Anda di halaman 1dari 6

TEORI

FUNGSIONALISME
Dyah Noviana Rahmawati 19407141025
Pengertian
• Teori fungsionalisme adalah teori dominan dalam antropologi. Teori ini memandang budaya sebagai satu
kesatuan, dan mencoba untuk menjelaskan bagaimana hubungan antara bagian-bagian masyarakat yang
tercipta dan bagaimana bagian ini fungsional (bermakan memiliki konsekuensi yang menguntungkan
pada individu dan masyarakat) dan disfungsional (bermakna memiliki konsekuensi yang negatif). Teori
ini memandang masyarakat sebagai sistem yang kompleks yang mana bagian tersebut bekerja bersama
untuk mempromosikan solidaritas dan stabilitas diri masing masing .Ini menandakan bahwa kehidupan
sosia kita dituntun berdasar pada struktur sosial, yang pola perilaku sosialnya secara relatif stabil.
• Dalam ilmu antropologi, fungsionalisme merupakan suatu teori, tetapi juga metode pendekatan yang
sangat popular, khususnya terdapat penelitian-penelitian etnografis.
Tujuan
• Membangun suatu system social dan struktur social melalui pengajian terhadap pola hubungan yang
berfungsi antar individu individu , antara kelompok kelompok , atau antara instuisi instuisi social
didalam suatu masyarakat , pada suatu kurun masa tertentu.
• Teori fungsionalisme sangat mempengaruhi penelitian empiric antropologi. Tetapi, terdapat kelemahan
yang dimiliki teori ini yaitu; gagal dalam menjelaskan kenapa masyarakat berbeda atau justru memiliki
kesamaan, mengabaikan proses sejarah, dan tidak dapat menjelaskan perubahan social dan budaya.
Teori Struktural Fungsionalisme
• Bertujuan untuk membangun suatu sistem sosial, atau sruktur sosial, melalui pengkajian terhadap pola
hubungan yang berfungsi antar individu individu, antara kelompok kelompok, atau antara instuisi instuisi
sosial di dalam suatu masyarakat pada suatu kurun masa tertentu.
• Berbagai aspek perilaku sosial bukanlah berkembang untuk memuaskan kebutuhan individual, tapi justru
timbul untuk mempertahankan struktur sosial masyarakat. Struktur sosial dari suatu masyarakat adalah
seluruh jaringan dan hubungan-hubungan sosial yang ada. Munculah sistem kekerabatan dalam suatu
kebudayaan.
Contoh teori fungsionalisme
kesenian (Reog Ponorogo) merupakan sebuah sistem yang terdiri dari unsur-unsur yang terjalin erat (dalam
hal ini telah dibahas simbol dalam Reyog, agama, pendidikan, sosial, politik, ekonomi, birokrasi, dan
estetika). Unsur-unsur tersebut tidak memiliki fungsi atau makna sendiri lepas dari lainnya, melainkan
sangat ditentukan oleh hubungan unsur dalam keseluruhan.
Fungsi pada kesenian Reyog Ponorogo ini memiliki delapan fungsi yaitu : Reyog
Ponorogo sebagai simbol identitas budaya, agama, pendidikan, sosial, politik, ekonomi, birokrasi, dan
estetika ke tujuh fungsi tersebut memiliki substansi nilai-nilai dan makna yang terkandung didalamnya. 

Anda mungkin juga menyukai