Anda di halaman 1dari 7

Pendekatan Emik

Dyah Noviana Rahmawati 19407141025


Pendekatan Emik
berusaha memahami perilaku individu atau masyarakat dari sudut pandang
si pelaku sendiri (individu tersebut atau anggota masyarakat yang
bersangkutan).
• Studi emik bersifat lebih unik, sukar untuk digeneralisasikan secara luas (Pelto,
1970). Ditambahkan oleh Foster bahwa pendekatan emik mencakup upaya untuk
mengkomunikasikan keadaan diri-dalam (inner psychological states) dan
perasaan individu yang berkaitan dengan suatu perilaku.
• Asumsi dari pendekatan emik ini adalah bahwa pelaku atau aktor suatu tindakan
itu lebih tahu tentang proses-proses yang terjadi dalam dirinya daripada orang
lain. Dan pengetahuan tentang proses mental ini diperlukan untuk memahami
mengapa seseorang melakukan suatu tindakan atau mengapa dia menolak untuk
melakukan tindakan tersebut (Foster, 1978).
Ciri-Ciri Pendekatan Emik
• mengacu pada temuan-temuan yang tampak berbeda untuk budaya yang berbeda
• mengacu pada pandangan warga masyarakat yang dikaji (native point of view
• kebenaran yang bersifat khas-budaya (particular)
• berguna utk menunjukkan dimensi dan variabilitas kebudayaan
• Kriterianya sangat relative (menunjukkan karakteristik)
• Kajian teoritiknya: interpretatif atau fenomenologis.
• Pandangan subjektif (mengimbangi pandangan objektif yang seringkali justru
memojokkan pelaku)
Tujuan metode emik
Menggambarkan perilaku dalam sebuah kebudayaan atau kelompok etnis
dalam istilah yang bermakna dan penting bagi masyarakat dalam budaya
atau etnis tersebut tanpa membandingkannya dengan budaya atau etnis
lainnya. Fokus penelitian hanyalah agar pertanyaan-pertanyaan mempunyai
arti bagi budaya atau kelompok etnis tertentu yang sedang diteliti. 
Kelebihan dan kekurangan metode emik
• Kelebihan • Kekurangan
• Mampu memahami lebih dalam • Perlu waktu lama untuk mempelajari jika
peneliti memutuskan untuk tinggal lama
tentang sebuah kebudayaan
• Hanya berdasarkan satu perspektif orang
• Melihat bagaimana sebuah • Keterangan yang diberikan bisa saja sulit
kebudayaan melali prespektif untuk dijelaskan
anggota masyarakat
• Kendala bahasa
• Data yang diambil cukup lengkap
• David Matsumoto. 1994. Pengantar Psikologi Lintas Budaya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
• Nurhasnah. 2012. Pendekatan Etik dan Emik dalam Konseling.
Etnosentrismen dan Stereotype. Padang: Sekolah Tinggi Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Padang.
• Rozali Jauhari Alfanani. 2017. Studi Komparasi Emik Dan Etik
Masyarakat Terhadap Menjamurnya Tayangan Drama Asing di
Indonesia: Kajian Antropologi Kontemporer. Semarang: Universitas
Sultan Agung.

Anda mungkin juga menyukai