Anda di halaman 1dari 2

1.

Gerakan nasionalisme Filipina melawan spanyol


Gerakan nasionalisme di Filipina dipelopori oleh kaum pelajar atau etis yanbg telah
belajar di negara eropa. Melihat adanya ketidaksesuaian pemerintah Spanyol terhadap
rakyat Filipina, maka kaum pelajar atau etis membuat suatu gerakan nasional. Hal ini
dilakukan agar Filipina mendapatkan kemerdekaannya. Gerakan nasionalisme itu antara
lain adalah sebagai berikut:
a. Compenerismo
Comperenismo berarti persahabatan. Didirikan pada tahun 1880 yang bertujuan
mengusahakan pendidikan yang patriotis (semacam Budi Utomo)
b. Liga Filipina
Gerakan ini bermaksud mengajak Jose Rizal agar mau memberontak. Tahun 1896 di
luar pengetahuan Jose Rizal gerakan yang bertujuan untuk mencapai kemerdekaan
Filipina ini melakukan pemberontakan. Gerakan ini membuat Spanyol menangkap
Jose Rizal karena menganggap Jose Rizal menyetujui gerakan itu. Pemerintah
Spanyol kemudian menghukum mati Jose Rizal pada Desember 1896.1
c. Gerakan Katipunan
Gerakan pemberontakan melawan Spanyol ini dimulai dengan pecahnya
pemberontakan Katipun, yang perjuangannya menggunakan senjata. Katipunan
merupakan gerakan rahasia. Menjadi sebuah perkumpulan rahasia selama empat
tahun, Katipunan pada akhirnya tak bisa menyembunyikan diri lebih lama lagi.
Terlebih keanggotaan mereka makin membesar dan sudah berani membikin media
cetak dan menyebarkannya ke publik di Manila. Keberadaan Katipunan terendus oleh
pemerintah kolonial Spanyol pada Agustus 1896. Bonifacio selaku pemimpin
tertinggi Katipunan saat itu segera mengeluarkan seruan pemberontakan bersenjata
melawan Spanyol. Itu sekaligus menandai dimulainya Revolusi Filipina (1896 -
1898) atau kerap juga disebut Perang Tagalog. Para anggota Katipunan turut merobek
kartu identitas penduduk sebagai simbol pembangkangan melawan otoritas Spanyol.
Bulan-bulan berikutnya, pasukan Bonifacio berusaha menaklukan Manila dari tangan
Spanyol namun masih kesulitan dan mampu dikalahkan oleh kekuatan pasukan
Spanyol. Di waktu yang sama faksi Katipunan pimpinan Aguinaldo berhasil
memukul mundur pasukan Spanyol dari Cavite.2

2. 1946–1948 Manuel Roxas


Pada tahun 1946-1948, Manuel Roxas terpilih menjadi presiden Filipina. Manuel Roxas
mencoba mengeratkan kembali hubungan Filipina dan Amerika Serikat dengan berbagai
cara. Roxas mengkampanyekan dengan diloloskannya Bell Act atau yang juga dikenal
dengan Philippine Trade Act yang memperpanjang kebijakan perdagangan bebas antar
kedua negara hingga tahun 1954. Setelah itu meningkatkan tarif impor barang-barang
Amerika secara bertahap dalam kurun waktu 20 tahun. Ia juga memberikan hak paritas

1
Giy giysa. Gerakan Nasional. https://www.academia.edu/16697492/GERAKAN_NASIONAL. Diakses pada 23
Oktober 2022.
2
Tony Firman. (2019). Lahirnya Katipunan, Gerakan Rakyat Filipina Melawan Spanyol. https://tirto.id/lahirnya-
katipunan-gerakan-rakyat-filipina-melawan-spanyol-edqq.
kepada Amerika untuk mengeksploitasi sumber daya alam Filipina, mendapatkan tanah
dan domain publik serta mengoperasikan fasilitas public Filipina layaknya warga negara
Filipina.3 Pada masa pemerintahannya Manuel Roxas juga melancarkan gerakan untuk
menyapu kaum Huk dan memerintahkannya supaya mereka mau menyerahkan senjata.
Tetapi Huk berkeras hati bahwa mereka memerlukan senjata untuk mempertahankan diri
dan mengadakan pemberontakan terhadap pemerintah. Pemerintahan Manuel Roxas juga
memberikan amnesty kepada siapapun yang telah bekerja sama pada Perang Dunia II,
terkecuali orang-orang yang melakukan gangguan kriminal.

3
Fransiskus Hendy Tri Harsanto. Filipina Zaman Marcos dan Keruntuhannya.
https://www.academia.edu/26436368/Filipina_Masa_Marcos.

Anda mungkin juga menyukai