Anda di halaman 1dari 10

Sejarah dan Manfaat

Logika
MATERI KE 3 MATA KULIAH LOGIKA
DOSEN PENGAMPU: FATHIMATUZ ZAHRA, MA
Sejarah Logika

 Dalam catatan sejarah hampir kesemuanya menyatakan logika tidak lepas dari
perkembangan filsafat Yunani.
 Socrates (469-399 SM) mengatakan ribuan tahun yang lalu, bahwa pada dasarnya
manusia bersifat ingin tahu.
 Keingintahuan merupakan bagian kealamiahan manusia (Latif: 2014:257).
 Socrates mengajarkan seseorang memiliki kepekaan serta keingintahuan dalam
membentuk pengetahuan umat manusia.
Sejarah Logika

 Logika sebagai ilmu di Yunani pada abad ke 5 SM oleh ahli-ahli filsafat Yunani
kuno.
 Socrates tercatat sebagai pencetus pertamanya,
 Dilanjutkan oleh Plato
 Disusun dengan rapi sebagai dasar filsafat oleh Aristoteles, itulah sebabnya beliau
dinyatakan sebagai guru pertama dari ilmu pengetahuan (Djalil:2014:3)
Sejarah Logika

 Nama “logika” tidak terdapat pada Aristoteles sendiri.


 Dalam karangan-karangan masa kuno, nama logika untuk pertama kali muncul
pada Cicero (abad I SM), tetapi dalam arti “seni berdebat”.
 Alexander Aphrodisias (sekitar permulaan abad ke-3 M) adalah orang pertama
yang mempergunakan kata “logika” dalam arti yang sekarang dimaksudkan
dengannya (Bertens:1975:167).
Sejarah Logika

 Menurut Aristoteles, logika tidak termasuk ilmu pengetahuan tersendiri.


 Logika mendahului ilmu pengetahuan sebagai persiapan untuk berfikir dengan
cara ilmiah.
 Maksud yang sama diekspresikan juga dalam nama yang diberikan Aristoteles
tentang Logika yaitu Organon (alat).Logika merupakan suatu alat agar kita dapat
mempraktekkan ilmu pengetahuan.Baru pada masa akhir kuno (dalam abad ke 6
M) nama Organon mulai dipakai (Bertens: 1975: 168).
Sejarah Logika
Dalam Ilmuwan Muslim
 Pelacakan mengenai logika dalam Islam, tampak dari upaya beberapa filosof
Islam yang aktif menyalin buku-buku karya Aristoteles ke dalam bahasa Arab.
 Di antara filosof Islam tersebut adalah Johana bin Pafk yang menyalin buku
kategori Aristoteles menjadi Manqulatul-Assyarat li Aristu, Ibnu Sikkit Jakub Al-
Nahwi (791-863 M) menyalin bagian-bagian logika Aristoteles dan memberi
komentar dan tambahan dalam bukunya Ishlah fil-Manthiqi, Jakub bin Iskak Al-
Kindi (791-863 M) menyalin bagian-bagian logika Aristoteles dan memberi
komentar satu per satu. Penyalinan bagian-bagian ini tidak dilarang oleh kaum
gereja (Surajiyo: 2017:12).
Sejarah Logika

 Perkembangan Logika semakin redup dengan jatuhnya Andalusia pada


pertengahan abad ke-15.
 Hingga abad ke-20 hanya beberapa karya logika yang lahir, di antaranya karya
Ibnu Khaldun, Al Duwani dan Al-Akhdari.
 Ruh semangat untuk mempelajari logika mulai bangkit kembali pada awal abad
ke-20 dengan munculnya gerakan pembaruan Islam di Mesir yang dipelopori oleh
Jamaluddin Al-Afghani dan Muhammad Abduh (Surajiyo: 2017:13-14).
Sejarah Logika
Perkembangan Logika di Barat
 Perkembangan logika di barat muncul kembali ketika Petrus Alberadus (1079-
1142M) seorang ahli pikir yang mencoba menghidupkan kembali pelajaran
logika di perguruan tinggi.
 Upaya beliau adalah menyampaikan pelajaran logika dari Aristoteles yang tidak
dilarang, di antaranya Categoriae, Eisagoge, dan De Interpretatione. Serta
berusaha menggali karya dari Cicero, Apuleus dan Bothius yang kemudian
keseluruhan naskah ini dikenal sebagai Ars Vetus (logika tua) (Surajiyo:2017: 14).
Sejarah Logika

 Pembaruan logika di barat diantaranya dilakukan oleh Leibniz. Ia menganjurkan


penggantian pernyataan dengan simbol-simbol agar lebih umum sifatnya dan
lebih mudah melakukan analisis.
 Demikian juga Leonhard Euler, seorang ahli matematika dan logika Swiss
melakukan pembahasan tentang term-term dengan menggunakan lingkaran-
lingkaran untuk melukiskan hubungan antarterm yang terkenal dengan sebutan
sirkel-Euler (Surajiyo: 2017:14-15).
Manfaat Logika

 Logika menyatakan, menjelaskan, dan menggunakan prinsip abstrak yang dapat


dipakai semua lapangan ilmu pengetahuan (bahkan seluruh lapangan kehidupan).
 Logika menambah daya berpikir, abstrak, dan demikian melatih dan
mengembangkan daya pemikiran dan menimbulkan disiplin intelektual.
 Logika mencegah kita tersendat oleh segala sesuatu yang diperoleh berdasarkan
otoritas, emosi, dan prasangka.
 Logika di masa sekarang dikenal “era of reason” membantu kita untuk mampu
berpikir sendiri dan tahu membedakan yang benar dari yang palsu.
 Logika membantu orang untuk dapat berpikir lurus, tepat, dan teratur, karena
dengan berpikir demikian ia dapat memperoleh kebenaran dan menghindari
kesesatan (Latif: 2014:265).

Anda mungkin juga menyukai