Anda di halaman 1dari 18

sejarah logika

dari mitos ke filsafat

o Mitos

o Filsafat Yunani sebagai pintu masuk ke


peradaban manusia

o Spirit awal: mencintai kebenaran.


Membedakan yg riil dan ilusi.
beberapa filosof
Thales [624-546 SM] ‘Bapak Filsafat.”Yang pertama
mempertanyakan. Apa sebenarnya asal-usul alam. AIR.
Anaximandros [610-540 SM]: sesuatu yg kekal, tdk
terbatas. Zat yg tdk bisa diamati indera
Heraklitos [540-480 SM] “Panta rhei uden menei” [semua
mengalir dan tdk ada yang mantap]. Dunia berubah, panas
jadi dingin dst. Gitar menimbulkan bunyi karena ada dawai
dipetik. Jadi tdk ada yg benar-benar ada, melainkan
menjadi.
Parmenides [515-440 SM]. Alam diam. Tdk bergerak spt kata
Heraklitos. Kebenaran; yg ada itu ada. Yg tdk ada tdk bisa dibicarakan.
Mustahil yg ada menjadi ada, dan mustahil yg ada, ada secara serentak
krn tdk ada jalan tengah. Yg ada terus ada, yg tdk ada terus tdk ada.
Phytagoras [850-500], segala sesuatu diukur dengan bilangan. Genap-
ganjil, terbatas dan tidak terbatas. Unsur alam pun demikian.
[meletakkan ilmu pasti].
DARI ALAM KE MANUSIA > Sofis.
Protagoras [481-411 SM]: manusia merupakan ukuran kebenaran.
Kebenaran apa pun subyektif dan relatif.
Gorgias [483-375]. Nihilisme. Kebenaran tdk ada. Realitas tdk ada.
Kalau ada, tdk bisa diketahui akal. Meski dapat diketahui, tdk bisa
diberitahukan kepada org lain.
Filosof Pasca Sofis

Socrates: ada kebenaran obyektif yg


bergantung manusia. Dengan dialog, Socrates
menemukan kebenaran obyektif dan universal
tentang keadilan, misalnya.

Zaman ini = zaman keemasan, karena


memadukan filsafat alam dan manusia.
Plato [429-347 SM]:
esensi mempunyai realitas, dan realitas ada di alam
idea. “Kuda di alam empiris bermacam bentuk dan
warna. Kuda secara umum memiliki unsur umum yang
membedakannya dengan kambing atau kucing.”
Alam berubah kata Heraklitos itu benar, tapi alam
empiris. Alam itu diam, itu juga benar, tapi alam idea.
Puncak Kejayaan
Aristoteles [384-332 SM]. Murid Plato yang memecahkan
persoalan-persoalan besar filsafat dan menyatukannya dalam
logika, matematika, fisika dan metafisika. Logika Aristoteles
berdasarkan pada analisis yang disebut SILOGISME:

Semua manusia akan mati [premis mayor]


Socrates seorang manusia [premis minor]
Socrates akan mati [konklusi].

Gerak: aksidental dan substansial.


Filsafat: teoritis dan praktis. Teoritis: logika, metafisika dan
fisika. Praktis: etika, ekonomi
Jadi…
Sejarah logika tidak dapat dilepaskan dari
Yunani Kuno
tujuan para pemikir masa itu adalah menghindari
kesalahan dalam mengambil kesimpulan.
Perintis: Plato, kaum sofis, Sokrates
Pelopor: Aristoteles
Aristoteles menyumbangkan pemikiran di logika, IPA & IPS
Warisan Aristoteles  6 buku  To Organon
1. Categoriae (ttg pengertian-pengertian)
2. De Interpretatione (ttg keputusan)
3. Analytica Priora (ttg silogisme)
4. Analytica Posteriora (ttg pembuktian)
5. Topica (ttg metode berdebat)
6. De Sophisticis Elenchis (ttg kesalahan berpikir)

Perkembangan logika Aristoteles dilanjutkan dua muridnya


Theoprastus & Porphyrius.
Logika mengalami sistematisasi 
sesuai ilmu ukur  dikembangkan Galenus &
Sextus Empiricus

LOGIKA DILARANG  Dekadensi perkembangan.

Tahun 325 M: Kaisar Konstantin  Sidang Gereja


I Dunia  melarang dan membatasi pelajaran logika
Karya masa itu: Porphyrius  Eisagoge Boethius
 menerjemahkan buku Logika  dihukum mati
Zaman Islam
Pelarangan Gereja  dunia filsafat
Islam maju

Karya-karya Aristoteles diterjemahkan


dalam Bahasa Arab oleh beberapa
filsuf Islam  tidak lengkap.
Al Farabi (guru ke-2 Aristoteles)  paling lengkap:

1. Kutubul Manthiqil-Tsamaniyat (menyalin dan memberi


komentar 7 bagian karya Aristoteles dan menambahkan 1
Bab baru, shg total 8 buah)
2. Muqaddamat Isaguji Allati Wadha’aha Purpurius
(memberikan komentar atas bagian klasifikasi yang
diciptakan Porphyrius)
3. Risalat fil-Manthiqi,al-qaulu fi syaraitil-yaqini (membahas
dan merumuskan syarat-syarat kontradiksi dari karya
Aristoteles)
4. Risalat fi-qias, fushulun Yuhtajju ilaiha fi Shina’atil-Manthiqi
(membahas bentuk-bentuk silogisme dan merumuskan
persyaratannya berdasarkan hukum Aristoteles)
Abu Abdillah Al-Khawarizmi  aljabar & buku Mafatihul Ulum fil-Manthiqi
(komentar ttg logika)

Ibnu Sina  Asyiffa & Isyarat wal Tanbihat fil-Manthiqi  dijadikan standar
pelajaran logika pemikir Barat pada abad ke 17

Abad ke 14  reaksi menentang  memuja akal dalam


mencari kebenaran

Ahmad Ibnu Taimiah  Fashihtu ahlil-Imam fil-raddi’ala


Manthiqil Yunani  ketangkasan pendukung keimanan menangkis logika Yunani

Saaduddin Al-Taftazani  mempelajari Logika  HARAM


Ibnu Khaldun, Al-Duwani, Al-akhdhari  Sullam fil Manthiqi  pelajaran dasar
logika dunia Islam  Indonesia
ABAD PERTENGAHAN
Menggunakan buku-2 Aristoteles, Porphyrius dan Boethius
Thomas Aquinas dkk: sistemasi dan komentar
Logika Modern  Petrus Hispanus, Bacon, Raymundus Lullus, Wilhemus Ockham
Raymundus Lullus  logika baru  Ars Magna  aljabar pengertian  membuktikan
kebenaran-kebenaran tertinggi
Thomas Hobbes  Leviatan
John Locke  An essay concerning Human Understanding
EROPA MODERN

logika  bertujuan menyederhanakan pekerjaan akal budi  lebih


memberikan kepastian

Bacon  metode induktif  Novum Organum Scientiarum

Leibnitz  logika aljabar

Mill  system of logic

Kant  logika transendental  mengatasi batas pengalaman

Wundt, Dewey, Baldwin  logika psikologis & metodologis

Morgan, Boole, Jevons, Schroder, Russel, Peanno dll  Logistik


INDIA

Sri Gautama  berdebat dgn Hindu Fanatik yg menentang ajaran kesusilaannya  Nyaya
Sutra Logika

Logika  metode berdebat  Navya Nyaya  pengintegrasian ajaran golongan


Brahmanisme, Buddhisme & Jainisme
INDONESIA

logika belum terlalu dipahami benar


Kaum intelektual mendukung namun masih banyak pertentangan  dianggap tidak sesuai rasa ketimuran
Analisis kritis dan tajam  melukai perasaan orang
Padahal logika adalah cara berpikir bukan budaya
Diajarkan di pesantren sebagai Ilmu Manthiq.
1950 terbit buku Ilmu Manthiq berbahasa Jawa dengan tulisan
Arab Melayu terjemahan dari nadhom As-Sullamul-Munauroq
karya Abadurrahman Al-Akhdari (abad 16 M).
Buku ini disusun KH Bisri Musthofa (Rembang), diterbitkan
ulang Penerbit Menara Kudus 1953.
1954, Logika/ Ilmu Pikir karya Joesoef Sou’yb.
Makin berkembang setelah UGM membuka Fakultas Filsafat
(1967).

Anda mungkin juga menyukai