Anda di halaman 1dari 3

NAma : Dyah Noviana Rahmawati

Kelas : Ilmu sejarah A

NO : 19407141025

Gerakan Anti Asing di Asia TEnggara

Ada beberapa penyebab terjadinya kedatangan Bangsa Eropa ke Asia Tenggara. Jatuhnya
Konstantinopel ke tangan Turki Usmani pada tahun 1453 menyebabkan terputusnya jalur
perdagangan di Laut Tengah yakni antara Eropa dan Asia Barat. Karena hal tersebut,bangsa
Eropa terpaksa beralih ke daerah Timur untuk mencari rempah-rempah secara langsung dari
sumbernya sebagai komoditi yang memiliki harga jual tinggi di Eropa. Selain penyebab
tersebut,pada abad ke 15 hingga 17 Bangsa Eropa mengalami sebuah Gerakan yang disebut
dengan Renaissance. Gerakan ini menyebabkan perubahan besar di Eropa.Renaissance ini
dapat diartikan sebagai lahirnya kembali semangat Eropa yang bebas mencari dan
mengembangkan ilmu pengetahuan. Dengan demikian adanya perkembangan ilmu
pengetahuan serta teknologi mendorong bangsa Eropa untuk semangat mencari daerah-
daerah baru di luar Eropa serta melakukan penjajahan.

Awal mula kedatangan bangsa Eropa ke Asia Tenggara yakni pada tahun 1488,Vasco Da
Gama berhasil menemukan jalur pelayaran ke Timur melalui Tanjung Harapan. Dengan
demikian banyak disusul oleh para pendatang yang berasal dari Eropa untuk bersaing
mendapatkan rempah-rempah di Asia Tenggara. Dampak dari kedatangan bangsa Eropa ini
cukup merugikan masyarakat di Asia Tenggara. Pada awalnya bangsa Eropa datang ke Asia
Tenggara umumnya dikarenakan ingin berdagang khususnya di perdagangan rempah-
rempah. Namun seiring berjalannya waktu, mereka semakin semena mena dalam berperilaku
terhadap rakyat Asia Tenggara. Mereka menguasai beberapa wilayah serta perdagangan yang
berada di Asia Tenggara yang membuat penduduk asli di Asia Tenggara mengalami
perekonomian yang rendah,hal ini dikarenakan seluruh kekayaan yang terdapat di Asia
Tenggara diambil alih oleh bangsa-bangsa Barat. Dengan demikian, muncullah sebutan anti
asing terhadap bangsa Eropa yang berasal dari masyarakat pribumi. Mereka pada akhirnya
memiliki kesadaran nasional untuk menambil alih kejayaan wilayah Asia Tenggara.
Nasionalisme yang terdapat di Asia Tenggara juga dipengaruhi oleh beberapa factor antara
lain agama, pendidikan barat, serta radikal social dan komunisme. Penduduk Asia Tenggara
melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan kedaulatan negaranya masing-masing.
Tiap-tiap bangsa di Asia Tenggara memiliki proses yang berbeda-beda dalam
memperjuangkan negaranya. Hal ini disebabkan adanya perbedaan corak politik serta factor-
faktor internal tiap wilayahnya yang menyebabkan pula tidak mudahnya untuk menciptakan
generalisasi proses lahirnya nasionalise negara-negara Asia Tenggara dengan rata.

Upaya yang dilakukan penduduk Asia Tenggara yakni terbentuknya gerakan anti asing di
berbagai negara Asia Tenggara salah satunya negara Fillipina. Munculnya gerakan anti asing
di Filipina karena factor kesadaran oleh para pemuda yang mendapat pendidikan di luar
Eropa.Gerakan yang pertama hadir yakni Liga Filipina yang dipimpin ileh Jose Rizal pada
tahun 1880. Upaya yang dilakukan Jose Rizal dalam melawan bangsa Asing yakni
melakukan propaganda melalui karya novelnya. Pada tahun 1890 gerakan anti asing di
Filipina mulai menunjukkan sifat yang radikal dan melakukan pemberontakan terhadap
bangsa asing. Hal ini terlihat juga di Myanmar yang membentuk gerakan nasional Myanmar
yakni YMBA atau persatuan Pemuda Birma pada tahun 1906. Pergerakan ini mulai terlihat
setelah Perang Dunia I terutama pada konflik dengan Inggris yang akan

memisahkan Myanmar dari konstitusi India. Pasca Perang Dunia I cukup mendorong
lahirnya kesadaran politik yang lebih nasionalis. Hal ini terlihat pada saat peristiwa
pemogokan di universitas serta pembentukan Dewan Umum Persatuan Burma di tahun 1921.
Selain itu, gerakan anti asing pun juga terdapat di Indo Cina yang dpelopori oleh kaum
intelektual yang telah mengenyam pendidikan Barat sama seperti negara Filipina. Di
Vietnam, terdapat dua gerakan nasional yang mana Vietnam Restoration League dan
Vietnam Quak Dan Dang. Banyak pemberontakan yang terjadi di Vietnam dalam mengusir
bangsa Prancis yang memakan banyak korban jiwa baik penduduk asli maupun bangsa asing.
Gerakan-gerakan nasionalisme ini cukup membutuhkan waktu yang cukup lama dalam
melengserkan bangsa- bangsa Eropa. Hal ini dikarenakan kuatnya tenaga serta teknologi dari
bangsa Eropa dibanding penduduk asli Asia Tenggara.

Pertanyaan

Kenapa asia tenggara masih terbelakang dalam perebutan kekuasaan dengan eropa?

Sumber referensi
Anthony Reid, 2011, Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga 1450-1680: Jaringan Perdagangan
Global, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor.

Anthony Reid, 2011, Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga 1450-1680: Tanah di Bawah
Angin, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor.

Peter Church, 2009, A Short History of South-East Asia, New Jersey: Wiley. Heri Susanto,
2016, Kolonialisme dan Identitas Kebangsaan Negara-Negara Asia Tenggara, Prodi
Pendidikan Sejarah, FKIP, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.

Anda mungkin juga menyukai