Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Setelah melakukan analisis terhadap cerita rakyat Gadis Keladi dan

Pangeran Ulat Tanduk, peneliti mencari data-data yang berkaitan dengan nilai

moral, selanjutnya dilakukan analisis sehingga mendapatkan hasil penelitian, dan

kemudian dilakukan pembahasan. Hasil penelitian dan pembahasan dipaparkan

sebagai berikut. Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam

menganalisis cerita rakyat Gadis Keladi dan Pangeran Ulat Tanduk karya

Mariyadi, hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, nilai moral dalam kumpulan

cerita rakyat GKPUT yang menggambarkan hubungan manusia dengan Tuhan,

kedua, nilai moral dalam kumpulan cerita rakyat GKPUT yang menggambarkan

hubungan manusia dengan sesama manusia, ketiga, nilai moral dalam kumpulan

cerita rakyat GKPUT yang menggambarkan hubungan manusia dengan

lingkungan sekitar, dan ke empat, rencana implementasi hasil penelitian ini dalam

pembelajaran bahasa dan sastra di SMA∕SMP. Hasil penelitian ini disusun dalam

bentuk tabel-tabel yang kemudian dideskripsikan dalam pembahasan, untuk lebih

jelasnya, hasil pembahasan dipaparkan sebagai berikut.


Tabel 1:
Nilai Moral dalam cerita rakyat Gadis Keladi dan Pangeran Ulat Tanduk
karya Mariyadi

No Jenis Nilai Moral Wujud Halaman


Nilai moral dalam 1.Kepercayaan 34, 34
kumpulan cerita Terhadap Tuhan
rakyat GKPUT 2.Bersyukur Kepada 27, 70, 73, 266, 392, 436,
1 yang Tuhan 443
menggambarkan 3.Memanjatkan Doa 20, 248, 413, 448
hubungan manusia
dengan Tuhan
Nilai moral dalam 1.Teguh Pada 65, 73, 114, 197, 381, 382,
kumpulan cerita Pendirian 446
rakyat GKPUT 2.Optimis 39, 47, 53, 54, 56, 71, 92,
yang 92, 102, 164, 236, 247, 305
2
menggambarkan 3.Penyesalan 37, 64, 80, 83, 88, 137, 172,
hubungan manusia 180, 181, 371, 387, 402,
dengan sesama 424, 446
manusia
nilai moral dalam 1.Peduli Sesama 23, 32, 40, 41, 46, 59, 82,
kumpulan cerita 93, 106, 127, 128, 208, 221,
rakyat GKPUT 252, 295, 379, 402, 404,
yang 412, 413, 415, 434
menggambarkan 2.Berterima Kasih 111, 165, 245, 314, 360,
3
hubungan manusia 387, 388, 388, 389, 402
dengan lingkungan 3. Menghargai 16, 57, 57, 109, 149, 196,
sekitar Orang Lain 370, 385, 388-389, 440
4. Jujur 38, 39, 142, 143, 177, 212,
279, 341, 358, 369, 370
B. Analisis dan Pembahasan

Pada bagian analisis dan pembahasan hasil penelitian ini akan berturut-

turut dibahas mengenai nilai moral, Pertama, nilai moral dalam kumpulan cerita

rakyat GKPUT yang menggambarkan hubungan manusia dengan Tuhan, kedua,

nilai moral dalam kumpulan cerita rakyat GKPUT yang menggambarkan

hubungan manusia dengan sesama manusia, ketiga, nilai moral dalam kumpulan

cerita rakyat GKPUT yang menggambarkan hubungan manusia dengan

lingkungan sekitar, dan ke empat, rencana implementasi hasil penelitian ini dalam

pembelajaran bahasa dan sastra di SMA∕SMP. Analisis dan Pembahasan hasil

penelitian sebagai berikut.

1. Nilai moral dalam kumpulan cerita rakyat GKPUT yang

menggambarkan hubungan manusia dengan Tuhan.

a. Salat

b. Berdoa Kepada Allah

“Sekarang, kita harus bekerja. Berdoa harus juga diimbangi dengan


usaha. Mari kita selesaikan pekerjaan kita,,” ajak Mak Itam. (GKPUT.H-
8)

“Tidak apalah, Nak. Kita harusnya bersyukur suda dibantu oleh


Tuhan. Nikmat-Nya selalu ada untuk kita,” kata Mak Itam seraya
memeluk Gadis keladi. “Nak, kita tidak perlu takut tidak ada besar untuk
sebulan ini. Bersyukur sekali, emak. Mari kita masak.” (GKPUT.H-33)

c. Menghormati Orang Tua

“Iya, Mak,” sahut Gadis Keladi dengan sopan. “Teman-teman,


maaf ya tidak bisa lanjut main. Aku harus bantu emakku,” Kata Gadis
Keladi sambil bergerak meninggalkan teman-temannya. (GKPUT.H-
4)
Kutipan yang terdapat di dalam cerita GKPUT di atas menunjukkan

nilai moral yang berhubungan dengan perihal menghormati orang tua.


Secara umum anak adalah seorang yang dilahirkan dari perkawinana antara

perempuan dengan seorang laki-laki dengan tidak menyangkut bahwa

seseorang yang dilahirkan oleh wanita meskipun tidak pernah melakukan

pernikahan tetap dikatakan anak. Anak juga merupakan cikal bakal lahirnya

suatu generasi baru, penerus keturunan dari orang tuannya selain itu.

“Baiklah, Mak,” kata Gadis Keladi dengan penuh penerimaan.


“Namun, Siapa yang menikah, Mak? Jarang pula orang meminta pesan
lebih banyak,” Tanya Gadis Keladi.
“Gadis Keladi adalah anak yang patuh. Segala yang ibunya
sarankan, pasti dijalankan selama itu baik. Nasihat ibunya bagaikan
nasihat raja. Itu karena ia sangat menyayangi ibu satu-satunya. Ibu yang
selama ini menjadi tulang punggung keluarga.” (GKPUT.H-13)
“Kepatuhan Gadis Keladi terhadap nasihat Mak Itam salah satunya
adalah untuk tidak menyakiti binatang dan ciptaan Tuhan lainnya. Ia
mengikiuti nasihat Mak Itam untuk memeilihara ulat yang saat ini masih
melekat di lengannya. Dengan itu, aktivitas Gadis Keladi bertambah. Ia
harus mengurus ulat tanduk.” (GKPUT.H-13)
“Nak, Mandi dulu, ya. Nanti bantu emak cuci piring,” Kata Mak
Itam. “Baik, Mak,” Kata Gadis Keladi. (GKPUT.H-15)
d. Manusia Makhluk Lemah

e. Setan Musuh Manusia

f. Bertaubat

g. Percaya Kepada Takdir Allah

“Nak, kaya dan miskin itu tidak ada bedanya di mata Tuhan Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang. Syukurilah apa yang kita dapatkan selama
ini. Kita juga tidak kurang makan. Itu semua atas anugerah Yang Maha
Kuasa.”
“Banyak Nak. Dengan anugerah Tuah, kita bisa panen ubi hari ini.
Kita masih diberinya kehidupan. Udara yang segar ini contohnya.
Coba banyangkan jika Tuhan memberikan harga mahal untuk udara
yang kita hirup. Atau Tuhan melenyapkan udara, apa jadinya kita?”
kata Mak Itam. “Banyak yang patut kita syukuri, Nak. Bahkan kita
akan mampu berterima kasihuntuk semua kenikmatan yang diberikan
Tuhan karena betapa banyaknya kemudahan yang ia berikan. Sebagai
hamba-Nya kita harus terus berdoa, mensyukuri, dan meminta
pertolongan pada-Nya,” tambah Mak Itam. (GKPUT.H-8)
Kutipan yang terdapat di dalam cerita GKPUT di atas menunjukkan

sikap atau rasa percaya kepada takdir Allah seorang hamba seorang ibu

kepada anak semata wayangnya, meski dalam kondisi susah sang ibu

tersebut rela berkorban demi tidak mau melihat anaknya sedih.

2. Nilai moral dalam kumpulan cerita rakyat GKPUT yang

menggambarkan hubungan manusia dengan sesama manusia.

a. Keberanian

b. Pengorbanan

c. Pengabdian kepada Negara

d. Kemenangan

e. Kekasihsayangan

Kasih sayang dapat diartikan sebagai sikap dan perilaku yang


mencerminkan adanya unsur memberi perhatian, perlindungan,
penghormatan, tanggung jawab dan pengorbanan terhadap orang yang
dicintai dan dikasihi, Zuriah (2008:199). Kutipan yang berkaitan dengan
kasih sayang dalam cerita rakyat Dayak Taba terdapat dalam dua cerita
yaitu Gadis Keladi dan Pangeran Ulat Tanduk seperti yang dideskripsikan
sebagai berikut.

“Mak Itam berpikir kembali. Untuk apa kiranya nampan tembaga bagi
ulat tanduk? Namun, ia tidak ingin anaknya sedih jika keinginan tidak
terwujud. Mau tidak mau, ia juga harus memikirkan cara untuk
mendapatkan napan tembaga yang dimaksud oleh anaknya.”
(GKPUT.H-19)
Kutipan yang terdapat di dalam cerita GKPUT di atas menunjukkan

kasih sayang seorang ibu kepada anak semata wayangnya, meski dalam

kondisi susah sang ibu tersebut rela berkorban demi tidak mau melihat

anaknya sedih.
Nilai moral kasih sayang dalam kutipan cerita GKPUT di atas

seperti yang dimiliki oleh Mak Itam demi anak semata wanyang yang ia

cintai merupakan contoh sikap yang harus diteladani. Kasih sayang adalah

bentuk perasaan atau bentuk respon kejiwaan terhadap pengaruh dari luar

sehingga menimbulkan kemauan untuk peduli, empati kepada seseorang

baik dalam bentuk sikap maupun perbuatan.

f. Kegotongroyongan

g. Perjuangan

h. Kepedulian

“Selain memperbaiki hidup, Mak Itam dan Gadis Keladi juga ringan
tangan membantu sesame. Mereka menyantuni orang-orang tidak mampu.
Mereka membeli pakaian dan bahan makanan untuk orang-orang yang
dulu tidak mampu seperti mereka.” (GKPUT.H-41)
3. Nilai moral dalam kumpulan cerita rakyat GKPUT yang

menggambarkan hubungan manusia dengan lingkungan sekitar.

a. Kebijaksanaan

b. Keteguhan

c. Keegoisan

“Kalian mau makan apa jika kebanyakan bayar hutang?” kata Mak
timah sambil geleng-geleng kepala. “Baiklah. Ingat cicilan bulan ini. Jika
tidak kalian bayar juga, aku akan ambil tanah kalian,” ancam Mak Timah.
(GKPUT.H-35)
d. Kerja Keras

e. Kejujuran

“O…. Iya ya Mak. Keladi lupa. Hutang harus dibayar. Wajib dan tidak
boleh ditunda jika sudah mampu membayar,” kata Gadis Keladi seraya
pergi ke kamarnya. Sekeluar dari kamar, ia membawa sebatang emas yang
dibungkusnya dengan kain.” (GKPUT.H-41)
f. Kesadaran
“Tidak mengapa, Nak. Bilang lebihnya sebagai rasa terima kasih
kita kepada Mak Timah yang telah memberi pinjaman,” Saran Mak Itam.
(GKPUT.H-41)
“Iya, Mak. Aku diberi emas satu peti kayu penuh oleh Pangeran
Ulat Tanduk. Hari ini aku ingin membayar hutang-hutang kami,” kata
Gadis Keladi menjelaskan kedatangannya pada Mak Timah (GKPUT.H-
43)
“Iya, Mak. Ini emas untuk bayar hutang-hutang kami. Juallah emas
ini. Sisanya adalah sebagai ucapan terima kasih atas kebaikan hati Mak
Timah yang telah meminjamkan barang kepada kami,” kata Gadis Keladi
seraya menyerahkan emas yang ada di tangannya kepada Mak Timah.”
(GKPUT.H-43)
g. Kegelisahan

h. Penderitaan

i. Kesedihan

“Saat telah dekat dengan Mak Itam, Gadis Keladi menyadari


ibunya itu sedang murung. Air matanya berkaca-kaca. Tangannya
memegang sekaleng beras yang tidak penuh. Berasnya itu hanya cukup
makan mala mini.” (GKPUT.H-28)

j. Berpengharapan

4. Nilai moral dalam kumpulan cerita rakyat GKPUT yang

menggambarkan hubungan manusia dengan lingkungan sekitar.

a. Menyayangi binatang

“Melihat itu, Mak Itam pun mencoba untuk melepaskan ulat dari
lengan Gadis Keladi dengan cara memindahkannya ke daun. Namun,
semakin ia mencoba, ulat itu semakin melekat.” (GKPUT.H-9)
“Jangan, Nak. Ia tidak akan menyakitimu. Percayalah. Tidak baik
membunuh binatang hanya untuk kesenangan belaka,” kata emaknya.
(GKPUT.H-11)
“Jika tidak berbahaya, biarkan saja. Ulat juga ciptaan Tuhan yang
ingin hidup tanpa ada yang menggangu,” tambah Mak Itam sambil
mencoba kembali melepas ulat di lengan Gadis Keladi.
“Boleh… Mengasihi sesame ciptaan Tuhan adalah sikap yang
sangat mulia. Jangan lupa bawa dedaunan untuk makannya ya!” kata Mak
Itam.” (GKPUT.H-11)
“Sore itu, Gadis Keladi tengah asik memberi makan ulat tanduknya
dengan rerumputan. Ulat itu pun dengan pelan menggigit daun yang
diserahkan oleh Gadis Keladi.” (GKPUT.H-13)
“Gadis Keladi memperhatikan ulat tanduk yang sedang enak
memakan daun yang ia berikan. Ia membayangkan jika ia membawa ulat
itu berjalan menyusuri perkampungan. Membayangkan itu rasanya saying
dalam hati Gadis Keladi mulai ada. Ia kasihan melihat ulat yang biasa
orang bunuh denagn racun karena memakan daun padi. Ulat-ulat itu pasti
mati.” “Sore itu, Gadis Keladi tengah asik memberi makan ulat tanduknya
dengan rerumputan. Ulat itu pun dengan pelan menggigit daun yang
diserahkan oleh Gadis Keladi.” (GKPUT.H-14)
“Ulatnya hanya diam. Ia tidak berbicara. Namun, pelan-pelan ulat
itu bergerak mendekat kea rah Gadis Keladi. Melihat itu, Gadis Keladi pun
menyambutnya dengan tangan kanan dan meletakannya dilenggannya.”
(GKPUT.H-18)
“Gadis Keladi merasa sangat senang saat ulat itu mendekat. Ia pun
berbaring sambil memandangi ulat di lengannya. Tak lama, ia pun
mengantuk. Saat ingin tidur, ia tidak lupa memindahkan ulat di
tanggannya. Ulat itupun menurut, pelan-pelan bergerak ke atas daun.
Setelah Ulat Tanduk berpindah, Gadis Keladi pun berbaring, lalu tertidur.”
(GKPUT.H-18)

b. Menyayangi tumbuhan

5. Rencana implementasi hasil penelitian ini dalam pembelajaran bahasa

dan sastra di SMA∕SMP

Anda mungkin juga menyukai