Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KE 1

Mata kuliah : Dasar-dasar Logika


Dosen : Setyo Nugroho, M.AP
Nama Mahasiswi : Riza Azahra Choirunnisa
NIM : 1201210012

1. Jelaskan terkait pengertian logika menurut beberapa ahli, dan sertakan pula
pendapat pribadi anda!
Jawab:
1) Menurut Drs. Cholid Narbuko (2007:17),
logika adalah ilmu pengetahuan tentang asas, aturan, hukum-hukum, susunan,
atau bentuk pikiran manusia yang dapat mengantar pikiran tersebut pada suatu
kebenaran.
2) Menurut Drs. H. Abu Achmadi (2007:18)
logika adalah suatu studi yang sistematis (ilmiah) tentang prinsip umum yang
menentukan kesatuan (validitas) cara menarik kesimpulan terhadap masalah-
masalah yang diperbincangkan.
3) Menurut Poespoprodjo
Logika adalah ilmu dan kecakapan dalam menalar dan berpikir dengan tepat.
4) Menurut Jan Hendrik Rapar
Logika merupakan sebuah pertimbangan akal yang diatur melalui kata dan
dinyatakan dalam bahasa.
5) Menurut Poedjawijatna
Menjelaskan bahwa logika adalah filsafat budi (manusia) yang membahas
metode berfikir untuk mengetahui tentang bagaimana cara manusia berfikir
dengan semestinya.
6) Menurut Aristoteles
Definisi logika merupakan ajaran tentang berpikir secara ilmiah,
membicarakan suatu bentuk pikiran itu sendiri dan hukum-hukum yang
menguasi pikiran.
7) Menurut Soekadijo
Mengartikan logika sebagai metode yang diciptakan guna meneliti ketepatan
menalar.
8) Menurut Louis O Kattsoff
Logika diartikan sebagai sebuah ilmu mengenai metode untuk memperoleh
kesimpulan dari sebuah perangkat bahan tertentu.
9) Menurut William Alston
Mendefinisikan logika sebagai sebuah studi tentang menyimpulkan. Usaha
untuk menetapkan ukuran untuk memisahkan penyimpulan yang sah dan tidak
sah.
10) Menurut The Liang Gie
Arti logika adalah suatu bidang pengetahuan dalam lingkungan filsafat yang
mempelajari mengenai asas dan aturan penalaran yang benar.
11) Menurut Herbert L. Searles
Logika didefinisikan sebagai proses menalar yang memerlukan langkah-
langkah tertentu, diantaranya, mengumpulkan fakta khusus dan
mengumpulkan hipotesis serta melakukann verifikasi.
12) Menurut Mundiri
Berpendapat bahwa logika adalah ilmu tentang hukum dan motode yang
digunakan sebagai pembeda penalaran yang benar dan salah.
13) Menurut Cholid Narbuko
Menyatakan bahwa logika merupakan ilmu pengetahuan mengenai asa, aturan,
hukum-hukum, dan susunan atau bentuk pikiran manusia yang bisa mengantar
pikiran tersebut kepada sebuah kebenaran.
14) Menurut Irving M Copi
Pengertian logika adalah suatu ilmu yang mempelajari teknik dan hukum yang
digunakan untuk membedakan penalaran yang benar dan yang salah.
15) Menurut Bang Fuji
Menjelaskan bahwa logika merupakan sebuah seni berpikir sistematis dan
ilmiah untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi manusia.

Menurut saya ilmu logika merupakan cara berpikir sesorang dengan fakta yang ada tanpa
mengurangi maupun melebihkan fakta tersebut.

2. Jelaskan menurut pendapat anda seberapa penting ilmu logika perlu untuk
dipelajari!
Jawab : Menurut saya ilmu logika sangat penting karena berpikir menggunakan
logika dapat membantu kita menentukan apakah hal yang kita lakukan benar atau
salah dan menghindarkan kita untuk membuat kesalahan/penyesalan nantinya.

3. Uraikankanlah sejarah perkembangan ilmu logika dalam tiap periodenya (masa


yunani kuno, masa abad pertengahan, dan era modern)!
Jawab : Sejarah perkembangan pemikiran tentang logika terbagi menjadi tiga yaitu
abad Yunani Kuno, abad pertengahan, dan abad modern.
a) Abad Yunani Kuno
Pada abad Yunani kuno (226 SM -- 334 SM) Zeno dari Citium pelopor kaum
Stoa disebut sebagai figur utama yang meletakkan istilah logika, namun akar
logika sudah terdapat dalam pikiran dialektis para filsuf mazhab Elea. Zeno
membagi ajarannya dalam tiga bagian: fisika digambarkan sebagai lading dan
pohon, logika sebagai pagarnya, dan etika sebagai buahnya.
Kemudian seiring perkembangannya, logika dikatakan sebagai ilmu (logika
Scientia) berkat karya Aristoteles yaitu To Organon yang memuat tentang (I).
Kategoriat (berisi logika istilah dan prediksi), (II) Peri Hermeneias (tantang
logika proposisi), (III) Analityca Protera (tentang silogisme dan pemikiran),
(IV) Analityca Hystera (berisi tentang pembuktian), (V) Topica (tentang
metode berdebat), (VI) Peri Sophistiskoon (tentang kesalahan berfikir).

Aristoteles menjadi pelopor dari penyelidikan tentang logika yang memberi


banyak sumbangan terhadap ilmu pengetahuan. Menurut Aristoteles, alam
semesta tidaklah dikendalikan oleh serba kebetulan, oleh keinginan atau
kehendak Dewa yang terduga, melainkan tingkah laku alam semesta itu
tunduk pada hukum-hukum rasional. Dari pendapatnya itulah muncul
pemikiran bahwa manusia perlu memertanyakan setiap aspek dunia alamiah
secara sistematis dan harus memanfaatkan pengamatan empiris, serta alasan-
alasan logis sebelum mengambil keputusan.

Pada tahap awal Aristoteles menyusun logika sebagai sebuah ilmu tentang
hukum-hukum berfikir untuk memelihara jalan pikiran dari setiap kekeliruan,
dan pada tahap berikutnya logika disebut dengan nama "analitika" dan
"dialektika". Analitik adalah ilmu logika yang berdasarkan pada premis-
premis yang diasumsikan benar sedangkan dialektika adalah ilmu logika yang
berdasarkan pada premis-premis yang masih diragukan kebenarannya.

Selanjutnya pemikiran logika Aristoteles dilanjutkan oleh Theoprastus dan


kaum Stoa mengembangkan logika proposisi dan bentuk-bentuk berfikir
sistematis. Kemudian Galeneus, Alexander Aphrodisiens, dan Sexus
Empiricus melakukan sistematisasi logika dengan mengikuti cara geometri,
yaitu metode ilmu ukur.

b) Abad Pertengahan
Memasuki abad pertengahan perkembangan logika masih berkaitan dengan
konsep logika Aristoteles, kemudian seiring perkembangannya logika baru
muncul dengan nama logika Antiq yang tumbuh berkat pengaruh filsuf Arab.
Pada abad XIII-XV logika modern ini mengalami perkembangan dengan
ditemukannya metode baru oleh Raymond Lullus dengan nama metode Ars
Magna, yaitu metode seperti aljabar pengertian untuk membuktikan
kebenaran-kebenaran tertinggi.

Pada abad ke-7 Masehi agama Islam mulai berkembang di daratan Arab dan
pada abad ke-8 agama Islam telah meluas ke Barat. Setelah Islam mulai
menyebar banyak karya-karya ilmiah Yunani yang diterjemahkan ke dalam
bahasa, sehingga dalam sejarah Islam pada abad ini diberi julukan sebagai
abad terjemahan. Salah satu tokoh logika yang terkenal dalam Islam adalah al-
Farabi (873 -- 950 M) yang dikenal sebagai guru kedua setelah Aristoteles
disebabkan karena kemampuannya dalam memahami Aristoteles.

Al-Farabi memiliki kemahirannya dalam bahasa Grik Tua (Yunani Kuno),


sehingga ia banyak menyalin karya-karya Aristoteles dan ahli-ahli Grik
lainnya dalam berbagai bidang ilmu. Perkembangan logika sempat mengalami
kemunduran bahkan ilmu logika dianggap tidak bernilai. Namun pada abad
ke-XIII sampai abad ke-XV mulai muncul tokoh-tokoh logika seperti Roger
Bacon, Petrus Hispanus, Wilhelm Ocham, dan Raymundus Lullus, merekalah
yang mengangkat kembali ilmu logika sebagai salah satu ilmu yang penting
sejajar dengan ilmu-ilmu lainnya.

c) Abad Moderen
Kemudian perkembangan ilmu logika memasuki abad modern, dimana pada
abad ini logika disibukkan dengan berbagai metode-metode ilmu logika yang
dikemukakan para tokoh logika. Thomas Hobbes dalam karyanya Leviathan,
John Lock dalam karyanya Essay Cocerning Human Undestanding, Francis
Bacon dengan logika induktif-murninya dalam Novum Organum, Rene
Descartes dengan deduktif-murni dalam Discourse De Methode dan lain
sebagainya.

Descartes melengkapi logikanya dengan analisis geometri dan aljabar yang


mempunyai beberapa kelebihan, yaitu tidak menerima apapun sebagai benar
sebelum diyakini sendiri bahwa itu benar, memilah masalah menjadi bagian-
bagian kecil untuk mempermudah penyelesaian, berfikir runtut dari yang
paling sederhana sampai yang paling rumit, dan memiliki perincian yang
lengkap serta pemeriksaan menyeluruh sehingga tidak ada yang terlupakan.

Pada perkembangan selanjutnya banyak para tokoh ilmuan yang ambil


peran dalam perkembangan pemikilan ilmu logika seperti Immanuel Kant
dengan konsep logika transendental dalam karyanya Kritik der Reinen
Vernunft, G. W Leibniz mengungkapkan tentang simbolisme bagi konsep-
konsep implikasi antara konsep-konsep dan ekuivalensi konseptual, F. H
Bradley dalam karyanya Priciples of Logic yang merumuskan bahwa
keputusan merupakan unit dasar struktur pikiran, dan masih banyak tokoh-
tokoh lainnya.

Sumber :
 https://www.trigonalmedia.com/2017/04/pengertian-logika-menurut-para-ahli.html
 https://www.mingseli.id/2020/08/pengertian-logika-menurut-para-ahli.html
 https://www.kompasiana.com/saimah36380/5f9eb9298ede486ba6389a03/mengenal-
sejarah-perkembangan-logika?page=all#section1

Anda mungkin juga menyukai