Anda di halaman 1dari 8

Nama : Kristian Panorangan Hasibuan

Kelas : B3
No Absen : 11

SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN

A. Pengertian sistem politik dan Sistem pemerintahan


1. Pengertian Sistem Politik
Istilah sistem politik berasal dari kata sistem dan politik. Sistem merupakan
rangkaian dari beberapa komponen dimana tiap komponen antara yang satu dengan
yang lain merupakan satu kesatuan. Tidak berfungsinya satu komponen dalam
sistem tersebut akan mengganggu jalannya sistem tersebut.
Untari (2006) mengemukakan sistem adalah suatu kebulatan atau
keseluruhan yang kompleks atau terorganisir, suatu himpunan atau perpaduan hal-
hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang
kompleks atau utuh.
Istilah ”politik” secara konseptual dapat diartikan sebagai (1) suatu usaha
yang ditempuh warga negara dalam upaya untuk mampu mewujudkan kebaikan
bersama, (2) segala sesuatu yang berkaitan dengan pemerintahan; (3) sesuatu
aktivitas yang mengarah pada upaya mempertahankan kekuasaan, (4) konflik dalam
usaha mempertahankan sesuatu yang dianggap penting (Ramlan dalam
Laboratorium Pancasila, 2001).
Simpson dalam Sukarna (1979) mengemukakan ilmu politik bertalian dengan
bentuk-bentuk kekuasaan, cara memperoleh kekuasaan, studi tentang lembaga-
lembaga kekuasaan dan perbandingan sistem kekuasaan yang berbeda.. Oleh karena
“sistem politik” bertalian dengan: (1).sistem pemerintahan (the sistem of
goverment); (2). Sistem kekuasaan untuk mengatur hubungan individu atau
kelompok indidividu satu sama lain atau dengan negara dan antara negara dengan
negara (the sistem of power to regulate the relations of individuals oro groups of
individuals vis a vis and to the state and the relations state to state)
Politik hal-hal berhubungan dengan kekuasaan dan kewenangan. Politik
secara konseptual dapat diartikan sebagai (1) suatu usaha yang ditempuh warga
negara dalam upaya untuk mampu mewujudkan kebaikan bersama, (2) segala
sesuatu yang berkaitan dengan pemerintahan, (3) sesuatu aktivitas yang mengarah
pada upaya mempertahankan kekuasaan, (4) konflik dalam usaha mempertahankan
sesuatu yang dianggap penting (Ramlan dalam Laboratorium Pancasila, 2001:233)
Dalam makalahnya Untari (2006) menyebutkan banyak pengertian sistem
politik yang dikemukakan oleh para pakar antara lain,
1. Perlmutter, menyatakan bahwa sistem politik adalah lingkungan sosio-ekonomi
penyelenggara kekuasaan dan organisasi yang beroperasi di dalamnya serta
gejala-gejala yang memberi pengaruh terhadap kekuasaan.
2. Gabriel Almond (1960) menjelaskan bahwa sistem politik merupakan organisasi
melalui mana masyarakat merumuskan dan berusaha mencapai tujuan bersama.
Selanjutnya Almond juga menjelaskan sistem politik sebagai sistem interaksi
yang ditemui dalam masyarakat merdeka yang menjalankan fungsi integrasi dan
adaptasi.
3 RA. Dahl (1978) mengartikan sistem politik sebagai pola yang langgeng dari
hubungan sosial yang di dalamnya mencakup kontrol, pengaruh dan
kekuasaan/otoritas. Sistem politik sebagai mekanisme seperangkat
fungsi/peranan dalam struktur politik dalam hubungan dengan lainnya yang
menunjukkan proses yang langgeng.
4 Wayo (1990) menyatakan sistem politik merupakan sistem sosial yang
menjalankan alokasi nilai berupa keputusan atau kebijakan politik, alokasinya
bersifat otoritatif artinya melibatkan kekuasaan yang sah dan mengikat seluruh
rakyat.
5. Kantaprawira (2006) mengemukakan sistem politik sama seperti kehidupan
lainnya, mempunyai kekhasan: integrasi, keteraturan, keutuhan, organisasi,
koherensi, keterhubungan dan ketergantungan bagain-bagainnya.
6. David Easton (dalam Kantaprawira, 2006) mengemukakan, sistem politik
merupakan seperangkat interaksi yang diabstraksi dari totalitas perilaku sosial,
melalui mana nilai-nilai disebarkan untuk suatu masyarakat.

Dari pendapat tersebut di atas, terlihatlah bahwa walaupun antara kehidupan


politik dan sistem politik terdapat kemiripan rumusan, tetapi tetap tampak bahwa
pengertian kehidupan politik lebih sempit, dalam arti lebih bersifat riil daripada
sistem politik yang diabstraksikan dari totalitas perilaku masyarakat. Dengan
perkataan lain, sistem politik mencakup pula kehidupan politik.
Dengan demikian secara konseptual bahwa sistem politik adalah prinsip-
prinsip dan mekanisme yang membentuk suatu kesatuan yang berkaitan, utuh dan
saling berhubungan untuk mengatur pemerintahan dan mempertahankan kekuasaan
dengan cara mengatur hubungan antara individu atau kelompok individu satu sama
lain dengan negara dan hubungan negara dengan negara.

2. Pengertian Sistem Pemerintahan


Sistem pemerintahan terdiri dari kata, ”sistem” dan ”pemerintahan”. Suatu sistem
adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau terorganisir; suatu
himpunan atau perpaduan ha-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu
kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau utuh (Untari, 2006)
Menurut Mas’ud (1989) sistem menunjukkan adanya suatu organisasi yang
berinteraksi dengan suatu lingkungan, yang mempengaruhinya maupun
dipengaruhinya.
Sedangkan kata ”pemerintahan” berasal dari kata dasar ”pemerintah”, yang
menunjukkan tindakan yang harus dilakukan. Menurut C.F. Strong dalam
Adisubrata (2002), yang dimaksud pemerintah adalah lembaga atau organisasi yang
melekat kewenangan untuk melaksanakan kekuasaan negara. Juga merupakan
lembaga yang memiliki tanggung jawab guna melaksanakan keamanan dari
ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar.
Pemerintahan adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga
pemerintahan dalam arti luas. Menurut Finer dalam Adisubrata (2002) istilah
pemerintahan paling tidak memiliki empat hal, yaitu:
a. Menunjukkan kegiatan atau proses memerintah, yang melaksanakan
pengawasan atas pihak atau lembaga lain;
b. Menunjukkan permasalahan-permasalahan negara atau proses memilih terhadap
masalah-masalah yang dijumpai;
c. menunjukkan pejabat-pejabat yang dibebani tugas-tugas memerintah;
d. Menunjukkan cara-cara atau metode atau sistem yang digunakan untuk
mengatur masyarakat
Dengan demikian konsep pemerintahan memiliki dua arti, yakni dalam arti luas
dan sempit. Pemerintah dalam arti luas adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
oleh badan eksekutif, legislatif dan yudikatif serta kepolisian dalam rangka
mencapai tujuan pemerintahan. Sedangkan dalam arti sempit adalah kegiatan-
kegiatan memerintah yang dilakukan oleh badan eksekutif guna mencapai tujuan
pemerintahan (Adisubrata, 2002: 78).
Secara umum pengertian sistem pemerintahan terkait dengan sistem politik,
mengingat sistem politik berkaitan: (a) sistem pemerintahan (b) sistem kekuasaan
yang mengatur hubungan antara individu-individu atau kelompok-kelompok
individu satu dengan lainnya dan dengan negara serta hubungan negara dengan
negara. Sejalan dengan itu Wahyu (2008) mengemukakan bahwa sistem
pemerintahan adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang utuh dari pemerintahan,
sedangkan komponen-komponen itu adalah legislatif, eksekutif, dan yudikatif, yang
masing-masing komponen tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri.
Ada beberapa pendapat terkait dengan pengertian sistem pemerintahan, antara lain
dikemukakan oleh:
a. Sri Sumantri, sistem pemerintahan adalah bagi negara yang menganut ajaran Tri
Praja, suatu perbuatan pemerintahan yang dilakukan oleh organ-organ legislatif,
eksekutif dan yudikatif yang dengan bekerjasama hendak mencapai maksud dan
tujuan.
b. Ismail Suny mengemukakan sistem pemerintahan adalah suatu sistem tertentu
yang menjelaskan bagaimana hubungan antara alat-alat perlengkapan negara.
c. Martadisastra memberikan pengertian sistem pemerintahan adalah hubungan
antara organ-organ pemerintah (eksekutif) dengan alat perlengkapan negara-
negara lainnya yang ada/menjalankan fungsinya di dalam suatu negara.
Dengan demikian sistem pemerintahan dalam arti luas merupakan suatu kesatuan
utuh dalam menjalankan pemerintahan sesuai dengan wewenang badan eksekutif,
legislatif dan yudikatif untuk mencapai tujuan pemerintahan. Sedangkan sistem
pemerintahan dalam arti sempit merupakan suatu kesatuan utuh dalam menjalankan
pemerintahan oleh badan eksekutif untuk mencapai tujuan pemerintahan.

B. Fungsi sistem politik dan pemerintahan


1. Fungsi sistem politik
Fungsi sistem politik menurut Irish dan Protho dalam Sukarna (1979). tidak
diartikan ” social function ”, tetapi lebih diarahkan ke pengertian ” the
function of goverment” ialah mengandung arti fungsi pemerintahan,
sehingga ada unsur pencapaian tujuan.
Sebelum membahas fungsi ssitem politik, terlebih dahulu perlu diketahui
variabel sistem politik. Untari (2006:2) mengemukakan ada empat variabel
sistem politik, yaitu:
a Kekuasaan.
Dalam sistem poltik kekuasaan bukanlah tujuan, kekuasaan merupakan cara
untuk mencapai hal-hal yang diinginkan aktor politik.
b Kepentingan.
Kepentingan adalah tujuan yang dikejar oleh para pelaku politik.
c Kebijaksanaan.
Hasil dari interaksi antara kekuasaan dan kepentingan. Kebijaksanaan dalam
sistem politik biasanya diwujudkan sebagai peraturan perundang-undangan.
d Budaya politik.
Budaya politik merupakan orientasi subyektif dari individu terhadap sistem
politik. Laboratorium Pancasila mengemukakan budaya politik merupakan
sikap politik yang khas terhadap sistem politik dengan berbagai ragam
bagiannya dan bagaimana sikap terhadap peranan warga negara dalam sistem
itu.
Wahyu (2008) mengemukakan ada beberapa fungsi sistem politik meliputi:
1) fungsi pembuatan aturan-aturan umum dan kebijaksanaan untuk
mempertahankan ketertiban dan memenuhi tuntutan;
2) fungsi output dari kegiatan pembuatan keputusan adalah pembuatan
peraturan (rule making), pelaksanaan peraturan (rule aplication) dan
penyelesaian konflik (rule ajudication function).
3) fungsi perumusan kepentingan rakyat (identification interest in the
population), dan
4) fungsi pemilihan pemimpin atau pejabat pembuat keputusan (selection of
leaders of official decision maker)
Di negara demokrasi yang penduduknya sudah maju pemilihan pemimpin
atau pejabat pembuatan keputusan di negara itu melalui proses kompetisi atau
persaingan yang berat, sehingga lebih berat bila dibandingkan pada negara atau
masyarakat feodal dan negara kediktatoran. Pemilihan pemimpin pada
masyarakat feodal atau kediktatoran dilakukan dengan cara menjilat ke atasan.
Siapa yang loyal, dekat dengan pemimpin yang lebih tinggi dengan mudah
menjadi pemimpin atau pejabat.
Di Indonesia, proses pemilihan pemimpin berbeda dari masa ke masa
kepemimpinan. Saat ini, seorang calon pemimpin disamping harus melalui tes
and property, juga sarat lain, misal loyalitas dan tidak pernah berbuat kriminal.
Dengan demikian sistem politik di Indonesia adalah suatu sistem politik yang
berlaku atau sebagaimana adanya di Indonesia, baik seluruh proses yang utuh
maupun hanya sebagian saja; Sistem politik Indonesia dikatagorikan dan
berfungsi sebagai mekanisme yang sesuai dengan dasar negara, ketentuan
konstitusional maupun juga memperhitungkan lingkungan masyarakat secara riil
(Kantaprawira, 2006: 86).
2 Fungsi Sistem Pemerintahan
Tujuan pemerintahan adalah untuk mencapai kesejahteraan dalam negara.
Untuk itulah diperlukan usaha dan kegiatan untuk mencapai kesejahteraan
tersebut. Usaha dan kegiatan itu meliputi bagaimana alat perlengkapan negara
mencapai dan dengan apa dicapai. Pelaksana yang diberi tugas untuk mencapai
kesejahteraan tersebut adalah pemerintah, sedangkan bagaimana dan dengan
cara apa mencapai kesejahteraan tersebut cara mengatur/memerintah. Cara
mengatur/memerintah terkait dengan suatu sistem. Sistem pemerintah
menjelaskan bagaimana hubungan antara alat perlengkapan negara mencapai dan
bekerja untuk mencapai kesejahteraan seluruh rakyat. Secara umum alat-alat
perlengkapan negara yang terdapat dalam suatu negara meliputi:
a. Lembaga legislatif, merupakan lembaga atau badan pembuat undang-undang.
b. Lembaga eksekutif, merupakan lembaga atau aparat pelaksana undang-
undang;
c. Lembaga yudikatif, yaitu lembaga yang bertugas di bidang kehakiman atau
kekuasaan untuk memeriksa, mengadili dan memutuskan perkara terhadap
pelanggaran undang-undang.
d. Lembaga lainnya yang merupakan alat perlengkapan negara seperti di
Indonesia terdapat BPK, Mahkamah Konstitusi, KPU, Komisi Yudisial dsb
Berdasarkan penjelasan di atas maka yang dimaksud sistem pemerintahan
merupakan hubungan antara organ pemerintah dengan organ-organ lain yang ada
dalam suatu negara. Sistem pemerintahan secara umum ada dua yaitu sistem
pemerintahan Presidensiil dan sistem pemerintahan parlementer.

C. Kedudukan sistem politik dan pemerintahan di Indonesia.


Seperti juga di negara-negara demokrasi lainnya, sistem politik dan pemerintahan di
Indonesia di dasarkan pada Trias Politika, dengan sistem distribution of power yaitu
kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif. Kekuasaan legislatif dipegang oleh lembaga
bernama Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang terdiri dari dua badan yaitu DPR
yang anggota-anggotanya terdiri dari wakil-wakil Partai Politik dan DPD yang anggotanya
mewakili provinsi yang ada di Indonesia. Setiap daerah diwakili oleh 4 orang yang dipilih
langsung oleh rakyat di daerahnya masing-masing.
Berdasarkan pasal 3 ayat (1) MPR berwenang mengubah dan menetapkan UUD. DPR
berdasarkan pasal 20 ayat (1) memegang kekuasaan membentuk UU, sedangkan DPD
berdasarkan pasal 22 ayat (1) dapat mengajukan kepada DPR rancangan UU yang berkaitan
dengan otonomi daerah dengan pusat, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan
daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta berkaitan
dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah. Selanjutnya DPD ikut membahas
rancangan tersebut di atas, dan dapat memberi pertimbangan kepada DPR atas rancangan
undang-undang, APBN, pajak, pendidikan dan agama, serta mengawasi pelaksanaan UU
tersebut (ayat 2 dan 3)
Majelis Permusyawaratan Rakyat (DPR/DPD) semula adalah lembaga tertinggi
negara. Sekarang setelah UUD 1945 diamandemen kedudukan MPR sebagai lembaga
negara. Seluruh anggota DPR adalah anggota MPR ditambah anggota DPD. Sebelumya
konstitusi UUD 1945, anggota MPR adalah seluruh anggota DPR ditambah utusan
golongan. Sejak 2004, MPR adalah sebuah parlemen bikameral, setelah terciptanya DPD
sebagai kamar kedua
Lembaga eksekutif berpusat pada Presiden, wakil Presiden dan Kabinet. Kabinet di
Indonesia adalah Kabinet Presidensiil sehingga para menteri bertanggung jawab kepada
Presiden dan tidak mewakili partai politik yang ada di parlemen. Meskipun demikian,
Presiden juga menunjuk sejumlah pemimpin Partai Politik untuk duduk di kabinetnya.
Tujuannya untuk menjaga stabilitas pemerintahan mengingat kuatnya posisi lembaga
legislatif di Indonesia. Namun pos-pos penting dan strategi umumnya diisi oleh Menteri
tanpa portofolio partai (berasal dari seseorang yang dianggap Ahli dalam bidangnya).
Lembaga Yudikatif sejak masa reformasi dan adanya amandemen UUD 1945 dijalankan
oleh Mahkamah Agung, dan Mahkamah Konstitusi termasuk pengaturan administradi para
Hakim. Meskipun demikian keberadaan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tetap
dipertahankan dalam pelaksanaan administradi putusan peradilan.
Di negara manapun, kedudukan sistem politik dan pemerintahan sangat menentukan
implementasi para penguasa dalam menjalankan roda pemerintahannya. Sistem politik
demokrasi, selalu akan melibatkan rakyat dalam menentukan public policy, adanya
perwakilan rakyat yang represen-tatif, perlindungan hak asasi manusia, penegakan hukum
yang bebas, kepentingan rakyat diutamakan. Sebaliknya bagi negara totaliter, keterlibatan
rakyat kurang diperhatikan, semua sektor dikendalikan oleh pemerintah, rakyat kurang
bebas berbicara. Berawal dari sistem politik itulah akan menentukan corak atau sistem
pemerintahan. Dengan demikian kedudukan sistem politik juga akan menentukan sistem
pemerintahan. Keduanya merupakan mata uang yang tak dapat dipisahkan satu sama lain.

D. Kesimpulan
Sistem politik ialah kumpulan pendapat-pendapat, prinsip-prinsip dan lain-lain yang
membentuk suatu kesatuan yang berhubung-hubungan satu sama lain untuk mengatur
pemerintahan secara melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur
hubungan antara individu atau kelompok individu satu sama lain dengan negara dan
hubungan negara dengan negara.
Sistem pemerintahan ialah suatu sistem yang membicarakan bagaimana hubungan
lembaga negara dari suatu pemerintahan. Secara umum alat perlengkapan lembaga negara
meliputi: lembaga legislatif, eksekutif, yudikatif dan lembaga lain yang merupakan alat
perlengkapan negara (seperti BPK, KPU, Komisi Yudisial, dsb).
Dengan demikian disimpulkan bahwa sistem pemerintahan terkait dengan sistem
politik, mengingat sistem politik terkait dengan sistem pemerintahan dan sistem kekuasaan
yang mengatur hubungan antara individu-individu atau kelompok individu yang satu
dengan lainnya dan dengan negara serta hubungan negara dengan negara.
Daftar Pustaka

Hidayati, dkk. 2015. “Sistem Politik dan Sistem Pemerintah”. Universitas


Muhammadiyah Surakrta: Fakultas Agama Islam.
Husnul Abdi. 2021. “Pengertian Politik Menurut Para Ahli, Konsep, dan Contoh
Perilakunya”. Diakses Pada Tanggal 9-9-2022. i.unida.gontor.ac.id/sistem-politik-dan-
pemerintahan-indonesia. https://hot.liputan6.com/read/4682885/pengertian-politik-menurut-
para-ahli-konsep-dan-contoh-perilakunya.
Unida. “sistem Politik dan Pemerintah Indonesia”. Diakses Pada Tanggal 9-9-2022.
i.unida.gontor.ac.id/sistem-politik-dan-pemerintahan-indonesia.
Wikipedia. “Politik” diakses pada tanggal 9-9-2022.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Politik#:~:text=politik%20adalah%20hal%20yang
%20berkaitan,dan%20pelaksanaan%20kebijakan%20publik%20Pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai