Anda di halaman 1dari 23

DASAR-DASAR LOGIKA

Oleh : Dra. Fauziah Hanum, M.Si

Materi :
SEJARAH SINGKAT LOGIKA

FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK


UNIVERSITAS KADIRI
A.Kata Pengantar
Sejarah tentang sesuatu mutlak diperlukan
untuk menangkap realitas dari sesuatu
tsb. Sehingga melalui perjalanan
sejarah juga akan diindentifikasikan
ketentuan-ketentuan metafisik mana
yang de fakto mendasari dan
mengarahkan pertumbuhan logika.
B. Sejarah Perkataan Logika
Nama LOGIKA pertama kali muncul
pada filsuf CICERO ( abad ke 1 sebelum
masehi).
Sedangkan orang yang pertama kali
mempergunakan kata Logika dalam
arti Ilmu yang menyelidiki lurus
tidaknya pemikiran kita adalah
Alexender Aphrodias ( K.Bertens,
1975:137-138)
 Logika dalam bahasa latin berasal dari Kata Logos,
yang berarti : Perkataan atau sabda. Istilah lain
sebagai penggantinya adalah Mantiq, kata arab yang
diambil dari kata kerja Nataqa, yang berarti berkata
atau berucap. (H. Mundiri, 2014 :1-2)
 Pencetus pertama / perintis lahirnya (Mantiq) adalah
Socrates, dilanjutkan oleh Plato dan disusun dengan
rapi oleh Aristoteles sebagai dasar falsafat. Oleh
karena itu Aristoteles dinyatakan sebagai Guru
pertama dari ilmu pengetahuan. Dan secara umum
disebut sebagai Bapak Logika.
 Ilmu Mantiq pernah melalui suatu zaman yang
disebut dengan Zaman Kegelapan ( The Dark
Agos ). Dalam Konsili Nical (325 M) menyatakan
menutup pusat-2 pelajaran Falsafat Grile di Atena,
Antiokia dan Roma.
Kecuali pelajaran logika, bab-bab tertentu
yang dianggap tidak merusak akidah kristen.
Sejak itu logika terpandang di Barat + 1.000
Tahun.
Dalam masa selanjutnya, Ilmu Mantiq
mengalami banyak perubahan dan
penambahan oleh filsuf-2 Muslim yaitu : Al-
Farabi, yang sering disebut seb. Maha Guru
kedua, dalam ilmu pengetahuan. Hal ini
dikarenakan pada masa al-Farabilah, ilmu
mantiq dipelajari lebih terinci dan
dipraktekkan, termasuk dalam penafsiran
qodhiyah / kalimat.
Tokoh-Tokoh Logika / Ilmu Mantiq yang
dicatat oleh pakar adalah :

 Abdullah Ibnu Al-Muqoffa, Abu Abdillah Al-Khawarizmi,


Ya’kub Ibnu Ishaq Al-Kindi, Abu Hamid Al-Ghazali, Al-
Tribisi, Ibnu Rusyd Al-Qurtubi, Abu Ali Al-Haitsam, Ibnu
Bajah, Al-Asmawi, Al-Samarqandi.
 Dalam perkembangan ilmu pengetahuan, ilmu mantiq
banyak menymbangkan pembahasan maupun percobaan-2
yang dilakukan oleh para ahli antara lain Descartes,
Immanuel Kant dll.
 Pada intinya manfaat mempelajari Ilmu Mantiq adalah Untuk
dapat berfikir dengan benar, menyampaikan kesimpulan
kepada orang juga secara benar, tanpa mempertimbangkan
kondisi dan situasi yang kemungkinan dapat mempengaruhi
seseorang.
Setiap manusia wajib mempelajari Mantiq
karena ilmu Mantiq dapat menyampaikan
seseorang pada kebenaran. Dengan belajar ilmu
Mantiq, kekuatan berfikir bisa meningkat,
hingga dapat mengoreksi kesalahan pikiran
ketika sampai pada pengambilan kesimpulan.
Kesimpulan bisa saja benar, tanpa memakai
ilmu kaidah mantiq, namun kebenaran tsb. tidak
bisa dipercaya, karena kebenaran tanpa mantiq
adalah kebenaran yang kebetulan.
Misalnya : Setiap ikan bisa berenang, setiap
monyet bisa memanjat.. Setiap ikan bernafas
dengan insang belum tentu, karena ada ikan
yang bernafas dengan paru-paru.
Aristoteles berjasa besar dalam
menemukan Logika, namun saat itu
belum memakai nama Logika, saat itu
Aristoteles memakai istilah :

Analitika
dan Dialektika.
Penggunaan Kata Analitika dan
Dialektika

Analitika dipergunakan untuk


penyelidikan mengenai berbagai
argumentasi yang bertitik tolak dari
putusan-putusan yang benar.
Dialektika dipergunakan untuk
penyelidikan mengenai argumentasi-
argumentasi yang bertitik tolak dari
hipotesis atau putusan yang tidak pasti
kebenarannya ( K. Bertens, 1975 :138)
Logika dan Ilmu Pengetahuan
Pada awalnya Logika belum / tidak
termasuk Ilmu Pengetahuan sendiri, tetapi
mendahului ilmu pengetahuan sebagai
persiapan untuk berfikir secara ilmiah
( K. Bertnes, 175:138)

LOGIKA sebagai dasar dari berfikir


ilmiah yang kemudian terwujud sebagai
Ilmu Pengetahuan
Aristoteles membagi Ilmu Pengetahuan
menjadi 3 Golongan :
1) Ilmu Pengetahuan Praktis, meliputi : Etika
dan Politika
2) Ilmu Pengetahuan Produktif; menyangkut
pengetahuan yang sanggup menghasilkan suatu
karya ( Teknik dan Kesenian )
3) Ilmu Pengetahuan Teoritis; meliputi 3
bidang : Fisika, Matematika dan “Filsafat
Pertama”
Logika dan Ilmu Pengetahuan
Setelah Aristoteles meninggal dunia,
naskah-naskah ajarannya yang mengenai
penalaran oleh pengikutnya di himpun
menjadi satu.

Himpunan naskah-naskah dari


Aristoteles, yang membahas tentang
penalaran oleh pengikut Aristoteles
disebut ORGANON.
Logika dan Ilmu Pengetahuan
Pada zaman Yunani kuno, Logika oleh
Aristoteles dianggap sebagai suatu jenis
pengetahuan diluar jenis pengetahuan
rasional.

Pada abad pertengahan Logika telah mulai


dianggap sebagai salah satu diantara berbagai
pengetahuan dan dalam perkembangannya
Logika pada umumnya dipandang sebagai
salah satu cabang filsafat.
C. Logika dalam masa pertumbuhannya,
hingga kurun waktu perkembangannya.
Secara umum, yang diakui sebagai Bapak
Logika adalah Sang filosuf ( filsuf ) Yunani
kuno bernama : Aristoteles ( 384-322 SM).
Aristoteles merupakan orang pertama yang
menemukan criteria sistematis untuk
menganalisis dan mengevaluasi argumen-
argumen.
Logika Aristoteles disebut : Logika
Silogistik.
Aristoteles meninggalkan 6 buku
yang oleh murid-muridnya diberi
nama : Organon.
Buku-buku tersebut mengenai /tentang :
1. Pengertian-pengertian ( Categorice )
2. Keputusan-keputusan (De Interpretatiae)
3. Silogisme ( Analitica Priora )
4. Pembuktian ( Analitica Posteriora )
5. Berdebat ( Topika )
6. Kesalahan – kesalahan berfikir ( De
Sophiestices Elencis ).
Pada abad kedua Hijriah adalah dimulainya
masa penerjemahan ilmu-ilmu Yunani ke
dalam dunia Arab.
Logika merupakan bagian yang menarik minat
kaum muslimin. Logika dipelajari secara luas
dan menimbulkan berbagai pendapat dalam
hubungannya dengan agama. Adapun isi
pernyataan menurut beberapa pendapat tersebut
dapat dijabarkan sbb. :
1. Imam Nawawi & Ibnu Salih :
Menyatakan haram mempelajari mantiq sampai
mendalam.
2. Al-Gazali : menganjurkan dan
mengagnggap mempelajari mantiq, baik.
3. Jumhur Ulama : membolehkan
mempelajari mantiq, bagi orang-orang
yang cukup akalnya dan kokoh imannya.
Selanjutnya Logika mengalami masa
dekadensi yang panjang, Logika menjadi
sangat dangkal dan sederhana. Pada masa
itu yang dipergunakan Logika dari buku-
2 logika seperti : Issagoge dari Porphirius,
buku-2 komentar logika dari Bothius,
kesemuanya mengembangkan logika
Aristoteles.
Pengertian-2 mantiq ( Logika ) :
1. Dalam buku Logic and Language of
education, Mantiq disebut sebagai “
Penyelidikan tentang dasar-2 dan methode
berpikir benar “
2. Dalam kamus Munjid, Mantiq disebut
sebagai Hukum yang memelihara hati nurani
dari kesalahan dalam berfikir”.
3. Prof. Thaib Thahir Amu’in membatasi
dengan ilmu untuk menggerakkan pikiran
pada jalan yang lurus dalam memperoleh
kebenaran.
C. LOGIKA DI INDONESIA

Salah satu syarat mutlak terwujudnya


Indonesia Modern, menurut sebagian kaum
intelektual adalah Kebutuhan kesanggupan
berpikir secara tertib, kritis seperti yang
diajarkan dalam logika.
Studi & penguasaan Logika dipandang
sebagai “Sokoguru pendd. intelektual” yg
merupakan hak azasi dari pendidikan manusia
seutuhnya.
D. Logika di Indonesia

Mengingat secara historis Logika tidak


berasal dari Bumi Nusantara, maka
mereka yang a priori menolak segala
sesuatunya, namun ditinjau secara
obyektif maupun secara antropologis-
universal, Logika mempunyai nilai
universal hakiki dan penting bagi manusia
umumnya dan manusia Indonesia
seutuhnya.
E. Alasan-alasan Penolakan
terhadap Logika antara lain :
Logika dipandang tidak sesuai dengan rasa
ketimuran yang mempunyai perasaan halus.
Analisis pikiran yang kritis dan tajam
dianggap tidak seirama, tidak sejalan
karena merusak rasa ketimuran,
Alasan karena agama, keyakinan, iman
( Iman membutuhkan Logika dan Logika
tidak boleh mengalahkan Iman )
Pada abad ke XIII s/d XV tampillah Petrus
Hispanus, Roger bacon, Wilhelm Ocham
mengetengahkan Logika yg berbeda dengan
metode Aristoteles, yang kemudian kita kenal
dengan Logika Modern.
Menurut Raymundus metode baru Logika
disebut Ars Magna, semacam aljabar yang
membuktikan kebenaran-2 tertinggi.
Di Indonesia saat ini bidang penalaran logika
banyak mendapat perhatian.
Hal ini terbukti adanya berbagai buku logika
terbit di Indonesia, meskipun masih terbatas
pada logika tradisional. SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai