Anda di halaman 1dari 11

Penelitian terbaru/aktual praaksara di

Indonesia

○ Kelompok 10 :
○ 1. Muh. Rhosid Ashari (21407141020)
○ 2. Muhlisoh (21407141025)
○ 3. Alda Dewi Kusumaningrum (21407141033)
○ 4. Septa Lukman Hakim (21407141034)

1
Penelitian Praaksara di
Indonesia
Penelitian praaksara di Indonesia bermula pada abad-19, penelitian
tersebut dimulai oleh Eugene Dubois yang meneliti fosil manusia purba.
Eugene Dubois menemukan fosil tengkorak di daerah Trinil pada tahun
1890. Penemuan dan penelitian oleh Eugene Dubois ini menjadi hal
penting dalam sejarah paleoantropologi.

2
1. Penelitian Fosil di Goa Lida Ajer,
Sumatra Barat
Para penelitian berhasil menemukan fosil gigi manusia purba di Goa
Lida Ajer, di daerah Sumatra Barat. Goa Ajer mempunyai sejarah serta
peran yang penting di dalam sejarah menyebarnya manusia modern dari
wilayah Afrika.
Dari hasil analisis, temuan gigi yang ada di goa ini disimpulkan bahwa
gigi temuan ini berasal dari manusia modern Homo sapiens yang hidup
sekitar 73.000 tahun yang lalu.
Analisis pembuktian umur temuan gigi ini cukup menyakinkan karena
datanya digabung dengan berbagai temuan fosil dan juga sedimen yang
ada pada bebatuan di dalam gua yang berkesuaian dengan gigi hewan
mamalia lainnya yang hidup bersamaan waktunya.

3
2. Penelitian situs Maros-Pangkep
Sulawesi diyakini sebagai salah satu wilayah kunci bagi
kehidupan awal manusia modern (Homo sapiens).
Di kawasan karst terbesar kedua dunia di Kabupaten Maros-
Pangkajene Kepulauan (Maros-Pangkep), Sulawesi Selatan,
tersebar 296 gua yang di dalamnya terdapat lukisan berusia
ribuan tahun.
Beberapa di antara lukisan-lukisan itu telah diteliti sebagai
gambar hewan tertua di dunia - juga diyakini menunjukkan
tingkat kecerdasan pembuatnya, termasuk kandungan nilai
spiritualitas.

4
Leang Tedongnge di Kabupaten Pangkajene Kepulauan
menyimpan lukisan manusia modern pertama yang
diyakini tertua di dunia. Lukisan purba ini berupa adegan
tiga babi sulawesi (Sus celebensis). Umurnya diperkirakan
lebih dari 45.500 tahun yang lalu.
Temuan terbaru satu dari ratusan gua di kawasan
perbukitan Karst Maros-Pangkep ini telah dipublikasi
dalam jurnal Science Advance.
Leang Tedongnge lokasinya tersembunyi di Pangkajene
Kepulauan, jauh dari jangkauan masyarakat umum. Berada
di tempat yang dirahasiakan, untuk menghindari
kerumunan yang dapat menyebabkan lukisan di bebatuan
cadas ini rusak.

5
3. Penelitian situs manusia kerdil di
Gua Liang Bua
Peneliti menemukan fosil manusia purba di Gua Liang Bua, di Dusun
Rampasasa, Desa Liangbua, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa
Tenggara Timur.
fosil tersebut dinamakan Homo Floresiensis. Memiliki tinggi 100 cm dengan
berat yang diperkirakan hanya 25 kg. Informasi tersebut merupakan hasil
penelitian yang dilakukan tahun 2001 yang merupakan kerjasama antara
University of New England, Australia dengan Arkeolog Nasional .
Dalam gua ini juga ditemukan potongan rangka, rahang bawah, perkakas
bekas Homo Erectus, serta sisa-sisa tulang Stegodon (gajah purba) kerdil,
biawak raksasa, serta tikus besar. Hampir semua lapisan yang mengandung
temuan tersebut berusia antara 95.000-12.000 tahun silam.

6
4. Penelitian di Bumiayu, Brebes,
Jawa Tengah
Penelitian fosil Homo erectus di Brebes diungkapkan oleh arkeolog
dari Balai Arkeologi Yogyakarta Harry Widianto. Fosil yang
ditemukan dan diteliti berupa bonggol tulang paha, pecahan
rahang, dan akar gigi. Umur fosil tersebut diperkirakan mencapai
1,8 juta tahun, alias lebih tua dari fosil yang ditemukan di Sangiran,
yakni 1,5 juta tahun.

7
5. Penelitian situs Sangiran
Situs Sangiran mulai dikenal sejak seorang peneliti Belanda
bernama Von Koenigswald melakukan penelitian pada tahun
1934. Pada waktu itu Von Koenigswald menemukan alat-alat
batu hasil budaya manusia purba dalam penelitiannya di Situs
Sangiran. Selanjutnya pada tahun 1936 ditemukanlah fosil
manusia purba pertama di Situs Sangiran. Setelah itu, tahun
demi tahun penelitian semakin banyak dilakukan di Sangiran
yang menghasilkan berbagai temuan, baik berupa fosil
manusia, fosil hewan, alat tulang, dan alat batu.

8
6. Penelitian Situs Harimau dan
Rumah Peradaban di Padang Bindu
Gua Harimau terletak di daerah Padang Bindu, Ogan Komering Ulu, Sumatra
Selatan. Temuan yang ada di Gua Harimau adalah sebagai berikut :
1. Sisa hunian, bengkel, serta kuburan dari budaya neolitik hingga
paleometalitik. Di Gua Harimau ini telah ditemukan sebanyak kuburan 81
individu.
2. Lukisan cadas yang ditemukan langit-langit bagian timur dan barat.
3. Sisa hunian akhir pleistosen
Berdasarkan penelitian juga diketahui bahwa penghuni Gua Harimau tersebut
melakukan interaksi dengan dunia luar, dibuktikan dengan adanya produk
kebudayaan Dongson

9
7. Penelitian Situs Gunung Padang
Situs Gunung Padang terletak di Desa Karyamukti, Kabupaten Cianjur,
Jawa barat.
Situs Gunung Padang diperkirakan didirikan pada 8000 SM. Situs ini
disebut-sebut sebagai situs megalitik tertua di Asia Tenggara bahkan
dunia.
Penemuan situs Gunung Padang pertama kali dilaporkan oleh Nicolaas
Johannes Krom pada tahun 1914. Dalam tulisannya yang berjudul
Rapporten Oudheidkundige Dienst, dilaporkan bahwa di puncak Gunung
Padang terdapat empat teras yang seluruhnya disusun dari batu kasar dan
dihiasi batu tegak yang terbuat dari andesit.

10
Sekian, Terima kasih
Ada Pertanyaan ?

11

Anda mungkin juga menyukai