Anda di halaman 1dari 7

MANUSIA PURBA

NAMA: MEILIYANA CESSA PUTRI


KELAS: X IPS 1
Jenis-jenis Manusia Purba Yang Ditemukan Di Indonesia

    
       Manusia Jawa (Homo Erectus Paleojavanicus) adalah jenis Homo Erectus yang pertama
kali ditemukan. Pada awal penemuannya, makhluk mirip manusia ini diberi nama ilmiah
Pithecanthropus Erectus oleh Eugene Dubois, pemimpin tim yang berhasil menemukan fosil
tengkoraknya di Trinil pada tahun 1891. Nama Pithecanthropus Erectus sendiri berasal dari
akar bahasa Yunani dan Latin dan memiliki arti manusia kera yang dapat berdiri.
       Ketika itu, Eugene Dubois tidak berhasil mengambil fosil Pithecanthropus secara banyak
melainkan hanya tempurung tengkorak, tulang paha atas, dan tiga giginya saja. Dan sampai
saat ini, belum ditemukan bukti yang jelas bahwa ketiga tulang tersebut berasal dari spesies
yang sama.
Sebuah laporan berisi 342 halaman ditulis pada waktu itu tentang keraguan validitas
penemuan tersebut. meskipun demikian manusia Jawa masih dapat ditemukan di buku-
buku pelajaran saat ini. Fosil yang lebih lengkap kemudian ditemukan di Desa Sangiran
(Jawa Tengah), sekitar 18 km ke utara dari kota Solo. Fosil berupa tempurung
tengkorakmanusia ini ditemukan oleh Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald, seorang ahli
paleontologi dari Berlin, pada tahun 1936. Selain fosil banyak pula penemuan-penemuan
lain di situs Sangiran ini.
       Sampai temuan manusia yang lebih tua lainnya ditemukan di Great Rift Valley (Kenya),
temuan Dubois dan von Koenigswald merupakan manusia tertua yang diketahui. Temuan ini
juga dijadikan rujukan untuk mendukung teori evolusi Charles Darwin dan Alfred Russel
Wallace. Banyak ilmuwan pada saat itu yang juga mengajukan teori bahwa Manusia Jawa
mungkin merupakan mata rantai yang hilang antara manusia kera dengan manusia modern
saat ini. Saat ini, antropolog bersepakat bahwa leluhur manusia saat ini adalah Homo
erectus yang hidup di Afrika. adalah Homo erectus yang hidup di Afrika.
Penemuan lainnya:

Nama Fosil: Pithecanthropus Erectus


Tempat ditemukan: Desa Trinil di pinggir
sungai Bengawan Solo di dekat Ngawi, Provinsi Jawa Timur.
Nama Penemu: Dr. Eugene Dubois
Tahun ditemukan: 1890
Keterangan: Fosil ini dikenal juga dengan sebutan Manusia Jawa dan merupakan jenis
manusia purba yang pertama kali ditemukan di Indonesia.

b. Nama Fosil: Pithecanthropus Mojokertensis


Tempat ditemukan: Daerah Perning, Mojokerto, Jawa Timur.
Nama Penemu: Duyfjes dan Von Koenigswald
Tahun ditemukan: 1936
Keterangan: Fosil ini berupa tengkorak anak-anak yang berusia sekitar 6 tahun dan
diperkirakan hidup sekitar 1,9 juta tahun yang lalu.
c. Nama Fosil: Meganthropus Palaeojavanicus
Tempat ditemukan: Sangiran, daerah Surakarta, Provinsi Jawa Tengah
Nama Penemu: Von Koenigswald
Tahun ditemukan: Antara tahun 1936 – 1941
Keterangan: Fosil ini lebih besar dan lebih tegap daripada Pithecanthropus Erectus. Usianya
diperkirakan paling tua diantara jenis manusia purba yang lain di Indonesia.

d. Nama Fosil: Homo Soloensis


Tempat ditemukan: Daerah Ngandong, Blora, Provinsi Jawa Tengah
Nama Penemu: Ter Haar, Oppenoorth, Von Koenigswald
Tahun ditemukan: Antara tahun 1931 – 1933
Keterangan: Fosil ini tingkatannya lebih tinggi daripada Pithecanthropus Erectus.
e. Nama Fosil: Homo Wajakensis
Tempat ditemukan: Daerah wajak, Tulungagung, Provinsi Jawa Timur.
Nama Penemu: B.D. van Rietschoten
Tahun ditemukan: 1889
Keterangan: Sebenarnya fosil ini lebih dahulu ditemukan daripada Pithecanthropus Erectus,
tetapi pada saat itu belum dipublikasikan. Diduga jenis fosil manusia purba ini memiliki
peradaban yang lebih tingggi daripada jenis manusia purba yang lainnya di Indonesia.

Alat-alat Manusia purba:


1. Kapak Genggam

Pertama adalah kapak genggam yang digunakan oleh manusia jenis Pithecanthropus untuk berburu.
Struktur dan bentuknya masih sangat sederhana, ada satu bagian yang tajam yaitu hanya terdapat di satu
sisi saja. Kapak ini digunakan dengan cara digenggam dan ditemukan di beberapa tempat, yaitu di Trunyan
(Bali), Awangbangkal (Kalimantan Selatan), dan Kalianda (Lampung).

2. Alat Serpih
Kedua, adalah alat serpih. Alat ini digunakan oleh manusia purba untuk menusuk, memotong dan
melubangi kulit binatang, dan terbentuk dari batu. Diperkirakan, alat ini merupakan serpihan-serpihan dari
batu yang dibuat sebagai kapak genggam. Alat ini pernah ditemukan di Sangiran dan Gombong (Jawa
Tengah), serta Cabbenge (Flores).
3. Kapak Persegi

Ketiga adalah kapak persegi, kapak ini merupakan alat yang terbuat dari batu dan digunakan oleh manusia
untuk mencangkul, memahat, dan berburu. Alat ini terbuat dari batu berbentuk segi empat yang kedua
sisinya diasah halus. Pada salah satu sisi pangkal, ada bagian berlubang untuk tangkai. Sementara pangkal
lainnya adalah bagian yang tajam. Alat ini banyak ditemukan di berbagai tempat di Indonesia lho, mulai
dari Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, hingga Sulawesi.

4. Kapak Lonjong
Keempat adalah kapak lonjong. Pangkal kapak tersebut lebar dan tajam, sedangkan ujungnya runcing dan
diikatkan pada gagang. Alat ini terbuat dari batu yang telah diasah sampai halus. Kapak lonjong zaman
praaksara pernah ditemukan di Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

5. Kapak Corong

kapak corong yang terbuat dari perungu dan bentuk bagian atas mirip dengan corong. Alat ini pernah
ditemukan di Jawa, Bali, Sulawesi, dan Papua.

kalian pernah melihatnya langsung? Jika belum, kalian bisa mengunjungi museum-museum prasejarah
yang berada di Bandung, Sangiran, ataupun museum lainnya.  Kalian bisa belajar lebih banyak lagi dengan
mengunjungi museum yang memiliki peralatan zaman praaksara. 

Anda mungkin juga menyukai