Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

LEMPAR LEMBING

DISUSUN OLEH:

INA WATY ARITONANG


XI IPS
PJOK

SMA PLUS BINA BANGSA


T.P 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat Nyalah tulisan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulisan naskah yang berjudul “ LEMPAR LEMBING ” ini .
Penulis menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan
kekurangan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan
yang penulis miliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran pembaca akan
penulis terima dengan senang hati demi perbaikan naskah penelitian lebih
lanjut.
Tulisan ini dapat penuh selesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, terutama
kepada Pak Nata Diamonda selaku Guru Pembimbing yang telah memberikan
masukan demi kelancaran dan kelengkapan naskah tulisan ini. Akhirnya,
semoga tulisan yang jauh dari sempuma ini ada manfaatnya.

Pekanbaru, Indonesia 2023


PENULIS

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Lempar lembing merupakan suatu aktivitas yang menuntut kecekatan dan


kekuatan dalam melempar. Medianya berupa lembing, yaitu sejenis tombak,
tapi lebih ringan dan kecil. Awal mulanya, lempar lembing lebih identik dengan
aktivitas berburu nenek moyang manusia.Sebagaimana olahraga atletik lainnya,
lempar lembing diadopsi dari kebiasaan kaum laki-laki pada zaman tersebut.
Aktivitas ini baru berkembang menjadi suatu olahraga ketika umatmanusia
memasuki masa bercocok tanam dan beternak, meninggalkan masa nomaden
yang lebih kental dengan aktivitas berburunya. Manusia mulai menetap dengan
membangun perkampungan atau perkotaan.
Perubahan gaya hidup pun terjadi. Salah satunya adalah aktivitas fisik
seperti melempar lembing tak lagi digunakan untuk berburu. Aktivitas itu
dialihkan menjadi suatu olahragayang dipertandingkan. “Unsur untuk
memperoleh makanan, berburu, berubah menjadi upaya pemenuhan akan
hiburan dan prestasi. Walaupun belum ditemukan catatan sejarah yang otentik
mengenai lempar lembing, tapi sebagian ahli meyakini olahraga ini telah
berkembang sejak zaman Yunani Klasik. Saat itu, lempar lembing termasuk
olahraga populer dan kalah dengan olahraga jenis atletik lainnya, seperti lari,
lompat, dan lempar cakram.

B. TUJUAN PENULISAN

• Memahami Pengertian dari Lempar Lembing


• Mengetahui Tujuan permainan Lempar Lembing
• Mengetahui Cara permainan Lempar Lembing
• Menemukan Syarat-syarat permainan Lempar Lembing

BAB. II
ISI
A. Pengertian Lempar Lembing.
Lempar lembing adalah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dengan
melemparkan benda lurus ke depan dan benda yang dilemparkan disebut sebagai lembing.
Lembing yang digunakan memiliki bentuk seperti tongkat panjang yang mana ujung dari
tongkat tersebut runcing atau hampir mirip dengan tombak karena memiliki bentuk yang
panjang dan tajam pada bagian ujungnya.

Olahraga ini juga merupakan salah satu nomor cabang atletik lempar. Dalam
pertandingan, atlet lempar lembing harus mampu menunjukkan kemampuannya untuk
melempar sebuah lembing secara benar.

B. Sejarah Lempar Lembing.


Kegiatan lempar lembing sering kali dilakukan oleh manusia pada zaman kuno untuk
berburu binatang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia juga menggunakan lembing
ini untuk berperang. Sebelum dijadikan sebagai olahraga, kegiatan lempar lembing ini lebih
digunakan untuk beraksi dan melindungi diri. Setelah berabad-abad kemudian, lempar
lembing dijadikan olahraga seperti sekarang.
Lempar lembing ini sudah diperkenalkan sejak olimpiade pada masa kuno sebagai bagian
dari Pentathlon pada 708 SM. Selanjutnya olahraga ini juga muncul di Jerman dan Swedia
pada tahun 1870-an. Lalu olahraga lempar lembing ini secara resmi menjadi bagian dari
cabang atletik pada olimpiade modern sejak tahun 1908 (pria) dan tahun 1932 (wanita).
Selain itu ada dua perkembangan yang telah memengaruhi perkembangan dari olahraga
lempar lembing ini. Yang pertama adalah menggunakan cakram sebagai alat putaran untuk
melempar. Metode tersebut menghasilkan jarak yang baik untuk melempar, namun metode
tersebut juga sering dilarang. Yang kedua adalah aturan agar atlet tidak membelakangi arah
lemparan.
C. Teknik Teknik yang harus diperhatikan

• Teknik memegang Lembing


a.Gaya Amerika. (American Grip)
Memegang lembing dengan gaya Amerika adalah teknik yang paling umum dilakukan.
Caranya adalah dengan memegang bagian tali pada lembing. Ibu jari dan telunjuk berdekatan.

b.Gaya Finlandia. (Finnish Grip)


Teknik ini memiliki gaya yang lumayan mirip dengan poin sebelumnya. Anda perlu
menggenggam simpul tali pada lembing. Lalu, ibu jari diposisikan seperti gaya amerika,
namun telunjuk diarahkan ke belakang.

c.Gaya Penjepit (V Grip)


Teknik memegang lembing ini juga biasa disebut tang style atau gaya tang. Tangan dengan
rileks menggenggam bagian simpul tali pada lembing. Sedangkan jari telunjuk dan jari
tengah menjepit lembing
• Teknik Lari Lempar Lembing

-Saat awal berlari, pastikan kalian berlari sambil membawa lembing dengan posisi lembing
berada di atas kepala, lengan ditekuk ke depan, dan telapak tangan menghadap ke atas.
Seperti pada awal posisi memegang lembing. Yang kalian harus ingat juga adalah posisi
lembing harus sejajar di atas garis paralel dengan tanah.
-Pada bagian akhir dari awal terdiri dari langkah silang yang disebut dengan cross steps.
Selain itu ada beberapa cara lainnya seperti, jingkat (hot steps), langkah silang (cross steps),
langkah silang belakang (rear cross steps).
-Pada cara cross step, saat kaki kiri diturunkan, lalu bahu diputar ke arah kanan secara
perlahan. Setelah itu lengan kanan bergerak ke belakang. Pada saat yang bersamaan ini titik
gravitasi turun selama melakukan awalan lari.
-Perputaran bahu dan meluruskan lengan ini terus bergerak ke belakang tanpa terputus hingga
melewati atas kaki kiri. Hal tersebut menghasilkan tubuh yang condong ke belakang.
-Pandangan mata kalian harus lurus ke depan. Lalu, saat tungkai kanan mendarat dengan
posisi ditekuk lalu diakhiri oleh langkah silang. Setelah itu, angkatlah tumit kanan saat lutut
bergerak maju, lalu buka kedua tungkai dengan melangkahkan kaki kiri sejauh mungkin ke
depan dan injak ke arah kiri sedikit.
-Dalam kondisi ini tetap jaga lembing dalam genggaman yang berada pada posisi setinggi
bahu. Pergelangan tangan kalian harus terjaga dengan posisi menghadap ke atas agar ekor
lembing tidak menyentuh tanah.
-Lalu pada fase terakhir ini, saat kaki kiri sudah diturunkan dalam akhir lemparan, lalu
pinggul berputar ke depan dan ditandai dengan putaran ke dalam kaki kanan dan lutut.
Setelah itu segeralah membuka bahu kiri, dan siku kanan di putar ke arah atas, lembing
diluruskan di atas lengan dan bahu ke arah target.
-Lalu tekan kaki kiri seperti melompat dan disusul dengan kaki kanan ke dalam, lalu
meluruskannya sambil lutut kanan juga ikut lurus sehingga membentuk posisi membujur dari
badan, dan siap untuk melempar.

D. Spesifikasi alat dan lapangan cabang olahraga lempar lembing.


International Association of Athletics Federations (IAAF) menentukan sejumlah aturan
terkait peralatan lembing dan lapangan pertandingan pada Olimpiade dan turnamen atletik
lainnya. Beberapa peraturan lempar lembing tersebut antara lain sebagai berikut.
•Spesifikasi lembing. Lembing merupakan tombak dari kayu atau logam dengan ujung
logam yang tajam, serta sebuah pegangan tali padanya. Bobot lembing setidaknya 800 gram
dengan panjang 2,6-2,7 m untuk pria dan bobot minimal 600 gram dengan panjang 2,2-2,3 m
untuk wanita.
•Landasan lempar lembing. Tempat untuk melakukan awalan minimal berjarak 30 m, tetapi
pada beberapa kondisi panjang bisa menjadi 36,5 m. Lebar landasan adalah 4 m, dengan
lengkungan lemparan yang berupa garis memiliki radius 8 m sebagai batas akhir sebelum
melemparkan lembing.
•Area pendaratan lembing. Sektor pendaratan ditandai dengan busur pada lapangan rumput
dengan sudut 28,96 derajat.

E. Lapangan Lempar Lembing


Sebagaimana aturan yang telah ditetapkan oleh IAAF, lapangan lempar lembing memiliki
spesifikasi sebagai berikut:
• Untuk lintasan awal memiliki garis 5 cm dan terpisah 4 meter. Panjang lintasannya minimal
30 meter, maksimal 36,5 meter.
• Lengkungan lemparan terbuat dari kayu atau logam dengan cat putih selebar 7 cm.
Lengkungan ini datar dengan tanah. Busur dari lingkaran memiliki jari-jari 8 meter dengan
garis 1,5 meter. Letak jari-jari tersebut melilit titik pusat gravitasi lembing.
• Sudut lemparan dibentuk dari dua garis dengan titik pusat lengkung lemparan sebesar 29
derajat. Titik pusat lengkung memotong kedua ujung lengkung lemparan. Tebal garis
sektornya sendiri sebesar 5 cm.
• Lebar awalannya 4 meter
• Panjang awalannya 40 meter
• BC atau burus jari-jari sebesar 8 meter
• Lebar garis lurus kanan dan kiri 1,5 meter
• Lebar garis lemparnya 7 meter
• Sudut lemparannya 30 derajat

BAB. III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Didalam gerakan lempar lembing banyak sekali melibatkan
bagian-bagian tubuh bagian atas dan bawah mulai dari otot, bidang.
Hasil dari kombinasi yang lengkap dari bagian-bagian tubuh tersebut
menghasilkan suatu gerakan lempar lembing.

B. Saran
Setelah melihat bagaimana konsep dalam permainan Lempar
Lembing, maka sebagai penyusun dalam makalah ini menyarankan
agar setiap orang yang ingin bermain dalam permainan Lempar
Lembing ini haruslah menguasai teknik dasar terlebih dahulu agar
nantinya perkembangan permainan berlancar dengan baik, dan hasil
Lembing yang dilemparkan juga maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Fariq. Ilham. 2022, https://hellosehat.com/kebugaran/kardio/lempar-


lembing/
Ricky, https://www.gramedia.com/literasi/olahraga-lempar-lembing/
Ferdianan. Andri.
https://www.academia.edu/24758891/MAKALAH_LEMPAR_LEMBI
NG

Anda mungkin juga menyukai