Anda di halaman 1dari 13

PENGERTIAN FILSAFAT

DAN FILSAFAT SEJARAH


SLIDESMANIA
ANGGOTA KELOMPOK :

⬤ Yosep Sukmana ( 21407141010 )

⬤ Erico Aby Pratama ( 21407141011 )

⬤ Dwi Shinta Anggraini ( 21407141015 )

⬤ Muh. Roshid Ashari ( 18407141020 )


SLIDESMANIA
●Pengertian filsafat dan filsafat sejarah
Seorang yang berfilsafat digambarkan oleh Jujun S.
Suriasumantri seperti orang yang berpijak dibumi sedang
tengadah memandang bintang-bintang dilangit, ia ingin
mengetahui hakekat dirinya dalam kesemestaan galaksi.
Seperti juga oleh Titus dan kawan-kawan, menurutnya kita

01
semua mempunyai ide-ide tentang benda-benda, tentang
sejarah, arti kehidupa, mati, tuhan, baik dan buruk, benar
dan salah, keindahan dan kejelekan, dan sebagainya (Titus,
dkk., 1984: 10-11).
Secara umumnya kata filosofi (philosophy) berasal dari
perkataan Yunani philos (suka, cinta) dan shopia
(kebijaksanaa). Jadi kata filosofi berarti cinta kepada
kebijaksanaan. Suatu definisi dari filsafat itu sendiri
memiliki berbagai pandangan salah satunya yakni menurut
Titus (1984:10-11)
SLIDESMANIA
1. Pertama filsafat disini memiliki pengertian yakni sekumpulan sikap dan kepercayaan
terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Hal ini dapat
dikatakan informal tentang filsafat atau kata-kata “mempunyai filsafat”. Ini dapat
menunjukkan bahwasannya suatu sikap informal terhadap apa yang dibicarakan.
2. Kedua filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan
sikap yang sangat dijunjung tinggi.
3. Ketiga filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan. Filsafat
berusaha untuk mengkombinasikan hasil bermacam-macam sains dan pengalaman
manusia sehingga menjadi pandangan konsisten tentang alam. Menurut pandangan ini
filsafat berusaha membawa hasil penyelidikan manusia, keagamaan, sejarah dan
keilmuan kepada suatu pandangan yang terpadu sehingga dapat memberi pengetahuan
yang mendalam bagi manusia.
4. Keempat filsafat sebagai analisa logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan
konsep.
SLIDESMANIA
5. Filsafat adalah sekumpulan problema-problema langsung yang mendapat perhatian dari
manusia,dan yang dicarikan jawabannya oleh ahli filsafat.

Dari adanya pengertian filsafat diatas pada dasarnya filsafat memiliki ciri-ciri diantaranya:
1. Radikal (berpikir sampai keakar akarnya)
2. Universal (pemikiran filsafat yang menyangkut pengalaman umum manusia)
3. Konseptual (hasil generalisasi dan abstraksi pengalaman manusia)
4. Koheren (runtut, atau sesuai dengan kaidah berfikir logis)
5. Sistematik (pendapat dari filsafat harus berhubungan secara teratur dan memiliki maksud)
6. Komprehensif (mencakup atau menyeluruh)
7. Bebas (artinya sampai batas-batas yang luas)
8. Bertanggung jawab (seseorang yang berfilsafat adalah orang yang berpikir sekaligus
bertanggung jawab terhadap hasil pemikirannya)
SLIDESMANIA
●Metodologi filsafat
Adanya suatu problem dalam kajian filsafat tidak dapat dipecahkan dengan sekedar mengumpulkan
fakta. Agar mencapai tujuan yakni dengan metoda dasar penyelidikan filsafat yang disebut metode
dialektika. Istilah ini menunjukkan proses berpikir dari Socrates. Yang mana cara yang paling baik
mendapatkan pengetahuan dengan melakukan pembicaraan yang teratur (disclipined conversation)
dengan peranan orang intellectual midwife (orang yang memberi dorongan atau rangsangan kepada
orang untuk melahirkan pengetahuan terpendam dalam pikiran). Metoda dialektika berusaha
mengembangkan contoh argumen yang didalamnya terjalin implikasi bermacam-macam proses (sikap)
yang saling mempengaruhi. Argumen akan menunjukkan tiap proses. Dengan metoda dialektika
setidaknya akan sampai kepada pemecahan sementara, ada jawaban-jawaban yang tampak lebih
memuaskan, tetapi ada juga jawaban yang harus dibuang.
SLIDESMANIA
●Cabang-cabang tradisional dari filsafat
Menurut sejarah, persoalan-persoalan filsafat telah dibahas kedalam: logika,
metafisika, epistemologi, dan etika.
1. Logika
● Filsafat berusaha memahami watak dari pemikiran yang benar dan
mengungkapkan cara berpikir yang sehat. Orang menggunakan argumen
untuk menopang pendapat dan membedakan benar ataupun salah . dari
adanya hal tersebut logika adalah pengkajian yang sistematis tentang aturan-
aturan untuk menguatkan sebab mengenai konklusi: aturan itu dipakai untuk
membedakan argumen yang baik dari argumen yang tidak baik.
SLIDESMANIA
2. Metafisika


-Aristoteles mendefinisikan metafisika sebagai filsafat pertama, yang membicarakan prinsip-prinsip paling
universal. Istilah tersebut mengacu pada sesuatu dibalik realitas. Metafisika berusaha untuk menyajikan
pandangan-pandangan yang komprehensif tentang segala yang ada; Membicarakan problema tentang
hubungan antara akal dengan benda, hakekat perubahan, arti kemerdekaan, kemauan, wujud Tuhan, dan
kehidupan setelah mati.
SLIDESMANIA
3. Epistemologi
Secara umum epistemologi adalah cabang filsafat yang mengkaji Sumber-sumber, watak, dan
kebenaran pengetahuan. Istilah untuk nama teori pengetahuan adalah epistemologi, yang
berasal Dari kata Yunani episteme (pengetahuan). Ada tiga pokok persolan dalam bidang ini
yaitu:
1. Problema asal (origins)
2. Problema penampilan (appearance)
3. Problema mencoba kebenaran (verification)
Ada dua aliran terhadap persoalan yang telah dikemukakan oleh para filosof :
4. Aliran rasionalisme : bahwa akal manusia sendiri tanpa bantuan lain, dapat
mengungkapkan prinsip-prinsip pokok dari alam
5. Aliran empirisme : bahwa semua pengetahuan itu pada dasarnya datang dari pengalaman
indra, dan oleh karena itu pengetahuan seseorang terbatas pada hal-hal yang hanya dapat
dialami.
SLIDESMANIA
4. ETIKA
Dalam pemahaman luas, etika dapat diartikan sebagai pengkajian soal moralitas. Philiph Wheelwright
mendefinisikan etika yang dapat dibatasi sebagai cabang filsafat yang merupakan pengkajian sistematis tentang
reflektif,kebenaran dan hal-hal yang bagus diarahkan sebagai pilihan reflektif. Pada moralitas dan etika manusia
terdapat 3 bidang besar antara lain sebagai berikut :
- Etika Deskriptif
Pada tahapan ini menjelaskan mengenai pengalaman moral, tujuannya adalah mengetahui motivasi, tujuan dan
kemauan manusia dalam melakukan tindakan. Lingkupnya mencakup penyelidikan dalam perilaku personal,
kelompok dan contoh kebudayaan yang ada pada kelompok nasional atau rasial.
- Etika Normatif
Pada tahapan ini berusaha merumuskan pertimbangan yang berkaitan dengan “apa yang harus ada” dalam pilihan
atau penilaian yang diambil. Para filosof berusaha menjelaskan mengenai prinsip-prinsip penjelasan mengenai
mengapa manusia mengambil tindakan dan bagaimana prinsip kehidupan mereka.
SLIDESMANIA

-

Metaetika
Pada tahapan ini dipusatkan pada analisa mengenai arti,makna dan bahasa yang dipakai dalam
pembahasan etika,serta konsep berpikir yang dipakai dalam mengungkapkan pernyataan-pernyataan
itu. Analisa-analisa tersebut seluruhnya terdiri atas analisa falsafi.
SLIDESMANIA

― Irene M. Pepperberg
Maka dapat diketahui sesungguhnyalah dunia sejarah pun tidak dapat dipahami dan
ditafsirkan dari sudut perubahan semata-mata. Dunia sejarah pun mengandung unsur
substansial, unsur ada meski tidak boleh dirumuskan dengan cara yang persis sama
dengan dunia fisik. Tanpa unsur substansi ini maka tidak mungkin berbicara,
sebagaimana dinyatakan oleh Ortega Y. Gasset, tentang sejarah sebagai suatu sistem
(Cassirer 1990;261). Sebuah sistem senantiasa mengandaikan, kalaupun bukan
identitas dalam hal kodrat, sekurang kurangnya identitas dalam hal struktur.
SLIDESMANIA
Thank you!
Do you have any questions?
SLIDESMANIA

Anda mungkin juga menyukai