PROPOSAL PENELITIAN
A. Judul Penelitian
“Analisis Nilai Moral dalam Kumpulan Cerita Rakyat Gadis Keladi dan
B. Latar Belakang
Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari
menjadi bagian dari pengalaman hidup manusia, baik dari aspek manusia
sastra.
Ditinjau dari segi pencipta (pengarang dalam sastra tulis dan pawing
atau pelipur lara dalam sastra lisan), karya sastra merupakan pengalaman
dan situasi budaya tertentu. Karya sastra dilukiskan dalam keadaan dan
masa lampau, yang telah menjadi warisan kepada generasi selanjutnya. Sastra
1
2
zamannya.
kenyataan bahwa sastra sebagai seni. Sastra sebagai cabang dari seni yang
Karya sastra lahir tidak saja karena fenomena-fenomena yang lugas, tetapi
dipertanggungjawabkan.
kehidupan sosial yang berbeda dengan suku bangsa lain. Sastra terlahir atas
memiliki ciri khas tersendiri dan hal itu memberikan pemasalahan dengan
tertulis maupun secara lisan. Karya sastra yang tertulis misalnya prosa, cerita
pendek, cerita bersambung, novel dan lain-lain, sedangkan karya sastra lisan
adalah karya sastra yang diwariskan turun-temurun secara lisan, dan salah
satu jenis karya sastra lisan adalah cerita rakyat. Kaitannya dengan ini
sosial dan nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam karya sastra. Namun,
dewasa ini budaya lokal yang menjadi ciri khas dan jiwa bangsa semakin
terkikis oleh pengaruh budaya asing. Hal itu terjadi karena arus globalisasi
sastra lisan yang berbentuk cerita rakyat seolah-olah terlupakan dan enggan
dikaji.
dengan asas kebebasan yang sering kali mengabaikan nilai jati diri bangsa.
Bersamaan itu pula cerita rakyat semakin ditinggalkan dan dilupakan dalam
televisi. Salah satu alasannya karena sinetron lebih nyata alurnya sehingga
sifat-sifat budaya bangsa yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
secara lisan dari mulut ke mulut. Dalam bahasa sehari-hari cerita rakyat lebih
moyang, sebab sastra lisan termasuk bagian dari folklor. Selanjutnya menurut
apa saja secara tradisional dalam versi yang berbeda baik dalam bentuk lisan
5
maupun disertai contoh dengan gerak isyarat atau alat bantu pengingat.
bertutur lisan oleh tukang cerita. Pada umumnya dongeng berkaitan dengan
yang bersifat didaktik yaitu pengajaran moral dan nasehat bagi kehidupan
Seperti halnya dalam kupulan cerita rakyat nusantara gadis keladi dan
seseorang yang mau bekerja keras untuk mendapatkan kehidupan yang lebih
baik. Gadis keladi, ibunya, serta penduduk setempat saling hidup damai bahu
membahu satu sama lain. Keterjalinan sikap sosial yang harmonis itulah yang
rakyat Gadis keladi dan pangeran ulat tanduk ini, yang selanjutnya akan
disingkat dengan GKPUT. Selain itu penulis juga membuat point-point dasar
1. Cerita GKPUT itu satu di antara cerita rakyat yang berasal dari kabupaten
sambas dan juga merupakan cerita rakyat yang belum banyak diketahui
2. Cerita GKPUT sarat ajaran moral yang dapat dijadikan pedoman dalam
kehidupan, bukan hanya berfungsi untuk menghibur bur, tetapi juga dapat
bermasyarakat.
tertulis nilai moral yang tergambar dalam Cerita GKPUT. Penulis berharap
hiburn belaka, tetapi juga sadar bahwa banyak pesan moral yang ada pada
bermasyarakat.
5. Penulis juga ingin memaparkan nilai moral apa saja yang dapat diteladani
dari cerita GKPUT. Hal itulah yang membuat penulis tertarik untuk
Penelitian ini dapat dijadikan bahan ajar untuk Kurikulum 2013 (K13)
siswa kelas X Semester Ganjil pada KD 3.7 Mengidentifikasi nilai-nilai dan isi
yang terkandung dalam cerita rakyat (hikayat) baik lisan maupun tulis. KD 4.7
Menceritakan kembali isi cerita rakyat (hikayat) yang didengar dan dibaca.
peserta didik dan guru di Kabupaten Sambas guna melestarikan floklor yang ada
di Kabupaten Sambas.
7
C. Masalah Penelitian
sebagai berikut.
D. Tujuan Penelitian
manusia.
8
sekitar.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
dengan nilai moral dalam kumpulan cerita rakyat GKPUT karya Mariyadi.
2. Manfaat Praktis
dianalisis dalam cerita ini adalah nilai moral yang menggambarkan hubungan
lingkungan sekitar.
G. Penjelasan istilah
1. Nilai moral
manusia yang bersifat normatif, yang dapat dikatakan bahwa perbuatan itu
baik atau buruk. Dengan demikian, nilai moral mencakup tentang baik
masyarakat.
2. Cerita Rakyat
masyarakat pada masa lampau. Umumnya cerita rakyat tersebut menjadi ciri
khas setiap bangsa atau daerah yang memiliki kultur budaya yang beraneka
bangsa.
satu di antara nilai yang terkandung dalam cerita rakyat adalah nilai moral.
Penerapan nilai moral dalam cerita rakyat dapat dilihat dari sikap dan tingkah
laku para tokoh baik secara analitik (langsung) maupun dramatic (tidak
langsung).
H. Kajian pustaka
1. Cerita Rakyat
a. Mite
“diyakini benar-benar terjadi, dianggap suci oleh pemilik cerita tersebut yang
tokoh ceritanya adalah para dewa atau makhluk setengah dewa, dengan
peristiwa yang terjadi di dunia yang tidak pernah dikenal dan yang terjadi
adalah cerita rakyat yang menggambarkan sistem upacara atau adat istiadat,
berupa dewa atau makhluk setengah dewa yang mengalami berbagai konflik
b. Legenda
berbagai peristiwa tentang terjadinya suatu tempat tertentu atau asal usul
nama dan atau sifat dan ciri-ciri suatu tempat, hewan, dan tumbuh-tumbuhan
12
c. Dongeng
kebanyakan isinya menceritakan peristiwa yang serba aneh, tidak akan pernah
adalah cerita khayalan yang tidak akan ada dalam kehidupan sehari-hari.
d. Sage
Agustus 2019). Sage adalah tradisi lisan, yang berkaitan dengan peristiwa
(http://www.buecher-wiki.de/index.php/BuecherWiki/Sage, diunduh 10
Agustus 2019)
Sage seringnya terasa indah, namun sumber pustaka dalam Sagetidak dapat
diindetifikasi.
merupakan sebuah cerita yang didasarkan atas tradisi maupun sejarah yang
bersifat lisan yang keakuratan sumber rujukan atau referensi tidak dapat
e. Fabel
simbol perilaku manusia. Biasanya cerita itu memiliki ajaran moral yang
sangat eksplisit dan Bahasa yang sederhana, dan sesuai dengan perkembangan
Bahasa anak.
Disampaikan secara lisan. Satu sifat sastra rakyat yang utama terletak
suatu cerita kepada seorang bapak, seterusnya dari seorang bapak dituturkan
kepada seorang cucu. Selain itu, ia juga disampaikan oleh seorang yang
Dalam masyarakat melayu, profesional ini dikenali sebagi "tok cerita" ataupun
14
peredaran zaman. Daripada itu, kita boleh menjumpai berbagai variasi untuk
suatu cerita rakyat di tempat yang berlain. Malahan, bagi seorang tok cerita,
Merupakan kepunyaan bersama. Soal hak cipta tidak wujud pada sastra
rakyat. Tiada siapa-siapa yang akan mengaku bahwa dialah pengarang bagi
cerita rakyat yang tertentu. Bagi tok cerita ataupun pelipurlara yang kerjanya
Sering memiliki unsur irama. Cerita pelipur lara yang disampaikan oleh
pawang ataupun tok cerita senantiasa melindungi unsur irama yang menarik.
Pengaturan ini adalah supaya cerita itu lebih menghibur bersamping untuk
oleh nenek moyang terdahulu secara tidak langsung menciptakan sebuah karya
yang oleh mereka dianggap hanya hal biasa. Dongeng dan cerita yang mereka
ada yang bersifat fiktif belaka dan ada pula yang benar-benar terjadi dan
GKPUT yang berasal dari suku Melayu. Folklor yang ada di Sambas tidak
hanya cerita rakyat saja masih banyak kebudayaan lainnya seperti, tarian adat,
lagu daerah, pepatah, dan masih banyak lagi yang lainnya. Hal itu dikarenakan
folklor yang ada di Kabupaten Sambas telah ditinggalkan atau dilupakan. Hal
kebudayaan.
berikut,
adalah satu diantara sastra daerah yang juga berhubungan dengan folklor.
Hubungan tersebut dapat dilihat dari unsur “lor” di dalam folklor yang
merupakan satra daerah seperti prosa dan sajak rakyat dan masih banyak lagi,
2. Nilai Moral
atau yang buruk sebagai abstraksi, pandangan, atau maksud dari berbagai
Berdasarkan pendapat kedua ahli di atas maka nilai merupakan sesuatu yang
begitu berharga, yang dianggap bernilai, adil, baik, dan indah serta menjadi
peraturan yang sangat penting ditegakkan pada suatu masyarakat karena dapat
membentuk individu tersebut. “Moral itu tatanan yang akan dianut oleh
moral dalam cerita fiksi dapat dipandang sebagai semacam saran terhadap
prilaku moral tertentu yang bersifat praktis, tetapi bukan resep atau petunjuk
yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur
standar baik dan buruk. Moralitas juga sering dikaitkan dengan aspek
Nilai moral akan terlihat dalam sikap terhadap apa yang yang akan
Dari beberapa pendapat ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa moral
adalah sesuatu yang berkaitan dengan sikap baik dan buruk. Moral yang baik
pedoman hidup.
18
Nilai moral adalah sebuah nilai yang berhubungan dengan tingkah laku
manusia. Hal ini terkait dalam baik buruknya moral yang dimiliki oleh
kebaikan yakni bersumber dari unsur kehendak atau kemauan dari seseorang.
Nilai moral dalam karya sastra termasuk ke dalam unsur intrinsik yang
berupa amanat atau pesan yang ingin disampaikan pengarang. Nilai moral
merupakan nilai yang penting bagi kehidupan manusia, baik sebagai makhluk
merupakan nilai yang digunakan sebagai dasar tuntunan dan tujuan manusia
dalam kehidupannya.
dini nilai moral dan keyakinannya sudah diisi dengan nilai moral budaya dan
mengandung cita, rasa, dan karsa pasti mengandung manfaat bagi dirinya
senidri, bagi masyarakat, bagi bangsa dan negara, dan bagi hubungannya
(2010:323), “secara garis besar persoalan hidup dan kehidupan manusia dapat
bahwa nilai moral merupakan nilai yang mencerminkan sikap baik buruknya
sikap yang dimiliki oleh seseorang. Sikap baik buruknya itu dapat tercermin
dari sikap dan tingkah laku dan hubungan mansuia dengan Tuhan, hubungan
Tuhan
Manusia yang mempunyai akhlak baik apa bila tindakan serta sikapnya
diri, harga diri, rasa percaya diri, takut, maut, rindu, dendam, kesepian, dan
lain-lain yang bersifat melihat ke dalam diri dan kejiawaan individu.” “Sikap
“nilai moral yang berhubungan dengan individu, yaitu (1) berkeinginan kuat,
(2)tidak cepat putus asa, (3) rajin, (4) rendah hati, (5) tidak mudah putus asa,
(6) berani demi kebaikan, (7) cerdik, (8) bersemangat, (9) bertanggung jawab,
(10) jujur, (11) patuh terhadpa orang tua, (12) merasa iba kepada orang lain,
dilakukannya. Wujud dari nilai moral yang berhubungan dirinya sendiri, yaitu:
1) Keteguhan
(hati, iman, niat, dsb). Keteguhan hati dapat berarti keteguhan dalam
keyakinan atau keimanan kepada Allah Swt. Tetap komitmen terhadap ajaran-
2) Rajin
teratur, mampu menahan rasa bosan/jemu, dan mau belajar dari kesalahan
(orang lain maupun dirinya) di masa lalu agar tidak terulang kembali.
lakukan.
21
yang sangat besar bagi mereka. Sebaliknya banyak orang yang melakukan
pekerjaan yang besar dan kompleks, namun karena dilakukannya dengan tidak
hati-hati dan tidak didasari dengan sikap tekun, maka perbuatan itu tidak dapat
3) Cerdik
Cerdik berasal dari kata cerdas yang berarti pintar dan cepat tanggap
dalam hal ini adalah masalah yang menuntut kemampuan fikiran. Selain itu,
4) Rendah Hati
Rendah hati merupakan sikap tidak sombong dan sikap tidak angkuh.
Sikap rendah hati merupakan sikat utama yang harus dimiliki oleh manusia.
kemampuan diri, jauh dari kesempurnaan, dan dihindar dari setiap bentuk
22
sombong dan tidak angkuh dan tersebut termasuk orang yang bermoral.
5) Bersemangat
6) Berpengharapan
yang penuh tantangan. Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan
akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau sesuatu kejadian berbuah
7) Jujur
dikatakan seseorang akan sesuai dengan hati nuraninya. Jujur dapat pula
dilarang oleh agama dan hukum. Jujr juga dapat diartikan tidak suka
8) Pantang Menyerah
mengalah pada kenyataan yang terjadi, dalam arti tidak menurut saja terhadap
23
apa yang terjadi. Pantang menyerah adalah aspek dari komitmen tinggi, yakni
sikap bertahan untuk tetap ingin mencapai apa yang diinginkan kendati
selalu berusaha untuk menjadi atau melakukan yang terbaik bagi dirinya.
9) Bertanggung Jawab
risiko atas baik buruknya sesuatu yang dikerjakan. Secara umum tanggung
menurut cara tertentu. Rasa tanggung jawab yang dimiliki manusia harus
sesuai dengan apa yang telah dilakukan.tanggung jawab juga dapat diartikan
sebagai kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan
bekerja keras agar terlepas dari penderitaan. Kerja keras artinya berusaha
haruslah diperuntukkan pada hal-hal yang bersifat positif jangan pada hal-hal
11) Kegelisahan
24
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, artinya resah, rasa tidak tentram,
rasa selalu khawatir, tidak tenang, tidak bisa sabar, cemas dsb (Martono,
sebagai penggambaran perasaan hati seseorang yang tidak pernah tentram dan
12) Kesedihan
Kesedihan adalah suatu emosi yang tertandai oleh perasaan tidak beruntung,
Manusia
antara manusia satu dengan yang lain yang berwujud pada sikap dan perilaku.
Setiap manusia pastilah memerlukan orang lain baik untuk kepentingan dan
suatu nilai atau sistem hidup yang dilaksanakan atau diberlakukan oleh
meskipun telah disakiti orang tersebut, menhargai orang lain, serta dan tidak
manusia itu antara lain dapat berwujud persahabatan yang kokoh ataupun yang
tua-anak, cinta kasih terhadap suami/istri, anak, orang tua, sesama, atasan-
bawahan, dan lain-lain yang melibatkan interaksi antar manusia.” Hal tersebut
1) Kasih Sayang
perasaan sayang, perasaan cinta, atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam
kasih sayang paling tidak dituntut adanya dua pihak yang terlibat di dalamnya,
yaitu seseorang yang mencurahkan perasaan sayang, cinta atau suka, dan
26
seseorang yang memperoleh curahan kasih sayang, cinta, dan suka. Rasa cinta
kasih akan muncul dari hati seseorang, hal tersebut dikarenakan adanya
perhatian dari orang lain. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Martono
memiliki arti jika mendapat perhatian dari orang lain. Jika demikian, perhatian
royong akan terlaksana jika ada rasa tanggung jawab. Tolong menolong
merupakan kewajiban bagi setiap manusia, dengan tolong menolong kita akan
dapat membantu orang lain dan jika kita perlu bantuan tentunya orangpun
3) Kepedulian
lain. Kepedulian didefinisikan sebagai suatu sikap untuk ikut serta dalam
non materi.
kasih sayang antar sesama manusia, dan menghargai harkat dan martabat
orang lain. Sikap tersebut dapat diwujudkan pada orang tua, teman, guru,
Lingkungan
dapat dikatakan hampir sama dengan hubungan manusia dengan diri sendiri,
Tuhan, yakni berbuat baik, sopan, santun, dan saling mengasihi. Hal tersebut
dan isinya. Sebagai penjaga bumi sudah selayaknya manusia berbuat baik
kepda segala isi alam semesta dengan cara memelihara, melestarikan, dan
menjaga keberadaannya.
mungkin agar tidak menimbulkan masalah dan kesulitan bagi manusia itu
sumber daya alam sebaiknya dilakukan dengan baik tanpa merusak ekosistem
lain.
28
tanpa merusakanya. Berakhlak pada alam berarti menyikapi alam dengan cara
lain. Kepedulian didefinisikan sebagai suatu sikap untuk ikut serta dalam
non materi.
ajaran, dan guru itu sendiri. Beradasarkan kebutuhan siswa dapat ditetapkan
29
apa yang hendak dicapai, dan dikembangkan dan diapresiasi (Hamalik, 2005:
76).
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
yang formal dalam penyampaian suatu informasi baik dari guru kepada siswa
ataupun siswa kepada guru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru
pembelajaran.
pembelajaran ialah proses komunikasi dua arah, yang dilakukan oleh pihak
guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau
30
a. Kurikulum
pendidikan itu adalah suatu usaha atau kegiatan yang memiliki tujuan; kedua,
etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis, menghargai dan bangga
manusia Indonesia.
maupun teks lisan. Teks merupakan ungkapan pikiran manusia yang lengkap
yang di dalamnya memiliki situasi dan konteks. Dengan kata lain, belajar
komponen yang harus dipelajarai, yaitu masalah makna dan bentuk. Kedua
unsur tersebut harus hadir secara stimulant dan keduanya harus ada. Namun
ilmiah/saintifik.
32
Kompetensi inti yang menyangkut sikap, baik sikap spiritual (KI: 1 ) maupun
sikap sosial (KI: 2) terkait dengan konsep kebahasaan tentang nilai, norma
berhubungan dengan proses sosial (genre) dan register (bahasa sebagai teks).
ketercapaian KD dalam kelompok KI: 3 dan 4. KD dalam kelompok KI: 1 dan
kelompok KI: 3 dan 4. Hal lain yang perlu dicermati oleh guru, bahwa
dan Standar Isi.
individual maupun kelompok.
secara kreatif dan kritis. Di samping itu, pembelajaran Bahasa Indonesia dapat
dari menyerap, mengatur, dan mengolah informasi. Terdapat tiga jenis gaya
34
informasi (perceptual modality). Gaya belajar atau learning style adalah suatu
yang bertindak yang relatif stabil untuk pebelajar merasa saling berhubungan
dan bereaksi terhadap lingkungan belajar (NASSP dalam Ardhana dan Willis,
1989 : 4).
dalam hal ini mencakup semua bidang studi sehingga dikenal adanya
pendekatan yang dikenal secara umum dalam bidang pembelajaran apa pun.
implementasional.
35
mencakup beberapa hal strategi atau prosedur agar tujuan yang ingin
sejalan, dan saling mempengaruhi. Istilah strategi itu sendiri dapat diuraikan
sebagai taktik atau sesuatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru
dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien.
36
sama, terpadu untuk menciptakan hasil belajar yang diinginkan guru pada
maka perlu suatu metode yang diterapkan untuk merealisasikan strategi yang
sekolah yaitu bisa dengan menambahkan media pembelajaran. Oleh sebab itu,
metode adalah suatu cara tersendiri yang dapat digunakan untuk melaksanakan
kasus, bermain peran (role play) dan lain sebagainya. Yang tentu saja masing-
sampai model yang agak kompleks dan rumit karena memerlukan banyak alat
dalam enam katagori. Keenam katagori ini diasumsikan bersifat hirarki, yang
berarti tujuan pada level yang tinggi dapat dicapai hanya apabila tujuan level
yang lebih rendah telah dikuasai. Keenam tujuan tingkat pengetahuan itu
makna dari pesan instruksional, baik secara lisan, tertulis, dan komunikasi
dan proyeksi tentang apa yang akan dilakukan pada saat Kegiatan
Pembelajaran.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Inti yang harus dicapai oleh peserta
pelajaran diantaranya :
instruksional.
(kontinuitas).
4. Materi pelajaran di susun dari hal yang sederhana menuju yang komplek,
dari yang mudak menuju yang sulit, dari yang konkret menuju yang
maupun konseptual.
Kata media berasal dari bahasa Latin mediusyang secara harfiah berarti
kepada siswa dengan maksud siswa dapat lebih mengerti atas materi yang
fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk
mengajar.
atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Fungsi atensi
media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengerahkan perhatian siswa
untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkatan dengan makna visual
Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa
ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Fungsi kognitif media
siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang
42
disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal (Azhar, 2007: 17). Syaiful
dari jenisnya, media dibagi kedalam: media auditif, media visual, media
audiovisual.
mengutamakan dari aspek bahasa saja melainkan dari aspek atau kegiatan
Karya-karya sastra itu tentu sudah dipilih oleh guru dengan berbagai
agar berkenalan dengan karya sastra, mengadakan kontak dan dialog langsung
bermacam sajak, cerita, atau drama dari berbagai sastrawan dan zaman, atau
pengertian yang sebaik-baiknya tentang wujud dan fungsi karya sastra dan
sebanyak-banyaknya.
pengetahuan ini dapat disebut kegiatan tak langsung, artinya siswa tidak
ditingkatkan oleh hadirnya cara yang tak langsung tersebut. Sesudah siswa
tentang sastra. Kecuali itu, dua kegiatan lagi sebagai pelengkap, yaitu kegiatan
kreatif berupa kegiatan belajar atau berlatih mencipta sendiri sajak, cerpen,
dengan aneka ragam karya sastra ditambah pengetahuan sastra). Dapat juga
(Sumaryadi, 2008).
pengetahuan yang baik tentang hasil. Tanpa pengetahuan tentang hasil tidak
selanjutnya.
Bentuk alat ukur evaluasi dapat berupa tes dan nontes. Bentuk alat
ukur yang berupa tes dapat digunakan untuk menguji kompetensi (1)
struktur dan ekspresi tulis, (2) kosakata dan membaca, serta (3) menyimak.
Mereka sering cemas dan tegang sebelum atau pada waktu ujian
46
Nontes digunakan untuk menguji kompetensi (1) berbicara dan (2) menulis
I. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
penelitiansesuai dengan fakta yang ada dalam bentuk kata-kata atau gambar
(2011:11), bahwa,
moral yang tergambarkan atau terkandung dalam cerita rakyat GKPUT sesuai
dengan data yang penulis dapatkan pada karya Mariyadi yang telah dibukukan
2. Bentuk penelitian
47
dengan karakteristiknya, yakni memberi data seperti apa adanya. Hal ini
sebabgi berikut.
a. Latar belang ilmiah (natural setting) sebagai sumber data dan peneliti
merupak instrumen kunci.
b. Manusia sebagai alat.
c. Penelitian kualitatif.
d. Mengutamakan proses dan hasil.
e. Adanya batas yang ditentukan oleh fokus.
f. Analisis data secara induktif dan lain-lain.
Penelitian ini dikatakan deskriptif karena dalam laporan penelitian ini
ini terjadi secara ilmiah, apa adanya, dalam situasi normal tidak dimanipulasi
sewajarnya ini dikenal dengan sebutan natural artinya pengambilan data secara
3. Pendekatan Penelitian
48
peneliti diharapkan menemukan fungsi ajaran dan hiburan karya sastra dalam
maka untuk menganalisis analisis nilai moral yang terkandung dalam cerita
yaitu pendekatan sosiologi sastra yang mempermasalahkan karya sastra itu sendiri
a. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah buku kumpulan cerita rakyat
merupakan cetakan pertama yang diterbitkan tahun 2017 oleh Dunia Pustaka
Rumah Aloy, Pontianak. Penetapan sumber data tersebut sejalan dengan teori
tambahan seperti dokumen dan lain-lain”. Dengan kata lain, sumber data
adalah semua informasi, baik merupakan benda nyata, abstrak, ataupun dalam
b. Data Penelitian
Data dalam penelitian ini adalah nilai moral berupa hubungan manusia
2009:82). Sejalan dengan pendapat Guba dan Linclon (dalam Moleong, 2010:
sebagai berikut.
berikut.
51
dengan intensif.
pengumpul data, penafsir data, dan pada akhirnya sebagai pelapor hasil
penelitian. Selain itu, penulis menggunakan kartu pencatat data yang berisi
catatan-catatan tertulis dari hasil membaca dan menelaah buku kumpulan cerita
rakyat GKPUT karya Mariyadi. Catatan hasil pengamatan yang berupa data
a. Ketekunan Pengamatan
secara rinci persoalan yang dicari dengan membaca buku kumpulan cerita
dengan persoalan atau isu yang sedang dicari kemudian memusatkan diri
b. Triangulasi
keabsahan data yang dimanfaatkan sesuatu atau yang lain dari luar data itu
satu orang dalam pengumpulan dan analisis data. Teknik ini diakui
menggali data itu harus yang telah memiliki pengalaman penelitian dan
bebas dari konflik kepentingan agar tidak justru merugikan peneliti dan
secara mendalam atas hasil analisis data yang telah diperoleh. Diakui tahap
ini paling sulit sebab peneliti dituntut memiliki expert judgement ketika
c. Kecukupan Referensial
agar peneliti dapat menemukan data yang absah. Kecukupan referensial dalam
penelitian ini juga memanfaatkan teori-teori dari para ahli yakni teori-teori.
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
54
DAFTAR PUSTAKA
Atmazaki. 2015. Ilmu Sastra: Teori dan Terapan. Padang: Angkasa Raya.
Badudu, J.S. 1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Sinar
Harapan.
Danadjaja, James. 1986. Folklor Indonesia. Jakarta: PT. Pustaka Utama Aksara.
Dimyati dan Mudjjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Mariyadi. 2017. Cerita Rakyat Nusantara Gadis Keladi dan Pangeran Ulat
Tanduk. Pontianak: Pustaka Rumah Aloy.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Suhaini, Ega. 2012. Analisis Nilai Moral dalam Kumpulan Cerpen Coretan di
Langit Kapuas (Skripsi). Pontianak: FKIP Universita Tanjungpura.
Suyitno. 1986. Sastra Tata Nilai dan Eksigegis. Yogyakarta: Balai Pustaka.
Syam, Christanto. 2011. Hakikat Penelitian Sastra (Buku Ajar). Pontianak: FKIP
Untan.
Syam, Christanto. 2010. Pengantar ke Arah Studi Sastra Daerah (Buku Ajar).
Pontianak: FKIP Untan.