Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

SEJARAH
“REVOLUSI BESAR DUNIA DAN PENGARUHNYA TERHADAP UMAT
MANUSIA SERTA PAHAM-PAHAM BESAR DAN PENGARUHNYA
TERHADAP GERAKAN NASIONALISME DI ASIA DAN AFRIKA”

OLEH KELOMPOK III

DESTI ZULIAN SARI


ADENA SASKIA
TITI SULISTIAWATI
RAUFA RINDANG AISYAQAFI
AHMAD HOLIL KAHFI
DZAKI ALISYAFANIPEMBAHASAN

XI IPS 2

SMA NEGERI 1 TERARA


PEMBAHASAN
A. Revolusi Amerika
Revolusi Amerika adalah konflik antara 13 koloni Inggris di Amerika Utara
dan negara induknya, Inggris Raya, yang terjadi pada tahun 1775 hingga 1783. 6.
Revolusi ini didasarkan pada prinsip-prinsip pencerahan Amerika dan merupakan
revolusi ideologis dan politik penyebab perlawanan terhadap kekuasaan kolonial
inggris terbagi menjadi dua: ideologis dan politis . Revolusi menyebabkan terpisahnya
ikatan politik dan sosial antara negara asal dan daerah jajahan pada tahun 1776,
perwakilan dari masing-masing tiga belas koloni dengan suara ulat menyetujui
Deklarasi Kemerdekaan, yang menolak monarki dan Parlemen inggris dan
membentuk Amerika Serikat.
Deklarasi tersebut membentuk Amerika serikat, yang pada awalnya diatur
sebagai konfederasi longgar melalui pemerintahan perwakilan yang dipilih oleh badan
legislatif negara bagian. Jenderal Inggris Charles Cornwallis menangkap pasukan
Angkatan Darat kontinental di Charleston, Carolina Selatan pada awal tahun 1780,
tetapi ia gagal mendapatkan cukup banyak sukarelawan ari warga sipil Loyalis untuk
mengambil kendali efektif atas wilayah tersebut. Pasukan gabungan Amerika dan
Prancis menangkap pasukan Cornwallis di Yorktown pada musim gugur tahun
1781,byang secara efektif mengamankan kemenangan Amerika dan mengakhiri
perang.
Revolusi Amerika mempunyai dampak yang besar terhadap dunia. Hal ini
menginspirasi negara-negara lain untuk memperjuangkan emerdekaannya, seperti
Perancis, Haiti, dan negara-negara Amerika Latin. Revolusi juga mengarah pada
terbentuknya Amerika Serikat, yang menjadi negara adidaya dunia dan pemimpin
demokrasi dan hak asasi manusia.
B. Revolusi Perancis
Revolusi Perancis adalah periode perubahan politik dan sosial yang radikal di
perancis yang dimulai dengan Estates general tahun 1789 dan berakhir dengan
pembentukan Konsulat Perancis pada bulan November 1799. Revolusi adalah
pergolakan besar-besaran yang mengguncang Perancis antara tahun 1787 dan
1799.Berikut beberapa fakta penting tentang Revolusi Perancis:
 Lokasi : Perancis
 Durasi : 1789-1799
 Peserta: Warga negara Perancis
 Penyebab: Revolusi Perancis disebabkan oleh krisis sosial dan keuangan yang
terjadi pada masa pemerintahan Raja Louis XV 5. Krisis ini ditandai dengan
krisis keuangan, kekurangan pangan, dan meningkatnya rasa kesenjangan
antara kaum bangsawan dan rakyat

Revolusi Perancis mempunyai dampak yang besar terhadap perkembangan


sejarah modern. Hal ini menyebabkan tumbuhnya republik dan demokrasi liberal,
penyebaran sekularisme, berkembangnya ideologi modern, dan ditemukannya konsep
perang total. Revolusi juga memberikan dampak yang signifikan terhadap Indonesia
dan negara-negara lain di dunia. Revolusi Perancis adalah peristiwa kompleks yang
melibatkan berbagai aktor politik dan sosial. Kelompok sentral yang dipimpin oleh
Sieyès, Lafayette, Mirabeau, dan Bailly menciptakan mayoritas dengan membentuk
konsensus dengan tokoh monarki seperti mounier, dan tokoh independen termasuk
Adrien Duport, barnabe, dan Alexandre Lameth.

Di satu sisi spektrum politik, kaum reaksioner seperti cazakesdan Maury


mengecam Revolusi dalam segala bentuknya, dan kaum radikal seperti Maximilien
Robespierre di sisi lain. ebelum tahun 1797, tiga dari lima direktur adalah anggota
Partai Republik, Barras, Revellière-Lépeaux, dan Jean-Francois Rewbell, serta sekitar
40% anggota legislatif. Persentase yang sama umumnya berhaluan tengah atau tidak
terafiliasi, bersama dengan dua Direktur, Etienne-François Letourneur dan Lazare
Carnot. Meskipun hanya 20% yang merupakan penganut Royalis yang berkomitmen,
banyak kaum sentris yang mendukung pemulihan pemerintahan Louis XVIll dari
Perancis yang diasingkan dengan keyakinan bahwa hal ini akan membawa
perdamaian.

C. Munculnya Paham-Paham Besar


Paham-paham besar di dunia adalah pemikiran-pemikiran baru yang muncul
sebagai hasil dari revolusi budaya yang terjadi di Eropa pada abad ke-162. Paham-
paham besar ini mempengaruhi pergerakan nasional di berbagai negara, termasuk
Indonesia. Berikut adalah beberapa paham-paham besar yang ada di dunia:
1. Nasionalisme: Paham ini menciptakan, mempersatukan, serta
mempertahankan kedaulatan wilayah atau sebuah negara yang memiliki
kesamaan dalam konsep identitas seperti kesamaan budaya, bahasa, wilayah,
dan cita-cita 1 5
2. Liberalisme: Paham ini mencita-citakan kemasyarakatan yang bebas berfikir
untuk setiap individu dan menolak adanya batasan-batasan yang khususnya
mengenai pemerintahan dan agama
3. Sosialisme: Paham ini menekankan pada keadilan sosial dan kesetaraan dalam
kepemilikan sumber daya ekonomi.
4. Demokrasi: Paham ini menekankan pada kebebasan dan hak rakyat dalam
menentukan nasibnya sendiri melalui pemilihan umum Selain itu, terdapat
juga paham Pan-islamisme yang menekankan pada persatuan umat lslam di
seluruh dunia Paham-paham besar ini memengaruhi pergerakan nasional di
berbagai negara, termasuk Indonesia
D. Munculnya Nasionalisme Asia dan Afrika
Munculnya nasionalisme di Asia dan Afrika merupakan reaksi terhadap
kolonialisme dan imperialisme yang dilakukan negara- negara Barat atas wilayah di
kawasan tersebut. Berikut beberapa faktor yang berkontribusi terhadap bangkitnya
nasionalisme di Asia dan Afrika:
1. Faktor Internal : Merupakan faktor Yang berasal dari dalam daerah. Mereka
termasuk persatuan negara-negara Asia dan Afrika sejak dahulu kala, yang
menumbuhkan rasa kebersamaan dan kerja sama. Keinginan untuk
melestarikan dan mempromosikan keunikan budaya dan tradisi masyarakat di
wilayah. Munculnya pendidikan modern yang memaparkan masyarakat pada
ide-ide dan cara berpikir baru. Pengaruh para pemimpin agama yang
memperjuangkan hak-hak umatnya. Dampak Perang Dunia I dan II yang
melemahkan kekuatan negara-negara Barat dan membuka peluang bagi
negara-negara Asia dan Afrika untuk menegaskan kemerdekaannya
2. Faktor Eksternal: Merupakan faktor yang berasal dari luar daerah. Mereka
termasuk: kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905 yang menunjukkan
bahwa negara Asia mampu mengalahkan kekuatan meluasnya gerakan
nasionalis di belahan dunia lain, seperti India dan Filipina, yang menginspirasi
masyarakat di Asia dan Afrika untuk memperjuangkan kemerdekaannya
sendiri. 50 kegagalan negara-negara Barat dalam memberikan perlindungan
dan dukungan yang memadai bagi koloni mereka selama Perang dunia II yang
melemahkan legitimasi mereka sebagai kekuatan kolonial. Munculnya
nasionalisme di Asia dan Afrika merupakan titik balik yang signifikan dalam
sejarah kawasan tersebut. Hal ini mengarah pada pembentukan negara-negara
merdeka dan pembentukan sistem politik dan ekonomi baru yang
mencerminkan inspirasi masyarakat.
E. Gerakan nasionalisme di Jepang
Gerakan nasionalisme di Jepang adalah gerakan yang memandang bahwa
Jepang adalah sebuah bangsa dan negara yang superior dan memiliki hak untuk
memperluas pengaruhnya di Asia dan dunia. Gerakan ini mulai tumbuh pada sekitar
abad ke-16 ketika kapal-kapal Amerika yang dipimpin oleh Komodor Perry memasuki
Jepang. Berikut adalah beberapa informasi tambahan mengenai gerakan nasionalisme
di Jepang.
Gerakan nasionalisme di Jepang sering kali dikaitkan dengan agama Shinto.
Pada masa awal perkembangannya, gerakan ini mempromosikan Shinto sebagai
agama nasional Jepang dan menganggapnya sebagai simbol kebanggaan nasional
Selama masa pendudukan Jepang di Korea, gerakan nasionalis muncul Untuk
mengusir kekuatan imperial Jepang. Kaum nasionalis baik yang ada di luar maupun di
dalam negeri berjuang untuk kemerdekaan Korea.
Gerakan nasionalisme di Jepang juga Terkait dengan politik Sakoku, yaitu
kebijakan isolasionisme yang diterapkan oleh pemerintah Jepang pada abad ke-17
hingga pertengahan abad ke-19. Kebijakan ini bertujuan untuk membatasi hubungan
Jepang dengan dunia luar dan mempertahankan kebudayaan Jepang yang murni.
Namun, kebijakan ini juga berdampak pada ketertinggalan Jepang dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi dari bangsa Barat
Gerakan nasionalisme di Jepang juga mempengaruhi kebijakan luar negeri
jepang pada masa Perang Dunia II. Pada saat itu, Jepang berusaha untuk memperluas
pengaruhnya di Asia dan menganggap dirinya sebagai pemimpin Asia. Namun, upaya
ini berakhir dengan kekalahan Jepang dan penyerahan diri pada Sekutu saat ini,
gerakan nasionalisme di jepang masih ada dan sering Kali dikaitkan dengan isu-isu
seperti hak milik pulau-pulau terpencil dan sejarah perang Dunia I. Beberapa
kelompok nasionalis di Jepang juga mempromosikan gagasan bahwa jepang harus
memiliki militer yang lebih kuat dan lebih aktif dalam urusan internasional
F. Jepang Sebelum Munculnya Gerakan Nasionalisme
Sebelum munculnya gerakan nasionalisme Di Jepang, pada abad ke-17,
Jepang dipimpin oleh rezim Keshogunan Tokugawa dan melakukan politik isolasi
untuk menarik diri dari pengaruh asing [Barat]. Tujuan dari politik isolasi adalah
untuk menjamin tegaknya pemerintahan Shogun dan mencegah masuknya pengaruh
asing.
Namun, dalam praktiknya, politik isolasi ini mengakibatkan masyarakat
Jepang hidup dalam kemiskinan dan menjadi negara yang terbelakang. Oleh karena
itu, Jepang melakukan gerakan perubahan yang disebut dengan Restorasi Meiji pada
abad Ke-19. Pemerintahan Meiji mereformasi jepang secara mendasar dan
menekankan pada pembaruan kehidupan manusia melalui pembangunan industri serta
teknologi. Hal ini dilakukan untuk mengejar ketertinggalan Jepang dari negara-negara
barat sekaligus menaikkan posisinya di mata internasional.

G. Nasionalisme Jepang
Nasionalisme Jepang adalah pandangan bahwa Jepang adalah sebuah bangsa
dan negara yang superior 1. Berikut adalah beberapa informasi yang dapat ditemukan
dari hasil pencarian:
 Nasionalisme Jepang didasarkan pada gabungan unsur etnisitas dan loyalitas
politik
 Shinto sebagai agama dan kepercayaan tradisional Jepangadalah faktor utama
timbulnya nasionalisme Jepang
 Masyarakat Jepang yang dulunya awam akan nasionalisme berkembang
menjadi masyarakat Jepang yang terlalu membanggakan negaranya sendiri
 Nasionalisme merupakan sesuatu yang harus ditanamkan sejak dini kepada
masyarakat agar mereka dapat mencintai bangsanya
 Nasionalisme memberikan dukungan dan dorongan kepada suatu negara untuk
mencapai tujuannya dalam menjalin hubungan internasional.

Dari informasi di atas, dapat disimpulkan bahwa nasionalisme Jepang


didasarkan pada pandangan bahwa Jepang adalah sebuah bangsa dan negara yang
superior, dan faktor-faktor seperti agama, etnisitas, dan loyalitas politik memainkan
peran penting dalam pembentukan nasionalisme jepang. Selain itu, nasionalisme juga
dapat memberikan dukungan dan dorongan kepada suatu negara untuk mencapai
tujuannya dalam menjalin hubungan internasional.

Anda mungkin juga menyukai