Sangiran
Sangiran merupakan situs purbakala terbesar di Indonesia bahkan di dunia.
Sangiran merupakan sebuah situs arkeologi.
Secara geografis, situs sangiran terletak antara kabupaten Sragen dan Kabupaten
Karanganyar, Jawa Tengah.
Sangiran diakui oleh para ilmuan untuk menjadi salah satu situs yang paling penting di
dunia untuk mempelajari fosil manusia.
Temuan-temuan fosil di Sangiran semakin lama semakin banyak.
Sekarang manusia purba yang ditemukan di Sangiran hampir 120 individu.
Ribuan fosil ditemukan di Sangiran dari mulai sungai, pekarangan warga hingga tebing-
tebing yang longsor.
Hampir semua fosil yang ditemukan di Sangiran disimpan di Museum Sangiran.
Trinil
Trinil adalah situs paleoantropologi di Indonesia yang sedikit lebih kecil dari situs
Sangiran.
Terletak di Desa Kawu, kecamatan Kedunglanggar Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
1891,Eugene Dubois (ahli anatomi) menemukan bekas manusia purba pertama diluar
Eropa (saat itu) yaitu specimen manusia Jawa.
1893 Dubois menemukan fosil manusia purba Pithecanthropus Erectus, fosil hewan dan
tumbuhan.
Pithecanthropus adalah fosil manusia purba yang paling terkenal dan paling awal
ditemukan di Indonesia.
Pithecanthropus Erectus berasal dari Bahasa Yunani.
Fithkos artinya kera
Anthropus artinya manusia
Erectus artinya tegak
Pithecanthropus erectus artinya manusia kera yang berjalan tegak.
Perdebatan Pithecanthropus ke Homo Erectus
Eugene Dubois kecil sangat tertarik pada berita-berita tentang evolusi.
Setiap kali ada informasi menarik. Dia langsung mencatatnya.
Eugene Dubois menemukan sisa specimen homonid yang berada di luar Eropa.
Dia ingin menemukan missing link antara manusia kera dengan manusia modern
berdasarkan teori evolusi Darwin.
Dia menemukan penelusuran jejak manusia purba di Selatan Tulungagung.
Dia menemukan Pithecanthropus Erectus di Pulau Jawa pada tahun 1891.
Sumatera menjadi tempat perburuan pertama.
Dua tahun kemudian Eugene Dubois mengalihkan penelusuran ke Jawa.
Dubois melakukan eksplorasi tentang manusia purba di Trinil, Jawa Timur.
Kemudian dia meneliti fosil yang ditemukannya.
Dubois menyimpulkan fosil penemuannya berasal dari satu organisme, yaitu
Pithecanthropus Erectus.
Publikasi yang dilakukan oleh Dubois menuai perdebatan.
Lima puluh tahun kemudian terbukti bahwa gigi-gigi tersebut memang berasal dari gigi
pongo sp.
Beberapa tahun kemudian para ilmuan zoologi menyimpulkan bahwa Pithecanthropus
Erectus ke genus homo karena memiliki persamaan dengan spesies homo sapien.
Karakteristik Pithecanthropus
Badan Tegap
Berat 30-150 kg
Kepala lonjong
Rahang besar dan kuat
Volume otak 750-1000 cc
Tingkat kecerdasan masih rendah
Tingkat kehidupan berburu dan mengumpulkan makanan.
Nomaden (berpindah-pindah) Paleolithikum
Alat kehidupan terbuat dari batu yang masih kasar
Contohnya kapak genggam dan kapak perimbas.
Karakteristik Homo Sapien
Badan tegap
Volume otak 1000-1400 cc
Tingkat kecerdasan tinggi
Tempat tinggal tetap (Neolithikum)
Bercocok tanam (tanaman jenis ubi-ubian)
Alat kehidupan sudah halus
Contoh kapak lonjong.