Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dyah Noviana Rahmawati

NIM : 19407141025

Kelas :Ilmu sejarah A

Nasionalisme di Filipina

Pergerakan dan kebangkitan nasionalisme di Filipina dibagi menjadi tiga periode yaitu
;gerakan yang berlangsung sampai tahun 1972, gerakan yang berlangsung antara tahun 1872-
1896, gerakan yang berlangsung antara tahun 1896-1901. Beberapa faktor penyebab
lahirnyagerakan nasionalisme di Filipina, adalah :Faktor Intern :- 1. Sistem pemerintahan
yang dianut pada masa kolonialisme Spanyol di Filipina yaitumenggunakan sistem dua
kekuasaan. Pemerintahan sipil yang dipimpin oleh Gubernur Jenderaldan bertanggung jawab
atas Raja Spanyol. Pemerintahan agama yang dipimpin oleh seorangUskup dan bertanggung
jawab atas Paus di Roma. Sistem pemerintahan agama ini sangat berpengaruh besar bagi
kebangkitan nasionalisme di Filipina, sebab mereka bersifat mendidikmasyarakat Filipina
sebagai misionaris agama yang justru kemudian membangkitkan kesadaranmasyarakat
Filipina bahwa mereka dijajah dan ingin terbebas dari belenggu tersebut.- 2. Bangsa Spanyol
mendidik masyrakat Filipina dengan budaya Eropa dan dengandiadakannya misionaris
agama, muncul kalangan masyarakat Filipina yang terpelajar, berintelektual dan
berpendidikan barat sehingga muncul pula kesadaran nasional danmengembangkannya.- 3.
Imperialisme Spanyol yang bertindak kejam. Tidak ada kebebasan untuk mengeluarkan
pendapat maupun menuntut hal-hal mengenai perbaikan pemerintahan.- 4. Penguasa gereja
mengekang kehidupan masyarakat Filipina. Tanah Filipina sebagian besarmilik biara dan
petani hanya sebagai penyewa tanah.Faktor Ekstern :- 1. Pembukaan Terusan Suez pada
tahun 1869 yang lebih mudah dalam menghubungkan arusinformasi dari barat kepada
negara-negara lain khususnya di wilayah Asia. Hal ini menyebabkanmasuknya paham
liberalisme dan demokrasi di Filipina.- 2. Revolusi Industri II yang ditandai dengan
ditemukannya alat-alat transportasi dankomunikasi pada saat itu memperluas pemahaman
masyarakat Filipina akan penjajahan.- 3. Pengaruh revolusi negara-negara di Amerika Latin
yang mampu memerdekakan diri dari bangsa Spanyol. Diantaranya yaitu perang
Kemerdekaan Meksiko, Amerika Tengah, danAmerika Selatan terhadap Spanyol (1810-
1828) , membangkitkan semangat masyarakat Filipina bahwa Spanyol dapat dikalahkan.Pada
periode pertama, gerakan-gerakan nasionalisme masih berupa perlawanan-perlawananlokal
ditempat tertentu. Perlawanan ini dilatarbelakangi oleh ketidakadilan yang dialamimasyarakat
seperti kaum petani yang dikuasai tanahnya, atau kaum gereja dan pegawai yanggajinya
kecil. Selain itu pada periode pertama juga banyak perlawanan yang dilakukan
olehmasyarakat Muslim di bagian selatan Filipina dalam upaya menentang penyebaran
agamamaupun ideologi Kristen pada wilayah mereka. Pada tahun 1821 terjadi
pemberontakan di

Novales dan di Toyabas pada tahun 1842. Pada 1872 pecah pemberontakan di Cavite oleh
rakyatdan tentara melawan kalangan pendeta-pendeta Dominican Spanyol.Pada periode yang
kedua didirikanlah sebuah organisasi yang dinamakan Comparenismoyang artinya
persahabatan. Comparenismo ini didirikan pada tahun 1880 dengan tujuanmengusahakan
pendidikan yang patriotis bagi masyarakat Filipina. Organisasi ini menjadi cikal bakal
banyaknya kaum intelektual yang lahir. Pada tahun 1882 Jose Rizal mendirikan
sebuahorganisasi bernama Liga Filipina. Liga Filipina menjadi satu gerakan yang
menggemparkan pemerintah kolonial Spanyol di Filipina. Sebab Jose Rizal sendiri juga
seorang dokter, ahli sastradan telah mengunjungi Spanyol, Prancis, Jerman dan Inggris.
Bukunya yang berjudul Noli Metangere atau artinya “Jangan Menyinggung Saya” berisi
kritikan pedas untuk penguasa gerejadan pemerintah kolonial. Ia kemudian ditangkap dan
diasingkan. Setelah itu para pemimpingerakan menganggap bahwa jalan damai akan sulit
ditempuh maka mereka melaksanakan jalan pemberontakan bersenjata.Pada tahun 1893
Andres Banifacio mendirikan Katipunan yaitu gerakan nasionalismemelalui jalan
pemberontakan bersenjata untuk melawan penjajah Spanyol. Namun ternyata pemberontakan
ini gagal dalam melawan Spanyol. Jose Rizal yang dituduh sebagai dalang pemberontakan ini
kemudian dihukum mati pada tanggal 30 Desember 1896. Namun Andres Banifacio yang
sebenarnya memimpin pemberontakan ini berhasil meloloskan diri.Pemberontakan Katipunan
tidak sampai disitu saja, pada 1896 Euriho Aqwnaldo melanjutkan pemberontakan tersebut.
Hingga pada akhirnya pemerintah Spanyol mengadakan perjanjiandengan Filipina yaitu
Perjanjian Biacna Bato (1897) yang berisi bahwa Spanyol berjanji akanmengadakan
perbaikan pemerintahan di Filipina dalam jangka waktu 3 tahun, dengan syaratAqwnaldo
harus meninggalkan Filipina ke Hongkong.Pada periode ketiga, setelah Aqwnaldo pergi
ternyata perjuangan melawan penjajah berhenti dan Spanyol tidak menepati janjinya.
Aqwnaldo kemudian kembali ke Filipina untukmemproklamasikan kemerdekaan Filipina
pada tanggal 12 Juni 1898. Ia membentuk aliansi bersama Amerika untuk melawan Spanyol
hingga tanggal 13 Agustus 1898 Manila jatuh.Melalui Perjanjian Paris 10 Desember 1898
Spanyol menyerahkan Filipina kepada Amerikadengan menerima uang sebanyak
$20.000.000,00. Kepergian Spanyol dari Filipina justrumembuat Filipina ternyata dikuasai
oleh Amerika dan tidak mengakui kemerdekaan Filipinameskipun UUD dibentuk pada 1898.
Perjuangan Aqwnaldo selama dua tahun ternyata belum berhasil dan pada akhirnya ia
ditangkap. Gerilyawan lainnya kemudian melanjutkan perjuanganhingga tahun 1902.Amerika
kemudian mendapat kecaman dari bangsa Eropa karena dianggap telahmelanggar Doktrin
Monroe yang isinya mengatakan Amerika anti Kolonialisme danImperialisme dan dianggap
sebagai ancaman baru atas kekuasaannya di Asia. Untuk meredakanhal tersebut Amerika
berdalih bahwa Filipina akan dijadikan model negara dengan sistemkekuasaan liberal seperti
Amerika di wilayah Asia. Akhirnya pada tahun 1919 delegasi Filipinadi bawah Manuel
Quezon pergi ke Amerika untuk menuntut kemerdekaan penuh atas Filipinaseperti yang
pernah dijanjikan oleh Amerika. Amerika kemudian menjawab dengan The WoodForbes
Mission pada tahun 1922 yang isinya menyatakan bahwa Filipina belum mampumerdeka.
Masyarakat Filipina menolak hal tersebut dan Senat Filipina meletakkan jabatannyauntuk
menuntut kemerdekaan penuh. Filipina kemudian sempat diduduki oleh Jepang karena
kekalahan sekutu pada tahun1942. Sejak itu Jepang menggunakan masyarakat Filipina di
bawah Presiden Laurel sebagaiteman untuk melawan sekutu. Namun Jepang kemudian
dikalahkan oleh sekutu pada tahun 1946.Pada tahun itulah Amerika menepati janji dan
memberikan kemerdekaan bagi Filipina padatanggal 4 Juli 1946 dengan Presiden pertamanya
yaitu Manuel Quezon.

Sumber referensi

Kardiyat Wiharyanto. “Pembentukan Negara-negara Nasional di Asia Tenggara”. Historia


Vitae, Vol. 22 No. 2 Oktober 2008

Jose Rizal said: Noli Ma Tangere, words taken from the Gospel of St. Luke, signify “Do not
touch me”. Lihat Agoncillo & Alfonso, History of The Filipino People. Quezon City:
Malaya Books, 1967, hlm. 160.

Syahbuddin Mangandaralam, Mengenal dari dekat Filipina: Negara Tanah Air Patriot
Pujangga Jose Rizal. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993

Anda mungkin juga menyukai