Saat tubuh sudah mulai terlatih dan terasa lebih kuat, jarak tempuh bisa
ditingkatkan hingga 24-32 KM. Bagi pesepeda pemula, kecepatan ideal
yang bisa dicapai berkisar 22 KM/JAM. Idealnya, bersepeda sehat
dilakukan selama 150 menit/minggu
3. Skipping
20 – 30 sekali/sesi
Dilakukan 5 kali dalam seminggu
Balke bertujuan untuk mengukur daya tahan kerja jantung dan pernapasan atau dapat pula untuk
mengukur VO2Max. Sehingga selain menggunakan MFT (Multistage Fitness Test) dan TKJI untuk
mengetahui tingkat kebugaran jasmani dapat pula menggunakan Tes Balke.Tes jalan lari adalah
salah satu tes untuk mengukur tingkat kebugaran jasmani atau juga VO2Max seseorang.
Norma tes balke Laki-Laki Norma Perempuan 61.00 Baik sekali 54.30 60.90 sd 55.10 Baik 54.20
sd 49.30 55.00 sd 49.20 Sedang 49.20 sd 44.20 49.10 sd 43.30 Kurang 44.10 sd 39.20 43.20
Kurang Sekali 39.10
SPEED
kecepatan adalah latihan untuk meningkatkan kemampuan, menggerakkan tubuh dari satu
posisi ke posisi lain dalam waktu yang sangat singkat dan cepat
(sprint) adalah cara lari dalam menempuh jarak tertentu yang relatif pendek, dalam
waktu singkat, dan dengan kecepatan yang maksimal, dari garis start sampai ke finish.
Umumnya lari cepat ini dilaksanakan dalam olahraga, baik untuk mengejar target waktu
maupun mengejar kawan dan lawan dalam bertanding. Secara alami manusia mampu
berlari cepat maksimal selama 30–35 detik. Salah satu nomor lari cepat adalah lari 100
meter sebagai nomor lari jarak pendek. Pada lari jarak pendek, atlet diharuskan menempuh
seluruh jarak atau sepanjang jarak yang ditempuh dengan kecepatan semaksimal mungkin
atau dengan kecepatan penuh
Sprinting Drills
Coba lakukan beberapa kali drill saat pertama kali melakukan olahraga. Mulai
dengan berlari santai atau jogging sejauh 10 meter, kemudian tingkatkan
kecepatan dengan melakukan sprint sejauh 50 meter. Berikan alternatif di antara
dua kecepatan itu selama beberapa menit. Kemudian, alokasikan waktu beberapa
menit untuk melakukan gerakan butt kicks, long strides, dan high knees.
Run Stride
Adalah gerakan/olahraga untuk mengoptimalkan efisiensi dan kecepatan,
berlarilah dengan bola-bola kaki.Cara melakukan run stride adalah dengan berlari
cepat selama 20-30 detik atau 100 meter. Kemudian, istirahat selama 1 menit dengan
berjalan atau berdiri. Lalu ulangi sebanyak 4-6 kali. Untuk mengoptimalkan efisiensi
dan kecepatan, berlarilah dengan bola-bola kaki. Cara ini dapat mendorong tubuh
Anda ke depan dengan lebih cepat sembari tetap menjaga postur yang benar.
Hill Training
Vertical jump atau loncat tegak adalah tes kebugaran jasmani yang sudah umum
dilakukan untuk menentukan kekuatan otot kaki dan daya ledak. Gerakan dalam
tes ini adalah peserta mengambil awalan sikap menekuk lutut dan kedua tangan diayun
ke belakang. Peserta kemudian meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan
dengan tangan yang terdekat.
Normal memiliki rata-rata vertical jump 326.0 cm sedangkan pada kelompok IMT
yang tidak normal (overweight dan obese) memiliki 27.77.8 cm.19 Kelompok dengan
IMT underweight memiliki nilai standing long jump 188 cm sedangkan kelompok
normal memiliki nilai 194 cm.
KELINCAHAN ( AGILITY)
Kelincahan adalah suatu kemampuan tubuh untuk merubah arah dan posisi tubuh dengan cepat
dan tepat pada waktu sedang bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi
tubuhnya.
Kelincahan adalah kemampuan seseorang dalam menyesuaikan diri dengan posisi posisi tubuh
seperti dari depan ke belakang atau dari kiri ke kanan.
Kelincahan atau agility merupakan kemampuan fisik yang diperlukan dalam berbagai cabang
olahraga. Seorang atlet dapat bergerak kesana kemari begitu cepat tanpa terjatuh. Atlet dikatakan
lincah jika dapat bergerak cepat dan mengubah arah gerakan secara seimbang. Dan semua itu
dibutuhkan yang namanya kelincahan.
Misalnya kemampuan untuk berbelok-belok saat berlari, kemampuam untuk berlari bolak-balik
dalam jarak dan jangka waktu tertentu, dan juga kemampuan untuk berkelit secara cepat tapi
posisinya tetap berdiri dengan stabil.
Agility atau kelincahan merupan kombinasi dari berbagai macam kemampuan tubuh. Berbagai
macam kemampuan tersebut meliputi kecepatan, kekuatan, keseimbangan, reaksi, fleksibilitas, dan
juga koordinasi neuromuscular. Agility sangat diperlukan dalam berbagai macam cabang olahraga
misalnya dalam permainan bola basket, permainan sepak bola, permainan bola voli, permainan
bulu tangkis, dan lain sebagainya.
1. Latihan Lari Zig-Zag
alu, pandangan lurus ke depan sembari menunggu aba-aba untuk siap berlalu. Jika aba-aba
telah disampaikan, lakukanlah gerakan berlari secara belok-belok baik belok ke arah kiri
maupun berbelok ke arah kanan secara bergantian. Supaya berhasil melakukan lari zig-zag
dengan baik, diperlukan koordinasi yang baik pula dari mata, kaki, dan juga otak. Koordinasi
inilah yang menjadi hal paling penting dalam meningkatkan kemampuan agility.
2. High Knee Drills
High knees atau latihan lutut tinggi merupakan olahraga yang
meningkatkan detak jantung, serta mengaktifkan tubuh bagian bawah dan
otot inti. Fungsi high knees bisa dilakukan saat pemanasan, latihan kardio,
latihan ketahanan, atau latihan interval intensitas tinggi.
• Berdiri tegak dengan membuka kaki selebar pinggul, pandangan lurus
ke depan dan lengan menggantung ke bawah pada sisi tubuh Anda.
• Lakukan lompatan dari satu kaki ke kaki lain dengan mengangkat lutut
setinggi mungkin atau setinggi pinggul.
• Lengan harus mengikuti gerakan.
• Sentuhlah lantai/tanah dengan bola kaki Anda.
Lari di tempat, angkat lutut setinggi pinggang sambil mendarat dengan
ringan tapi cepat pada telapak kaki bagian depan. Berdiri dengan posisi
tegak dan ayunkan lengan dengan bertenaga layaknya seorang sprinter.
Lakukan High Knees 10-15 detik, lalu istirahat 15 detik. Itu 1 repetisi.
Lakukan 3 repetisi.
3.Shuttle Run
Shuttle run merupakan suatu latihan dengan mengubah gerakan tubuh dari arah lurus yang
dilakukan secepat mungkin dengan teknik lari secara bolak-balik (Marjana dkk., 2014). Shuttle
run juga merupakan bentuk latihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kelincahan kaki
(Sajoto, 1995).
Menurut Muchtar (1992) salah satu bentuk latihan untuk meningkatkan kelincahan atau
agility seseorang yaitu dengan latihan shuttle run atau nama lainnya yaitu lari bolakbalik. Metode
dari latihan shuttle run adalah lari yang dilakukan dengan cara bolak-balik dengan tempo yang
secepat-cepatnya dimulai dari satu titik ke titik yang lainnya dengan menempuh jarak tertentu.
Adapun suatu unsur gerak yang terdapat dalam latihan shuttle run yaitu lari dengan
mengubah arah dan posisi tubuh, kecepatan, keseimbangan. Mengingat kecepatan dan
keseimbangan merupakan suatu komponen dari kelincahan gerak sehingga latihan ini dapat
digunakan untuk meningkatkan agility atau kelincahan.
Tujuan dari latihan shuttle run adalah untuk melatih mengubah gerakan tubuh dari arah lurus
4.T-Test
Agility T-Test merupakan alat ukur kelincahan (Agility) dimana menggunakan pola
lapangan huruf T yang mampu menilai tingkat kelincahan seorang atlet. tingkat kelincahan
seseorang biasanya diberikan tes dengan lari berkelok (zig-zag run), squat thrust, lari rintangan,
hingga lari bolak-balik (shuttle run).
Petunjuk Pelaksanaan: Mengatur empat kerucut seperti yang digambarkan dalam diagram
di samping. Subjek mulai berlari dari garis start A menuju ke titik B, dengan meyentuhkan
tangan kanannya pada kerucut B, kemudian berlaru kearah titik C dan menyentuhkan kerucut
dengan tangan kiri setelah itu belari kearah D dan meyentuhkan kerucutnya dengan tangan
yang kanań. Kembali ketitik B dengan menyentuhkan kerucut dengan tangan kiri, untuk
kemudian menuju garis finish (titik A). Stopwatch dihentikan ketika mereka melewati kerucut
A.
Penilaiannya yaitu skor pengetesan dianggap gagal jika tangan tidak menyentuh dasar
kerucut atau kerucutnya terseret. Waktu dicatat sampai 0,1 detik.
4.T-Test
Atur empat cone seperti pada gambar.dengan jakar 5 yard (4,57 m) atau 10 yard
( 9,14 m).
Tes dimulai dari cone A kemudian sprint ke cone B dengan tangan kanan.
Kemudian berlari menyamping ke arah cone C dan menyentuh dengan tangan kiri.
Kemudian berlari menyamping ke arah kanan dan menyentuh conde D dengan
tangan kanan kemudian berlari menyamping lagi ke cone B dan berlari ke
belakang sampai ke cone A.
Stopwatch dimatikan ketika melewati cone A.
Kecepatan Reaksi (Reaction Time)
Contoh Latihan:
Berdiri Dengan Melempar Bola
Latihan ini bertujuan untuk melatih keseimbangan tubuh sekaligus kemampuan
koordinasi tangan dan mata. Berikut gerakan latihan koordinasinya :