Daya tahan tubuh yang baik penting bagi manusia agar dapat melakukan aktivitas
dengan maksimal. Sebab tanpa memiliki daya tahan tubuh yang baik, seseorang akan
mudal lelah. Sebagaimana dikatakan Harsono (1988: 155) bahwa daya tahan adalah
keadaan atau kondisi tubuh yang mampu untuk bekerja untuk waktu yang lama, tanpa
mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut. Jadi,
daya tahan itu terdiri dari daya tahan otot dan daya tahan jantung paru. Sebagian ahli
membedakan daya tahan ini ke dalam dua bagian yaitu daya tahan jantung paru dan
daya tahan otot. Daya tahan jantung paru penting bagi seseorang dalam melakukan
aktivitas sehari-hari, agar tidak mudah lelah dan tahan lama.
Sebagaimana dikatakan Wahjoedi (2001: 59) daya tahan jantung paru adalah
kapasitas sistem jantung, paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal
saat melakukan aktivitas sehari-hari dalam waktu yang cukup lama tanpa mengalami
kelelahan yang berarti. Daya tahan jantung paru sangat penting untuk menunjang
kerja otot dengan mengambil oksigen dan menyalurkannya ke seluruh jaringan otot
yang sedang aktif sehingga dapat digunakan untuk proses metabolisme tubuh.
Jadi, daya tahan terdiri dari daya tahan otot dan daya tahan jantung paru. Daya
tahan ini merupakan kemampuan kerja otot dan organ-organ tubuh dalam jangka
waktu yang lama. Artinya, apabila seseorang memiliki otot dan organ-organ tubuh
yang dapat bekerja dalam waktu yang lama, maka dapat dikatakan bahwa seseorang
itu memiliki daya tahan dan kesegaran jasmani yang baik.
3. High knee run in place ( 5 set & durasi per set 20 detik)
Skipping atau lompat tali adalah olahraga yang efektif dilakukan untuk menambah
tinggi badan atau menurunkan berat badan. Ada berbagai cara dan trik untuk
melakukan lompat tali. Namun, gerakan lompat tali yang paling dasar adalah
melakukan lompat tali menggunakan dua kaki sekaligus, atau menggunakan satu kaki
secara bergantian (Regular skipping rope). Berikut adalah cara melakukan Regular
skipping rope :
Pastikan Panjang tali yang digunakan sesuai dengan tinggi badan. Untuk
mengetahuinya, berdiri dengan menginjak bagian tengah tali. Sambil
memegang kedua ujung tali, rentangkan kedua tangan ke samping.
Mulai gerakan dengan memosisikan kedua tangan dengan benar. Posisikan
kedua lengan atas merapat dengan tubuh, siku sejajar dengan pinggang. Tekuk
lengan bawah ke atas hingga membentuk sudut kurang dari 45 ⁰. Semakin
kecil sudut yang dibentuk, semakin baik.
Wahjoedi. (2001). Landasan evaluasi pendidikan jasmani. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Sajoto, M. 1995. Peningkatan dan pembinaan kekuatan kondisi fisik dalam olahraga.
Semarang: Dahara Prize.