembok penghalang atau papan
- Daerah penalti: busur berukuran 6 m dari setiap pos
- Garis penalti: 6 m dari titik tengah garis gawang
- Garis penalti kedua: 12 m dari titik tengah garis gawang
- Zona pergantian: daerah 6 m (3 m pada setiap sisi garis tengah lapangan) pada
sisi tribun dari pelemparan
- Gawang: tinggi 2 m x lebar 3 m
- Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasif
b. Bola
- Ukuran: 4
- Keliling: 62-64 cm
- Berat: 390-430 gram
- Lambungan: 55-65 cm pada pantulan pertama
- Bahan: kulit atau bahan yang cocok lainnya (yaitu, tak berbahaya)
c. Jumlah Pemain
- Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 5, salah satunya
penjaga gawang
- Jumlah pemain minimal untuk mengakhiri pertandingan: 2
- Jumlah pemain cadangan maksimal: 7
- Batas jumlah pergantian pemain: tak terbatas
- Metode pergantian: “pergantian melayang” (semua pemain kecuali penjaga
gawang boleh memasuki dan meninggalkan lapangan kapan saja; pergantian
penjaga gawang hanya dapat dilakukan jika bola tak sedang dimainkan dan
dengan persetujuan wasit)
d. Perlengkapan pemain
Kaos bernomor, celana pendek, kaus kaki, pelindung lutut, dan alas kaki
bersolkan karet
Lama permainan
- Lama: dua babak 20 menit; waktu diberhentikan ketika bola berhenti
dimainkan. Waktu dapat diperpanjang untuk tendangan penalty
- Time-out: 1 per regu per babak; tak ada dalam waktu tambahan
- Waktu pergantian babak: maksimal 10 menit

5. LEMPAR LEMBING
Lembing adalah olahraga yang merupakan keturunan dari banyak bentuk
kompetisidiperebutkan di berbagai bagian dunia kuno yang melibatkan melemparkan
dari peluru. Lembing adalah salah satu peristiwa yang membentuk bagian dari Olimpiade
kuno, dan itu termasuk dalam perdana Olimpiade modern pada tahun 1896. Lembing
akhirnya diatur oleh lintasan dan lapangan payung tubuh, Federasi Atletik Amatir
Internasional (IAAF).
Javelin kompetisi paling dikenal melalui pemaparan yang diberikan olahraga pada
Olimpiade, di mana lembing adalah kejadian terpisah diperebutkan oleh laki-laki dan
perempuan. Javelin juga merupakan bagian dari dua tahunan Atletik Dunia kejuaraan
atletik dan berbagai daerah bertemu. Javelin kompetisi adalah bagian dari National
Collegiate Athletic Association (NCAA) tahunan kejuaraan trek dan lapangan. Ini juga
merupakan salah satu peristiwa yang meliputi baik dasalomba dan heptathlon.
Beruang lembing sejumlah kesamaan teknis ke lapangan olahraga tradisional lainnya
yang mengharuskan atlet untuk melempar peluru sejauh mungkin. Yang menembak,
melempar palu, dan cakram semua memerlukan atlet untuk mempertimbangkan berbagai
faktor fisik, termasuk efek angin, sudut di mana objek dilepaskan, ketinggian di mana
objek dilepaskan, dan kecepatan objek pada rilis. Ini adalah pertimbangan aerodinamis
spesifik lembing itu sendiri yang memisahkan olahraga ini dari peristiwa melempar lain.
Proyektil yang digunakan dalam lembing terdiri dari tiga bagian yang berbeda-
kepala, dibangun dari logam ringan; batang, yang terbuat dari serat karbon atau komposit
lain bahan sintetis dan cengkeraman, porsi lembing di mana objek dipegang oleh
pelempar sebelum pengiriman.
Berbeda dengan gerak kaki dan tubuh resultan posisi yang dicari oleh seorang atlet
untuk menghasilkan peluru yang sukses melempar atau rilis cakram, lembing aturan
melarang spin atau memutar dari tubuh pelempar sebelum pelepasan lembing (bagian
belakang pesaing mungkin tidak menghadapi garis melemparkan setiap saat sebelum
pelepasan lembing).
1. Cara Memegang
a. Cara Finlandia : Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan dengan ujung
atau mata lembing serong hamper menuju arah badan. Kemudian jari tengah
memegang tepian atau pangkal ujung dari tali bagian belakang (dilingkarkan,
dibantu dengan ibu jari ndiletakkan pada tepi belakang dari pegangan dan pada
badan lembing. Jari telunjuk harus lemas ke belakang membantu menahan badan
lembing. Sedangkan jari-jari yang lainnya turut memegang lilitan pegangan di
atasnya dalam keadaan lemas. Dengan cara Finlandia ini, jari tengah dan ibu jari
yang memegang peranan penting untuk mendorong tali pegangan pada saat
melempar (Syarifuddin, 1992).
b. Cara Amerika : Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan, dengan ujung
atau mata lembing serong hamper menuju kea rah badan. Kemudian jari telunjuk
memegang tepian atau pangkal dari ujung tali bagian belakang lembing, dibantu
dengan ibu jari diletakkan pada tepi belakang dari pegangan dan pada badan
lembing serta dalam keadaan lurus. Sedangkan ketiga jari lainya berimpit dan
renggang dengan jari telunjuk turut membantu dan menutupi lilitan tali lembing.
Jadi dengan pegangan cara Amerika ini jari telunjuk dan ibu jari memegang
peranan mendorong tali pegangan lembing pada saat melempar (Syarifuddin,
1992).
c. Cara Menjepit : caranya hanya menjepitkan lembing diantara dua jari tengah dan
jari telunjuk, sedangkan jari jari lainnya memmegang biasa.
d. Peralatan lembing
2. Konstruksi : Lembing terdiri dari 3 bagian : (1) mata lembing (2) badan lembing dan
(3) tali pegangan.
Badan lembing di buat dari metal dan pada ujung depan terpasang kokoh sebuah mata
lembing yang runcing.
Tali pegangan (melilit pada badan lembing) berada dititik pusat gravitasi dan tidak
melibihi garis tengah badan lembing dari 8 mm. Lilitan tali pegangan lembing harus
sama tebal dan bergerigi, tanpa sabuk atau benjolan.
Panjang lembing untuk putra adalah 2,6 – 2,7 m dan putri adalah 2,2 – 2,3 m. Berat
untuk putra 800 gr dan putri 600 gr.
3. Jalur Lari Awala
Panjang jalur awalan lempar harus tidak lebih dari 36,5 m dan tak kurang dari 30 m
dan harus di batasi dengan dua garis paralel selebar 5 cm yang saling terpisah sejauh 4
m.
Kemiringan kesamping dari jalur lari awalan max 1 : 1.000.
4. Garis Lengkung Lemparan
Lemparan harus dilakukan dari belakang garis lengkung lempar atau sebuah busur
dengan jari-jari 8 cm. Garis lempar ini terdiri dari garis batas lempar dicat putih
selebar 7 cm, atau terbuat dari kayu atau metal dan dipasang rata dengan tanah. Garis
lempar ini di perpanjang ke arah kanan dan kiri 75 cm di buat siku-siku atau tegak
lurus dengan garis paralel 4 m. Garis perpanjangan inipun dicat putih, lebar 7 cm dan
panjangnya 0,75 m.
5. Teknik – Teknik Dalam Lempar Lembing
Olah raga lempar lembing merupakan cabang olahraga atletik, dimana atlet dari
melemparkan lembing atau tombak pada lapangan dengan ukuran yang telah
ditentukan. Lembing yang digunakan dalam olahraga ini terbuat dari logam metal dan
pada ujungnya terdapat mata lembing yang bentuknya runcing. Lembing terdiri dari
tiga bagian, yaitu mata lembing yang berbentuk runcing, badan lembing, dan tali
pegangan pada lembing. Pada olahraga lempar lembing, panjang dan berat lembing
yang digunakan berbeda, untuk putra panjangnya 2,6 sampai 2,7 meter dengan berat
800 gram. Sedangkan untuk putri panjang lembing adalah 2,2 sampai 2,3 meter dan
beratnya 600 gram. Dalam olahraga lempar lembing terdapat beberapa teknik yang
harus diperhatikan, di antaranya adalah tentang cara memegang lembing, cara
membawa lembing, gaya melempar, dan sikap ketika melempar lembing.
a. Cara Memegang Lembing
Untuk memegang lembing ada terdapat aturan dan ketentuan khusus yang perlu
diperhatikan. Ada dua macam cara dalam memegang lembing, yaitu:
Cara Finlandia: antara kedua jari tengah dan ibu jari diletakkan pada bagian
belakang balutan lembing, sedangkan jari telunjuk diletakkan sewajarnya.
Cara Amerika: antara kedua jari telunjuk dan ibu jari diletakkan pada bagian
belakang balutan lembing.
b. Cara Membawa Lembing
Dalam membawa lembing, ada tiga cara yang bisa digunakan, yaitu:
- Tangan sebelah kanan ditekuk, kemudian lembing dipegang hingga sejajar
dengan telinga. Sementara mata lembing diarahkan ke depan agak serong ke
arah bawah.
- Tangan sebelah kanan ditekuk, kemudian lembing dipegang hingga sejajar
dengan telinga, tetapi mata lembing diarahkan ke depan dengan serong ke atas.
- Lembing dibawa oleh tangan kanan yang diletakkan di belakang badan dengan
mata lembing diarahkan ke depan serong atas.
6. GOLF
1. Pengertian Golf
Golf adalah permainan luar ruang yang dimainkan secara perorangan atau tim yang
berlomba memasukkan bola ke dalam lubang-lubang yang ada di lapangan dengan
jumlah pukulan tersedikit. Bola golf dipukul dengan menggunakan satu set tongkat
pemukul yang disebut klab (stik golf). Golf adalah salah satu dari permainan yang
tidak memiliki lapangan permainan yang standar, melainkan dimainkan di padang
golf yang masing-masing memiliki desain unik, dan biasanya terdiri dari 9 atau 18
hole (lubang). Aturan utama dalam golf adalah “memainkan sebuah bola dengan stik
golf dari daerah tee (teeing ground) ke dalam lubang dengan satu pukulan atau
beberapa pukulan berikutnya sesuai dengan Aturan”.
2. Lapangan Golf
Lapangan golf Riverside Jakarta Suatu padang golf memiliki sejumlah lubang (hole)
sebagai sasaran dari permainan ini. Lapangan Golf tidak memiliki standar melainkan
sesuai desain yang di inginkan,tapi pada umunya setiap lapangan terdiri dari 9 hole
atau 18 hole, dan kita harus menyelesaikan 18 Hole pada setiap permainan golf.
3. Peralatan yang digunakan pada Olahraga Golf
a. Tas Golf / Golf Bag
Tas ini berfungsi untuk membawa perlengkapan bermain golf lainnya, sehingga
mudah untuk membawa berbagai perlengkapan golf tersebut.
b. Stick / Golf club
c. Stick golf adalah peralatan utama yang sangat penting bilamana pada saat akan
bermain olahraga golf. Stick golf sendiri memiliki beberapa jenis antara lain:
1) Wood berfungsi untuk melakukan pukulan yang sangat jauh.
2) Iron berfungsi untuk melakukan pukulan yang jaraknya menengah.
3) Putter berfungsi untuk melakukan pukulan pada jarak yang pendek atau pada
ground.
d. Bola golf harus memiliki diameter 42,67 milimeter dengan berat lebih dari 45,93
gram.
e. Tee / pasak digunakan untuk meletakkan bola pada permukaan awal / penyangga
bola.
f. sarung tangan berguna untuk menghindari tangan licin ketika pada saat
memegang stick.
g. Sepatu golf. Sepatu ini digunakan agar pemain tidak cepat lelah karena
permainan golf biasanya menggunakan medan yang naik turun.

4. Teknik pukulan olahraga Golf


a. Tee off
Pukulan pertama diatas teebox dan dinamakan tee shot atau teeoff, hanya pada
pukulan pertama kita diperbolehkan meletakkan bola diatas penyangga atau biasa
disebut dengan tee.
b. Tee Shot
merupakan shot atau pukulan awal dari teening ground (Tempat awal atau start
memukul bola yang diawarahkan ke hole). Jenis pukulan tee shot umumnya
dilakukan dengan memakai driver (misalnya 1-wood) untuk hole yang panjang
atau stik iron pada lubang yang berjarak lebih pendek.
c. Bunker shot
jenis pukulan yang dilakukan apabila bola golf jatuh diatas bunker dan umumnya
menggunakan stik berjenis sand wedge
d. Fairway shot
untuk melakukan pukulan ini maka dipilih stik golf jenis iron atau wedge
e. Punch atau knockdown
jenis shot rendah yang merupakan teknik untuk menghindari apabila ada cabang
pohon atau tiupan angin yang kuat.
f. Putting
jenis shot yang tersulit untuk banyak pemain golf yang mana dilakukan diatas
green dan menggunakan putter.
g. Approach shot
jenis tembakan yang dilakukan untuk tujuan agar bola mendekat ke green. Shot
ini pada umumnya dilakukan di jarak dekat atau sedang. adapun jenis shot ini
dibagi dalam tiga jenis, yaitu :
Pitch dengan melambungkan bola ke atas green dengan menggunakan iron
sampai lob wedge.
Flop adalah teknik pukulan tinggi tapi langsung berhenti ketika sampai di tanah
dengan menggunakan stik berjenis lob wedge atau sand wedge. terakhir adalah
chip yaitu tembakan rendah lalu bergulir mengarah ke area green.

7. TINJU
1. Sejarah Tinju
Pada tahun ±1619 SM dipulau Kreta yaitu suatu pulau yang terletak dilaut
tengah rakyatnya telah melakukan olahraga tinju, dan pada tahun ± 1600 di Tiongkok
juga ada tinju. Pertandingan tinju yang pertama tercatat dalam sejarah adalah antara
lain melawan Abel. Kitab mahabrata juga mencatat pertandingan-pertandingan tinju,
hal mana mendahului pencatatan cerita-cerita perkelahian di antara bangsa Yunani,
Romawi, dan Mesir.  Meskipun boxing terkenal berabad-abad lamanya sebagai suatu
bentuk hiburan, namun kita baru mengenal tinju pada abad ke 18 di Inggris,
dikembangkan oleh seorang Inggris bernama Jamea Free, dan pada tahun 1730 ia
menjadi juara pertama di negeri Inggris.
Kemudian muncul lagi seorang bangsa Inggris bernama Branchton sebagai
petinju yang mempergunakan sarung tangan. Dan pada tahun 1743 ia membuat
peraturan tentang bertinju. Sedangkan petinju yang pertama terkenal adalah
seseorang berkembangsaan Yunani bernama Theagenes dari Thaos yang menjadi
juara pada Olympic Games tahun 450.Ia melakukan pertandingan sebanyak 1406 kali
dengan menggunakan cestus yaitu sarung tinju yang terbuat dari besi. Sebagian besar
penantang yang bertinju dengan Theagenes mengalami nasib malang tewas di ujung
kepalan Theagenes.
Pertandingan tinju Yunani Kuno adalah sejenis olah raga kuno dari setidaknya
abad ke-8 SM (berdasarkan puisi Iliad karya Homer) yang dilaksanakan dalam
berbagai konteks sosial diYunani. Sebagian besar bahan sumber mengenai tinju
Yunani Kuno yang diketahui ada berada dalam kondisi tidak lengkap atau sekadar
legenda sehingga sulit untuk mengetahui peraturan pertandingan, adat dan sejarah
olah raga ini dengan rinci. Meskipun begitu, jelas bahwa pertarungan tinju
menggunakan sarung tangan tinju merupakan bagian penting dari kebudayaan atletik
Yunani Kuno sepanjang zaman klasik awal. Hingga sekitar 500
SM himantes digunakan sebagai pelindung buku jari dan tangan. Himantes
merupakann tali kulit yang terbuat dari kulit lembu dengan panjang sekitar 3 hingga
3,7 meter yang membungkus mengelilingi tangan dan buku jari beberapa kali.
Di Indonesia tinju masuk dan dipopulerkan oleh Negara Hindia Belanda atau
KNIL (Koninklijk Nederlands Inside Large). Ring tinju yang pertama didirikan di
Indonesia pada jaman kolonial itu masih ada hingga kini, yaitu ring tinju di Jasdam V
Java serta Jasam VII Diponegoro (Semarang).
2.  Teknik Dasar
a. Dasar
Dasar-dasar kerja atau proyek harus tangkas dan kokoh. Yang sama berlaku
dengan tinju untuk pemula. Latihan beban biasa, dips, push up, pull up, jongkok,
betis kebutuhan mutlak sebagai nada otot-otot Anda adalah aspek penting dari
semua olahraga. Pada saat yang sama Anda juga harus memiliki stamina luar
biasa sebagai menerima pukulan lawan, secara drastis mengurangi tagihan energi
Anda. Oleh karena itu, mental mempersiapkan diri untuk beberapa latihan yang
brutal. Saya akan menyarankan bahwa Anda membagikan setidaknya satu jam
dari hari Anda untuk latihan fisik ini. Anda dapat mengambil berenang, berjalan
dan bersepeda dalam urutan berturut-turut periode waktu tertentu untuk sejumlah
dipilih hari. Kebugaran fisik dapat dilakukan di gimnasium, tapi aku akan benar-
benar merekomendasikan program kebugaran terbuka, sebagai udara segar,
memberi Anda tubuh cukup oksigen dan meningkatkan respirasi Anda. Anda
dapat mundur ke gym untuk latihan beban lebih lanjut.Tips dasar tinju, harus juga
disertai dengan diet khusus dan terkendali, yang memiliki menghitung kalori
tertentu dan seimbang dan penyediaan semua nutrisi yang mungkin
olahraga.Anda juga harus tahu bagaimana mengontrol Anda marah, dan oleh
karena itu, dianjurkan untuk mengambil Yoga dan meditasi.
b. Meninju
Menahan diri dari melangkah ke dalam ring pertempuran untuk sementara waktu
dan sebaliknya, praktek di karung tinju. Menganalisis pukulan Anda dan
membuat diri Anda nyaman dengan gerakan meninju. Anda juga akan melihat
bahwa pukulan Anda memperbaiki mereka sendiri, sebagai waktu berlalu.
Bahkan setelah Anda melangkah ke dalam ring, ini harus Anda latihan setiap hari
selama setidaknya 15 menit.Berikut serangkaian tinju dasar teknik ini adalah
untuk membuat pukulan brutal, sehingga satu pukulan menyebabkan rasa
sakit.Untuk mulai ini waktu Anda pukulan dengan urutan pernapasan seperti
memberikan 3 atau 4 pukulan dalam rentang waktu bernapas tunggal. Dengan
cara ini Anda akan juga mengembangkan beberapa irama punching yang baik
pada Anda sendiri seperti pada 1,1 – 2 di mana 1 dan 1 menunjukkan membuka
pukulan oleh tangan kiri dan yang ketiga adalah pukulan finishing yang mungkin
benar-benar menyakiti knock out lawan. Anda mungkin juga berlatih beberapa
tangan atas dan bawah tangan teknik yang akan membuat Anda membuat benar-
benar tepat dengan meninju gerakan. Pada akhirnya, jika Anda melihat gambaran
keseluruhan ini adalah semua tentang latihan dan kesabaran sebagai pukulan
Anda akan meningkatkan dengan waktu dan Anda akan mulai menggunakan
energi dengan energi maksimum.
c. Kerja Keras
Dasar-dasar tinju tidak hanya tentang pukulan, juga penting untuk bekerja pada
Anda gerak kaki yang menentukan sikap dan keseimbangan selama
meninju.Sikap yang terbaik adalah bahwa sampai sikap yang tepat sebagai sikap
ofensif, semi crouch dan crouch lebih defensif di alam. Sementara Anda berlatih
dasar-dasar tinju, sangat penting bagi Anda untuk acclimatize diri dengan
masing-masing gaya sikap dan cara memukul di setiap sikap. Anda harus dapat
memberikan pukulan yang baik dalam setiap sikap yang mungkin.Stances ini
adalah beberapa dasar tinju bergerak.
d. Pukulan
1) strike : pukulan yang tajam
2) jab : pukulan pengumpan tapi biasa jug jadi andalan bagi petinju kidal
3) alperkad: pukulan yang mengarah ke perut yang tujuanya untuk melemahkan
pertahanan lawan
4) hook : pukulan yang mengarah ke kepala tujuannya untuk menghilangkan
konsenterasi lawan
e. Menghindar
1)  Saisteb
2) Baisteb
3) Wiping
4) Dsb.

8. GULAT
1. Sejarah
Pada tahun 2500 SM cabang olahraga Gulat telah menjadi suatu mata pelajaran
di suatu sekolah di Negara Cina dan sekitar tahun 2050 SM gulat juga dipelajari oleh
orang-orang Mesir. Sejak Olympiade Kuno, gulat telah menjadi suatu acara
pertandingan, walaupun acara tersebut diadakan di dalam acara Pentahlon.
Pada Olympiade I tahun 1896 di Athena gulat Gaya Yunani-Romawi menjadi
suatu acara pertandingan tersendiri. Pada Olympiade III tahun 1904 di St Louis
Amerika Serikat, acara pertandingan gulat hanya untuk gaya catehras catch can saja.
Sedangkan pada Olympiade IV tahun 1908 di Inggris mengadakan pertandingan
gulat untuk dua gaya yaitu Yunani-Romawi dan catehras catch can. Peraturan gulat
Internasional baru diadakan pada Olympiade XI tahun 1936 di Berlin Jerman.
Sejak sebelum Perang Dunia II, Indonesia sudah mengenal sudah mengenal
gulat Internasional , gulat ini dibawa oleh tentara Belanda. Tahun 1941 – 1945
sewaktu Indonesia diduduki tentara Jepang, seni beladiri Jepang seperti Judo, Sumo
dan kempo masuk pula ke Indonesia, sehingga gulat secara berangsur-angsur 
menjadi hilang. Pada tanggal 7 Pebruari 1960 didirikan sebuah organisasi gulat
amatir Indonesia dengan nama Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI). Pertama
kali gulat dipertandingkan di PON V tahun 1961 di Bandung. Tahun 1962 pada
Asian Games IV di Jakarta, Indonesia menurunkan pegulat-pegulatnya secara full
team , mulai dari kelas 52 kg sampai dengan 97 kg, namun prestasi para pegulat kita
belum menggembirakan, Indonesia hanya meraih 2 medali perunggu melalui gulat
Mujari (kelas 52 kg) dan Rachman Firdaus (kelas 63 kg) yang keduanya bertanding
dalam gaya Yunani-Romawi. Dan sejak pembentukannya  tahun 1960, PGSI telah
banyak melakukan kegiatan baik local, nasional maupun Internasional.
2. Peraturan Pertandingan
Sesuai dengan umur, olahraga gulat dibagi dalam kelompok sebagai berikut  :
a. Gulat Mini                       :                6 – 12 tahun
b. Gulat anak-anak               :              13 – 16 tahu
c. Gulat Yunior                     :              17 – 20 tahun
d. Gulat Senior                    :           di atas 20 tahun
Pertandingan olahraga gulat dilakukan di atas matras berukuran 12 x 12 meter sesuai
dengan peraturan gulat Internasional dari Fila yang sudah disyahkan oleh PB. PGSI.
Selama bertanding pegulat harus memakai baju gulat Internasional (wrestlingsuit)
sesuai dengan warna dari sudut mana dia berada, biru atau merah. Wasit berada di
atara kedua pegulat di lingkaran tengah, pada waktu pegulat tinggal diam beberapa
saat maka wasit berteriak “open” agar daerah serangan dibuka untuk memberi
kesempatan pada lawan melakukan serangan.  Untuk perintah melakukan serangan
wasit berteriak “action” dan “contact” jika pegulat tidak melaksanakan perintah
wasit, maka wasit akan menghentikan pertandingan dan memberikan peringatan.
Setelah Olympic Games tahun 1964 di Tokyo, Jepang, waktu pertandingan menjadi
3 x 3 menit jatuhan, sebelumnya pertandingan berlangsung selama 12 menit. Pegulat
dinyatakan kalah jatuhan bila pundaknya mengenai lantai dalam hitungan 10
(sepuluh).
Olahraga gulat mempertandingkan 2 macam gaya yaitu gaya bebas dan gaya
Yunani-Romawi dan masing-masing meliputi kelas-kelas  :
1.       kelas 48 kg                                  6.   kelas 74 kg
2.       kelas 52 kg                                  7.   kelas 82 kg
3.       kelas 57 kg                                  8.   kelas 90 kg
4.       kelas 62 kg                                  9.   kelas 100 kg
5.       kelas 68 kg                                  10. kelas 100 kg + (over + 100 kg)

9. HOKI
1. Pengertian Hoki (Hockey)
Hoki (Hockey) merupakan suatu olahraga yang terdiri atas dua tim yang
bertarung satu sama lain, dengan mengadu teknik manuver bola ke gawang lawan
dengan menggunakan sebuah tongkat bengkok (Stick). Olaharaga hoki dapat
dimainkan oleh pria maupun wanita yang tergabung dalam 11 orang dalam satu tim.
Pemenangnya dapat ditentukan dari diperolehan tim mana yang memperoleh gol
terbanyak.
Olahraga permainan Hockey terdapat dua sumber asal-usul, yakni Persia Kuno
dan Mesir Kuno. Telah dapat diketahui bahwa hoki merupakan suatu permainan yang
dapat dimainkan antara dua regu yang setiap pemainnya akan memegang sebuah
tongkat bengkok yang disebut dengan stick untuk dapat menggerakkan sebuah bola.
Pada tahun 1800 sebuah almanak mencatat adanya permainan ini dan namanya
pun sudah hockey. Mungkin berasal dari kata hook (bagian bengkok stick).
Kemudian, di tahun 1886 terbentuk suatu induk organisasi hoki pertama, yaitu di
England, English Hockey Association. Yang akhirnya pada sekitar tahun 1890 hoki
menyebar  dan terkanal ke daratan Eropa. Tiap Negara akan menyusun peraturan
permainan nasionalnya sendiri, walaupun intinya dapat diambil dari peraturan
permainan IHB tersebut.
Semula para kolonis yang gemar memainkan olahraga hoki akan mendirikan
klub dan selanjutnya hoki berkembang secara luas dan khusus di kalangan bangsa
Belanda dan Eropa, serta segelintir bangsa sendiri yang beruntung diperkenankan
untuk ikut dalam organisasi hoki.  Kemudian, olahraga hoki diajarkan di SMA yang
memiliki banyak murid Belandanya (CAS, LYCEUM). Pada masa 1950 – 1955,
olahraga hoki mengalami puncak kepopuleran hoki di negara Indonesia, dapat dilihat
dari jumlah penggemar dan jumlah lapangan hokinya.
Olahraga hoki pada saat itu mulai diperkenalkan dan diajarkan di SMA yang
banyak di tempati siswa Indonesia, yakni persemaian bibit bagi perkemnbangan klub
hoki. Selain itu karena hoki sudah mulai terkenal dan harga alat hoki terjangkau
murah dikalangan para pelajar, umumnya pemain hoki yang sudah main membeli stik
sendiri, disamping disediakanyalah sejumlah stik oleh para klub untuk anggota yang
baru mulai belajar olahraga hoki.
Hoki berkembang sangat cepat di perguruan tinggi karena murid tamatan SMU,
tempat hoki dimainkan, melanjutkan memperkenalkan kegemaran sebagai mahasiswa
di perguruan tinggi di masing-masing, dan peralatannya pun disediakan.
Pada tahun 1939, kebangkitan olahraga hoki kembali atas prakarsa iskandar
simanjuntak yang akan mendirikan perkumpulan hoki andalas di kota Medan, dimana
memiliki anggota yang terdiri dari guru- guru dan siswa mulo Joshua Institut Medan.
Seiring dengan adanya proklamasi kemerdekaan republik indonesia, pada tahun 1945
organisasi olahraga hoki pun diperkenalkan dan diresmikan di atas prakarsa tokoh
olahraga yang bernama yusuf ismail, padmo, sumasto, s. Asikin, yang telah
mendirikan induk organisasi hoki di indonesia dengan nama persatuan hoki seluruh
indonesia yang dapat disingkat dengan PHSI.

2. Jenis-Jenis Hoki (Hockey)

Jenis olahraga hoki sendiri dikelompokkan menjadi 3 jenis berdasarkan tempat


bermain.

a. Hoki Lapangan (Field Hockey)

Hoki lapangan yakni suatu olahraga hoki yang dapat dimainkan dengan
menggunakan bola di atas lapangan atau rumput, atau lapangan rumput sintetis.
Permainan ini sangat terkenal sekali dimainkan oleh lelaki maupun wanita di
sejumlah negara-negara di dunia, terutama pada negara-negara di Indonesia,
Eropa, Asia Selatan, India, Pakistan, Australia, dan New Zealand. Sedangkan, di
negara USA dan Kanada, olahraga hoki sangat menonjol dimainkan oleh para
kaum wanita saja.

Hoki lapangan dapat dimainkan oleh 11 orang, hal ini termasuk 1 penjaga
gawang dari 2 tim. Hoki lapangan juga dapat menggunakan lapangan rumput
dengan ketentuan luas lapangan 60 yard x 100 yard dan ukuran gawang 7 fit x 4
yard atau 2,13 m x 3,66 m.

b. Hoki Ruangan (Indoor Hockey)

Hoki ruangan yakni suatu olahraga yang biasanya sering dimainkan di dalam
ruangan tertutup atau yang sering disebut dengan indoor. Hoki dalam ruangan
dapat dimainkan oleh 6 orang, hal ini termasuk penjaga gawang dari 2 tim.
Dengan memiliki ketentuan ukuran lapangan indoor hoki separuh dari field
hockey, dimana lapangannya terbuat dari ubin atau beton yang dilapisi dengan
ubin.

c. Hoki Es (Ice Hockey)

Hoki es yakn suatu olahraga yang dimainkan di atas es. Olahraga ini biasanya
berlangsung di dalam gim. Federasi olahraga ini ialah Federasi Hoki Es
Internasional. Amerika Serikat, Kanada, Ceko, Finlandia, Rusia, Slowakia, dan
Swedia masuk posisi 1, 2, dan 3. Bentuk permainan di olahraga ini hampir sama
dengan sepak bola. Permainan ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan alat
pemukul (stick) dan bola.

Hockey dalam ruangan dapat dimainkan oleh 11 orang termasuk 1 penjaga


gawang dari 2 tim dengan menggunakan lapangan es dengan ketentuan luas
lapangan 60 yard x 100 yard, dimana hoki es ini ebih banyak dimainkan di benua
Amerika dan Eropa.
3. Teknik-Teknik Hoki (Hockey)
a. Cara memegang stick ( The grip)
Kedua tangan yang memegang stick dengan posisi tangan kiri yang memegang
bagian bawah ujung stick dengan membentuk hurus, dimana segaris dengan
bagian kepala stick atau sekitar 10 cm dari ujung stick disesuaikan dengan tinggi
badan pemain hoki.
Posisi tangan kanan harus berada sedikit di bawah atau rapat dengan tangan kiri
dengan membentuk hurus juga dan stick dipegang secara erat oleh tangan.
Kemudian, dapat dilakukan latihan untuk forhand dan back hand, stop bola,
tapping, dan push. Sehingga, dirangkai menjadi forehand-backhand-farehand-
stop-push-forehand-backhand yang dilakukan tanpa bola.
b. Sikap siap dalam permainan ( The stance)
Sikap siap di dalam permainan hoki yakni dapat dilakukan dengan posisi kedua
kaki terbuka selebar bahu. Selanjutnya, lutut sedikit ditekuk dengan posisi badan
sedikit membungkuk ke depan dan pandangan mata harus selalu mengikuti
jalannya bola. Kemudian, Posisi tangan tetap memegang stick (push) dan selalu
siap untuk dapat melakukan stop bola atau merebut bola dari tim lawan.
c. Penguasaan bola (Ball control)
Penguasaan bola dapat dilakukan dengan cara latihan mendorong bola ke depan
sejauh 20 cm-30 cm. Lakukan pada posisi kaki di tempat dan menarik bola ke
belakang, mendorong bola ke arah kiri dengan cara forehand dan ke arah kanan
dengan cara backhand, dan membuat angka 8 dengan menggunakan bola dengan
cara mendorong bola ke depan kaki (membuat angka 8).
d. Tapping
Pada saat melakukan tapping, bola harus berada pada jangkauan stick dengan
posisi di depan antara dua kaki atau depan kaki kiri. Kemudian, lakukan tarikan
terhadap stick ke arah belakang sekitar 20 cm- 30 cm dari bola dan pukulkan
stick ke arah bola. Selanjutnya, hadapkan bagian stick yang datar ke arah sasaran
dengan batas ayunan kepala stick mencapai lutut.
e. Stopping
Pada saat menghentikan bola, pemain dapat melakukannya dengan stick yang
dipegang oleh kedua tangan. Namun apabila mengalami kepaksaan, dapat
dilakukan dengan menggunakan satu tangan saja. Teknik dalam menghentikan
bola ada dua, yaitu forehand stop dan backhand stop (reverse stop).
f. Backhand pass (The reverse stick pass)
Jikalau pemain akan mengoper atau menembak bola dari arah kiri ke kanan dan
ingin memukul keras, maka yang harus pemain lakukan ialah dengan memutar
badan terlebih dahulu dan lakukan dengan teknik pukulan biasa. Hal ini dapat
dilakukan apabila diperlukan dan memungkinkan terjadinya pukulan.
g. Mendorong bola (Pushing)
Mendorong bola dapat dilakukan untuk operan jarak pendek, namun untuk para
pemain yang mahir dapat melakukan ini untuk operan jarak jauh.
h. Dribbling
Pada saat melakukan dribbling, bola harus selalu dekat dengan stick sekitar satu
meter di depan kaki atau agak ke samping kanan agar mudah untuk melakukan
operan atau tembakan ke gawang tim lawan. Pemain tidak diperbolehkan lengah
karena bola dapat lepas kontrol atau dicuri tim lawan.
i. Memukul (Hitting)
Latihan memukul bagi para pemula dapat dilakukannya gerakan hit yang benar
terlebih dahulu, tanpa menggunakan bola. Pada saat melakukan sebuah tembakan,
pemain harus dalam posisi bola harus berada di depan kaki kiri agar berat badan
dapat ditransfer ke kaki kiri. Sehingga, dapat memberikan tenaga tambahan pada
pukulan. Kemudian, pada saat melakukan ayunan stick, alahngkah baiknya
lakukanlah dengan ayunan pendek. Dengan waktu yang tepat dan gerak lanjutan
yang benar dapat menghasilkan pukulan yang keras dan gerak lanjutan harus
mengarah ke depan bukan ke atas.
j. Merebut bola (Tackling)
- The jab (Memegang stick dengan menggunakan satu tangan untuk dapat
menjangkau bola)
- The flick
- The scoop

10. LARI
1. Lari Jarak Pendek
Lari jarak pendek adalah berlari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak yang
harus ditempuh, atau sampai jarak yang telah ditentukan. Lari jarak pendek terdiri dari
lari 100 m, 200 m, 400 m. secara teknis sama. yang membedakan hanyalah pada
penghematan penggunaan tenaga, karena perbedaan jarak yang harus ditempuh.
Makin jauh jarak yang harus ditempuh makin banyak tenaga yang harus dibutuhkan.
Gerakan lari jarak pendek dibagi menjadi tiga tahap ialah: star, gerakan lari cepat
(sprint), gerakan finis.
Start
Dalam perlombaan lari, ada tiga cara star, ialah :
 Star berdiri (standing start)
 Star jongkok (crouching start)
 start melayang (flying start) dilakukan hanya untuk pelari ke II, III dan IV
dalam lari estapet 4 x 100 m.
2. Lari Jarak Menengah
Gerak lari jarak menengah (800 m- 1500 m) dan sedikit berbeda dengan gerakan
lari jarak pendek .terletak pada cara kaki menapak. Lari jarak menengah, kaki
menapak ball hell-ball, ialah menapakkan pada ujung kaki tumit dan menolak dengan
ujung kaki. Star dikakukan dengan cara berdiri.
Yang perlu diperhatikan pada lari jarak menengah:
 badan harus selalu rilaks atau santai.
 Lengan diayun dan tidak terlalu tinggi seperti pada lari jarak pendek
 Badan condong ke depan kia-kira 15º dari garis vertical.
 Panjang langkah tetap dan lebar tekanan pada ayunan paha ke depan, panjang
langkah harus sesuai dengan panjang tungkai. Angkat lutut cukup tinggi (tidak
setinggi lari jarak pendek).
Penguasaan terhadap kecepatan lari (pace) dan kondisi fisik serta daya tahan tubuh
yang baik. Dalam lari jarak menengah gerakan lari harus dilakukan dengan
sewajarnya, kaki diayunkan ke depan seenaknya, panjang langkah tidak terlalu
dipaksakan kecuali menjelang masuk garis finis.
3. Lari Jarak Jauh
Lari jarak jauh dilakukan dalam lintasan stadion jarak 3000m, ke atas, 5000m,
10.000m, sedangkan marathon dan juga cross-country, harus dilakukan diluar stadion
kecuali star dan finis, secara fisik dan mental merupakan keharusan bagi pelari jarak
jauh. Ayunan lengan dan gerakan kaki dilakuakan seringan-ringannya. Makin jauh
jarak lari yang ditempuh makin rendah lutut diangkat dan langkah juga makin kecil.
4. Lari Halang Rintang
Lari steeple – chase 3000 m termasuk kedalam lari jarak jauh dengan melalui
rintangan-rintangan.
Rintangan itu ada dua macam;
a. Rintangan Gawang
b. Rintangan Air dengan Gawang didepannya (water jump)
Pelari steeple – chase harus memiliki kecepatan seperti pelari 1500m, tetapi juga
harus memiliki daya tahan seperti pelari 5000 meter, dan harus memiliki kemahiran
khusus dalam melewati rintangan-rintangan tersebut.
Cara untuk melampaui rintangan gawang yang banyak digunakan adalah :
a. Seperti lari gawang biasa.
b. Melampaui gawang dengan menginjakkan sebelah kaki di atas gawang.
Cara Lari Gawang Biasa
a. Cara seperti lari gawang biasa banyak digunakan oleh pelari-pelari yang memang
memiliki kemahiran dalam lari gawang dan oleh pelari-pelari yang jangkung yang
dengan mudah dapat melangkahi rintangan gawang. Yang penting adalah setelah
pelari melampaui gawang dapat menjaga keseimbangan sebaik-baiknya untuk
melanjutkan larinya. Sangat dianjurkan agar dapat bertumpu dengan kaki
manapun.
b. Cara dengan menginjakkan kaki di atas gawang digunakan oleh pelari-pelari yang
belum mahir atau belum dapat melakukan cara melangkahi gawang yang baik.
Cara ini digunakan juga pada waktu melampaui rintangan air. Banyak yang
menggunakan cara ini karena persamaannya, sehingga tidak perlu melompati
rintangan air, maka setelah kaki menumpu diatas gawang, tidak perlu menolak
dengan kuat melakukan lompatan, tetapi usahakan agar kaki yang lain secepat
mungkin mendarat di tanah untuk seterusnya melanjutkan lari.
c. Cara untuk melampaui rintangan air pada garis besarnya adalah sebagai berikut :
1) Bertumpu dari titik setengah meter di muka gawang rintangan air. Lalu
melompat ke atas atas depan, setelah kakinya menapak di atas gawang pada
ujung kaki.
2) Badan harus dibawa ke muka kaki, kaki yang bertumpu pada gawang menolak
sekuatnya, kaki lainnya diayunkan ke depan sejauh-jauhnya, dan badan masih
dalam sikap sedikit condong ke depan, sehingga menjadi gerakan melompat.
3) Pada saat melayang, tangan digunakan untuk menjaga keseimbangan badan
dan kaki tumpu melakukan gerakan permulaan untuk persiapan melangkah
waktu kaki ayun mendarat.
4) Mendarat dengan kaki ayun sejauh mungkin mencapai ujung bak air, dan
sedikit mungkin masuk dalam air. Kaki yang mendarat sedikit di tekuk, dan
badan tetap dalam keadaan sedikit condong ke depan. Kaki lainnya diangkat
untuk melangkah ke depan.
5. Lari Estafet
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada
perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu
regu lari sambung terdapat empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga,
dan keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai
pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari
sebelumnya ke pelari berikutnya.
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan
nomor 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang
diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian
serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.

11. LOMPAT
1. Lompat Tinggi
Lompat Tinggi adalah salah satu keterampilan untuk melewati mistar yang
berada di kedua tiangnya.Ketinggian lompatan yang dicapai oleh seorang pelompat
tergantung dari kemampuan dan persiapan bertanding dari masing-masing atlet.
adapun gaya straddle dimana ketiga badan melewati mistar dengan cepat diputar atau
dibalikkan, sehingga sikap badan di mistar telengkup.

2. Lompat Galah
Lompat yang memakai tongkat,Tiang galah adalah sebuah acara di lapangan
atletik yang menggunakan orang yang panjang, fleksibel sebagai tiang bantuan
melompat ke atas sebuah bar. Tiang jumping kompetisi yang dikenal dengan Yunani
kuno, serta Cretans dan Celt. Sudah penuh medali di event Olimpiade sejak 1896
untuk laki-laki dan perempuan sejak 2000.
3. Lompat Jauh
Suatu akivitas gerakan yg dilakukan di dalam lompatan untuk mencapai lompatan
yg sejauh-sejauhnya. Ukuran Lapangan lompat jauh untuk jarak awalan lari sampai
balok tumpuan 45m, balok tumpuan tebal 10cm, panjang 1,72m, lebar 30cm, bak
lompatan panjang 9m, lebar 2.75m, kedalaman bak lompat ± 1 meter.
Gerak lompat jauh merupakan gerakan dari perpaduan antara Kecepatan (speed),
Kekuatan (stenght), Kelenturan (flexibility), Daya tahan (endurance), Ketepatan
(acuration). Para peneliti membuktikan bahwa suatu prestasi lompat jauh tergantung
pada kecepatan daripada awalan atau ancang-ancang. oleh karenanya di samping
memiliki kemampuan sprint yang baik harus didukung juga dengan kemampuan dari
tolakan kaki atau tumpuan.
Teknik lompat jauh
a. Ancang-ancang
Tujuan ancang-ancang adalah untuk mendapatkan kecepatan yang setinggi-
tingginya agar dorongan massa ke depan lebih besar. Jarak ancang-ancang
tergantung kematangan dan kemampuan berekselerasi atas kecepatanya, dan
untuk meningkatkan kemampuan kecepatan ancang-ancang diperlukan program
latihan yang baik, dan juga ketepatan menumpu. Sebagai pelatihan pemberian
jarak ancang-ancang yang pendek dengan dimulai dari 5 langkah, 7 langkah, 9
langkah dan seterusnya sambil memperhatikan kaki saat menumpu.
b. Menumpu
Merupakan suatu gerakan yang penting untuk menentukan hasil lompatan yang
sempurrna. Badan sewaktu menumpu jangan terlalu condong seperti halnya
melakukan lari/ ancang-ancang. Tumpuan harus kuat, cepat dan aktif
keseimbangan badan dijaga agar tidak oleng/ goyang. Berat badan sedikit di depan
titik tumpu, gerakan kaki menelapak dari tumit ke ujung kaki, dengan tempo yang
cepat. Gerakan ayunan lengan sangat membantu menambah ketinggian dan juga
menjaga keseimbangan badan.
c. Melayang
Gerakan melayang pada saat setelah meninggalkan balok tumpuan dan
diupayakan keseimbangan tetap terjaga dengan bantuan ayunan kedua tangan
sehingga bergerak di udara. Untuk melakukan gerak ini terdapat beberapa teknik.
Yang Pertama, Melayang dengan sikap jongkok dengan cara waktu menumpu
kaki ayun mengangkat lutut setinggi-tingginya dan disusul oleh kaki tumpu dan
kemudian sebelum mendarat kedua kaki di bawa ke arah depan. Yang Kedua,
Melayang dengan sikap bergantung cara melakukanya yaitu waktu menumpu kaki
ayun dibiarkan tergantung lurus, badan tegak kemudian disusul oleh kaki tumpu
dengan sikap lutut ditekuk sambil pinggul didorong ke depan yang kemudian ke-
dua lengan direntangkan ke atas. Keseimbangan badan perlu diperhatikan agar
tetap tepelihara hingga mendarat.
d. Mendarat
Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dua kaki. Yang perlu diperhatikan saat
mendarat adalah kedua kaki mendarat secara bersamaan diikuti dengan dorongan
pinggul ke depan sehingga badan tidak cenderung jatuh ke belakang yang
berakibat merugikan si pelompat itu sendiri. Gaya lompatan dalam Lompat Jauh
yang sering diperagakan seperti gaya jongkok, Gaya Menggantung, Gaya jalan di
udara.

4. Lompat Ganda
Gerakan lompat jangkit  atau lompat ganda memproyeksikan pusat gaya berat
tubuh si pelompat di udara ke arah depan dengan melalui tiga tahapan lompatan atau
tumpuan. Yaitu Hop-Step-Jump.
Menurut ketentuan si pelompat harus melakukan tiga kali menumpu, menumpu
dua kali dengan kaki yang sama yang disebut step dan diakhiri dengan gerakan jump
atau lompat. Hasil dari suatu lompatan sangat tegantung dari kecepatan horizontal dan
kekuatan pada ketiga tahapan tumpuan tesebut. Jarak antara hop, step, jump bervariasi
tergantung dari kecepatan, kekuatan, dan kelentukan otot. Sudut tumpuan yang tepat
sangat membantu menjaga kecepatan.
a. Awalan dalam lompat jangkit
Untuk meningkatkan kecepatan lari dengan tidak menghambat dari tumpuan-
tumpuan tersebut, Jarak awalan harus cukup panjang 35 – 40 meter, supaya
kecepatan mencapai titik maksimal pada waktu melakukan tumpuan. Gerakan lari
konstan dan mampu menempatkan kaki tumpu pada balok dengan tepat.
b. Gerakan Hop
Gerakan hop adalah gerakan dua kali menumpu kaki yang sama dengan tidak
menghambat kecepatan lari atau awalan. Supaya lebih jelasnya perhatikan
penjelasan berikut:
 Perubahan kecepatan yaitu tekanan kaki ke arah depan dan ke atas yang
digerakkan oleh kaki tumpu.
 Perubahan gerakan cenderung ke arah depan tidak ke atas.
 Setelah menumpu kaki menekan mengayuh dengan tenaga penuh sehinga kaki
hampir sejajar dengan tanah.
 tahap akhir gerakan dengan sikap melayang untuk melakukan pendaratan.
Sebelum mendarat kaki tumpu harus digerakkan ke depan, sedangkan kaki
yang satu tergantung bebas di belakang titik pusat berat badan.
 Saat kaki menumpu tumit lebih dahulu menyentuh tanah, tumit berada di
depan titik pusat berat badan. saat melayang punggung diusahakan tegak tidak
condong.

12. Lempar Cakram


Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik. Cakram yang dilempar
berukuran garis tengah 220 mm dan berat 2 kg untuk laki-laki, 1 kg untuk perempuan.
Lempar cakram diperlombakan sejak olimpiade I tahun 1896 di Athena, Yunani.
Cara melempar cakram dengan awalan dua kali putaran badan caranya yaitu:
memegang cakram ada 3 cara, berdiri membelakangi arah lemparan, lengan memegang
cakram diayunkan ke belakang kanan diikuti gerakan badan, kaki kanan agak ditekuk,
berat badan sebagian besar ada dikanan, cakram diayunkan ke kiri, kaki kanan kendor
dan tumit diangkat, lemparan cakram 30 derajat lepas dari pegangan, ayunan cakram
jangan mendahului putaran badan, lepasnya cakram diikuti badan condong kedepan.
Latihan dasar menggunakan ring karet atu rotan
1) Diawali dgn sikap tegap
2) langkahkan slah satu kaki sambil mengayunkan ring ke depan
3) lanjutkan ayunan hingga mengelilingi tubuh, jaga agar lengan memegang ring tetap
lurus dan berada dibawah ketinggian bahu
4) langkahkan kaki lurus ke depan ( berlawanan dgn arah tangan.ikuti gerakan pinggul
dan dada ke depan.kemudian lepaskan ring,ayunkan tangan ke atas dan langkahkan
kaki belakang ke depan
Cara memegang cakram
Pegang dgn buku ujung jari2 tangan, ibu jari memegang samping cakram, kemudian
pergelangan tangan ditekuk sedikit ke dalam Mengayunkan cakram Ayunkan cakram dgn
ring ke depan dank e belakang di samping tubuh.pada saat mengayunkan cakram,tangan
yg memegang cakram direntangkan sampai lurus.jangan sampai lepas
Gerakan lempar cakram
Ada 3 tahap dalam melempar cakram
1) Persiapan - berdiri dgn kedua kaki dibuka lebar - pegang cakram dgn tangan kanan.
ayunkan sampai di atas bahu sambil memutar badan ke kiri,kemudian ke kanan secara
berulang2.saat cakram diayun ke kiri, Bantu tangan kiri dgn cara menyangganya
2) Pelaksanaan - ayunkan cakram ke depan lalu ke belakang - pada saat cakram di
belakang, putar badan dan ayunkan cakram ke samping-depan-atas (membentuk sudut
40o ) - lepaskan cakram pada saat berada di depan muka
3) Penutup - Bantu lemparan dgn kaki kanan agar tercipta suatu tolakan kuat pada tanah
sehingga b adan melonjak ke depan-atas - langkahkan kaki kanan ke depan untuk
menumpu, sedangkan kaki kiri diangkat rileks untuk menjaga keseimbangan badan.

13. Tolak Peluru


Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet tolak peluru
melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin.
Tolak Peluru merupakan suatu aktivitas yg dilakukan utk mencapai lemparan atau
tolakan yg sejauh-jauhnya. Peluru yang digunakan terbuat dari besi berbentuk oval
dengan berat 3kg, 4kg, 5kg, 7kg. dengan ruang lingkaran lebar 5x3 meter. Yang
terpenting dari Tolak peluru adalah peluru harus didorong keluar dengan kecepatan
maksimal, dengan sudut kira-kira 40 derajat. Posisi untuk menolak harus ditekankan pada
kaki. karena kaki adalah bagian yang terkuat dari badan.
Teknik-teknik Tolak peluru
Cara memegang
Peluru harus terletak pada akar jari-jari tangan. Jari pertama, kedua dan ketiga
(telunjuk, jari tengah dan kelingking) merupakan titik-titik utama untuk membantu
melontar. Jari-jari berdekatan. Jari kelingking dan ibu jari menjaga agar peluru tidak
tegeser ke samping. Peluru harus tetap berada di posisi di bawah rahang.
Latihan Yang pertama, gerakan menolak dari lengan. Peluru harus didorong dari
tempatnya bertopang di leher. Pada waktu menolak, siku harus setinggi mungkin dan
mengikuti terus di belakang peluru, ketika peluru sudah dilepaskan, jangan sekali-kali
membiarkan lengan tertujuh dibawah peluru atau terburu-buru ditarik. kedua kaki sejajar
berdampingan, menghadap ke arah sasaran lemparan dan jarak antara kaki ini lebih lebar
sedikit dai lebar pinggul.Berat peluru:
 Untuk senior putra = 7.257 kg
 Untuk senior putri = 4 kg
 Untuk yunior putra = 5 kg
 Untuk yunior putri = 3 kg

14. BULU TANGKIS


1. Pengertian Bulu tangkis
Bulu tangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok
olahraga permainan. Bulu tangkis dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan,
di atas lapangan yang dibatasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar
tertentu. Olahraga bulu tangkis dimainkan di atas lapangan yang di batasi dengan
garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu. Lapangan di bagi dua sama
besar dan di pisahkan oleh net yang direnggangkan di kedua tiang net yang ditanam
di pinggir lapangan.
Bulu tangkis adalah suatu permainan yang menggunakan sebuah raket dan
shuttlecock yang di pukul melewati sebuah net. Permainan dimulai dengan cara
menyajikan bola atau servis, yaitu memukul bola dari petak servis kanan ke petak
servis kanan lawan, sehingga jalan bola menyilang.
2. Sejarah Bulu tangkis
Olahraga yang menggunakan bola dan raket ini berkembang di Mesir kuno
sekitar 2000 tahun lalu. Nenek moyangnya adalah sebuah permainan Tionghoa
bernama Jianzi yang melibatkan penggunaan bola tetapi tanpa raket. Objek atau misi
permainan ini adalah untuk menjaga bola agar tidak menyentuh tanah selama
mungkin tanpa menggunakan tangan. Di Inggris sejak zaman pertengahan,
permainan ini dimainkan oleh anak-anak disebut dengan Battledores atau
Shuttlecocks, raketnya memakai dayung/tongkat (Battledores). Ini cukup populer di
jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun
untuk permainan ini. Penduduk Britania membawa permainan ini ke Jepang,
Tiongkok, dan Siam selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera
menjadi permainan anak- anak di wilayah setempat mereka.
Olahraga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di
Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring/net dan
memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab itu kota Pune dikenal sebelumnya
sebagai Poona, pada masa itu permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona. Para
tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olahraga ini
mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac
Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul “Badminton Battledore – a new
game” Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton
(Badminton House), estat Duke of Beaufort’s di Gloucestershire, Inggris.
Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada
1877. Asosiasi Bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional
pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.
Bulu tangkis menjadi sebuah olahraga populer di dunia, terutama di wilayah Asia
Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olahraga ini, dan di negara-negara
Skandinavia. Federasi Bulu tangkis Internasional (IBF) didirikan pada 1934 dan
membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada,
Selandia Baru, dan Prancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung
sebagai afiliat pada 1936. Olahraga ini menjadi olahraga Olimpiade Musim Panas di
Olimpiade Barcelona tahun 1992. Indonesia dan Korea Selatan sama-sama
memperoleh masing-masing dua medali emas tahun itu.
Perkembangan Bulu tangkis di Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan
perkembangan bangsa Indonesia, sejak masa sebelum revolusi fisik, gerakan
kemerdekaan, sampai dengan periode pembangunan masa orde baru dewasa ini.
Beberapa orang Belanda membawa jenis cabang. olahraga ini, serta pelajar-pelajar
Indonesia yang pulang belajar dari luar negeri, dengan cepat menjadikan cabang
olahraga ini digemari masyarakat. Pada sekitar tahun 40 – an, cabang ini telah
merasuk di setiap pelosok masyarakat. Namun cabang olahraga ini baru menemukan
bentuk organisasinya setelah tiga tahun diselenggarakan PON I di Solo 1948.
Tepatnya tanggal 5 Mei 1951, Persatuan Bulu tangkis Indonesia baru terbentuk
disingkat PBSI di kota Bandung.
Kegiatan yang semarak, pertandingan kompetisi yang teratur, dalam waktu
tujuh tahun telah membuahkan hasil yang positif yakni keberhasilan merebut Thomas
Cup, lambang supremasi dunia Bulu tangkis. Hampir tidak masuk akal menurut
pertimbangan ilmiah, bangsa yang baru saja hancur karena perang kemerdekaan,
ternyata mampu meraih prestasi gemilang di dunia internasional. Keberhasilan ini
tidak saja mengejutkan dari arti prestasi, tetapi juga memberikan pengaruh yang
mantap. Keberhasilan itu sekaligus menarik perhatian pemerintah masyarakat,
sehingga sejak tahun 1958 itu, PBSI tidak lagi bekerja seorang diri.
Tidak saja hasil di Thomas Cup, sejak saat itu para pemain Indonesia mampu
menunjukkan prestasinya di berbagai turnamen internasional, seperti All England,
Asian Games, Uber Cup dan lain-lainnya. Oleh karena perkembangannya sudah
cukup luas, maka perlu didirikan organisasi yang akan mengatur kegiatan bulu
tangkis. Organisasi tersebut diberi nama “Internasional Badminton Federation” (IBF)
pada tanggal 5 Juli 1934. Di Indonesia sendiri dibentuk organisasi induk tingkat
nasional yaitu Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) pada tanggal 5 Mei
1951. Kemudian pada tahun 1953 Indonesia menjadi anggota IBF. Dengan demikian
Indonesia berhak untuk mengikuti perandingan-pertandingan Internasional.

3. Peraturan Permainan Bulu Tangkis


Peraturan permainan bulu tangkis ditetapkan oleh WBF (World Badminton
Federation). Beberapa peraturan tersebut adalah:
a. Ukuran Lapangan
Garis di dalam lapangan ditandai dengan warna putih, hitam, atau warna
lainnya yang terlihat jelas, dengan tebal garis 3,8 cm (1½ inci). Dalam menandai
lapangan, lebar dari garis tengah lapangan harus dibagi dua, sama antara bidang
servis kanan dan kiri. Ketebalan garis servis pendek dan garis servis panjang
(masing-masing 3,8 cm atau (1½ inci) harus berada di dalam ukuran 13” atau
sama dengan 3,96 m yang dicantumkan sebagai panjang lapangan servis, dan
ketebalan dari semua garis batasnya (masing-masing 3,8 cm atau 1½ inci) harus
berada dalam batas ukuran yang telah ditentukan.
Jika ruang yang tersedia tidak memungkinkan pemberian tanda batas
lapangan untuk permainan ganda, dapat dibuat tanda-tanda hanya untuk
permainan tunggal. Garis batas belakang juga menjadi garis servis panjang, dan
tiang-tiang atau garis batas pada jaring akan ditempatkan pada garis samping
lapangan.
b. Tiang
Tinggi kedua tiang adalah 155 cm (5 kaki 1 inci) dari lantai. Tiang harus
kuat, agar jaring tegang dan lurus dan ditempatkan pada garis batas samping
lapangan.
c. Jaring
Jaring harus dibuat dari tali halus yang dimasak dan dijala dengan jaring 1,6
cm sampai dengan 2, 0 cm. Jaring harus terentang 76 cm. Ujung atas jaring
harus berada 152 cm (5 kaki) dari lantai pada pertengahan lapangan dan 155
cm dari lantai pada tiang-tiangnya. Jaring harus mempunyai tepi dari pita
putih selebar 3,8 cm, serta bagian tengah pita tersebut didukung oleh kawat
atau tali, yang ditarik dan ditegangkan dari ujung-ujung tiang.
d. Kok atau Shuttlecock
Sebuah shuttlecock harus memiliki berat 4,8-5,6 gram dan mempunyai 14-16
helai bulu yang dilekatkan pada kepala dari gabus yang berdiameter 2,5-2,9
cm. Panjang bulu dari ujung bawah sampai ujung yang menempel pada dasar
gabus kepalanya adalah 6,2 – 6,9 cm. Bulu-bulu ini menyebar menjauhi
gabus dan berdiameter 5,5-6,3 cm pada ujung bawahnya, serta diikat dengan
benang atau bahan lain cocok sehingga kuat.
e. Pemain
Permainan harus dimainkan oleh masing-masing satu permainan di satu sisi
lapangan (pada permainan tunggal) atau masing-masing dua pemain di satu
sisi (pada permainan ganda). Sisi lapangan tempat tim yang mendapat giliran
melakukan servis dinamakan sisi dalam (inside), sedangkan sisi yang timnya
menerima servis dinamakan sisi luar (outside).
f. Pengundian
Sebelum pertandingan dimulai, wasit memanggil kedua tim/pemain yang
berlawanan untuk mengundi pihak yang berhak melakukan servis pertama dan
memilih sisi lapangan bagi timnya untuk memulai permainan.
g. Penilaian
Jumlah nilai (skor) permainan ganda atau tunggal putra, terdiri atas 15 angka,
seperti yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, dalam pertandingan dengan
nilai 15, bila kedua belah pihak telah mencapai angka 14 sama. Pihak yang
pertama kali memperoleh angka 14 dapat menambahkan nilai akhir dengan 3
angka (dikenal dengan sebutan setting game). Jika pertandingan telah ditetapkan
(diset), maka nilai awal yang ditentukan dinamakan “love-all”. Pihak pertama
yang mencapai angka 3 dinyatakan sebagai pemenang.
Jumlah skor pada pertandingan tunggal putri adalah 11 angka. Jika telah dicapai
angka 10-10 , maka pihak yang lebih dahulu mencapai angka 10 berhak
menambah nilai tambahan akhir dengan 3 angka. Pihak yang pertama mencapai 3
angka dinyatakan sebagai pemenang.
Kedua pihak yang bertanding akan memainkan tiga sel pertandingan untuk
menentukan pemenang. Pemain yang mampu memenangkan lebih dahulu 2 sel
pertandingan (2 games) akan dinyatakan sebagai pemenang. Pemain akan
bertukar sisi lapangan (tempat) pada setiap akhir suatu game. Pada game ketiga,
pemain juga akan berpindah lapangan ketika nilai akhir mencapai:
1) Skor 8 pada pertandingan dengan 15 angka
2) Skor 6 pada pertandingan dengan 11 angka
3) Skor 11 pada sistem reli poin 21 angka
Keterangan: Aturan reli poin adalah 1 game terdiri atas 21 poin. Jika kedua
pemain mencapai poin 20-20, maka terjadilah deuce (yus). Pemenang dapat
ditentukan jika telah muncul selisih 2 poin (misalnya 22-20). Bila selisih masih 1
poin (21-20), pemenang belum dapat ditentukan. Angka maksimal tiap game
adalah 30. Dengan demikian, jika terjadi poin 29-29, maka pemenangnya adalah
pemain yang terlebih dulu mencapai angka 30.
15. SEPAK TAKRAW
1. Sejarah Sepak Takraw
Berasal dari zaman Kesultanan Melaka (1402 – 1511) dan dikenal sebagai
SEPAK RAGA dalam bahasa Melayu . Bola terbuat dari anyaman rotan dan pemain
berdiri membentuk lingkaran.
Sepak Takraw Berasal dari dua kata yaitu “SEPAK” (Malaysia) yang berarti
menendang dan “TAKRAW” (Thai) yang berarti Bola ayaman, pemilihan nama
untuk permainan ini merupakan kesepakatan dari dua negara pelopor yaitu Malaysia
dan Thailand.
Olahraga Sepak Takraw ini pertama kali dimainkan pada masa Kesultanan
Melayu pada Abad ke-15 yang pada kala itu dikenal sebagai Sepak Raga , sepak raga
ini merupakan olahraga kaki yang menggunakan bola yang terbuat dari Rotan, pada
waktu itu tun perak dan tun besar sedang bermain Sepak raga dan secara tidak
sengaja bola yang di tendang mengenai tutup kepala Raja Muhamad sehingga
membuat nya terjatuh, hal tersebut membuat Raja Muhammad murka dan kemudian
Raja Muhammad langsung membunuh tun besar.
Sepak Takraw mulai berkembang di Indonesia sekitar tahun 1970, masuknya
olahraga Takraw ke indonesia ini diawali oleh adanya kunjungan Muhibah Malaysia
dan Singapura yang kemudian memperkenalkan Permainan Sepak Takraw, sebenar
nya di Indonesia telah mengenal olahraga ini akan tetapi belum menjadi olahraga
melaikan hanya sebatas permainan tradisional hal ini menjadi perkembangan Takraw
relatif sangat cepat berkembang khususnya di daerah Sulawesi Selatan, Riau,
Sumatra Utara dan Sumatera Barat.
Kemudian pada tahin 1971 mulai dibentuk induk Organisasi resmi Sepak
Takraw yang bernama PERSERASI yang beranggotakan 4 anggota yaitu Pengda
Sumut, Pengda Sumbar, Pengda Riau, dan Pengda Sulsel. yang kemudian pada tahun
1980 diadakan Kejurnas Sepak Takraw pertama dengan peserta sebanyak 14 tim.

2. Pengertian Sepak Takraw


Permainan Sepak Takraw ini merupakan salah satu cabang olahraga yang belum
memasyarakat dan belum menjadi kegemaran semua orang dari segi lapisan
manapun. Sepak takraw adalah olahraga permainan bola, yang merupakan
kombinasi dari permainan sepak bola dan bola voli. Dalam permainan bola ini,
biasanya akan dimainkan oleh 2 tim, dimana masing-masing tim terdiri dari 3 orang.
Permainan Sepak Takraw baru merambah kepada masyarakat lapisan menengah
ke bawah. Hal ini disebabkan permainan ini sulit dilakukan, berisiko cedera atau
sakit lebih besar dan masih ada kelompok masyarakat yang menganggap permainan
Sepak Takraw sebagai olahraga yang kasar. Ada banyak sekali cabang olahraga yang
ada di dunia baik olahraga tersebut dimainkan dalam kejuaraan ataupun tidak.

3. Teknik Dasar Sepak Takraw


Teknik Dasar Sepak Takraw adalah sebuah teknik dasar yang diperlukan oleh setiap
pemain agar dapat memperoleh kemampuan yang maksimal saat bertanding . Jika
kita tidak dapat memahami dan melakukan teknik dasar ini maka akan membuat sang
pemain kesulitan dalam bertanding.
Berikut ini adalah teknik dasar dalam olahraga sepak takraw.
1 . Sepak Telapak Kaki (Teknik Smash )
2 . Teknik Servis
3 . Teknik Menyundul Bola
4 . Sepak Sila
5 . Sepak Kuda
6 . Teknik Menahan Bola
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Karena berolah raga merupakan hal mutlak yang harus di lakukan setiap orang setiap
harinya maka penulis berinisiatif menciptakan permainan yang selain dapat
menyenagkan juga dapat sekalian mengeluarkan keringat sehingga dapat dikatakan
berolah raga juga.
Olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerakan badan yang dilakukan oleh
satu orang atau lebih yang atau dapat dikenal regu atau rombongan. Sedangkan dalam
kamus Webster’s New Collegiate Dictonary (1980) adalah ikut serta dalam aktivitas
tubuh untuk memperoleh kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam
olahraga pertandingan (athletic games di USA).

B. Saran
Dengan melakukan permainan ini secara bersungguh-sungguh akan membantu anda
berolahraga. Sebaiknya pembaca bisa menerapkanya dan juga dapat mencari banyak lagi
bentuk permainan yang baik untuk kesehatan sehingga kesehatan tubuh kita akan lebih
terjaga sehingga dapat terhindar dari berbagai macam penyakit, namun selain berolah
raga kita juga harus tetap menjaga pola makn kita sehari-hari.
MAKALAH
TENTANG 15 CABANG OLAHRAGA
MATA PELAJARAN PJOK

DISUSUN OLEH :

DEKA MALINDA

KELAS X IPS 2

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI


BENGKULU
SMA NEGERI 02 KEPAHIANG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Makalah 15 Cabang Olahraga ini dapat diselesaikan dengan baik.
Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah PJOK yang berjudul Makalah 15 Cabang Olahraga. Dan saya juga
menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam
memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini
sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih
banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Sepak Bola ini sehingga kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Saya mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Sepak Bola ini dapat bermanfaat bagi kita
semuanya.

Kepahiang, Desember 2022


Hormat Saya

DEKA MALINDA
DAFTAR ISI

Halaman Judul ………………………………………………………………………….. i


Kata Pengantar …………………………………………………………………………. ii
Daftar Isi ………………………………………………………………………………… iii

BAB I Pendahuluan …………………………………………………………………….. 1


D. Latar Belakang …………………………………………………………………. 1
E. Rumusan Masalah ……………………………………………………………… 1
F. Tujuan Penulisan ………………………………………………………………. 1

BAB II Pembahasan …………………………………………………………………….. 2


16. Sepak Bola ……………………………………………………………………… 2
17. Bola Basket ……………………………………………………………………... 7
18. Bola Voly ……………………………………………………………………….. 10
19. Futsal ……………………………………………………………………………. 12
20. Lempar Lembing ……………………………………………………………….. 13
21. Golf …………………………………………………………………………….. 16
22. Tinju ……………………………………………………………………………. 18
23. Gulat ……………………………………………………………………………. 21
24. Hoki …………………………………………………………………………….. 23
25. Lari …………………………………………………………………………….. 27
26. Lompat …………………………………………………………………………. 29
27. Lempar Cakram ……………………………………………………………….. 32
28. Tolak Peluru …………………………………………………………………… 33
29. Bulu Tangkis ………………………………………………………………….. 34
30. Sepak Takraw …………………………………………………………….. 39

BAB III Penutup ………………………………………………………………………... 41


C. Kesimpulan ……………………………………………………………………. 41
D. Saran …………………………………………………………………………… 41

Anda mungkin juga menyukai