Anda di halaman 1dari 14

SASTRA DAERAH NGAUM OKLIP-PAPUA

INDENTIFIKASI DAN DESKRIPSI DINAMIKA CERITA RAKYAT


Donatus Haolngap
E-mail: donatushaolngap123@gmail.com

Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNIPA_Manokwari_2018

Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk mengungkap Abstract
tentang cerita rakyat ngaum oklip yang This article is intended to uncover about
berhubungan dengan indentifikasi dan folklore stories that relate to the
deskripsi dinamika cerita. Artikel ini dapat identification and description of the
mendeskripsikan cerita rakyat sebagai dynamics of the story. This article can
bagian dari sastra daerah yang masih describe folklore as part of regional
tersebar dalam bentuk lisan dan tulisan serta literature which is still disseminated in oral
berfungsi sebagai pengungkap alam pikiran, and written forms as well as ways to express
sikap, serta nilai budaya pendukungnya the nature of thought, attitudes, and
menuju kearah pembentukan kepribadian supporting cultural values towards the
yang lebih bermartabat. selain itu, artikel ini formation of a more dignified personality. In
berupaya menggambarkan penyebarluasan addition, this article discusses the spread of
cerita rakyat dari berbagai daerah melalui folklore from various regions through the
media merupakan sarana untuk media that provides a means to socialize
mensosialisasi tentang kandungan budaya about a collection of cultures that can foster
yang di harapkan dapat menumbuhkan mutual one another, mutual understanding,
saling pengertian atau saling memahami mutual understanding, mutual
kondisi keberadaan dan keragaman nilai understanding, and mutual respect. tribes.
budaya suatu daerah dan dapat tercermin The article contributes to the regional
dalam pola pikir dan pola tindak antar suku literature ngaum okyipbakon; identification
bangsa. Artikel ini mengkontribusi sastra and dynamics of folklore; through the stages
daerah ngaum oklip; indentifikasi dan of identification and dynamics this story
dinamika cerita rakyat; melalui tahapan discusses with a. humans, animals, plants,
indentifikasi dan dinamika cerita ini and the natural surroundings or the universe,
berkaitan dengan. manusia, binatang, as well as forms of legends, fleas, and
tumbuh-tumbuhan, dan alam sekitar atau fables.
alam semesta, serta bentuk legenda, mite,
dan dongeng. Keywords: People’s Story, Ngaum
Oklip-Papua, Indentifikation And Dinamics
kata kunci: Cerita Rakyat, Ngaum folklore
Oklip Papua, Indentifikasi Dan Dinamika
cerita rakyat

1
PENDAHULUAN pentingnya krakter dalam upaya
Sastra daerah adalah bagian dari pengembangan sumber daya manusia di
kebudayaan yang mempunyai nilai-nilai suatu bangsa. Berbagai kajian dan fakta
positif dalam kehidupan masyarakat yang menunjuhakan bahwa bangsa yang maju
patut di lestarikan, dikembangkan dan di adalah bangsa yang memiliki krakter kuat.
manfaatkan guna mendukung Nilai-nilai krakter tersebut adalah nilai-nilai
penyebarluasan khasana budaya nusantara. yang di gali dari khasanah budaya nusantara
sastra daerah termasuk di dalamnya cerita (Cerita Rakyat) yang selaras dengan
rakyat. Cerita rakyat merupakan bagian dari krakteristik masyarakat setempat (Kearifan
sastra daerah yang masih tersebar dalam Lokal) dan bukan “mencontoh” nilai-nilai
bentuk lisan dan berfungsi sebagai bangsa lain yang belum tentu sesuai dengan
pengungkap alam pikiran, sikap, serta nilai krakteristik dan keperibadian bangsa
budaya pendukungnya menuju kearah tersebut.
pembentukan keperibadian yang lebih
bermartabat. selain itu, cerita rakyat juga Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka
berperan sebagai wahana pemahaman tulisan ini di harapkan mampu menjawab
gagasan dan pewarisan tata nilai yang upaya indentifikasi dan dinamika yang
tumbuh dalam masyarakat. terjadi dalam pemilik cerita rakyat tersebut
Cerita rakyat yang bergembang di melalui judul berikut: “Sastra Daerah
Nusantara ini termasuk cerita rakyat dari Ngaum Oklip-Papua: Indentifikasi dan
ngaum oklip- papua, mempunyai peran dinamika cerita rakyat ini berkaitan dengan:
dalam kehidupan masyarakat pemiliknya. (Manusia), (Binatang), Tumbuh-tumbuhan),
peran yang di maksudkan dalam kehidupan (Alam sekitar atau alam semesta). Cerita
masyarakat itu bukan saja bagi pemiliknya, rakyat ada berbentuk legenda, mite, dan
melainkan juga bagi bangsa Indonesia secara dongeng. Menurut sifat dan nilai cerita
keseluruhan (Danandjaja, 1991:1). rakyat memiliki nialai pendidikan,
Penyebarluasan cerita rakyat dari berbagai keagamaan, kepahlawanan, pemerintahan,
daeragh melalui media merupakan sarana jenaka, percintaan, nasihat, pelipur lara,
untuk mensosialisasi tentang kandungan adat-istiadat, sosial budaya, dan historis.
budaya yang diharapkan dapat Tulisan ini di harapkan mampu mengungkap
menumbuhkan saling berpengertian atau gambaran tentang nilai-nilai pendidikan
saling memahami kondisi keberadaan dan yang terdapat dalam cerita rakyat dan
keragaman nilai budaya yang tercermin mengetahui tentang strategi penuturan cerita
dalam pola piker dan pola tindak antar suku rakyat bagi masyarakat oklip.
bangsa di Indonesia yang telah di bina
selama setengah abad lebih akan tetap dapat DESKRIPSI KONSEPTUAL DAN
di pertahankan dan ditingkatkan (bdk. TEORETIS
Dharmojo dan Wigati, 1999:1).
Sastra Daerah
Cerita rakyat juga menjadi dasar
pembentukan krakter seperti yang di Sastra daerah lebih umum di kenal
ungkapkan oleh Wagiran (2012) tentang dengan sastra lisan. hal ini di karenakan
(pengembangan krakter berbasis kearifan sastra daerah merupakan jenis sastra yang
lokal: Indentifikasi Nilai-Nilai Krakter kebanyakan di sebarkan dari mulut ke mulut.
Berbasis Lokal). Wagiran menggambarkan sejalan dengan apa yang di katakana
bahwa dewasa ini, makin di sadari Endrawara (2008:151) bahwa sastra lisan

2
adalah karya yang di sebarkan dari mulut ke pendekatanya berpedoman pada mutu
mulut secara turun-temurun. Selain itu, folklor. folklor berasala dari kata folklore
sastra daerah sebagai bagian dari gendre yang terdiri dari kata dasar folk dan lore
sastra yang hidup dalam alam penutur (kata majemuk). Danandjaja (2005)
bahasa daerah dengan universal (bdk. menggambarkan folk sebagai sekelompok
Dipu,2010:1). sastra daerah juga memiliki orang yang memiliki ciri-ciri pengenal fisik,
keduduka yang sangat penting di tengah sosial dan kebudayaan sehinggah dapat di
masyarakat sebagai wahana pembelajaran bedakan dari kelompok-kelompok lainya.
dalam memahami masyarakat dan budaya sedangkan lore adalah tradisi folk, yaitu
daerah pewarisnya (bdk. Syam,2010:20). sebagai kebudayaan yang di wariskan turun
temurun secara lisan atau melalui suatu
Kedudukan sastra daerah menurut contoh yang di sertai dengan gerak isyarat
Tuloli dalam Didipu (2010:7) sebagai atau alat bantu pengingat. secara
berikut (1) sastra daerah adalah ciptaan keseluruhan folklor berarti sebagai
masyarakat masa lampau atau mendahalui kebudayaan suatu kolektif yang terbesar dan
penciptaan sastra Indonesia modern, (2) di wariskan turun-temurun diantra kolektif
sastra daerah dapat di masukan dalam salah secara tradisional dalam versi yang berbeda,
satu aspek budaya Indonesia yang perlu di baik dalam bentuk lisan maupun di sertai
gali untuk memperkaya budaya nasional, (3) dengan contoh gerak isyarat atau alat
sastra daerah melekat pada jiwa, rohani, pembantu pengingat.
kepercayaan dan adat istiadat masyarakat Bruvand dalam Danandjaja 2005:50)
suatu bangsa dan yang mereka pakai untuk menggolongkan folklor kedalam 3
menyampaikan nilai-nilai luhur bagi kelompok besar berdasarkan tipe. ketiga tipe
generasi muda, (4) sastra daerah mempunyai tersebut dapat di uraikan sebagai berikut.
kedudukan yang strategis dan kerangka pertama, folklor lisan (verbal folklore),
pembangunan sumber daya manusia, yaitu adalah folklore yang bentuknya memang
untuk memperkuat kepribadian murni lisan. yang termasuk dalam kelompok
keindonesiaan yang bhineka tunggal ika. ini adalah (1), bahasa lisan rakyat (folk
speech) seperti: logat, julukan, pangkat
Sastra daerah menurut Hutomo tradisional, dan titel kebangsaan, (2)
dalam Didipu (2010:8) juga memiliki fungsi ungkapan tradisional, seperti: peribahasa,
sebagai berikut: (1) sebagai system proyeksi, pepatah, dan pemeo, (3) pertanyaan
(2) untuk pengesahan budaya, (3) sebagai tradisional seperti teka-teki, (4) puisi rakyat,
alat berlakunya norma-norma sosial dan seperti: pantun, gurindam, dan syair, (5)
sebagai alat pengendali social, (4) sebagai cerita prosa rakyat, seperti: mite, legenda,
alat pendidik anak, (5) sebagai alat untuk dan dongeng, (6) nyanyian rakyat. kedua,
memberikan suatu jalan yang di benarkan folklor sebagian lisan (parti verbal), adalah
oleh masyarakat, (6) sebagai jalan yang di folklore yang bentuknya merupakan unsur
berikan masyarakta agar ia dapat mencela lisan dan bukan tulisan. yang di maksud
orang lain, (7) sebagai alat untuk memprotes dalam kelompok ini adalah: kepercayaan
ketidakadilan dalam masyarakat. rakyat, permainan rakyat, adat istiadat,
upacara pesta rakyat, teater rakyat, upacara,
Pengertian Folklor dan lain-lain. ketiga, folklor buka lisan
(nonverbal folklore), adalah folklore yang di
Berbicara tentang sastra daerah berarti bentuknya bukan lisan, walaupun cara
berbicara tentang salah satu bentuk pembuatanya di ajarkan secara lisan.
kebudayaan daerah yang dalam

3
kelompok besar ini di bagi menjadi 2 sub masyarakat dapat di bedakan menjadi mite,
kelompok, yakni (a) yang material, (b) yang legenda dongeng (syam, 2010:10).
bukan material.
Selain itu, pendapat lain juga
Ciri-Ciri Folklor mengatakan bahwa cerita rakyat adalah
suatu cerita yang pada dasarnya di
Danandjaja (2005:3-4) dalam bukunya sampaikan kepada orang lain melalui
folklor Indonesia mengemukakan ciri-ciri penuturan lisan. tokoh-tokoh dan peristiwa-
folklor sebagai berikut: (1) penyebaran atau peristiwa dalam cerita di anggap pernah
pewarisan biasanya di lakukan secara lisan, terjadi masa lalu atau merupakan hasil
yaitu melalui tutur kata dari mulut ke mulut rekaan semata karena terdorong oleh rasa
suatu generasi berikut, (2) bersifat ingin menyampaikan pesan atau amanat
tradisional, jakni di sebarkan dalam bentuk melalui cerita itu (samsuddin 1985:4), cerita
relative tetap atau dalam bentuk standar, (3) rakyat yang di artikan cerita zaman dahulu
bervariasi dalam versi-versinya, yakni yang hidup di kalangan rakyat dan di
bentuk luarnya sedangkan isinya tetap wariskan secara lisan (KKBI, 1998:165),
bertahan atau sama, (4) bersifat anonym, pendapat lain di kemukakan oleh Danandjaja
yakni tidak bernama pengarang, (5) biasanya (2005) menyatakan bahwa cerita rakyat
mempunyai bentuk atau berpola, yaitu merupakan bentuk penuturan yang pada
menggunakan kata, kalimat dan ungkapan dasarnya tersebar secara lisan, diwariskan
klise seperti konon kabarnya, pada suatu secara turun-temurun dari kalangan
hari, sahibul hikayat dan lain-lain, (6) masyarakat pendukung secara tradisional.
berfungsi dalam kehidupan bersama suatu
kolektif sebagai pelipur lara, sebagai alat Dari pendapat di atas dapat di
pendidikan, protes social, dan sebagai simpulkan cerita rakyat merupakan bentuk
proyeksi keinginan terpendal, (7) bersifat pernyataan pikiran dan kehidupan
psikologis, yaitu mempunyai logika sendiri masyarakat pada masa lampau yang
yang tidak sesuai dengan logika umum, (8) diwariskan secara turun-temurun dari mulut-
menjadi milik bersama (kolektif) dan kemulut sebagai milik bersama.
kolektif tertentu, setiap anggota masyarakat
merasa memilikinya, dan (9) pada umumnya Ciri Dan Jenis Cerita Rakyat
bersifat polos dan lugu, sehinggah seringkali
Danandjaja (1987:3) mengemukakan
kelihatan kasar, terlalu spontan.
bahwa cerita rakyat mempunyai beberapa
Pengertian Cerita Rakyat ciri pengenal yang membedakanya dari
kesusastraan tertulis yang dapat di rumuskan
Cerita rakyat merupakan tradisi dan seperti terdapat pada ciri-ciri pengenal
kebudayaan yang memiliki oleh sekelompok folklor. selain itu, ciri khusus cerita rakyat
masyarakat di suatu daerah yang di wariskan terletak pada sifatnya yang tradisional, cerita
turun-temurun secara lisan. prosa yang rakyat benar-benar oral, pada dasarnya
turun-temurunkan dari satu generasi ke tersimpan dalam memori tradisional,
generasi berikutnya itu merupakan cerita senantiasa mengalami perubahan dari masa
yang di isinya pada dasarnya berhubungan ke masa.
dengan kejadian atau peristiwa sehari-hari
Damandjaja (1986:50)
yang di alami oleh pemiliknya. bentuk cerita
mengelompokan cerita-cerita rakyat menjadi
rakyat yang di wariskan turun-temurun
3 (tiga) kategori sebagai berikut: (1) mite,
secara lisan pada suatu kelompok
adalah prosa rakyat yang di anggap benar-

4
benar terjadi serta dianggap suci oleh ibu kota Distriknya adalah Oktem. Memiliki
pemilik cerita. tokoh dalam mite adalah luas wilayah 46 km2 atau 0.29% dari luas
dewa atau makhluk stengah dewa, (2) wilayah kabupaten Pegununagn Bintang.
legenda, adalah cerita rakyat yang benar- Distrik ini merupakan pemekaran dari
benar terjadi, terjadinya pada masa lalu dan Distrik Kiwirok yang berbatasan langsung
bertempat di dunia seperti yang kita kenal dengan Negara Papua New Guinea. jadi
sekarang, (3) dongeng, adalah cerita rakyat secara admintrasi awalnya berada diantara
yang di anggap tidak pernah terjadi. Distrik Kiwirok dan Kiwirok timur. Secara
dongeng di ceritakan untuk hiburan, Geografis Distrik Okyip/Oklip berbatasan
walaupun banyak melukiskan kebenaran, langsung dengan beberapa Distrik yaitu
berisikan pelajaran moral, pendidikan atau sebelah timur perbatasan langsung dengan
bahkan berisi sindirian. pembagian cerita Distrik Wara samol dan Distrik Okyop,
rakyat ke tiga kategori, yaitu: mite, legenda, sebelah barat perbatasan dengan Distrik
dan dongeng tersebut merupakan tipe ideal Sopsebang, sebelah utara perbatasan dengan
saja, karena dalam kenyataanya banyak Distrik Pepera, sebelah selatan perbatasan
cerita rakyat yang mempunyai ciri lebih dari dengan Distrik kiwirok. Jumlah penduduk
satu kategori. menurut Badan Pusat Statistik kabupaten
Pegunungan Bintang tahun 2016 sebanyak
Fungsi Dan Kedudukan Cerita 1.812 jiwa. Distrik Okyip/Oklip Memiliki
Rakyat tujuh Kampung/Desa antara lain Desa
Oktem, Desa Okyip/Oklip, Desa Komok,
Adapun yang menjadi fungsi dan Desa Okhiim, Desa Oktumi, Desa Okamin
kedudukan cerita rakyat menurut Bascom dan Desa Okbumul/Okbumuu.
(1965) dalam bukunya the study of folklore
terdiri atas 4 (empat) fungsi, yaitu (1) Kebiasaan hidup orang oklip atau
mencerminkan angan-angan kelompok. pada khususnya Ngaum/Ngalum adalah
peristiwa yang di ungkapkan dalam cerita ini penyebutan terhadap kelompok masyarakat
hanya merupakan proyeksi angan-angan yang tinggal di lereng Puncak Mandala
atau impian rakyat jelata terutama gadis- hingga ke arah timur sampai di Distrik
gadis dan perjaka miskin, (2) dapat di Telefomin di Papua Nugini. Istilah lain yang
gunakan sebagai alat penegasan atau digunakan oleh antropologis adalah "Ok"
penguat suatu adat kebiasaan kelompok yang berarti air dalam bahasa Ngalum. Hal
(pranat-pranata yang merupakan lembaga ini karena masyarakat Ngalum selalu tinggal
kebudayaan masyarakat yang bersangkutan, di tempat yang dekat dengan mata air seperti
(3) berpungsi sebagai alat pendidikan social sungai. Banyak tempat di Pegunungan
(sosial control) (4)sebagai alat untuk Bintang diberi nama awalan ok. Suku ini
mengawasi tingka laku dalam kehidupan adalah mayoritas di Pegunungan Bintang,
masyarakat. mencakup 42,61% total penduduk. leluhur
suku Ngaum/Ngalum diciptakan oleh
oklip Atangki di Puncak Mandala sehingga
gunung tersebut menjadi sakral bagi mereka.
Oklip merupakan sebuah nama pedesaan Laki-laki dilambangkan oleh Aplim
pada awalnya, namun sekarang ini nama sementara perempuan dilambangkan oleh
adminitrasi Distrik. Distrik Okyip/Oklip Apom. Atangki dipercaya sebagai roh yang
merupakan salah satu Distrik yang terletak hidup bersatu dengan alam dan makhluk
di ujung timur Indonesia, Distrik ini terletak hidup di sekitarnya. Beberapa suku lain di
di kabupaten Pegunungan Bintang-Papua, Pegunungan Bintang juga memercayai mitos

5
ini. Sekarang, Atangki dipadang sebagai okyip/oklip juga mengandung nilai-nilai
Allah dalam Kekristenan. positif dan kebudayaan yang luhur dan
berharga untuk di wariskan kepada generasi
Masyarakat oklip suku penerus, (3) cerita rakyat okyip/oklip masih
Ngaum/Ngalum menganut sistem iwomakii mempunyai pengaruh terhadap kehidupan
yang bersifat patrilineal. Iwomaki terdiri masyarakat pendukungnya.
dari beberapa keluarga dalam satu Desa dan
dipimpin oleh seorang iwomaki ngoki.
Iwomaki merupakan bagian dari iwo atau
kumpulan Desa. Dalam pelaksanaan upacara INDENTIFIKASI CERITA RAKYAT
adat, terdapat pembagian peran pemimpin OKYIP/OKLIP
(ngoki), yaitu okhangki berperan pada tari-
Berdasarkan hasil indentifikasi cerita, maka
tarian, om bonengki pada pengelolaan
terdapat beberapa jenis cerita rakyat
perkebunan dan bahan makanan, ap iwo
okyip/oklip yang dapat penulis uraikan,
ngoki pada rumah adat pria, kaka nakonki
sebagai berikut:
pada peperangan, dan jebuki pada
penyimpanan barang warisan leluhur. Peran
ini dapat diperoleh melalui beberapa proses,
diawali dengan inisiasi adat (tena kami). 1. Orang Baik Dan Orang
Orang yang telah mengikuti inisiasi tersebut Buruk (Nik Yepky Nik Taaki)
dinamakan (tukon kami ngeonki). Mata
pencaharian utama suku Ngaum/Ngalum Zaman dahulu kala di Daerah okyip/oklip
oklip dan pada khususnya Daerah OK hiduplah dua orang laki-laki yakni orang
adalah berkebun. Tanaman yang biasa yang sifatnya baik dan orang yang sifatnya
mereka olah adalah talas, petatas, ubi buruk. Pada suatu hari Orang yang baik
rambat, sayur lilin, sayur yamen, dan sayur berusaha paya bekerja dan mengumpulkan
topinong/daun labu siam, sayur gedi. berbagai macam makhluk seperti babi hutan,
Beberapa tanaman lain seperti kacang dan kasuari, lalu ia membuat acara bakar
merah, kedelai, wortel, kubis, dan tomat batu. Setelah bakar batu ia pergi ke wanang
juga ditanam setelah diperkenalkan oleh dakip bakon (tempat acara) untuk mengikuti
para misionaris Kristen katolik ke Daerah acara tarian adat bersama perempuan
ini. okyip/oklip. Sementara orang yang buruk
memantau mereka dari hibung tabung
Anggapan Dasar (melihat dari rumah). Kemudian ketika
orang buruk melihat orang baik bersama
Cerita rakyat dari okyip/oklip yang sekelompoknya sedang menari bersenang-
masih di pertahankan dari generasi ke senang, orang buruk secara diam-diam pergi
generasi berikutnya (meskipun pada ke tempat bakar batu dan mengangkat
kalangan tertentu), karena mengandung sedikit bungkusan daun lalu buang air besar
nilai-nilai positif. selain itu, beberapa cerita (tai) ke dalam isi bakar batu itu, setelah itu
rakyat okyip/oklip juga masih relevan ia pergi duduk berpura-pura tidak tau di
dengan masyarakat sekarang dan memberi rumah adat/Honai (Bokam). Seusai acara
masyarakat bagi pendukungnya. berdasarkan tarian adat, orang baik kembali ke tempat
uraian tersebut, maka dapat di kemukakan barapen untuk membuka bungkusan bakar
anggapan dasar sebagai berikut: (1) cerita batu. Namun ketika ia membuka bungkusan
rakyat okyip/oklip masih banyak terdapat di bakar batu langsung kotoran air besar yang
kalangan masyarakat lama, (2) cerita rakyat di buang oleh orang buruk kena telapak

6
tangan dan jari-jari tangan semua penuh. lalu mengatakan saya akan duduk di tempat
Melihat kejadian itu orang baik berteriak perempuan dalam rumah karena saya
dan marah, lalu orang baik itu membagi mempunyai anak yang masih bayi. Kedua
semua bintang itu menjadi dua kelompok perempuan itu dan Komok Pitbungki
yakni pertama kasuari dan kangkuru ia mencari kutu rabut di kepala. Komok
menempatkan di mata air dan burung tawon- Pitbungki mencari kutu di kepalanya
tawon serta burung lainya ia menempatkan Mukakako tetapi dengan alasan untuk
di muara. Setelah membagi semuanya orang mencabut rabut di sekitar kepala. Kemudian
baik bersama perempuan-perempuanya Mukako menyuruh Tekako untuk
berubah rupa menjadi burung, belalang, mengambil gepe-gepe di bawah honai dan ia
dedaunan, buah dan tumbu-tumbuhan yang turun melihat tempat duduknya Komok
tergantung di pohon di sekitaran hutan itu. Pitbungki mengalirlah darah dari kantong
sakar dan ke luar lewat cela-cela nibun.
Sang penjaga air Terjun alias Tuan Ketika melihat itu Tekako mengatakan
Tanah (komok pitbungky) bahwa saatnya telah tiba untuk di bunuh
oleh Komok Pitbungki, kemudian ia naik ke
Pada zaman duhulu hiduplah dua orang dalam rumah untuk duduk-duduk bersama.
perempuan bernama Muka Kako dan Tek Setelah itu Komok Pitbungki kembali dan
Kako. Pada suatu hari cuaca sangat Tekako menceritakan semua yang terjadi.
mendung dan mereka mencari kodok, Pada malam itu juga meraka menyiapakan
mengali telur cucak, tikus tanah di sungai kayu api untuk senter dalam perjalanan dan
okbape. Ketika samapai di tempat bekas Komok Pitbungki turun melihat bekas
tanah longsor mereka melihat telur cicak rumah yang ditinggalakan lalu ia
sangat banyak sehingga mereka mulai menghancurkan rumah dengan kapak batu.
mengalinya. Dalam proses pengalian mereka Kemudain ia mengejar mereka sambil
menemukan kapak batu dan sangat senang melihat cahaya api yang dipegang oleh ke
karena bisa menggunakannya untuk bekerja dua perempuan itu dan Komok Pitbunki
kebun, kemudian mereka menemukan noken berteriak kepada dua perempuan itu bahwa
lalu mereka sangat senang karena bisa kamu dua tunggu tunggu saya datang lalu
membawa kaladi dan petatas untuk makan, kita jalan bersama-sama. Ketika sampai di
selanjutnya mereka menemukan busur dan pucak gunung Nangu Mukako mencabut
mereka sangat senang karena bisa memburu kayu ngumdi lalu tinggal masuk di
babi, kuskus, dan burung untuk makan, lalu dalamnya, sementara Tekako menjadi buah
mereka sangat senang karena menemukan yang matang dan tergantung di pohon.
alat untuk pembersih keladi, pada akhirnya Setelah itu Komok Pitbungki mengejar
mereka menemukan bara api sehingga mereka sampai di Pucak gunung Nangu lalu
mereka sangat senang karena bisa digunakan mendengar suara dari Mukako dari bekas
untuk masak. Ketika mengali ke dalam rabut yang sudah cabut. Melihat ke arah
mereka menlukai kantong sakarnya “ pejaga kanan tidak ada suara tersebut dan arah kiri
dusun atau Tuan tanah di gunung Komok pun demikian, tetapi ia mengarahkan
terutama di air terjun” alis “KOMOK pandangannya persis di puncak gunung ia
PITBUNGKI”, setelah itu mereka pulang ke mendengar suara tersebut secara perlahan-
rumah. Kemudian dia (Komok Pitbungki) lahan dan membunuh Mukako dengan kapak
berubah rupah menjadi seorang perempuan batu di situ. Setelah itu Komok Pitbungki
dan mengenakan cawat lalu ia pergi ke merasa sangat senang karena sudah
rumahnya Muka Kako dan Tek Kako. membunuh musuhnya, kemudian mulai
Setelah tiba di rumah Komok Pitbungki

7
memikul mayat dan Tekakoa membuang babi hutan yang merusak semua tanaman itu
ranting kayu tepat di kepala botak lalu jadi karena hari sudah mulai sore maka
Komok Pitbungki berkata saya naik bukan mereka langsung pulang ke ruamh. Pada
untuk kamu tetapi unuk temanmu, pada saat esok paginya, Suami berangkat mendahului
itu juga ia memikul mayat tersebut dengan istri dan anak-anak dengan berpesan agar
goyang di kepala dan kaki sampai di suatu mereka bisa bawah beserta makanan untuk
tempat yakni okbape bung ia memasang api dia dari belakang. Begitu dia sampai di
lalu asap tembal menyelimutinya dan hal ini pinggir pagar kebun dia cepat-cepat ngintip
di saksikan oleh temannya yakni lihat begini bukan babi hutan, tetapi ular
TekKako.#selesai naga itu yang sudah siap dipintu masuk
kebun dan langsung diterkam lalu
Wanita Bijak Rupawan melahapnya dan hilang dari kebun itu.
Cenderawasih (Kuep Kapin) Setelah beberapa jam kemudian tibalah istri
dan anak-anaknya...dan ternyata mereka
Satu perkampungan besar yang ditinggali melihat bercak darah dan serpihan daging di
banyak keluarga. Suatu waktu terjadi satu atas daun keladi, ubi dan tanaman lainnya.
musibah yang melanda penduduk kampung Mereka sedih, menangis dan kembali ke
ini. Dimana terjadi serangan ular naga rumah dengan linangan airmata.
raksasa yang tak pernah terjadi. Biasaya
ketika ular naga itu mau datang selalu Setelah Ayahnya ditelan ular naga itu
didahului dengan guntur, kilat, dan hujan mereka hanya tinggal ibu dan kedua
dras. Dia selalu menyerang orang-orang anaknya di kampung itu. Mereka hidup
pada setiap malam hari. Serangan dilakukan dalam keperihan hati, ketakutan dan kespian.
bergiliran, satu malam menyerang rumah- Ular naga itu ternyata tidak mau sisahkan
rumah di ujung perkampungan, malam manusia di kampung itu. sehinggah di
berikutnya menyerang di pertengahan malam hari ular naga itu datang lagi dan
kampung, dan malam berikutnya lagi mengincar dari dekat toilet yang terpisah
menyerang di ujung kampung itu. Serangan dari rumah tinggal. sekitar jam 5 pagi,
terus dilancarkan hingga hanya tinggalkan mamanya ke toilet tetapi karena ular naga itu
satu keluarga kecil yang terdiri dari Ayah, sudah siap siaga disana sehingga langsung
Ibu dan kedua putri dan satu putra. terkam dan bunuh secara sadis. Mereka
tunggu mamanya sampai sudah agak siang
Keluarga kecil ini tinggal hanya dan mereka cek di toilet ternyata tinggalkan
memanfaatkan segala harta yang bercak-bercak darah saja. Mereka sangat
ditinggalkan orang-orang yang dimakan sedih, menangis histeris karena tidak ada
habis oleh ular naga itu. Setelah lama harapan hidup lagi. Dalam kondisi itu, di
menetap di kampung itu mulai melupakan depan pintu rumah ada pohon pisang
peristiwa yang mengorbangkan banyak namanya “yop dumdum” mengepakan
orang di kampung itu. Sekali waktu ular daunnya yang kemudian keluarkan suara
naga itu memasuki kebun keluarga ini dan manusia. Mereka mendengar itu lalu
mengobrak-abrik semua tanaman bahkan ketakutan tetapi tetap mengarahkan telinga
hancurkan pagar kebunnya lalu menghilang. ke arah luar dan pisang itu mengatakan tiga
Keesokan harinya keluarga kecil ini datang hari kalian boleh tinggal tenang tetapi pada
ke kebun dan melihat apa yang terjadi hari keempat ular naga itu akan dating lagi.
seolah-olah babi hutan yang memakan Karena itu kamu boleh menyimpan semua
segala isi tanaman dan membongkar pagar bibit tanaman, potongan papan, potongan
yang di keliling kebun itu. Mereka berpikir atap, potongan tanah liat tungku api,

8
potongan tali pengikat rumah dan mereka dengan serentak layangkan kampak
sebagainya. Setelah itu, kamu jaga ular naga secara secara bergantian di kepala ular itu
itu datang dan kamu bisa membunuhnya lalu hingga potong kepalahnya. Setelah itu ular
pergi dari tempat ini dan tinggal di daerah tersebut berontak lalu menembus atap rumah
lain. Oya? Kalau begitu pakai apa kami bisa ke udara sangat tinggi dan jatuh, berontak
membunuhnya? Karena kami tidak punya hancurkan rumah dan semua tumbuhan yang
kampak, busur atau alat tajam lainnya. ada di perkampungan itu lalu mati.
Setelah mereka mengatakan demikian dia
minta mereka bukakan kedua tangan mereka Setelah melihat ular naga itu mati mereka
di depan pohon pisang itu lalu ia meletakan mengambil semua peralatan yang telah
dua buah jantung pisang. Sesudah itu disiapkan, termasuk noken daging babi dan
diminta mereka segera kembali ke dalam pergi tinggalkan tempat itu sesuai petunjuk
rumah. Sesudah sampai dalam rumah dua roh dari nenek mereka yang hadir melalui
buah jantung pisang itu berubah menjadi pohon pisang hutan itu. Mereka melakukan
kampak batu. Waktu menjelang malam dan perjalanan jauh menuju daerah pesisir pantai
tidur sampai bangun pagi. Pagi itu saudara melalui sungai hingga tiba di satu dataran
laki-lakinya membunuh seekor babi lalu rendah yang amat luas. Tanah yang sangat
masak secara bakar batu. Setelah bakar batu, subur, segala sesuatu sudah tersedia disana.
mereka mempersembahkan bagian-bagian Karena hari sudah sore, mereka langsung
lemak tertentu kepada (pisang hutan), memilih lokasi yang strategis untuk bangun
sebagai balas jasa kepadanya. Mereka tempat tidur sementara untuk malam itu.
letakannya di sekitar pohon pisang itu. mereka letakan semua bahan yang di bawah
Setelah itu bagiannya mereka isi dalam dari kampung asalnya di sekililing dimana
sebuah noken besar dan letakan di bubungan mereka tidur. lalu Pada malam hari
atap rumah. kakaknya merasa buang air dan hendak mau
keluar ke pinggir tetapi justru dia menabrak
Setelah mereka menyimpan daging babi dan dinding-dinding rumah mewah yang sudah
bersantai lalu “pisang hutan” yang jadi dengan sendirinya saat mereka masih
sesungguhnya adalah roh dari nenek mereka tidur. Dalam keadaan mengantuk dia tabrak
jadi sampaikan bahwa ular itu sedang sana tabrak sini akhirnya dia sadar dan
menuju kesini. Mendengar itu lalu mereka melihat api yang menyala di tungku api
bersiap untuk menghadapinya. Tidak lama sebagaimana rumah mereka. Dia duduk di
kemudian kilat, guntur dan hujan dras mulai pinggir tungku api dan nyalakan apinya
menyelimuti malam itu. Sesudah semua itu hingga menyala lalu dia lihat ternyata
berhenti dan mereka mulai mendengar suara mereka sudah miliki rumah mewah. dia buka
gemuruh yang sangat dashyat membuat pintu dan keluar lalu buang air di pinggir
mereka ketakutan luar biasa. Ternyata ular rumah. Saat dia buang air kecil ke arah
naga itu menuju rumah dengan sangat ganas. kanan rumah begini justru dia buang di atas
Sesudah masuk rumah dan dengan kekuatan daun talas lalu dia pindah ke bagian kiri
tenagganya mendobrak pintu luar lalu rumah dan buang begini ternyata kena juga
masuk mendobrak pintu dalam hingga di daun talas atau dalam satu malam itu saja
terbuka lebar. Sementara itu, adik dan kakak segala sesuatu yang di bawa dan
itu sudah siap dengan kampak batu yang dihamburkan sebelum tidur itu semuanya
diberikannya. Mereka berdiri di pintu seblah sudah menyata. Jadi, di luar rumah itu sudah
menyeplah. lalu ketika ular itu meletakan ada kebun besar yang ditumbuhi semua jenis
kepalanya di depan pintu masuk dan mulai tanaman bahan makanan bagi mereka secara
melirik kiri dan kanan dalam rumah itu melimpah. Setelah menyaksikan semuanya

9
yang terjadi tiba-tiba dan mengucap syukur ambil jawat itu dan isi di noken kecil khusus
bahwa ternyata segala sesuatu telah terjadi untuk mengisi rokok. Pada sore hari dia
untuk kelangsungan hidup kami. Dia mulai mengangkut ribuan burung yang ia
kembali ke dalam rumah dan tidur sampai berhasil panah (bunuh) ke rumah pakai
pagi hari mereka bangun dan lihat begini noken besar hingga menggunung. Mulai dari
semuanya sudah tersedia untuk sore itu sampai malam hari mereka
kelangsungan hidup mereka di tempat baru bersihkan buluh-buluh dan menyimpan
itu. untuk esok paginya masak (bakar batu) di
tengah-tengah halaman rumah. Pada
Kemudian mereka tinggal menetap disitu keesokan paginya mereka masak di tengah-
dalam waktu yang cukup lama. Suaatu tengah halaman rumah. Mereka pastikan
ketika, kakaknya jalan berkeliling di hutan sudah masak dan dia hanya ambil beberapa
disekitarnya dan menemukan salah satu ekor saja tetapi ribuan ekor burung itu untuk
pohon yang telah berbuah dan banyak kakak perempuannya.
burung yang sangat ramai memakan buah-
buahnya. Sesudah sampai di rumah dan Setelah saling menyampaikan pesan lalu
beritahukan kepada adiknya untuk buat tidur hingga esok pagi. Pagi-pagi benar,
sarang tempat perlindungan untuk memburu adiknya memegang sebuah busur (ebon
burung-burung yang hendak memakan buah, woo) lalu bersiap diri tuk pergi menyusuri
sari-sari pohon itu. Pada pagi hari, adiknya suang-sungai yang berliku-liku bagai ular di
bergegas ke lokasi itu dan membuat sarang lepas hutan belantara yang indah
yang bisa berlindung untuk memburu mempesona. Seketika siap tuk pergi, tiba-
burung-burung yang memakan buah pohon tiba tubuhnya ditumbuhi buluh burung kaka
itu. baru dia buat sarang dalam satu hari itu tua hitam (na mai) yang bodinya elok dan
hingga selesai. Sesudah itu kembali besar. Dalam sekejap saja dia mengkepakan
bermalam dan pagi-pagi benar sekitar jam 4 sayapnya lalu terbang dan hinggap di cabang
dia sudah ada di dalam sarang pengaman. pohon susu (a boo) besar yang ada di depan
Dia panah-panah burung sampai ribuan ekor rumah lalu melihat kembali ke kakanya
dan simpan dalam sarang itu lalu pulang ke pertanda segera tinggalkan dia, lalu kakanya
rumah. Pada hari kedua juga pergi pada jam meratapinya dengan kesedihan mendalam.
yang sama dan panah-panah burung sampai Seketika itu dia terbang menjauh dari rumah
ribuan ekor. Pada sore hari sekitar jam 4, sampai menghilang di tengah hutan. Setelah
ada seekor burung cernderawasih yang di perjalanan dia menemui sekawanan
terbang jauh dari arah timur sampai hinggap burung kaka tua hitam dan dia pun
persis di atas kepalanya. Kemudian dia bergabung dalam sekawanan itu terbang
memanah burung cenderawasih tersebut lalu menyusuri hutan belantara hingga sore hari.
jatuh sampai di tanah tapi tidak mati. Justru Ketika hari sudah sore, dia berpisah dengan
ambil salah satu tali cawat yang dia kenakan kawanan burung kaka tua itu. Setelah itu dia
dan galungkan di ujung anak panah tersebut hinggap di salah satu pohon susu (a boo)
kemudian terbang menuju arah timur yang besar dan rindang. dia hinggap di
dimana dia datang. Si pemburu burung ini pohon itu dan melihat ke bawah keluarlah
keluar dari sarang dan ambil jawat yang deburan asap kecil dari cakang pohon
diletakannya itu lalu menyaksikan tersebut. Dia mencoba mengecek dan
kepergiannya dengan seksama hingga ternyata ada seorang perempuan putih cantik
menghilang di bawah salah satu pegunungan yang duduk sibuk masak makanan berupa:
tinggi berbatu yang selalu memancarkan ubi (boneng), talas (om), sayur (yamen
cahaya amat menakjubkan. Setelah itu ia /matu). sementara sibuk, dia dengan amat

10
diam-diam langsung masuk dan duduk di Laki-laki ini sangat terkejut melihat kondisi
belakangnya perempuan itu. Karena nenek tua itu lalu nenek tua itu menyapa
perempuan ini masak di perapian dan panas “adikku yang baik, tunggu sejenak di luar
sekali jadi dia mundur ke belakang begini, agar saya bereskan seisi rumah dahulu baru
dia sentuh tubuhnya laki-laki ini lalu kaget masuk”. Setelah itu wanita tua berbentuk
sekali. Karena dia tidak pernah menjumpai ular ini mulai membuka lilitanya dari atas
laki-laki selama itu, maka dia mengatakan kepala sampai ke kaki lalu berubah menjadi
“seandainya ini roh pelindung dan penyubur manusia. Setelah itu mulai membereskan
tanaman, hewan dalam hidup kami berarti tempat duduknya lalu dia masuk duduk di
setelah saya tutup dan buka mata lenyap dari tempat anak perempuannya (kuep kapin
hadapan saya”. Setelah tutup mata dan buka burung cenderawasih itu). Sesudah itu nenek
mata tetapi masih menatapnya dan laki-laki tua mulai memanaskan batu, mengambil
itu mengatakan “saya ini manusia dan bukan talas, sayur (okhutek), daun pisang (yop
rupah-rupaan”. Setelah itu mereka tidur kon), potongan daging babi bagin khusus
disitu. Sementara perempuan itu tidur, laki- yang disimpannya untuk prosesi pernikahan
laki ini mengeluarkan jawat yang di anak perempuanya (kuep kapin). Setelah
bawanya itu lalu mencoba ukur pada bagian semuanya siap lalu masak di dalam tungku
pinggulnya perempuan itu untuk api. Sambil tunggu proses masak, dia
memastikan kebenaran, namun tidak cocok. membersihkan talas (om) yang sudah masak.
cenderawasih yang pernah meninggalkan Semua persiapan ini dilakukan tanpa
jawat ketika itu bukan perempuan ini. sepengetahuan anak perempuannya (kuep
Setelah itu dia tidur sampai bangun pagi kapin) yang sementara ada di kebun sejak
sebelum perempuan itu bangun dari pagi. Saatnya mau angkat masakan dan tiba
tidurnya. Dia sudah berada di pucuk pohon pula anak perempuannya dari kebun dengan
itu. Setelah di pucuk pohon itu lalu membawa hasil kebun yang cukup banyak
memandang jauh dan melihat sekawanan jenisnya. Begitu tiba di halaman rumah dan
burung kaka tua hitam sedang terbang lepas semuanya yang dia bawa dari kebun
menyusuri sungai dia pun terbang lalu mengatakan “coba kalau ada Bapen
bergabung bersama mereka. Bersama Yopim lagi bersama-sama kah? Setiap hari
sekawanan itu terbang sampai mendekati sendirian terus lalu dia angkat hura dan
pegunungan bebatuan tinggi dan terjal itu tertawa berbahak-bahak di halaman rumah.
kemudian mereka tinggalkan dia disitu. Sesudah itu dia masuk ke dalam rumah dan
Sekawanan burung itu melanjutkan kaget melihat Bapen Yopim yang lagi duduk
perjalanan, entahlah kemana perginya. Dia santai di tempat biasanya dia sendiri tinggal.
terbang sampai mendekat ke bebatuan itu Kapin hanya senyum simpul, tercampur
dan ternyata dia lihat ada beberapa buah malu dan bahagia lalu duduk di samping
rumah disitu. Dia dengan semangat terbang Bapen Yopim. mama Kuep Kapin sudah
sampai hinggap di salah satu jenis pohon (a mempersiapkan segalanya sehingga ketika
dikbeenom) yang tumbuh di depan rumah. anaknya tiba di rumah dan karena Bapen
Lalu dia turun ke tanah dan menuju rumah. Yopim sudah datang sendiri ke rumah
Dia segera masuk ke dalam rumah dan lihat mereka maka waktu itu juga dilangsungkan
seorang wanita tua yang bentuknya seperti pernikahan.
ular yang telah melilit ke-empat tiang
penyangga tungku api. Mulai lilit dari satu Sesudah dinikahkan mereka hidup disitu
tiang ke tiang lain sambil melingkar sampai dalam waktu yang cukup lama. Selama itu,
kepalanya letakan di dekat bubungan rumah. suaminya selalu memburu babi liar di hutan
belantara sepanjang sungai Mup (Ok Mup)

11
dan sungai Yaki (Ok Yaki). Biasanya setelah “kasihan burung kakatua itu seperti adik
dapat hasil buruanya dia potong lalu saya yang datang. Sementara menghayal
bawakan potongan lemak bagian perut saja begitu, dalam sekejap saja adiknya berdiri di
untuk iparnya. Sedangkan sebagian lainnya depan kakaknya. Mereka saling pelukan
untuk suami-istri sendiri. Pada akhirnya dengan rasa sedih, gembira, sangat bahagia.
iparnya meninggal dunia lalu mereka dua Setelah itu mereka masuk ke dalam rumah
kubur. Sesudah dikubur, mereka tinggal dan tiba-tiba ada dua perempuan
berapa hari disitu dan mereka sepakat untuk bermunculan masuk ke dalam rumah yang
tinggalkan tempat itu. Mereka menyiapkan masing-masing memikul satu noken daging
segala harta bendanya untuk bawa ke tempat babi masak dan satu noken anak babi untuk
asal suaminya. Sebelum berangkat, mereka piara. Lalu kakak perempuannya saling
bunuh babi lebih dari satu ekor dan masak pelukan, saling sayang kepada kedua
(bakar batu) di depan rumah. Setelah masak perempuan itu. Dia menerima
mereka isi dagingnya ke dalam 6 noken. kedatangannya mereka dengan senang hati,
Kemudian ke-6 noken daging babi itu serta sangat gembira.dan pada akhirnya hari
disulap oleh suaminya akhirnya menjadi sudah mulai malam, semua panggang daging
sebuah noken kecil. Sudah persiapan mau babi yang telah dibawah mereka itu semua
berangkat, suaminya Keup Kapin tiba disimpan dan tidur hingga esok pagi baru
berubah menjadi burung kaka tua hitam mereka masak di halaman rumah secara
seperti ketika pertama kali ke rumahnya besar-besaran sebagai tanda penyatuan dan
Kuep Kapin. Segera pegang tangannya Kuep penerimaannya atas kedatangan tamu
Kapin lalu letakan di bawah sayapnya dan istimewah sekaligus menjadi keluarga besar
terbang menyusuri suang-sungai dan hutan Bapen Yopim selamanya. #selesai
belantara yang pernah dia lewati ketika itu.
Akhirnya mereka singgah di rumah DESKRIPSI DINAMIKA CERITA
perempuan yang pernah dia ketemu dan
tidur, dia pegang tangannya lalu letakan lagi Strategi Penuturan Cerita
di bawahnya sayapnya dan terbang menuju
Cerita rakyat okyip/oklip merupakan hasil
ke kampung asalnya, dimana kakak
budaya tradisional masyarakat okyip/oklip
perempuan menantikan pulangannya.
yang berkembangan dan penyeberangan
Akhirnya dia hinggap di cabang pohon susu
telah berlansung dari generasi ke generasi
(a mutu tangindon) dengan gagah perkasa
secara lisan. peranan pokok sebuah cerita
lalu memperhatikan ke arah rumah. Dan
adalah memberikan semacam kenikmatan
ternyata kakak perempuannya sedang duduk
dan manfaat. kenikmatan dirasakan dari
di serambi rumah sambil anjam noken dan
adanya daya tarik cerita baik berupa
menyanyi mengingat adiknya yang sudah
petunjuk maupun amanat (wellek,1984:30).
lama tinggalkan dia. Seketika itu dia
mengalami firasat yang sangat kuat lalu Penutur cerita rakyat okyip/oklip
membuang mata ke pohon dimana adiknya adalah masyarakat atau penduduk asli, yang
pernah hinggap pertama kali untuk pergi menguasai cerita dan dapat berbahasa daerah
tinggalkan dia ketika itu. Dia bergerak dari maupun bahasa Indonesia dengan baik. di
serambi rumah dan memperhatikan baik- jelaskan juga bahwa penutur cerita biasanya
baik di cabang pohon susu itu dan dia adalah orang-orang tua yang benar-benar
melihat seekor burung kakatua hitam gagah menguasai cerita. hal ini berarti pencerita
perkasa yang hendak terbang dan hinggap. atau penutur memungkinkan memiliki latar
Lalu dia mengatakan dengan nada sedih belakang dan mata pencaharian yang

12
berbeda-beda, seperti berkebun, berburu, cerita menyakini bahwa apa yang di
guru, maupun ibu rumah tangga biasa. ini ungkapkan dalam cerita benar-benar terjadi.
berarti tidak ada persyaratan khusus untuk
jenis kelamin penutur apakah laki-laki atau Tujuan Bercerita
perempuan.
Tujuan bercerita secara umum
Tempat bercerita tidak di ketahui sebagai media pendidikan dan hiburan.
secara khusus, dapat di lakukan di rumah selain itu, tujuan bercerita dalam cerita oklip
atau di halaman rumah di honai atau di bervariasi, walaupun demikian tujuan-tujuan
manapun bisa waktu disesuaikan malam, tersebut tidak dapat berdiri sendiri, karena
sore arau siang. dalam hal ini, baik waktu dalam suatu cerita biasanya dapat terdiri dari
maupun tempat bercerita di tentukan secara berbagai tujuan bercerita. untuk lebih jelas
khusus, artinya hamper tidak mengenal tujuanya antara lain: (1) agar generasi muda
pantangan. kesempatan bercerita, mengetahui sejarah silsilah, adat-istiadat dan
sebagaimana di jelaskan diatas, adalah latar belakang kebudaya yang di wariskan
kesempatan pada saat informan menerima oleh para nenek moyang, (2) agar anggota
cerita itu dari seseorang penutur cerira. masyarakat mengetahui dan menghargai
dewasa ini kesempatan bercerita seperti itu jaza-jaza orang yang telah melakukan
berkurang karena anggota masyarakat sudah perbuatan-perbuatan berharga bagi
semakin seibuk menghadapi tugas untuk kepentingan umum, (3) agar cerita rakyat
mengulangi kesulitan hidup sehari-hari. tersebuit dapat di jadikan pandangan atau
tujuan bercerita, berdasarkan hasil penelitian pedoman hidup sehari-hari, (4) agar anggota
maka tujuan umum bercerita adalah sebagai masyarakat mengetahui dan mencintai
media hiburan bagi masyarakat oklip. akan kampung halaman dan sastranya, (5) agar
tetapi tujuan umum ini pada dasarnya pengembangan cerita rakyat oklip ini dapat
memiliki tujuan tertentu. hal tersebut dapat tetap di wariskan secara turun-temurun,
di simpulkan bahwa tujuan bercerita sangat sehinggah tidak dapat di lupakan oleh
bervariasi, seperti mengetahui sejarah, generasi berikut.
silsilah, adat-istiadat, dan latar belakang
kebudayaan yang di wariskan oleh pihak kesempatan bercerita
nenekmoyang dan juga mengetahui dan
Menurut keterangan pada informan, cerita di
mencintai kampong halamanya dan
tuturkan dalam berbagai kesemnpatan,
sastranya.
antara lain: (1) khusus para lelaki pada
Lebih lanjut hasil penelitian ini juga waktu malam hari berkumpul di rumah
membahas mengenai hubungan cerita rakyat honay lalu yang berperan sebagai kaka atau
dengan lingkunganya. masyarakat orang tua menceritakanya, (2) kaum wanita
pendukung cerita nenyakini bahwa cerita itu waktu bekerja, misalnya mengerjakan
tidak hanya sekedar untuk didengar dan di kerajinan tangan (menjahit noken) (3) pada
ceritakan secara turun temurun, akan tetapi saat membicarakan silsilah, adat-istiadat
cerita-cerita tersebut memang terjadi pada atau hal-hal yang berhubungan dengan
masa lampau sehinggah dapat mengetahui tradisi pusaka nenek moyang juga terjadi
tingkah laku mereka. jadi cerita-cerita penuturan cerita. tempat bercerita tidak di
tersebut sangat erat hubunganya dengan temukan secara khusus, dapat di lakukan di
lingkungan baik lingkungan masyarakat rumah, honay, halaman rumah kemungkinan
maupun lingkungan alamnya. jadi penutur juga saat bulan terang. dalam hal ini baik
waktu maupun tempat bercerita tidak di

13
temukan secara khusus, artinya tak dalam cerita rakyat oklip adalah (1)
mengenal pantangan. membentuk manusia yang berprilaku baik
dan budipekerti luhur (2) mengajak untuk
Hubungan Cerita Rakyat Dengan melakukan sebuah pekerjaan yang bersifat
Lingkungan membangun kebersamaan dalam kehidupan
sehari-hari (3) tidak melakukan perbuatan
Masyarakat pendukung cerita bercela.
menyakini bahwa cerita-cerita itu tidak
hanya sekedar untuk di dengar dan di Daftar Pustaka
ceritakan secara turun-temurun akan tetapi
cerita-cerita tersebut memang terjadi pada Boelars, Jan. 1968. manusia irian, dahulu,
masa lampau sehinggah dapat sekarang, dan masa depan. Jakarta PT
mempengaruhi tingkah laku mereka. jadi Gramedia Puataka Utama
cerita-cerita tersebut sangat erat kaitangan Danandjaja. 2005. polklor Indonesia: ilmu
dengan lingkungan baik lingkungan gossip, dongeng dan lain-lainya. Jakarta;
masyarakat maupun lingkungan alamnya. Graffiti
Dalam hal ini berbagai macam Didipu, Herman. 2010. sastra Daerah
kejadian alam, benda-benda atau hal yang (konsep dasar, penelitian, dan
dapat di lakukan tokoh untuk sebuah cerita. pengkajianya). Grontalo: UNG
demikian halnya dalam sebuah cerita oklip
memberikan tokoh cerita berupa orang sifat Endraswara, suwardi. 2008. metodologi
buruk dan baik. penelitian sastra. Yogyakarta: Gadjah Mada
Universitty press
Tokoh cerita oklip berikut adalah
manusia itu sendiri yang menceritakan Dharmojo, dkk. 1998. sastra lisan Ekagi.
berbagai perilaku manusia yang terjadi di Jakarta: pusat pembinaan dan
dalam kehidupan. pengembangan bahasa, Departemen
pendidikan dan kebudayaan.
Penutup
Donatus haolngap. 2020. ‘’Peranan Dan
Berdasarkan uraian yang telah di jelaskan Nilai-Nilai Cerita Rakyat Bagi Masyarakat
sebelumnya, maka dapat di simpulkan Oklip/Okyip’’(merepleksi catatan
bahwa nilai Pendidikan yang terkandung percobaan)
Manokwari: FKIP-UNIPA

14

Anda mungkin juga menyukai