Anda di halaman 1dari 1

Historiografi Indonesia

Penggunaan Tradisi Lisan dan Tradisi Tulisan dalam Historiografi Indonesia


(Angga Fatih Fadhlurrohman, 21407141006)
Tradisi lisan merupakan ‘segala wacana yang disampaikan secara lisan, mengikuti
cara atau adat istiadat yang telah memola dalam suatu masyarakat’. Kandungan isi wacana
tersebut terdiri dari berbagai jenis cerita atau jenis ungkapan seremonial & ritual. Cerita-
cerita yang disampaikan secara lisan berupa genealogis, mitos, legenda, dongeng dan
berbagai cerita kepahlawanan. Perkembangan tradisi lisan terjadi dari mulut ke mulut
sehingga memunculkan berbagai versi cerita. Menurut Suripan Sadi Hutomo, tradisi lisan
meliputi kesastraan lisan, teknologi tradisional, pengetahuan folk di luar pusat-pusat istana &
kota metropolitan, unsur-unsur religi dan kepercayaan di luar batas formal-formal agama-
agama metropolitasn dan hukum adat (Nengah Duija, 2005). Sedangkan, Tradisi tulis
merupakan warisan budaya yang disampaikan melalui tulisan atau media tertulis. Ini
mencakup naskah-naskah kuno, teks sastra, sejarah, filsafat, agama, dan dokumentasi lainnya.
Tradisi tulis berkembang ketika masyarakat mulai mengembangkan sistem tulisan dan
mulai mencatat dan menyimpan karya-karya mereka dalam bentuk tertulis. Tradisi tulisan
telah menjadi bagian penting dari kebudayaan manusia sejak penemuan sistem tulisan kuno
seperti hieroglif Mesir dan aksara kuno di Asia. Dalam masyarakat modern, tradisi tulisan
terus berkembang dan memainkan peran penting dalam menjaga pengetahuan, sejarah, dan
identitas budaya suatu kelompok atau komunitas.
Pertanyaan:

 Bagaimana historiografi kolonial dan nasional dalam menggunakan tradisi lisan dan
tulisan yang ada?
 Apakah historiografi kolonial menggunakan sumber lisan dalam penulisan
sejarahnya?
 Mengapa penggunaan tradisi lisan & tradisi tulisan penting untuk merekonstruksi
sejarah?
Sumber
Nengah Duija, I. (2005). Tradisi Lisan, Naskah dan Sejarah. In Wacana (Vol. 7, Issue 2, pp.
111–124). http://wacana.ui.ac.id/index.php/wjhi/article/view/296/279

Anda mungkin juga menyukai