Pendahuluan
Seorang ibu tinggal dengan empat anaknya. Suatu ketika anak-anaknya saling
berebutan untuk mengatakan “sayalah yang paling mengasihi mama”.
- Si sulung berkata “saya yang paling besar karena itu saya yang lebih
dahulu dan paling lama mengasihi mama.”
- Anak kedua tidak mau kalah, “saya yang sangat mengasihi mama karena
di keluarga ini sayalah satu-satunya anak perempuan.”
- Anak ketiga dengan tegas berkata, “mama, aku sangat mengasihimu jika
ada hal yang mencelakai mama, pasti saya akan melindungi mama.”
- Anak bungsu berkata, “saya memang paling bungsu tapi sangat
mengasihi mama” lalu ia membuka kedua belah tangannya dan memeluk
ibunya.
Mama berkata, “ mama senang mendengar kalian semua mengasihi mama. Saat
ini mama harus ke kantor pos untuk mengirim surat penting. Siapa di antara
kalian yang mau membantu mama mengatar surat ini ke kantor pos?”
- Si sulung enggan melakukan karena masih harus mengerjakan PRnya.
- Anak kedua berpikir, “saya kan anak perempuan, sebaiknya mama
menyuruh yang laki-laki saja”
- Anak laki-laki melihat keluar di mana cuaca mendung gelap dan akan
turun hujan deras sehingga ia merasa malas.
- Si bungsu siap-siap memakai jas hujan untuk mengantarkan surat
mamanya. Ibu berkata, “diluar akan hujan lebat dan gelap, apakah kamu
tidak takut? Si bungsu menjawab, “saya tidak takut, saya akan pergi
karena saya mencintai mama”
Menurut bapak ibu semua, dari kisah tadi, siapakah yang benar-benar mengasihi
ibunya? Dengan jelas kita menjawab si bungsu. Dari kisah ini kita dapat belajar
itulah kasih, tidak sekedar diucapkan tetapi juga disertai dengan tindakan.
Penjelasan Teks
Teks yang kita baca dilatarbelakangi oleh keadaan dimana jemaat Korintus yang
mencoba mengejar beberapa karunia rohani dan diantara mereka ada yang
mempedebatkan siapa yang paling unggul dari pada yang lain. Itulah sebabnya,
melalui teks ini Paulus sedang mengingatkan jemaat Korintus bahwa kasih jauh
lebih penting daripada semua karunia yang ada. Semua ini dapat dilihat dari
awal ayat 1, 2 dan 3 di awali dengan kata sekalipun yang merupakan kata
penghubung untuk menandakan perlawanan makna. Itulah sebabnya pada
pertengahan kalimat terdapat kata tetapi sebagai penghubung bagian yang
berlawanan.
Contoh lain:
Sekalipun hp bagus, kalau tidak ada batreinya maka tidak bisa nyala.
Sekalipun mobil bagus, kalau tidak ada bahan bakar maka tidak bisa jalan.
Ayat ini merupakan ringkasan dari 10 hukum taurat dalam Keluaran 20. Dari
10 hukum yang ada, hukum 1-4 mengatur hubungan dengan Tuhan dan hukum
5-10 mengatur hubungan dengan sesama.
Penutup