Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

DARING

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Bambanglipuro Kelas / Semester : X / Ganjil


Mata pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan BP Pertemuan Ke- :
Materi : Suara Hati Alokasi Waktu : 30 Menit x 3

A. KOMPETENSI DASAR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN


1. Kompetensi Dasar
1.3 Bersikap patuh terhadap suara hati dan dapat bertindak secara benar
dan tepat
2.3 Berperilaku patuh terhadap suara hati dan dapat bertindak secara
benar dan tepat
3.3 Memahami sikap dan perilaku patuh terhadap suara hati dan dapat bertindak secara benar
dan tepat
4.3 Berperilaku patuh terhadap suara hati dan dapat bertindak secara benar dan tepat
2. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran Penyingkapan
(Discovery learning), dan penugasan, siswa diharapkan dapat:
1. Mengidentifikasi, memahami, menjelaskan, mempresentasikan, dan menyelesaikan
masalah berkaitan dengan suara hati dalam kehidupan sehari-hari yang berkembang di
masyarakat dengan teliti.
2. Menerapkan perilaku patuh terhadap suara hati (jujur dan berani membela kebenaran )
dalam kehidupan sehari-hari dengan penuh tanggungjawab.

B. MATERI
1. Perikop Kitab Suci Gal 5:16-25 serta GS, art. 16
2. Pengertian suara hati
3. Cara kerja suara hati

C. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

PENDAHULUAN Alokasi
Waktu
1. Pengondisian kelas: memberi salam, menginstruksikan peserta didik untuk berdoa
sebelum memulai pembelajaran
2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya (untuk pembelajaran jam pertama)
3. Guru mengecek kesiapan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran online dan
10
memberi motivasi untuk selalu menjaga kesehatan dan menjaga hidup doa
menit
4. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan
diajarkan
5. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran
6. Guru menyampaikan apersepsi dengan memutarkan video “Hati yang Bijaksana”
KEGIATAN INTI
Rangsangan (stimulation) 1. Peserta didik diberi motivasi untuk membaca dan
menyimak perikop Kitab Suci Gal 5:16-25 serta GS
art.16
Pernyataan/Identifikasi 2. Peserta didik masuk dalam kelompok dan diberikan
masalah (problem kesempatan sebanyak-banyaknya untuk
statement) mengidentifikasi agenda-agenda yang relevan dengan
bahan ajar, kemudia dipilih salah datu dan dirumuskan
dalam hipotesis. (jawaban sementara atas pertanyaan
masalah).
Pengumpulan data (data 3. Peserta didik mengumpulkan informasi sebanyak-
collection) banyaknya melalui Alkitab, internet serta buku lain
yang menunjang untuk menjawab pertanyaan yang
diberikan dalam LJK
Pembuktian (verification) 4. Peserta didik diberi kesempatan untuk menemukan 70
jawaban dari pertanyaan yang diberikan dalam LJK menit
Menarik 5. Peserta didik dibimbing guru untuk menemukan
simpulan/generalisasi kesimpulan dari apa yang didiskusikan dengan dasar
(generalization) perikop Kitab Suci Gal 5:16-25 serta GS art.16
KEGIATAN PENUTUP
1. Refleksi : Peserta didik dan guru mereview hasil pembelajaran tentang Suara Hati
2. Post-test : tes tertulis dengan googleform
3. Peserta didik menerima tugas membuat puisi dengan teman mendengarkan suara 10
hati menit
4. Guru menyampaikan informasi untuk pelajaran selanjutnya
5. Doa penutup

D. PENILAIAN
No Aspek yang Bentuk Penilaian Instrumen Penilaian Wakyu
dinilai Penilaian
1 Sikap Observasi Jurnal Selama KBM
2 Pengetahuan Tes tertulis googleform Selama KBM
3 Ketrampilan -Unjuk Kerja -Pengamatan unjuk kerja -Pada saat
-Laporan Tertulis -Penilaian produk (puisi) presentasi
-Pengumpulan
tugas

Mengetahui, Bantul, 2 Juli 2020


Kepala SMAN 1 Bambanglipuro, Guru Mata PAK dan BP,

Ngadiya, S.Pd., M.M. Florentina Puji Hastriyani, S.Pd.


NIP 196604271989021003 NIP 199106232019032015
Lampiran 1
1. Penilaian Proses
a. Penilaian Sikap Spiritual
1) Teknik Penilaian : Non Tes
2) Bentuk Tes : Lembar Observasi
3) Instrumen : Jurnal, dan penilaian diri

JURNAL PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL


Nama Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Bambanglipuro
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Kelas/Semester : X (Sepuluh)/1 (satu)
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan BP

Kejadian/ Positif/ Tindak


No. Waktu Nama Butir Sikap
Perilaku Negatif Lanjut

Nilai sikap= jujur dan berani membela kebenaran

b. Penilaian Sikap Sosial

JURNAL PENILAIAN SIKAP SOSIAL


Nama Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Bambanglipuro
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Kelas/Semester : X (Sepuluh)/1 (satu)
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan BP

Kejadian/ Positif/ Tindak


No. Waktu Nama Butir Sikap
Perilaku Negatif Lanjut

Nilai sikap= jujur dan berani membela kebenaran


c. Penilaian Pengetahuan
1) Teknik : tes tertulis/post test menggunakan quizizz
2) Bentuk soal : uraian
3) Contoh soal (instrumen) :
- Tes Tertulis (Uraian)
KISI – KISI SOAL
Soal : Tugas Teori
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik
Kelas / Semester : X IPA 1 / Ganjil
Tahun Ajaran : 2020/2021

N Kompetensi Materi Indikator Level Soal Kunci soal


o Dasar Kognitif
1. 3.3Memaha 3. Suara 1. Menjelaskan C1 1 Manusia diciptakan
mi sikap dan Hati pengertian segambar dengan
perilaku suara hati Allah
patuh
terhadap Roh Kudus dan
suara hati 2. Menyebutkan C2 2
Manusia
dan dapat yang terkibat
bertindak dalam kerja
secara benar suara hati
dan tepat
3. Menjelaskan C1 3  Sebelum
cara kerja mengambil
suara hati keputusan
 Sesaat sebelum
keputusan
dilakukan
 Saat keputusan
dilakukan
 Setelah keputusan
dilakukan
4. Menjelaskan
C1 4 Berdoa, membaca
cara membina
suara hati Alkitab, membiasakan
refleksi
5. Menceritakan C3 5 Bebas sesuai
pengalaman pengalaman yang
yang dibuat peserta didik
berhubungan
dengan suara
hati

Soal Tertulis
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Tahun Ajaran : 2020/2021
Kelas / Program : X IPA1 Waktu : 10 menit

Kerjakan soal berikut dengan benar!


1. Jelaskan yang dimaksud dengan suara hati!
2. Sebutkansiapa saja yang terlibat dalam kerja suara hati!
3. Jelaskan bagaimana suara hati bekerja!
4. Jelaskan cara kerja suara hati!
5. Ceritakanlah pengalamanmu yang berhubungan dnegan suara hati!

NILAI : 1. Nilai tertinggi setiap nomor adalah 20


4. Nilai akhir adalah seluruh poin

d. Penilaian Ketrampilan
1. Penilaian Unjuk Kerja
Instrumen Penilaian Unjuk Kerja
Instansi : SMAN 1 Bambanglipuro
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Materi : Bersikap Kritis dan Bertanggung Jawab Terhadap Pengaruh
Media Massa

Sangat Baik Kurang Tidak


Aspek yang Dinilai
No Baik (3) Baik Baik
(4) (2) (1)
1 Kesesuaian responden dengan
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan diksi
3 Kesesuaian penggunaan tata
bahasa
4 Pelafalan

2. Penilaian Pembuatan Produk

LEMBAR KERJA
PENILAIAN KETRAMPILAN PRODUK

Tugas Produk
1. Buatlah puisi dengan tema mendengarkan suara hati!
2. Tugas dilakukan secara individu
3. Tugas diupload di GCR

Rubrik Penilaian Produk


Kriteria Skor Indikator
3 Isi puisi sesuai dengan tema
Isi Mind Mapping 2 Isi puisi kurang sesuai dengan tema
Kriteria Skor Indikator
1 Isi mind puisi tidak sesuai dengan tema
Ketepatan Waktu 3 Pengumpulan puisi sebelum jadwal pengumpulan/lebih cepat
Pengumpulan 2 Pengumpulan puisi sesuai jadwal
1 Pengumpulan puisi melebihi jadwal pengumpulan
3 Tampilan puisi menarik
Tampilan Mind 2 Tampilan puisi kurang menarik
Mapping 1 Tampilan puisi tidak menarik

Pengolahan Penilaian Produk puisi


Skor Juml skor
No Nama (1-100) Predikat
Isi puisi Ketepatan Waktu Tampilan
Pengumpulan puisi
1
2
3

Lampiran 2

MATERI
SUARA HATI
 Dalam Kitab Kejadian, manusia disebut sebagai citra Allah, yang diciptakan sesuai dengan gambar
dan rupa Allah (Kejadian 1:26). Kodrat manusia sebagai citra Allah, menegaskan bahwa manusia
dianugerahi berbagai keistimewaan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Salah satunya adalah
bahwa manusia memiliki kehendak dan kebebasan, yang disebut sebagai otonomi manusia.
 Tanggung jawab atas kebebasan pribadi manusia (otonomi) tersebut ̧ dihayati melalui keputusan
hati nurani atau suara hati. Jika kebebasan dihayati sebagai tanggung jawab, maka manusia
memiliki kesadaran moral.

 Hati nurani dapat diartikan secara luas dan secara sempit sebagai berikut:
1). Hati nurani secara luas dapat diartikan sebagai keinsafan akan adanya kewajiban. Hati nurani
merupakan kesadaran moral yang timbul dan tumbuh dalam hati manusia.
2). Hati nurani secara sempit merupakan penerapan kesadaran moral dalam suatu situasi konkret,
yang menilai suatu tindakan manusia atas baik buruknya. Hati nurani tampil sebagai hakim yang
baik dan jujur, walaupun dapat keliru.

 Selanjutnya, perlu disadari beberapa pembedaan menyangkut hati nurani itu, antara lain:
1) Dari segi waktu
Hati nurani dapat berperanan sebelum suatu tindakan dibuat. Biasanya, hati nurani akan menyuruh
jika perbuatan itu baik dan melarang jika perbuatan itu buruk. Hati nurani dapat berperan sesudah
suatu tindakan dibuat. Ia “memuji” kalau perbuatan itu baik dan ia akan membuat kita gelisah atau
menyesal jika perbuatan itu buruk.
2) Dari segi benar-tidaknya
Hati nurani benar, jika kata hati kita cocok dengan norma objektif. Hati nurani keliru, jika kata hati
kita tidak cocok dengan norma objektif.
3) Dari segi pasti-tidaknya
Hati nurani yang pasti berarti secara moril dapat dipastikan bahwa hati nurani tidak keliru. Hati
nurani yang bimbang berarti masih ada keragu-raguan.

 Oleh karena itu, hati nurani perlu dibina. Pembinaan hati nurani dapat dilakukan antara lain
dengan:

1. mengikuti keputusan suara hati, bila sudah memberikan putusan yang jelas;

2. membiasakan diri untuk menjalankan perbuatan-perbuatan baik;

3. mengambil bagian dalam pembinaan-pembinaan rohani, rekoleksi, dan retret;

4. memperluas pengetahuan dengan membaca surat kabar dan buku-buku yang baik, membaca dan
merenungkan Kitab Suci;

5. membiasakan diri untuk memeriksa hati, pikiran, dan perbuatan kita;

6. mempertimbangkan dengan teliti nilai-nilai dalam kasus yang kompleks.

 Suasana sulit, terjepit dan mengancam, memaksa Petrus menyangkal Yesus, bahkan hingga tiga
kali. Ia terpaksa melakukan penyangkalan, dengan berbagai pertimbangan: demi keselamatan
pribadi, demi nama baik, dan demi kepentingan diri sendiri.
 Setelah Petrus menyangkal, Yesus menoleh dan memandang Petrus. Kisah ini menegaskan bahwa
Tuhan menyuarakan kehendak-Nya di dalam hati setiap orang. Dalam lubuk hati setiap orang, hati
nurani bekerja. Ia memberikan perintah untuk melakukan yang baik dan menghindari perbuatan
jahat. Hati nurani juga menilai keputusan kita, keputusan itu baik atau jahat.
 Santo Paulus sudah mengatakan kepada kita bahwa dalam diri kita ada dua hukum, yaitu hukum
Allah dan hukum dosa. Kedua hukum itu saling bertentangan. Hukum Allah menuju kepada
kebaikan, sedangkan hukum dosa menuju kepada kejahatan. Santo Paulus menyadari bahwa selalu
ada pergulatan antara yang baik dan yang jahat dalam hati manusia (Roma 7:13-26).

 Konsili Vatikan II dalam dokumen Gaudium et Spes artikel 16, antara lain berkata: “Di dalam hati
nuraninya manusia menemui suatu hukum yang mengikat untuk ditaati. Hukum yang berseru
kepada manusia untuk menjauhkan yang jahat dan memanggil manusia untuk melakukan yang
baik. Hukum yang ditaman dalam hati manusia oleh Allah sendiri.”

 Petrus menyadari bahwa dirinya telah mengingkari hati nuraninya. Petrus menyadari bahwa
tindakannya itu salah. Hati nuraninya menyalahkan. Ia menangis menyesali perbuatannya.

 Hati nurani adalah kemampuan manusia untuk mengetahui yang benar dan yang baik. Kemampuan
itu dapat menjadi lemah, keliru, tersesat, dan tak berfungsi secara benar. Oleh karena itu, hati
nurani harus dibina. Cara-cara untuk membina hati nurani, antara lain:
1) Mengikuti hati nurani dalam segala hal
Seseorang yang selalu berbuat sesuai dengan suara hatinya, maka hati nuraninya akan semakin
terang, tepat, dan berwibawa. Seseorang yang selalu mengikuti dorongan suara hati, keyakinannya
akan menjadi sehat dan kuat; dipercaya olehorang lain, karena memiliki hati yang murni dan mesra
dengan Allah. “Berbahagialah orang yang murni hatinya, karena mereka akan memandang Allah”
(Matius 5:8).
2) Mencari keterangan pada sumber yang baik
Membaca Kitab Suci, Bacaan rohani, film, dan buku-buku yang bermutu. Bertanya kepada orang
yang memiliki pengetahuan dan pengalaman. Ikut dalam kegiatan rohani, seperti rekoleksi, retret
dan kegiatan pendampingan iman lainnya.
3) Koreksi diri atau introspeksi
Koreksi atas diri sangat penting untuk dapat selalu mengarahkan hidup
kita.

SUMBER BELAJAR:

1. Buku Guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

2. Buku Siswa Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

3. E-book Buku Siswa Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

4. Kitab Suci Galatia 5:16-25

5. Gaudium et Spes art.16

6. Pengalaman peserta didik dan pengalaman guru

7. https://www.youtube.com/watch?v=XPWxBR5mdX4

Anda mungkin juga menyukai