PENGANTAR SISTEM
POLITIK INDONESIA
Siti Hidayatul Jumaah, S.IP., M.IP
Relevansi Fungsi
Komponen
Unsur Tujuan
Sistem Bersama
CIRI-CIRI SISTEM
mempunyai tujuan;
mempunyai batas (boundaries);
memiliki sifat terbuka dalam arti berinteraksi
dengan lingkungan;
terdiri atas berbagai unsur atau komponen (sub
system) yang saling bergantung dan berhubungan;
melakukan kegiatan atau proses trasformasi atau
proses mengubah masukan menjadi keluaran
(processor or transformator);
memiliki mekanisme kontrol dengan
memanfaatkan umpan balik.
POLITIK
Politik sering didefinisikan sebagai
penggunaan kekuasaan atau kewenangan,
suatu proses pembuatan keputusan secara
kolektif, suatu alokasi sumberdaya yang
langka (the allocation of scarce resources), atau
sebagai arena pertarungan kepentingan yang
penuh muslihat (Heywood, 2004:52).
ARISTOTELES (1948):
Politik pada hakikatnya “the art and science of government” atau seni
dan ilmu memerintah
Input-output
Sistem Diferensiasi
Politik dalam sistem
Integrasi
dalam sistem
Unit-unit dan batasan-batasan suatu sistem politik
terdapat unit-unit yang satu sama lain saling
berkaitan dan saling bekerja sama untuk
menggerakkan roda kerja sistem politik.
Unit-unit ini adalah lembaga-lembaga yang bersifat
otoritatif untuk menjalankan sistem politik, seperti
legislatif, eksekutif, yudikatif, partai politik, lembaga
masyarakat sipil, dan sejenisnya.
Unit-unit ini bekerja dalam batasan sistem politik,
misalnya dalam cakupan wilayah negara atau
hukum, wilayah tugas, dan sejenisnya.
Input-output
Input merupakan masukan dari masyarakat ke dalam
sistem politik.
Tuntutan seperangkat kepentingan yang alokasinya
belum merata atas sejumlah unit masyarakat dalam sistem
politik.
Dukungan upaya masyarakat untuk mendukung
keberadaan sistem politik agar terus berjalan.
Output hasil kerja sistem politik yang berasal dari
tuntutan dan dukungan masyarakat.
Keputusan adalah pemilihan satu atau beberapa pilihan
tindakan sesuai dengan tuntutan atau dukungan yang
masuk.
Tindakan adalah implementasi konkret pemerintah atas
keputusan yang dibuat.
Diferensiasi dalam sistem
Sistem yang baik harus memiliki diferensiasi
(pembedaan dan pemisahan) kerja.
Misalkan proses penyusunan Undang-undang
Pemilu, tidak bisa hanya mengandalkan DPR sebagai
penyusun utama, tetapi juga harus melibatkan
Komisi Pemilihan Umum, lembaga pemantau
kegiatan pemilu, kepresidenan, ataupun kepentingan
partai politik, serta lembaga swadaya masyarakat.
Dengan demikian, dalam konteks undang-undang
pemilu ini, terdapat sejumlah struktur (aktor) yang
masing-masing memiliki fungsi sendiri-sendiri.
Integrasi dalam sistem
keterpaduan kerja antarunit yang berbeda untuk
mencapai tujuan bersama.
Misal Undang-undang Pemilihan Umum tidak
akan diputuskan serta ditindaklanjuti jika tidak ada
kerja yang terintegrasi antara DPR, kepresidenan,
KPU, Bawaslu, partai politik, dan media massa.
SISTEM POLITIK INDONESIA
Pendapat dari para ahli:
Sistem politik Indonesia adalah kumpulan atau keseluruhan
berbagai kegiatan dalam negara Indonesia yang berkaitan
dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan
tujuan, upaya mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan,
seleksi dan penyusunan skala prioritasnya.
Sistem politik Indonesia berlaku di Indonesia, baik seluruh
proses yang utuh maupun sebagian. Sistem politik di
Indonesia dapat menunjuk pada sistem yang pernah berlaku
di Indonesia, yang sedang berlaku di Indonesia, atau yang
berlaku selama berdirinya negara Indonesia sampai
sekarang.
Sistem politik Indonesia berfungsi seba gai mekanisme yang
sesuai dengan dasar negara, ketentuan konstitusional juga
memperhitungkan lingkungan masyarakatnya secara real.
TUGAS
Buatlah ringkasan mengenai sistem politik
yang berlaku di Indonesia, sejak era orde lama
hingga saat ini.
Dikumpulkan melalui GCR, paling lambat
Senin, 25 September 2023.
Format bebas, maksimal 5 halaman.
Jangan lupa tulis nama dan NIM