Anda di halaman 1dari 24

PERTEMUAN 2:

PENGANTAR SISTEM
POLITIK INDONESIA
Siti Hidayatul Jumaah, S.IP., M.IP

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Mataram


SISTEM
 Secara etimologis, pengertian sistem berasal
dari kata ”sistema” (bahasa Yunani) yang
berarti :
 (a) suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian
banyak bahagian;
 (b), Hubungan yang berlangsung di antara satuan-
satuan atau bangunan teratur.
 Dengan demikian, kata “systema” berarti
sehimpunan bagian atau komponen yang
saling berhubungan secara teratur, integral,
dan merupakan satu keseluruhan (a whole).
 Pendapat para ahli:
 Campbell (1979: 3), sistem adalah himpunan
komponen atau bagian yang saling berkaitan yang
bersama-sama berfungsi untuk mencapai tujuan.
 Awad (1979: 4), sistem adalah sehimpunan
komponen atau subsistem yang terorganisasikan
dan berkaitan sesuai dengan rencana untuk
mencapai tujuan tertentu.
 Konontz dan O. Donnell (1976: 14), sistem bukan
wujud fisik, melainkan ilmu pengetahuan yang
disebut sebagai sistem yang terdiri atas fakta,
prinsip, doktrin, dan lainnya.
Prinsip
Fakta Doktrin

Relevansi Fungsi

Komponen
Unsur Tujuan
Sistem Bersama
CIRI-CIRI SISTEM
 mempunyai tujuan;
 mempunyai batas (boundaries);
 memiliki sifat terbuka dalam arti berinteraksi
dengan lingkungan;
 terdiri atas berbagai unsur atau komponen (sub
system) yang saling bergantung dan berhubungan;
 melakukan kegiatan atau proses trasformasi atau
proses mengubah masukan menjadi keluaran
(processor or transformator);
 memiliki mekanisme kontrol dengan
memanfaatkan umpan balik.
POLITIK
 Politik sering didefinisikan sebagai
penggunaan kekuasaan atau kewenangan,
suatu proses pembuatan keputusan secara
kolektif, suatu alokasi sumberdaya yang
langka (the allocation of scarce resources), atau
sebagai arena pertarungan kepentingan yang
penuh muslihat (Heywood, 2004:52).
 ARISTOTELES (1948):

“Manusia pada dasarnya


adalah hewan yang
berpolitik”
 Politik ada karena masyarakat berselisih
pendapat.
 Berselisih dalam bagaimana mereka harus
menjalankan kehidupan?
 Siapa harus mendapatkan apa?
 Bagaimana kekuasaan dan sumberdaya yang lain
harus didistribusikan?
 Apakah masyarakat harus dilandaskan pada
kerjasama atau konflik?
 Dan seterusnya.
 Masyarakat juga bersilih tentang;
 Bagimana masalah seperti itu seharusnya
dipecahkan?
 Bagaimana seharusnya keputusan bersama dibuat?
 Siapa saja yang seharusnya terlibat?
 Berapa besar pengaruh yang seharusnya dimiliki
oleh setiap orang?
 Dan seterusnya.
Dari perselisihan tadi, maka:
 Menurut Aristoteles:
Politik yaitu: segala aktivitas
dimana manusia berusaha
untuk meningkatkan
kehidupan mereka dan
menciptakan masyarakat yang
baik.
5 unsur yang selalu ada dalam definisi
tentang politik
1. Kegiatan manusia
2. Berhubungan dengan orang lain (social activity)
3. Muncul karena perbedaan (pendapat,
keinginan, kebutuhan, dan kepentingan)
4. Adanya konflik (ungkapan pendapat yang
berbeda, kompetisi berbagai tujuan, benturan
kepentingan yang tidak dapat dipadukan)
5. Keputusan (sebuah keputusan kolektif yang
mengikat sekelompok orang)
POLITIK ADA KARENA SIFAT ALAMI
MANUSIA
 Nature vs nurture;
 Manusia memiliki sifat-sifat bawaan sejak lahir
(nature), tetapi juga dipengaruhi oleh pengalaman
sosial (nurture).
 Intellect vs instinct;
 Manusia punya akal dan rasional, tetapi juga punya
naluri dan menggunakan rasa dalam bertindak
 Competition vs cooperation;
 Manusia bisa bersaing untuk meraih
kepentingannya, tetapi juga bisa bekerjasama
dengan insentif tertentu.
SITEM POLITIK

Politik pada hakikatnya “the art and science of government” atau seni
dan ilmu memerintah

Batasan sistem politik menurut beberapa ahli ;


 Rusandi Simuntapura, sistem politik ialah mekanisme seperangkat
fungsi atau peranan dalam struktur politik dalam hubungan satu
sama lain yang menunjukkan suatu proses yang langgeng.
 Sukarna, sistem politik ialah tata cara mengatur negara
 David Easton, sistem politik dapat diperkenalkan sbg interaksi yg
diabstraksikan dari seluruh tingkah laku sosial sehingga nilai-nilai
dialokasikan secara otoritatif kepada masyarakat.
 Robert Dahl, sistem politik mrp pola yg tetap dari hubungan
antara manusia serta melibatkan sesuatu yg luas & berarti ttg
kekuasaan, aturan-aturan
CIRI-CIRI SITEM POLITIK
Unit-unit
dan batasan-
batasan
suatu sistem
politik

Input-output
Sistem Diferensiasi
Politik dalam sistem

Integrasi
dalam sistem
 Unit-unit dan batasan-batasan suatu sistem politik
 terdapat unit-unit yang satu sama lain saling
berkaitan dan saling bekerja sama untuk
menggerakkan roda kerja sistem politik.
 Unit-unit ini adalah lembaga-lembaga yang bersifat
otoritatif untuk menjalankan sistem politik, seperti
legislatif, eksekutif, yudikatif, partai politik, lembaga
masyarakat sipil, dan sejenisnya.
 Unit-unit ini bekerja dalam batasan sistem politik,
misalnya dalam cakupan wilayah negara atau
hukum, wilayah tugas, dan sejenisnya.
 Input-output
 Input merupakan masukan dari masyarakat ke dalam
sistem politik.
 Tuntutan  seperangkat kepentingan yang alokasinya
belum merata atas sejumlah unit masyarakat dalam sistem
politik.
 Dukungan  upaya masyarakat untuk mendukung
keberadaan sistem politik agar terus berjalan.
 Output  hasil kerja sistem politik yang berasal dari
tuntutan dan dukungan masyarakat.
 Keputusan adalah pemilihan satu atau beberapa pilihan
tindakan sesuai dengan tuntutan atau dukungan yang
masuk.
 Tindakan adalah implementasi konkret pemerintah atas
keputusan yang dibuat.
 Diferensiasi dalam sistem
 Sistem yang baik harus memiliki diferensiasi
(pembedaan dan pemisahan) kerja.
 Misalkan  proses penyusunan Undang-undang
Pemilu, tidak bisa hanya mengandalkan DPR sebagai
penyusun utama, tetapi juga harus melibatkan
Komisi Pemilihan Umum, lembaga pemantau
kegiatan pemilu, kepresidenan, ataupun kepentingan
partai politik, serta lembaga swadaya masyarakat.
 Dengan demikian, dalam konteks undang-undang
pemilu ini, terdapat sejumlah struktur (aktor) yang
masing-masing memiliki fungsi sendiri-sendiri.
 Integrasi dalam sistem
 keterpaduan kerja antarunit yang berbeda untuk
mencapai tujuan bersama.
 Misal  Undang-undang Pemilihan Umum tidak
akan diputuskan serta ditindaklanjuti jika tidak ada
kerja yang terintegrasi antara DPR, kepresidenan,
KPU, Bawaslu, partai politik, dan media massa.
SISTEM POLITIK INDONESIA
 Pendapat dari para ahli:
 Sistem politik Indonesia adalah kumpulan atau keseluruhan
berbagai kegiatan dalam negara Indonesia yang berkaitan
dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan
tujuan, upaya mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan,
seleksi dan penyusunan skala prioritasnya.
 Sistem politik Indonesia berlaku di Indonesia, baik seluruh
proses yang utuh maupun sebagian. Sistem politik di
Indonesia dapat menunjuk pada sistem yang pernah berlaku
di Indonesia, yang sedang berlaku di Indonesia, atau yang
berlaku selama berdirinya negara Indonesia sampai
sekarang.
 Sistem politik Indonesia berfungsi seba gai mekanisme yang
sesuai dengan dasar negara, ketentuan konstitusional juga
memperhitungkan lingkungan masyarakatnya secara real.
TUGAS
 Buatlah ringkasan mengenai sistem politik
yang berlaku di Indonesia, sejak era orde lama
hingga saat ini.
 Dikumpulkan melalui GCR, paling lambat
Senin, 25 September 2023.
 Format bebas, maksimal 5 halaman.
 Jangan lupa tulis nama dan NIM

Anda mungkin juga menyukai