UNIVERSITAS KADIRI A.Kata Pengantar Sejarah tentang sesuatu mutlak diperlukan untuk menangkap realitas dari sesuatu tsb. Sehingga melalui perjalanan sejarah juga akan diindentifikasikan ketentuan-ketentuan metafisik mana yang de fakto mendasari dan mengarahkan pertumbuhan logika. B. Sejarah Perkataan Logika Nama LOGIKA pertama kali muncul pada filsuf CICERO ( abad ke 1 sebelum masehi). Sedangkan orang yang pertama kali mempergunakan kata Logika dalam arti Ilmu yang menyelidiki lurus tidaknya pemikiran kita adalah Alexender Aphrodias ( K.Bertens, 1975:137-138) Logika dalam bahasa latin berasal dari Kata Logos, yang berarti : Perkataan atau sabda. Istilah lain sebagai penggantinya adalah Mantiq, kata arab yang diambil dari kata kerja Nataqa, yang berarti berkata atau berucap. (H. Mundiri, 2014 :1-2) Pencetus pertama / perintis lahirnya (Mantiq) adalah Socrates, dilanjutkan oleh Plato dan disusun dengan rapi oleh Aristoteles sebagai dasar falsafat. Oleh karena itu Aristoteles dinyatakan sebagai Guru pertama dari ilmu pengetahuan. Dan secara umum disebut sebagai Bapak Logika. Ilmu Mantiq pernah melalui suatu zaman yang disebut dengan Zaman Kegelapan ( The Dark Agos ). Dalam Konsili Nical (325 M) menyatakan menutup pusat-2 pelajaran Falsafat Grile di Atena, Antiokia dan Roma. Kecuali pelajaran logika, bab-bab tertentu yang dianggap tidak merusak akidah kristen. Sejak itu logika terpandang di Barat + 1.000 Tahun. Dalam masa selanjutnya, Ilmu Mantiq mengalami banyak perubahan dan penambahan oleh filsuf-2 Muslim yaitu : Al- Farabi, yang sering disebut seb. Maha Guru kedua, dalam ilmu pengetahuan. Hal ini dikarenakan pada masa al-Farabilah, ilmu mantiq dipelajari lebih terinci dan dipraktekkan, termasuk dalam penafsiran qodhiyah / kalimat. Tokoh-Tokoh Logika / Ilmu Mantiq yang dicatat oleh pakar adalah :
Abdullah Ibnu Al-Muqoffa, Abu Abdillah Al-Khawarizmi,
Ya’kub Ibnu Ishaq Al-Kindi, Abu Hamid Al-Ghazali, Al- Tribisi, Ibnu Rusyd Al-Qurtubi, Abu Ali Al-Haitsam, Ibnu Bajah, Al-Asmawi, Al-Samarqandi. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan, ilmu mantiq banyak menymbangkan pembahasan maupun percobaan-2 yang dilakukan oleh para ahli antara lain Descartes, Immanuel Kant dll. Pada intinya manfaat mempelajari Ilmu Mantiq adalah Untuk dapat berfikir dengan benar, menyampaikan kesimpulan kepada orang juga secara benar, tanpa mempertimbangkan kondisi dan situasi yang kemungkinan dapat mempengaruhi seseorang. Setiap manusia wajib mempelajari Mantiq karena ilmu Mantiq dapat menyampaikan seseorang pada kebenaran. Dengan belajar ilmu Mantiq, kekuatan berfikir bisa meningkat, hingga dapat mengoreksi kesalahan pikiran ketika sampai pada pengambilan kesimpulan. Kesimpulan bisa saja benar, tanpa memakai ilmu kaidah mantiq, namun kebenaran tsb. tidak bisa dipercaya, karena kebenaran tanpa mantiq adalah kebenaran yang kebetulan. Misalnya : Setiap ikan bisa berenang, setiap monyet bisa memanjat.. Setiap ikan bernafas dengan insang belum tentu, karena ada ikan yang bernafas dengan paru-paru. Aristoteles berjasa besar dalam menemukan Logika, namun saat itu belum memakai nama Logika, saat itu Aristoteles memakai istilah :
Analitika dan Dialektika. Penggunaan Kata Analitika dan Dialektika
Analitika dipergunakan untuk
penyelidikan mengenai berbagai argumentasi yang bertitik tolak dari putusan-putusan yang benar. Dialektika dipergunakan untuk penyelidikan mengenai argumentasi- argumentasi yang bertitik tolak dari hipotesis atau putusan yang tidak pasti kebenarannya ( K. Bertens, 1975 :138) Logika dan Ilmu Pengetahuan Pada awalnya Logika belum / tidak termasuk Ilmu Pengetahuan sendiri, tetapi mendahului ilmu pengetahuan sebagai persiapan untuk berfikir secara ilmiah ( K. Bertnes, 175:138)
LOGIKA sebagai dasar dari berfikir
ilmiah yang kemudian terwujud sebagai Ilmu Pengetahuan Aristoteles membagi Ilmu Pengetahuan menjadi 3 Golongan : 1) Ilmu Pengetahuan Praktis, meliputi : Etika dan Politika 2) Ilmu Pengetahuan Produktif; menyangkut pengetahuan yang sanggup menghasilkan suatu karya ( Teknik dan Kesenian ) 3) Ilmu Pengetahuan Teoritis; meliputi 3 bidang : Fisika, Matematika dan “Filsafat Pertama” Logika dan Ilmu Pengetahuan Setelah Aristoteles meninggal dunia, naskah-naskah ajarannya yang mengenai penalaran oleh pengikutnya di himpun menjadi satu.
Himpunan naskah-naskah dari
Aristoteles, yang membahas tentang penalaran oleh pengikut Aristoteles disebut ORGANON. Logika dan Ilmu Pengetahuan Pada zaman Yunani kuno, Logika oleh Aristoteles dianggap sebagai suatu jenis pengetahuan diluar jenis pengetahuan rasional.
Pada abad pertengahan Logika telah mulai
dianggap sebagai salah satu diantara berbagai pengetahuan dan dalam perkembangannya Logika pada umumnya dipandang sebagai salah satu cabang filsafat. C. Logika dalam masa pertumbuhannya, hingga kurun waktu perkembangannya. Secara umum, yang diakui sebagai Bapak Logika adalah Sang filosuf ( filsuf ) Yunani kuno bernama : Aristoteles ( 384-322 SM). Aristoteles merupakan orang pertama yang menemukan criteria sistematis untuk menganalisis dan mengevaluasi argumen- argumen. Logika Aristoteles disebut : Logika Silogistik. Aristoteles meninggalkan 6 buku yang oleh murid-muridnya diberi nama : Organon. Buku-buku tersebut mengenai /tentang : 1. Pengertian-pengertian ( Categorice ) 2. Keputusan-keputusan (De Interpretatiae) 3. Silogisme ( Analitica Priora ) 4. Pembuktian ( Analitica Posteriora ) 5. Berdebat ( Topika ) 6. Kesalahan – kesalahan berfikir ( De Sophiestices Elencis ). Pada abad kedua Hijriah adalah dimulainya masa penerjemahan ilmu-ilmu Yunani ke dalam dunia Arab. Logika merupakan bagian yang menarik minat kaum muslimin. Logika dipelajari secara luas dan menimbulkan berbagai pendapat dalam hubungannya dengan agama. Adapun isi pernyataan menurut beberapa pendapat tersebut dapat dijabarkan sbb. : 1. Imam Nawawi & Ibnu Salih : Menyatakan haram mempelajari mantiq sampai mendalam. 2. Al-Gazali : menganjurkan dan mengagnggap mempelajari mantiq, baik. 3. Jumhur Ulama : membolehkan mempelajari mantiq, bagi orang-orang yang cukup akalnya dan kokoh imannya. Selanjutnya Logika mengalami masa dekadensi yang panjang, Logika menjadi sangat dangkal dan sederhana. Pada masa itu yang dipergunakan Logika dari buku- 2 logika seperti : Issagoge dari Porphirius, buku-2 komentar logika dari Bothius, kesemuanya mengembangkan logika Aristoteles. Pengertian-2 mantiq ( Logika ) : 1. Dalam buku Logic and Language of education, Mantiq disebut sebagai “ Penyelidikan tentang dasar-2 dan methode berpikir benar “ 2. Dalam kamus Munjid, Mantiq disebut sebagai Hukum yang memelihara hati nurani dari kesalahan dalam berfikir”. 3. Prof. Thaib Thahir Amu’in membatasi dengan ilmu untuk menggerakkan pikiran pada jalan yang lurus dalam memperoleh kebenaran. C. LOGIKA DI INDONESIA
Salah satu syarat mutlak terwujudnya
Indonesia Modern, menurut sebagian kaum intelektual adalah Kebutuhan kesanggupan berpikir secara tertib, kritis seperti yang diajarkan dalam logika. Studi & penguasaan Logika dipandang sebagai “Sokoguru pendd. intelektual” yg merupakan hak azasi dari pendidikan manusia seutuhnya. D. Logika di Indonesia
Mengingat secara historis Logika tidak
berasal dari Bumi Nusantara, maka mereka yang a priori menolak segala sesuatunya, namun ditinjau secara obyektif maupun secara antropologis- universal, Logika mempunyai nilai universal hakiki dan penting bagi manusia umumnya dan manusia Indonesia seutuhnya. E. Alasan-alasan Penolakan terhadap Logika antara lain : Logika dipandang tidak sesuai dengan rasa ketimuran yang mempunyai perasaan halus. Analisis pikiran yang kritis dan tajam dianggap tidak seirama, tidak sejalan karena merusak rasa ketimuran, Alasan karena agama, keyakinan, iman ( Iman membutuhkan Logika dan Logika tidak boleh mengalahkan Iman ) Pada abad ke XIII s/d XV tampillah Petrus Hispanus, Roger bacon, Wilhelm Ocham mengetengahkan Logika yg berbeda dengan metode Aristoteles, yang kemudian kita kenal dengan Logika Modern. Menurut Raymundus metode baru Logika disebut Ars Magna, semacam aljabar yang membuktikan kebenaran-2 tertinggi. Di Indonesia saat ini bidang penalaran logika banyak mendapat perhatian. Hal ini terbukti adanya berbagai buku logika terbit di Indonesia, meskipun masih terbatas pada logika tradisional. SELAMAT BELAJAR