Anda di halaman 1dari 4

TRADISI LISAN DI MASYARAKAT INDONESIA SEBAGAI UPAYA NILAI-NILAI

MULTIKULTUR
Vivi deviani
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Simalungun

ABSTRAK
Indonesia memiliki keberagaman suku,ras,budaya,dan tradisi.Salah satu,ciri khas dari
keberagaman yang mudah dikenali dari tradisi adalah aspek Bahasa.Aspek Bahasa atau
tradisi lisan ini sudah hampir ditinggalkan oleh Sebagian masyarakat di Indonesia.Hal ini
dikarenakan adanya pembauran budaya lokal dengan budaya luar,ini juga bukti dari dampak
globalisasi.Anggapan malu menggunakan Bahasa dan sastra lisan daerah sangat
mempengaruhi kelestarian dari tradisi lisan tersebut.Oleh karena itu,dibutuhkannya
penguatan tradisi lisan dengan melakukan upaya dari pelestarian sastra lisan.Penelitian dan
kajian terhadap penguatan tradisi lisan sangat mempengaruhi pelestrarian nilai-nilai
multicultural terhadap masyarakat.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk saling melestarikan
dan membudayakan penguatan tradisi lisan sebagai upaya mengaktualisasi nilai-nilai
multicultural.
PENDAHULUAN kepemilikan keseluruhan suatu kelompok
atau komunitas tertentu.Salah satu fungsi
Multikultural secara umum berkaitan
tradisi adalah membawa ciri khas bagi
dengan kondisi kemajemukan atau
suatu budaya karena merupakan bagaian
keberagaman suatu masyarakat.
dari alat untuk berkomunikasi ialah tradisi
Kemajemukan tersebut mengisyarakatkan
lisan.Oleh karena itu,umur dari tradisi
bahwa adanya realitas keberagaman secara
lisan hampir sama tuanya dengan
kultural dari segi suku,ras,agama,mampun
peradapan manusia yang diwariskan secara
sub-kultural dari segi dimanika masyarakat
turun-temurun.
itu sendiri.Keberadaan tradisi yang lestari
dipastikan bahwa tradisi tersebut masih DASAR TEORI
diterima dan tidak bertentangan dengan
Pengertian Tradisi Lisan
konsep multicultural.Tradisi merupakan
warisan yang merepresentasikan berbagai Tradisi lisan adalah segala waacan yang
bentuk kebudayaan dari masyrakat disampaikan secara lisan,mengikuti cara
penuturnya atau pengikutnya. atau adat istiadat yang telah memola dalam
suatu masyarakat.Kandungan isi wacana
Tradisi ini juga dapat dimaknai sebagai
tersebut dapat meliputi berbagai
kebudayaan,sebagai keseluruhan berbagai
hal:berbagai jenis cerita ataupun berbagai
cara melakukan sesuatu berdasarkan atas
jenis ungkapan seremonial dan
cara yang telah ditentukan,proses
ritual.Cerita-cerita yang disampaikan
pewarisan ,ide atau nilai yang diwariskan
secara lisan itu bervariasi mualai dari
di masa lampau.Sesuatu yang disebut
uraian
dengan tardisi pada umumnya menjadi
genealogis,mitos,legenda,dongeng,hingga (vanisa,2016)
berbagai cerita kepahlawanan.
(Sedyawati,1996)
Tradisi lisan (oral tradition) mencakup
Fungsi Tradisi Lisan
segala hal yang berhubungan dengan
satra,Bahasa,sejarah,biografi dan berbagai Fungsi tradisi lisan sebagai peranan dan
pengetahuan serta jenis kesnian lain yang untuk menguatkan budaya bangsa selain
disampaikan dari mulut ke itu ada beberapa fungsi tradisi lisan
mulut.Jadi,tradisi lisan ini tidak hanya lainnya,yaitu antara lain; (1) Fungsi
hiburan;(2)Fungsi Pendidikan;(3)Fungsi
mencakup cerita rakyat,pribahasa,nyanyian
mengenang masa lalu;(4)Fungsi solidaritas
rakyat,mitologi,dan legenda sebagaimana
dan kebersamaan;(5)Fungsi pengendalian
umumnya,tetapi juga mencakup dan
sosial;(6)Fungsi protes dan kritik
berkaitan dengan system kognitif sosial;dan (7)Fungsi religious.
kebudaayan seperti : sejarah,hukum,dan
ilmu lainnya.Tradisi lisan adalah “segala (Utomo,2017)
wacana yang diucapkan atau disampaikan Bentuk-Bentuk Tradisi Lisan
secara turun-temurun meliputi yang lisan
dan yang beraksara” dan diartikan sebagai Berikut ini bentuk-bentuk tradisi lisan
“system wacana yang berakasara”,tradisi yaitu,(1)folk speech atau ragam tutur
lisan tidak hanya dimiliki oleh orang lisan rakyat atau Bahasa rakyat seperti
saja.Implikasi kata “lisan” dalam psanagan logat,julukan,jabatan tradisional,dan gelar
lisan-tertulis berbeda dengan lisan- kebangsawaan;(2)merupakan ungkapan
beraksara.lisan yang pertama (oracy) tradisional,meliputi pribahasa,pepatah,dan
mengandung makna ‘keberaksaraan pameo;(3) teka-teki atau pertanyaan
berusara’ dan lisan kedua (orality) tradisional;(4)puisi rakyat yang meliputi
mengandung makna kebolehan bertutur gurindam,pantun,dan syair;(5)cerita prosa
secara beraksara.kelisanan dalam rakyat (lengenda,dongeng,dan mitos);dan
masyarakat beraksara sering diartikan (6) nyanyian rakyat.
sebagai hasil dari masyarakt yang tidak (Endraswara,2013)
terpelajar yang belum mengenal tulisan
maka dikatakan lisa-beraksara atau dengan Tradisi lisan mencakup beberapa hal,yakni
kata lain berlisan dengan tutur kata yang (1)tradisi lisan yang berupa kesusastraan
baku atau aksara. lisan,(2)tradisi lisan yang berupa teknologi
tradisional,(3)tradisi lisan yang beruapa
(Pundetia,1999) pengetahuan folk di luar pusat-pusat istana
Tradisi lisan sebagai pesan verbal yang dan kota metropolitan,(4)tradisi lisan yang
berupa pernyataan turun-temurun dapat berupa unsur-unsur religi dan kepercayan
disebarkan dan diajarkan kepada generasi folk di luar bats formal agam-agama besar,
masa kini melalui tuturan secara langsung (5)tradisi lisan yang berupa kesenian folk
atau dapat juga disampaikan dengan di luar pusat-pusat istana dan kota
nyayian,baik dengan bantuan alat music metropolitan,dan (6) tradisi lisan yang
atau tanpa alat music. berupa hukum adat.
(Suripan Sadi
Hutomo,1991)

Tradisi Lisan di daerah Sumatera Utara lainnya,tradisi lisan ini digunakan oleh
suku batak simalugun.Simalungun
Kenakearagama budaya Indonesia
memiliki tradisi lisan yang berhubungan
merupakan suatu yang sangat khas dari
dengan nyanyian atau music yaitu “taur-
negara ini.Beragam bentuk tradisi local
taur”,yang merupakan warisan dari para
yang ada di tengah-tengah masyarakat
leluhur.Taur-taur itu sendiri memiliki
menjadi cri khas yang disebut dengan
identitas sangat tinggi.”Taur-Taur”
kebudayaan local.Kebudayaan local ini
memiliki arti yaitu “panggil” atau
tersebar di seluruh daerah
“Bersahutan”. Taur-taur juga pemakaian
nusantara,setiap daerah memiliki
pada masyarakat simalungun sebagai
keanakaragaman suku.Salah satu suku
penyampaian pesan, maksud dan tujuan.
dan budaya khas Indonesia adalah suku
Tidak hanya itu tau-taur juga dipakai untuk
Batak.Suku Batak merupakan satu suku
menyampaikan berita kepada orang lain
yang mendiamin pulau yang ada di
yang jaraknya jauh atau tidak
Indonesia yaitu pulau Sumatera yang
memungkinkan untuk berkomunikasi jarak
terletak di provinsi Sumatera Utara.Suku
dekat seperti biasanya, ini dilakukan oleh
batak juga berdampingan dengan suku-
dua orang secara berulang-ulang dengan
suku lain yang ada di daerah Sumatera
berbalas-balasan yang disebut dengan
Utara yaitu seperti melayu dan nias.Suku
martaur-taur. Hal yang diungkapkan dalam
Batak sendiri memiliki lima sub batak
martaur – taur ini adalah suatu perasaan
yaitu Batak Toba,Simalungun,Karo,Pak-
sedih, sayang ,rindu, cinta, identitas, latar
pak Angkola,dan Mandailing.Tradisi
belakang kehidupan, tujuan, maksud,
lisan yang berkembang di setiap daerah
keinginan, dan lain sebagainya. Dengan
di Indonesia dikarenakan adanya suatu
demikian sangat banyak hal yang dapat
interaksi secara lisan dalam masyarakat
dikomunikasikan melalui taur-taur. Pada
yang memiliki adat istiadat atau
penyajiannya, taur-taur simbandar
tradisi.Tradisi lisan ini merupakan aset
dilakukan dengan bergantian antara laki-
budaya yang penting dan berharga yang
laki dan perempuan ataupun saling
layak untuk dilestarikan karena
bersahut-sahutan, berbalas-balasan dalam
merupakan kekuatan kultural dalam
hal ini lirik-lirik berupa pantun. Didalam
pembentukan identitas dan karakter
isi taur-taur tersebut berisi pantun yang
bangsa. Akan tetapi seiring dengan
mengena kearah hubungan diantara
perkembangan zaman dan era globalisasi
mereka berdua.
yang terjadi secara terus-menerus
mendapatkan pengaruh terhadap Kesimpulan
eksitensi kebudayaannya, Pengaruh
1. Tadisi lisan adalah sebagai
perkembangan zaman mempengaruhi
wacana yang diucapkan atau
segi kehidupan masyarakat diberbagai disampaikan secara turun-temurun
bidang tidak terkecuali pada perkembang meliputi yang lisan dan yang
dan kelestrarian tradisi lisan ini. beraksara, yang kesemuanya
disampaikan secara lisan.
Di daerah Sumatera Utara sendiri masi
2. Tradisi lisan, dengan tradisi dan
memiliki tradisi lisan yang masi digunakan
adat istiadat masyarakat,
pada acara adat dan acara besar merupakan aset budaya penting
dan berharga yang layak untuk Suparlan, P. 1999. Kemajemukan Amerika:
dikaji dan dilestarikan karena Dari Monokulturalisme ke Multikulturalisme’,
tradisi lisan merupakan kekuatan Jurnal Studi Amerika 5:35–42.
kultural dalam pembentukan
identitas
dan karakter bangsa.
3. Pengaruh perkembang zaman di
era globalisasi mempengaruhi
setiap aspek kehidupan
masyarakat salah satunya adalah
tradisi lisan ini.
4. Fungsi tradisi lisan dalam adat
istiadat di Sumatera Utara yaitu
sebgai fungsi pengendalian
sosial,fungsi hiburan,fungsi
mengenang masa lalu,fungsi
konsevatif budaya,fungsi
estetis,dan fungsi Pendidikan.
5. Taur-taur simbandar merupakan
salah satu tradisi lisan yang ada di
daerah simalungun dan juga
sebagai budaya asli lokal
simalungun. Taur-taur simbandar
sendiri disajikan oleh dua orang
sepasang kekasih garama (laki-
laki) dan anak boru (perempuan).

DAFTAR PUSTAKA
Amir, Adriyetti. 2013. Sastra Lisan
Indonesia. Yogyakarta:Andi.

La Sudu. 2012. Tradisi LisanKabhanti


Gambusu pada Masyarakat Muna di
Sulawesi Tenggara (Tesis ilmu Susastra
Peminatan Budaya PertunjukanFakultas
IlmuPengetahuan Budaya Universitas
Indonesia). Depok: Tidak diterbitkan
Saragih, Jasadin. 2006. Aspek
Komunikasi Dalam Taur-Taur (musik
Vokal Masyarakat
Simalungun). Etnomusikologi. Vol.1 dan 2:
Universitas Sumatra Utara.

Sibarani, Robert 2012. Kearifan Lokal:


Hakikat, Peran dan Metode Tradisi Lisan.
Jakarta:Asosiasi Tradisi Lisan.

Anda mungkin juga menyukai