Anda di halaman 1dari 34

KATA PENGANTAR

Dear Parents and Kids,

Dunia ini semakin hari semakin jahat. Berbagai pengaruh buruk, ajakan-ajakan untuk melakukan hal-hal
yang tidak benar, serta berbagai pemikiran manusia yang sebenarnya salah tapi pada akhirnya dijadikan
sebuah kebenaran bermunculan dengan cepat dan juga deras dalam hidup kita, baik sebagai orang dewasa
maupun anak-anak.

Itulah sebabnya memiliki dasar iman yang kuat menjadi sebuah hal yang sangat penting dalam kehidupan
kita sebagai orang percaya, karena ketika kita memiliki dasar yang kuat itulah maka kita baru akan bisa
membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Dan satu-satunya kunci untuk memiliki iman yang
kuat itu adalah dengan memperkatakan firman Tuhan dan mempercayai kuasa dari apa yang kita katakan
itu.

Dengan kesadaran inilah maka IFGF Kids kembali mengeluarkan renungan harian untuk keluarga, dan kami
berharap baik melalui pembacaan firman Tuhan, tulisan singkat dari para kontributor, bahkan dari aktivitas
serta pertanyaan diskusi yang disiapkan, maka setiap anggota keluarga dapat bertumbuh bersama dalam
iman dan pengenalan akan Tuhan, memahami kebenaran dan menjadikannya dasar dalam kehidupan,
sekaligus menjalin kedekatan yang lebih lagi antara satu dengan yang lainnya.

Dan kali ini kami akan menulis renungan ini secara berurutan mulai dari kitab Matius lalu berkelanjutan
sampai kitab Yohanes. Dengan demikian setiap anggota keluarga dapat membaca, merenungkan, sekaligus
memahami khususnya perkataan-perkataan yang disampaikan oleh Tuhan Yesus sendiri.

Jadi apa yang perlu dilakukan?


● Pilihlah satu waktu terbaik untuk seluruh anggota keluarga dapat berkumpul bersama.
● Bacalah perikop yang dituliskan di awal renungan (jika ayatnya cukup banyak, dapat dibaca secara
bergantian oleh seluruh anggota keluarga).
● Bacalah renungan singkat yang ditulis oleh setiap kontributor.
● Ikuti dan lakukan aktivitas yang disarankan.
● Akhiri dengan doa bersama.

Lakukan setiap hari sampai menjadi sebuah kebiasaan bersama seluruh anggota keluarga. Berkreasilah dan
ingat untuk selalu konsisten dalam melakukannya. Jangan tunda lebih lama lagi, sekaranglah waktunya
untuk memastikan firman Tuhan menjadi dasar yang kuat dalam hidup keluarga kita. Tetap semangat dan
Tuhan memberkati!

Dalam kasih-Nya,
Ps. Ancella Gunawan
Director of IFGF Kids Dept.
KONTRIBUTOR

1. Ps. Ancella Gunawan


2. Afny Dwi Setiawati (IFGF Jakarta)
3. Aurell Abigail Polii (IFGF Jakarta)
4. Firca Kho (IFGF Jakarta)
5. Imelda Natalia (IFGF Bekasi)
6. Karina Budiman (IFGF Jakarta)
7. Kharisma Anastasis (IFGF Gading, Surabaya)
8. Kendra Runtuwene (IFGF Jakarta)
9. Luciana Crhistina (IFGF Bandung)
10. Maya Susanto (IFGF Jakarta)
11. Novita Aruan (IFGF Bekasi)
12. Sarah Ranee Pillay (IFGF Semarang)
13. Sharon Kaya (IFGF Karawaci)
14. Trixie Pratiwi Setiawan (IFGF Jakarta)
JUMAT, 1 MARET 2024

Bacaan Alkitab hari ini: Matius 18:1-11

Dalam pasal ini, Yesus berbicara tentang bagaimana anak-anak kecil - manusia dengan "kedudukan
yang lebih rendah dibanding dengan yang lainnya" yang percaya kepada Allah sesungguhnya adalah
yang terbesar dalam kerajaan surga. Pada ayat 6, Ia melanjutkan pengajaran-Nya dengan mengatakan
bahwa jika seseorang menyebabkan anak-anak kecil itu tersesat (dalam bahasa Inggris diterjemahkan
sebagai tersandung), maka lebih baik baginya untuk "diikatkan batu kilangan di lehernya dan
ditenggelamkan ke dalam laut." Yesus mengatakan "Celakalah dunia dengan segala penyesatannya."
Yesus juga memberitahu kita bahwa jika tangan atau kaki kita membuat kita tersesat / terjatuh, kita
harus memotongnya dan membuangnya; atau jika mata kita yang menyebabkan hal itu, maka
cabutlah dan buanglah!

Apa yang dimaksud Yesus dengan tersesat / tersandung dalam ayat ini? Ketika Yesus berbicara tentang
hal itu, Ia sebenarnya sedang merujuk pada tindakan berbuat dosa. Seorang bayi yang baru lahir
sangat tidak mungkin berdosa. Namun, seiring mereka tumbuh, mereka akan mulai melakukan dosa
dan hal itu terjadi kebanyakan karena pengaruh dari luar yang digabungkan dengan sifat manusia. Jadi
kita harus memastikan bahwa kita bukan tipe orang yang menyebabkan orang lain berdosa.

Kita juga harus sangat menyadari hal-hal yang menyebabkan kita berdosa. Begitu kita menyadari
bahwa ada sesuatu yang menyebabkan kita berdosa lebih sering, kita tidak hanya harus bertobat,
tetapi juga menjauhi sumber yang menyesatkan kita / membuat kita tersandung.

Bersama dengan seluruh anggota keluarga,


● Diskusikan hal-hal apa saja yang menyebabkan kalian lebih sering berbuat dosa.
● Bagikan ayat manakah dari perikop ini yang berbicara secara khusus kepada kalian masing-
masing.
SABTU, 2 MARET 2024

Bacaan Alkitab hari ini: Matius 18:12-14

”Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya
sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi
mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya,
lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu daripada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor
yang tidak sesat. Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorang pun dari
anak-anak ini hilang.” (ayat 12-14)

Matius 18:12-14 berkisah tentang seorang gembala yang memiliki seratus ekor domba, namun saat
seekor domba dari kawanannya itu hilang, si gembala memilih untuk mencari dan mendapatkannya.
Ayat ini secara pribadi mengingatkan dan meneguhkan saya bahwa:

1. Allah peduli terhadap mereka yang hilang (sedang tersesat) saat ini.
2. Dia mencari dan tidak meninggalkan saat kita berjalan dalam gelap (dosa).
3. Ia mencintai kita, bahkan saat kita tidak sanggup mencintai diri sendiri.
4. Ia bersukacita saat dapat menemukan kita kembali.

Jika saat ini kalian sedang mendoakan anggota keluarga yang ‘terhilang’, jangan putus asa. Tetaplah
berdoa. Karena empat hal di atas sudah lebih dari cukup untuk membangkitkan iman dan keyakinan
kita bahwa Allah peduli dan tidak akan meninggalkan mereka. Ia akan menemukan domba-Nya yang
hilang. ITU PASTI!

Bersama dengan seluruh anggota keluarga,


● Pikirkan nama-nama keluarga atau teman yang sedang “terhilang”, doakan dan sebutkan
nama mereka dihadapan Tuhan.
● Bagikan ayat manakah dari perikop ini yang berbicara secara khusus kepada kalian masing-
masing.
MINGGU, 3 MARET 2024

Bacaan Alkitab hari ini: Matius 18:15-20

“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa
yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua
orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan
dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-
Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” (ayat 18-20)

Ayat ini mengingatkan kita agar kita selalu berdoa untuk mengikat apa yang tidak kita inginkan terjadi,
dan melepaskan apa yang kita inginkan terjadi. berdoa secara jelas, detail, dan sungguh-sungguh,
dengan sepenuh hati, bersama-sama dengan keluarga kita, yaitu dengan suami dan istri dan anak-
anak kita.

Sungguh suatu sukacita apabila satu keluarga bisa saling mendoakan dan memberkati satu sama
lainnya. Dan sebagaimana yang firman Tuhan katakan, ketika satu keluarga menaikkan permohonan
doa dan ucapan syukur, maka disana Tuhan akan memberkati dan menjawab doa kita.

Percayalah, apabila doa kita selaras dengan keinginan Tuhan untuk kehidupan kita, pasti akan Dia
jawab tepat pada waktunya. Jadi tetaplah berdoa!

Bersama dengan seluruh anggota keluarga,


● Berdoalah dengan sungguh-sungguh, berdoalah terus, berdoalah lagi!
● Bagikan ayat manakah dari perikop ini yang berbicara secara khusus kepada kalian masing-
masing.
SENIN, 4 MARET 2024

Bacaan Alkitab hari ini: Matius 18:21-35

Bagi kalian yang sudah belajar perkalian, pasti bisa menjawab berapa hasil dari tujuh puluh kali tujuh
☺. Benar! Hasilnya adalah 490. Lalu, berdasarkan perikop yang kita baca hari ini, apakah itu berarti
kita harus menghitung sampai 490 kali ketika kita mengampuni seseorang? Ternyata bukan itu yang
dimaksud oleh Tuhan Yesus ya. Melalui perikop ini Tuhan Yesus mengajarkan kita bahwa mengampuni
sampai tujuh puluh kali tujuh kali itu artinya mengampuni sampai tak terhitung banyaknya, atau
dengan kata lain mengampuni tanpa batas.

Mengapa kita perlu mengampuni tanpa batas?

Pertama, karena Tuhan Yesus telah terlebih dahulu mengampuni kita tanpa batas. Berapa pun
banyaknya kesalahan kita, jika kita mau datang kepada-Nya untuk memohon ampun, maka Ia pasti
mau mengampuni kita.

Kedua, karena mengampuni itu baik untuk kesehatan kita. Berdasarkan ilmu kesehatan, tidak mau
mengampuni atau mendendam terhadap seseorang itu justru dapat menimbulkan berbagai macam
penyakit, seperti sakit lambung, stroke, kanker, dan lain-lain. Kita pasti ingin terbebas dari semua
penyakit itu kan? Karena itu marilah kita belajar untuk mengampuni orang-orang yang bersalah
kepada kita.

Bersama dengan seluruh anggota keluarga,


● Diskusikan apa pendapat kalian mengenai hamba yang dihapus hutangnya dalam perikop hari
ini.
● Bagikan ayat manakah dari perikop ini yang berbicara secara khusus kepada kalian masing-
masing.
SELASA, 5 MARET 2024

Bacaan Alkitab hari ini: Matius 19:1-15

Hello semuanya! Hari ini, kita akan menjelajahi sebuah cerita dalam Alkitab tentang Yesus dan betapa
besar kasih-Nya kepada kita!

Bayangkan Yesus berjalan melalui orang banyak, membuat semua orang tersenyum. Beberapa orang
dewasa bertanya kepadanya pertanyaan sulit: "Apakah orang bisa bercerai dan menikah lagi?" Yesus
membuat mereka terkejut! Dia berkata bahwa Allah menginginkan pernikahan menjadi istimewa,
seperti menyusun potongan-potongan teka-teki yang saling cocok satu sama lain. Dia mengatakan
agar mereka semua selalu berusaha untuk menjadi baik dan penuh kasih, sama seperti kita
menginginkan orang lain memperlakukan kita seperti itu.

Beberapa teman Yesus berpikir, "Wow, itu sulit!" Tetapi Yesus berkata, "Tidak semua orang
memahami cinta, tetapi beberapa orang akan memahaminya!" Dia membandingkan mereka dengan
orang-orang istimewa yang memilih untuk tidak menikah karena ingin mengikuti Allah dengan setia.

Lalu, hal-hal menakjubkan terjadi! Anak-anak kecil berlari ke arah Yesus, senang melihat-Nya. Tetapi
beberapa orang dewasa mencoba menghentikan mereka. Yesus melihat wajah mereka yang sedih dan
berkata, "Biarkan anak-anak itu datang! Kasih Allah adalah untuk semua orang, bahkan untuk yang
kecil sekalipun!" Bahkan Dia meletakkan tangannya di atas kepala mereka dan memberkati mereka.

Bukankah keren bagaimana Yesus menyambut semua orang, tidak peduli berapapun usia kita? Dia
ingin kita tahu bahwa kasih-Nya cukup besar untuk kita semua, seperti apa adanya kita!

Ingatlah, tidak peduli apa pun yang terjadi, kasih Allah selalu ada di sana, membimbing kita seperti
tangan hangat yang memegang tangan kita. Mari kita tetap membuka hati untuk kasih-Nya dan
membagikannya kepada orang lain, seperti yang dilakukan oleh Yesus sendiri!

Bersama dengan seluruh anggota keluarga,


● Buatlah sebuah gambar yang menunjukkan apa yang membuat kita istimewa! Kemudian,
berbagilah satu sama lain dan rayakan betapa uniknya dan dicintainya kita semua oleh Allah.
● Bagikan ayat manakah dari perikop ini yang berbicara secara khusus kepada kalian masing-
masing.
RABU, 6 MARET 2024

Bacaan Alkitab hari ini: Matius 19:16-26

Jika kita membaca ayat ke-21, mungkin kita berpikir, "Ah.. perintah Yesus nih ada-ada saja. Masa
pemuda itu disuruh jual seluruh harta miliknya lalu dibagi-bagi ke orang miskin. Memangnya Yesus
ingin membuat pemuda itu menjadi miskin ya ?"

Tapi bukan itu maksud Tuhan Yesus. Ia bukannya ingin membuat pemuda itu menjadi miskin, tapi
Tuhan Yesus hanya ingin menguji pemuda itu, apakah dia lebih mencintai hartanya atau Allah, dan
ternyata pemuda itu lebih mencintai hartanya.

Ingatkah kalian ketika Allah menguji Abraham untuk menyerahkan anaknya, Ishak? Saat itu Abraham
taat sepenuhnya kepada Allah. Berbeda dengan pemuda yang ada dalam perikop hari ini, ia tidak mau
taat kepada Allah, malahan ia pergi meninggalkan Tuhan Yesus.

Ada kalanya Allah juga ingin menguji kita. Misalnya melalui tantangan-tantangan hidup, Ia ingin
menguji kita apakah kita sungguh-sungguh mengasihi Dia, apakah kita mau taat dan tetap setia
kepada-Nya ataukah kita hanya mau mengikut Yesus di saat senang saja? Kita bisa menjadi orang yang
taat dan setia seperti Abraham jika kita benar-benar mengenal siapa Allah, dan kita dapat benar-benar
mengenal-Nya melalui persekutuan kita dengan-Nya setiap hari. Karena itu, tetaplah rajin bersekutu
dengan-Nya, berdoa dan membaca Firman-Nya setiap hari agar iman dan kepercayaan kita akan Allah
semakin kuat dan tidak mudah tergoyahkan.

Bersama dengan seluruh anggota keluarga,


● Nyanyikanlah lagu 'Tetap setia' (Selidiki aku). Lirik dan lagu bisa dipelajari melalui link ini
https://youtu.be/kKH7loYQTP8?feature=shared.
● Bagikan ayat manakah dari perikop ini yang berbicara secara khusus kepada kalian masing-
masing.
KAMIS, 7 MARET 2024

Bacaan Alkitab hari ini: Matius 19:27-30

Ayah: "Nak, kamu belajar yang rajin ya supaya bisa jadi juara 1."
Anak: "Nanti kalau aku jadi juara 1, ayah mau kasih aku hadiah apa?"

Percakapan antara ayah dan anak seperti diatas itu mungkin sering kita dengar atau bahkan kita alami
sendiri. Ketika kita melakukan sesuatu, tidak jarang kita mengharapkan adanya upah atau imbalan.
Lalu ketika kita mengikut Yesus, apakah ada upah yang tersedia bagi kita? Itulah juga yang ditanyakan
Petrus kepada Yesus.

Sebagian orang berpikir bahwa dengan mengikut Yesus, hidupnya akan diberkati, menjadi kaya, dan
bebas dari masalah. Kata-kata 'seratus kali lipat' adalah suatu ekspresi yang digunakan Tuhan Yesus
untuk menunjukkan kekayaan dan berkat yang melimpah bagi kita yang mau mengorbankan
segalanya untuk mengikuti Dia. Namun hal ini bukanlah berbicara tentang kekayaan materi, melainkan
juga berkat berupa pemeliharaan Allah yang melimpah dalam hidup ini. Tidak hanya itu saja, Yesus
juga menjanjikan hidup kekal bagi kita yang mengorbankan segala sesuatu untuk-Nya. Hal ini
menunjukkan bahwa upah yang kita terima tidak hanya bersifat sementara di dunia ini, tetapi juga
termasuk kehidupan kekal bersama Allah di surga.

Oleh karena itu, marilah kita bertambah giat dan tetap setia mengikut Yesus, karena upah yang besar
menanti kita.

Bersama dengan seluruh anggota keluarga,


● Nyanyikanlah lagu “Mengikut Yesus”. Lirik dan lagu dapat dipelajari melalui link ini
https://youtu.be/u8oeWZFd4Ow?feature=shared
● Bagikan ayat manakah dari perikop ini yang berbicara secara khusus kepada kalian masing-
masing.
JUMAT, 8 MARET 2024

Bacaan Alkitab hari ini: Matius 20:1-16

Saya pernah mendengar kesaksian tentang seseorang yang tidak percaya Tuhan, hidup dalam
kefasikan, dan tidak menghormati Tuhan sepanjang hidupnya. Tapi kemudian dia sakit parah, dan
tepat di ujung hidupnya sebelum meninggal, dia menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat dan
diselamatkan secara instan. Saya bertanya-tanya dan menghakimi seberapa tidak adilnya hal itu bagi
orang percaya yang juga diselamatkan tetapi telah berjuang keras melayani Yesus sepanjang hidup
mereka.

Perspektif saya ternyata salah. Sebagai manusia, kita kadang-kadang menganggap segala sesuatu
sebagai hukuman dan hadiah. Tapi kerajaan Allah bukanlah imbalan atas pelayanan yang kita lakukan
kepada Tuhan. Seperti yang dijelaskan dalam perumpamaan dalam perikop ini, Kerajaan Allah semata-
mata adalah anugerah Tuhan untuk semua orang, terlepas dari apapun perbuatan kita. Baik kita
adalah seorang yang percaya sejak lama atau pendatang baru dalam kerajaan-Nya, begitu kita
memutuskan untuk menerima undangan Tuhan untuk menjadi bagian dari Kerajaan-Nya itu, maka
kita langsung mendapatkannya, apapun keadaannya.

Jadi jika kita memiliki kesempatan untuk melayani Tuhan dalam hidup kita, itu bukanlah untuk
mendapatkan 'tiket' masuk surga. Sebaliknya hal itu adalah suatu kebahagiaan dan kehormatan besar
untuk menunjukkan kasih dan rasa terima kasih kita kepada Juruselamat kita. Oleh karena itu, kita
seharusnya tidak iri, membandingkan, dan mempertanyakan keadilan dan kasih karunia Tuhan kepada
semua manusia. Kasih karunia-Nya itu memang untuk semua orang, pengorbanan-Nya di Kalvari
adalah untuk seluruh umat manusia tanpa kecuali, dan itulah yang disebut Amazing Grace.

Bersama dengan seluruh anggota keluarga,


● DIskusikan tindakan nyata apa yang sudah kita lakukan untuk menunjukkan ucapan terima
kasih kita kepada Tuhan.
● Bagikan ayat manakah dari perikop ini yang berbicara secara khusus kepada kalian masing-
masing.
SABTU, 9 MARET 2024

Bacaan Alkitab hari ini: Matius 20:17-28

Menurut kalian seperti apakah pemimpin yang baik itu? Apakah pemimpin yang ditakuti oleh semua
anak buahnya? Atau pemimpin yang selalu berhasil mendapatkan semua yang diinginkannya tanpa
mempedulikan apapun? Atau pemimpin yang bisanya hanya memerintah dan meminta orang lain
untuk melakukan sesuatu baginya?

Firman Tuhan hari ini memberikan sebuah pelajaran yang sangat kuat mengenai kepemimpinan yang
Tuhan Yesus kehendaki. Ayat 26-28 berbicara seperti ini, “Tidaklah demikian di antara kamu.
Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa
ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak
Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya
menjadi tebusan bagi banyak orang.”

Bagi Tuhan Yesus pemimpin yang baik dan berhasil adalah pemimpin yang melayani, pemimpin yang
cukup rendah hati untuk menjadi hamba bagi orang lain di sekitarnya, termasuk untuk semua anak
buahnya.

Sudahkah kalian menjadi pemimpin yang baik dimanapun Anda berada? Ayah sebagai pemimpin di
rumah, atau mungkin jika Anda menduduki sebuah jabatan yang cukup tinggi di tempat Anda bekerja,
atau bahkan anak-anak yang menjadi pemimpin di sekolah. Ayo kita belajar menjadi pemimpin yang
melayani dimanapun kita berada.

Bersama dengan seluruh anggota keluarga,


● Pikirkan dan sebutkan satu sosok pemimpin yang menurut kalian sudah menjadi teladan
dalam kepemimpinan yang melayani, selain Tuhan Yesus tentunya.
● Bagikan ayat manakah dari perikop ini yang berbicara secara khusus kepada kalian masing-
masing.
MINGGU, 10 MARET 2024

Bacaan Alkitab hari ini: Matius 20:29-34

Dua orang buta duduk di pinggir jalan ketika mereka mendengar bahwa Yesus akan lewat bersama
sekelompok orang yang mengikutinya. Bagi mereka, ini adalah kesempatan sekali seumur hidup untuk
mata mereka akhirnya bisa terbuka dan melihat dunia. Jadi mereka berseru kepada Yesus, berkata, "Tuhan,
Anak Daud, kasihanilah kami!" Suara mereka cukup keras sehingga terdengar melalui kerumunan besar,
dan kerumunan itupun berusaha untuk meredam mereka. Mereka mendapat teguran, artinya, orang-
orang merasa jengkel akan apa yang mereka lakukan.

Bisakah kalian membayangkan seberapa menakutkannya itu bagi kedua orang itu? Mereka buta dan hanya
dapat mengandalkan suara dan kebisingan di sekitar mereka. Bayangkan ketika suara-suara seperti itu
mencoba membuat semangat kalian hilang, suara-suara yang mengatakan "menyerahlah" atau "lepaskan
saja". Betapa merusaknya kata-kata itu bukan? Tetapi apa yang dilakukan kedua orang buta itu? Mereka
memanggil Yesus bahkan lebih keras lagi. Mereka tahu bahwa Yesus bisa menyembuhkan mereka dan
mereka tidak peduli dengan apa yang dikatakan orang lain. Kepercayaan dan iman mereka pada Yesus
membuat mereka berani melawan suara kerumunan orang banyak.

Pada akhirnya, apa yang terjadi pada mereka? Apakah Yesus menolak mereka? Ataukah Dia mengabaikan
mereka? Tidak.

"Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia menjamah mata mereka dan seketika itu juga
mereka melihat lalu mengikuti Dia."

Terkadang, kata-kata dari sekitar kita membuat kita merasa down, atau menjatuhkan kita. Terkadang
pikiran kita juga mengatakan hal-hal buruk dan negatif, seperti "kamu tidak bisa melakukannya" atau
"kamu tidak cukup baik". Tapi, kalian tahu ketika kita meletakkan iman kita pada Yesus seperti kedua orang
itu, ketika kita mengandalkan Yesus, maka Ia akan memampukan kita untuk melewati setiap tantangan
yang hidup lemparkan pada kita. Ketika kita yakin 100% bahwa Yesus akan membantu dan selalu bersama
kita, kita bisa melakukan apa saja tanpa rasa takut. Sama seperti kedua orang buta itu dengan banykanya
suara dari kerumunan orang, itu adalah situasi yang menakutkan, tetapi mereka tahu bahwa Yesus ada di
sana dan Dia mampu memberikan penglihatan kepada mereka, jadi mereka tetap berseru-seru dengan
suara keras.

Bersandarlah pada Yesus, dan kalian akan melihat bahwa Dia tidak akan pernah mengecewakan kalian.
Tidak akan pernah.

Bersama dengan seluruh anggota keluarga,


● Tetaplah berseru dan percaya kepada Tuhan, apapun yang dikatakan oleh situasi atau oleh orang
lain di sekitar kalian. Tuhan sanggup untuk menolong kalian!
● Bagikan ayat manakah dari perikop ini yang berbicara secara khusus kepada kalian masing-masing.
SENIN, 11 MARET 2024

Bacaan Alkitab hari ini: Matius 21:1-11

Hari ini kita membaca tentang peristiwa yang istimewa dalam kehidupan Yesus. Pada suatu hari, Yesus
datang ke kota Yerusalem dengan menunggangi keledai. Orang-orang di sekitarnya sangat senang
melihat-Nya datang. Mereka meletakkan jubah mereka di atas jalan dan menyambut Yesus dengan
daun-daun pohon serta teriakan kegembiraan.

Mereka berkata, "Hosana bagi Anak Daud! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Hosana
di tempat yang maha tinggi!"

Kita belajar dari kisah ini bahwa Yesus adalah Raja yang istimewa. Dia adalah Anak Allah yang datang
membawa damai dan kasih bagi semua orang. Kita bisa merasa senang karena Yesus selalu bersama
dengan kita, dan Dia selalu memberkati hidup kita.

Kita juga bisa belajar untuk menyambut Yesus dalam hidup kita setiap hari. Kita bisa berdoa, membaca
firman-Nya, dan melakukan yang baik sesuai dengan kehendak-Nya. Dengan cara itu, artinya kita
mengakui bahwa Yesus ada di dalam hidup kita. Sekarang, mari kita bersukacita dan merayakan
kedatangan Yesus yang mulia dalam hidup kita!

Bersama dengan seluruh anggota keluarga,


● Diskusikan tentang cara menyambut Yesus setiap hari.
● Berdoa agar Yesus selalu ada di dalam hidup kita semua.
● Bagikan ayat manakah dari perikop ini yang berbicara secara khusus kepada kalian masing-
masing.
SELASA, 12 MARET 2024

Bacaan Alkitab hari ini: Matius 21:12-17

Pernahkah kamu ditegur karena kamu dianggap terlalu banyak bertanya? Atau terlalu banyak
berbicara?
Saat kita ditegur, pasti ada perasaan malu atau tidak nyaman. Hasilnya, kita menjadi ragu untuk
mengeluarkan pendapat atau berekspresi.

Hal ini juga pernah terjadi saat Tuhan Yesus sedang pergi ke Bait Allah. Saat itu, Yesus menyembuhkan
orang buta dan lumpuh. Di sana, terdapat anak-anak yang berseru dan memuji Yesus karena mujizat
yang Ia lakukan. Sayangnya, disana ada juga imam-imam dan ahli-ahli Taurat yang merasa jengkel
dengan mukjizat dan pujian anak-anak tersebut terhadap Yesus.

Namun Yesus mengingatkan mereka bahwa terdapat ayat Alkitab yang mengatakan kalau pujian dari
anak-anak kepada Tuhan memiliki harga yang tak ternilai dibandingkan dengan keraguan dari para
ahli Taurat. Artinya, walaupun kita masih kecil, Tuhan Yesus sangat menghargai ekspresi dan pujian
kita. Sebab pujian dari seorang anak lebih tulus dan berharga di mata-Nya.

Karena itu janganlah malu untuk menyampaikan pujian dan berekspresi dengan sepenuh hati, terlebih
ketika kita sedang memuji Tuhan kita, karena Dia adalah Allah yang luar biasa dan selalu menyertai
kita. Dialah yang layak untuk menerima semua pujian dan hormat kita.

Bersama dengan seluruh anggota keluarga,


● Diskusikan bagaimana perasaanmu ketika kamu melihat anak-anak yang berseru dan memuji
Yesus dengan tulus.
● Naikkan sebuah lagu pujian dengan penuh kesungguhan hati dan juga penuh ekspresi.
Nyatakan penghormatan kalian kepada-Nya.
● Bagikan ayat manakah dari perikop ini yang berbicara secara khusus kepada kalian masing-
masing.
RABU, 13 MARET 2024

Bacaan Alkitab hari ini: Matius 21:18-22

Tuhan bisa mengajar melalui apapun, termasuk pohon ara. Apa pelajaran yang kita terima melalui
kisah ini? Pertama, pohon ara yang tidak menghasilkan buah itu sudah tentu mengecewakan orang
yang menanamnya. Petani mana yang tidak kecewa melihat tanamannya tidak bertumbuh sesuai
dengan harapannya? Kedua, kasus berubahnya pohon ara itu menjadi kering, menunjukkan bahwa
Allah berkuasa atas segala hal di muka bumi ini. Dan disitu Tuhan mengajarkan kepada murid-murid
bahwa bila murid-murid meminta suatu mujizat dengan penuh kepercayaan, maka mereka akan
menerimanya.

Tuhan tidak ingin kita seperti pohon tadi, Ia rindu kita untuk bisa terus bertumbuh dan menghidupi
panggilan kita di bumi sebagai anak-anak-Nya yang tidak menyia-nyiakan waktu, melainkan
bagaimana kita menggunakan waktu dan keberadaan kita menjadi orang yang bermanfaat bagi
sesama. Tuhan juga ingin kita mengerti bahwa Ia berkuasa atas segala hal di bumi ini dan tidak ada
yang mustahil bagi-Nya. Tuhan bisa mengubahkan keadaan kita, dan Ia mau kita percaya kepada-Nya.
Kuasa-Nya akan terus menyertai kita dimanapun kita berada.

Bersama dengan seluruh anggota keluarga,


● Diskusikan hal-hal yang membuat kita tidak bisa menghasilkan buah dengan baik sebagai
anak-anak Tuhan dalam hidup kita.
● Bagikan ayat manakah dari perikop ini yang berbicara secara khusus kepada kalian masing-
masing.
KAMIS, 14 MARET 2024

Bacaan Alkitab hari ini: Matius 21:23-32

Untuk bisa memenuhi panggilan, setiap orang harus menanggapi dengan baik terlebih dahulu
panggilan itu. Ibarat seorang ayah yang meminta tolong kepada anak-anaknya untuk pergi dan bekerja
di kebun anggurnya; anak yang hanya sekedar menanggapi tapi tidak melakukannya dengan baik maka
hal itu tentu akan menyedihkan hati sang ayah. Sebaliknya anak yang menanggapi tugasnya dengan
baik, maka anak itu telah melakukan kehendak ayahnya dan akan mendapat upahnya.

Bagi imam-imam dan tua-tua Yahudi yang sangat tinggi kedudukannya di Israel, Tuhan Yesus bukanlah
jalan keselamatan, karena itu mereka pun tidak bisa mempercayai kuasa yang dinyatakan-Nya.
Sebenarnya sudah sejak lama Tuhan menyatakan diri-Nya sendiri, bahkan kehadiran-Nya juga telah
dinubuatkan oleh Yohanes Pembaptis, tetapi mereka tetap tidak mau menerima-Nya serta tidak
meresponi panggilan-Nya. Sebaliknya orang-orang yang dianggap rendah oleh mereka malah
menerima panggilan untuk percaya kepada Tuhan, dan karena itu merekapun menerima Kerajaan
Allah dalam hidup mereka.

Ketahuilah, kepandaian dan jabatan yang tinggi bukanlah kriteria untuk bisa mendapatkan
keselamatan. Untuk bisa diselamatkan maka kita perlu menanggapi panggilan-Nya dengan baik dan
percaya kepada-Nya dengan iman.

Bersama dengan seluruh anggota keluarga,


● Renungkan sudahkah seluruh anggota keluarga menanggapi panggilan Tuhan dengan baik dan
melakukan apa yang menjadi kehendak-Nya.
● Bagikan ayat manakah dari perikop ini yang berbicara secara khusus kepada kalian masing-
masing.
JUMAT, 15 MARET 2024

Bacaan Alkitab hari ini: Matius 21:33-46

Perumpamaan yang baru saja kita baca ditujukan kepada para imam-imam kepala dan orang Farisi
saat itu. Mereka diibaratkan sebagai pekerja-pekerja yang tidak mengasihi tuannya dan suka
memberontak. Daripada mengerjakan lahan, mereka malah ingin mencelakakan tuannya dan
mengambil keuntungan yang kotor dengan menyewakan lahan itu. Bila kita telusuri apa yang
dilakukan para imam-imam kepala dan orang Farisi seumur hidupnya, kita akan temukan bahwa
mereka sibuk sekali dengan peribadatan yang tidak penting dan suka menyombongkan diri dengan
hal-hal yg dianggap saleh. Hal demikian tidaklah memuliakan Allah, melainkan malah menyakiti-Nya.
Terlebih lagi mereka menolak Kristus sebagai anak Allah dan bahkan membunuh-Nya.

Tetapi, bagaimanapun juga pemilik lahan yaitu Bapa sendiri akan melakukan segala cara agar lahan
itu bisa berbuah, termasuk jika Ia harus menyerahkan lahan itu kepada para penggarap lain yang mau
bekerja dan menghasilkan buah. Disini Tuhan Yesus mengatakan bahwa diri-Nya sebagai batu penjuru
mungkin telah dibuang oleh orang-orang yang seharusnya menerima Dia, tapi karena itu Dia akan
menjadi pondasi yang kuat untuk semua bangsa di luar bangsa Israel yang mau menerima panggilan-
Nya, sehingga mereka dapat menjadi anggota Kerajaan Allah.

Kristus adalah harta yang berharga, tetapi tidak semua orang mau menerima-Nya. Maukah kita
menerimanya dalam hidup kita? ataukah kita memilih bersikap seperti pemuka-pemuka Israel tadi?
Mari ambil bagian yang baik, yaitu mengerjakan panggilan kita dengan tulus dan menerima Tuhan
Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidup kita.

Bersama dengan seluruh anggota keluarga,


● Diskusikan kenapa orang Yahudi sulit menerima keberadaan Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan
juruselamat yang sesungguhnya.
● Bagikan ayat manakah dari perikop ini yang berbicara secara khusus kepada kalian masing-
masing.
SABTU, 16 MARET 2024

Bacaan Alkitab hari ini: Matius 22:1-14

Suatu kali saya pernah menerima undangan yang menurut saya sangatlah istimewa. Saya tidak pernah
bermimpi akan menerima undangan itu, jadi ketika undangan itu ada ditangan saya, perasaan saya
penuh dengan sukacita. Saya masih ingat bagaimana saya menaruh undangan itu baik-baik di meja
saya, lalu saya mulai mencari pakaian yang cocok untuk dipakai ke acara tersebut, saya juga
mempersiapkan diri saya sebaik-baiknya, dan benar-benar tidak sabar sampai harinya tiba.

Tuhan Yesus memberikan undangan yang jauh lebih istimewa untuk semua manusia, undangan untuk
hidup bersama dengan Dia selama-lamanya di surga. Ia begitu bersemangat untuk semua orang bisa
menerima undangan itu, tapi sayangnya, ketika undangan itu dibagikan, justru banyak sekali alasan
yang disampaikan oleh orang-orang yang diundangnya yang menyiratkan kalau mereka tidak berminat
akan undangan tersebut. Sayang sekali bukan? Orang-orang itu tidak tahu apa yang mereka lewatkan.
Mereka kehilangan sebuah kesempatan untuk menikmati kemurahan Tuhan yang tidak ada habis-
habisnya. Mereka juga melewatkan kesempatan untuk bersekutu bersama Tuhan setiap hari.

Lalu di perikop ini diceritakan juga tentang seseorang yang datang ke pesta itu tapi tidak mengenakan
pakaian pesta, dimana artinya ia tidak bersiap-siap dengan baik, dan hal itupun mengecewakan Tuhan.

Saat ini saya ingin mengajak kalian semua untuk menerima undangan istimewa yang Tuhan berikan
kepada kita semua, dan ayo bersiap-siap sebaik mungkin untuk bisa hadir dengan layak dalam pesta
yang diadakan oleh Tuhan kita. Percayalah itu akan menjadi pesta terindah yang kita hadiri.

Bersama dengan seluruh anggota keluarga,


● Diskusikan mengapa banyak orang menganggap kalau undangan dari Tuhan Yesus itu tidak
penting? Bagaimana dengan kalian.
● Bagikan ayat manakah dari perikop ini yang berbicara secara khusus kepada kalian masing-
masing.
MINGGU, 17 MARET 2024

Bacaan Alkitab hari ini: Matius 22:15-22

Pernahkah kalian mendengar cerita tentang Yesus ditanya tentang membayar pajak kepada Kaisar?
Ya dalam cerita ini, orang-orang mencoba menjebak Yesus dengan pertanyaan sulit.

Tapi, apa yang dilakukan Tuhan Yesus? Dia memberikan jawaban yang cerdas! Yesus menjawab,
"Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang
wajib kamu berikan kepada Allah."

Apa artinya hal itu bagi kita? Ini artinya kita harus patuh kepada aturan, seperti membayar pajak atau
mengikuti peraturan di rumah atau sekolah. Tetapi, yang lebih penting, kita harus mengasihi dan
menghormati Allah dan memberikan yang terbaik kepada Allah juga!

Bagaimana kita bisa memberi kepada Allah? Kita bisa melakukannya dengan mengasihi-Nya, berdoa
kepada-Nya, dan melakukan hal yang benar sesuai dengan apa yang Ia ajarkan, termasuk menaati
aturan di manapun kita berada.

Jadi, mulai hari ini kita harus ingat bahwa aturan bukan untuk dilanggar tetapi untuk dipatuhi. Karena
itulah yang Tuhan mau kita lakukan.

Bersama dengan seluruh anggota keluarga,


● Diskusikan tentang aturan-aturan yang ada di rumah, sekolah, gereja dan tempat umum serta
bagaimana cara mentaatinya.
● Berdoa agar selalu menjadi orang yang bertanggung jawab dan menaati aturan.
● Bagikan ayat manakah dari perikop ini yang berbicara secara khusus kepada kalian masing-
masing.
SENIN, 18 MARET 2024

Bacaan Alkitab hari ini: Matius 22:23-46

Mari kita berfokus kepada ayat 34-40 yang ada dalam bacaan Alkitab hari ini. Disitu diceritakan
bagaimana orang Farisi dan Ahli Taurat berusaha untuk menjatuhkan Tuhan Yesus dan bagaimana
Tuhan Yesus membalikkan keadaan serta mengajarkan sebuah kebenaran penting untuk kita semua.

Orang Farisi dan Ahli Taurat berusaha menjatuhkan Tuhan Yesus dengan cara membuat-Nya
menjawab pertanyaan mereka yang sebenarnya tidak ada jawabannya. Semua hukum Tuhan itu
penting untuk dilakukan, tidak ada yang lebih penting atau lebih tidak penting dibandingkan dengan
yang lainnya. Tuhan Yesus tahu akan jebakan itu dan karenanya Ia justru mengatakan 2 hukum utama
yang harus dilakukan oleh manusia yaitu:

1. Mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, dan segenap akal budi
2. Mengasihi manusia seperti diri sendiri

Wow! Kedua hukum ini sudah merangkumkan semua hukum lainnya yang Tuhan berikan kepada
manusia. Apapun yang kita lakukan seharusnya dilandasi oleh kasih kita kepada Tuhan dan juga
kepada manusia. Dengan demikian Tuhan Yesus mengatakan bahwa semua hukum perlu dilakukan
dengan satu dasar dan alasan yang tepat yaitu kasih, baik kepada Tuhan maupun sesama.

Jadi ayo kita belajar untuk lebih lagi mengasihi Tuhan dan sesama ya, dengan begitu kita juga akan
melakukan semua hukum yang Tuhan berikan kepada kita.

Bersama dengan seluruh anggota keluarga,


● Nyanyikan lagu The Greatest Commandment bersama-sama dan hafalkan kedua hukum kasih
yang dipelajari hari ini (https://www.youtube.com/watch?v=gM7C3mbBDTg).
● Bagikan ayat manakah dari perikop ini yang berbicara secara khusus kepada kalian masing-
masing.
SELASA, 19 MARET 2024

Bacaan Alkitab hari ini: Matius 23:1-39

Hari ini kita akan belajar dari cerita di Alkitab tentang apa yang diajarkan Yesus kepada orang-orang.
Dalam cerita ini, Yesus berbicara kepada orang-orang tentang sikap yang baik.

Yesus ingin kita menjadi orang yang baik dari dalam hati kita, bukan hanya karena ingin menunjukkan
kepada orang lain bahwa kita ini adalah orang baik. Seperti para pemimpin agama saat itu, mereka
mengajarkan yang baik dan pura-pura terlihat baik, padahal sebenarnya sikap mereka tidak baik.

Yesus ingin kita mengasihi dan menghormati satu sama lain dengan tulus. Yesus juga mengatakan
kepada orang-orang bahwa kita semua sama di hadapan Allah. Tidak ada yang lebih penting dari yang
lain. Kita semua anak-anak Allah, dan Ia mencintai kita semua dengan cara yang sama.

Jadi, kita bisa belajar untuk menjadi baik dari dalam hati kita, mengasihi satu sama lain dengan tulus,
dan menghormati semua orang tanpa memandang siapa mereka.

Mari kita selalu berusaha untuk menjadi baik dan mengasihi satu sama lain setiap hari.

Bersama dengan seluruh anggota keluarga,


● Diskusikan tentang cara menjadi baik dari dalam hati dan cara tetap menjadi baik sekalipun
sudah diperlakukan tidak baik.
● Berdoa agar selalu menjadi orang yang baik.
● Bagikan ayat manakah dari perikop ini yang berbicara secara khusus kepada kalian masing-
masing.
RABU, 20 MARET 2024

Bacaan Alkitab hari ini: Matius 24:1-28

Bacaan kita hari ini tampaknya bukan bacaan yang menyenangkan bukan? Disini Tuhan Yesus
menubuatkan keadaan dunia ketika akhir zaman tiba. Dikatakan kalau masa-masa itu akan menjadi
masa-masa yang semakin sukar, dimana deru perang, kelaparan, gempa bumi, dan berbagai hal-hal
mengerikan lainnya akan menimpa manusia.

Kenapa Tuhan Yesus menyampaikan hal-hal seperti ini kepada umat-Nya? Karena Tuhan Yesus mau
agar kita semua sebagai umat-Nya bisa mempersiapkan diri dengan berusaha untuk semakin melekat
kepada Tuhan sehingga ketika semua hal buruk itu terjadi, kita bisa memiliki dasar yang kokoh untuk
tetap berdiri tegak dan mencapai kemenangan di akhirnya.

Dalam setiap keadaan itu kasih Tuhan tidak akan meninggalkan kita dan Ia akan selalu menyertai kita.
Itulah kekuatan yang dapat selalu kita andalkan dan kita pegang, seberat apapun keadaan yang ada di
sekitar kita. Bahkan di akhir zaman sekalipun, kita akan tetap bertahan kalau kita berjalan bersama
dengan Tuhan.

Bersama dengan seluruh anggota keluarga,


● Diskusikan apakah saat ini tanda-tanda akhir zaman itu semakin digenapi dalam kehidupan
manusia? Apakah yang harus kita lakukan untuk menghadapinya.
● Bagikan ayat manakah dari perikop ini yang berbicara secara khusus kepada kalian masing-
masing.
KAMIS, 21 MARET 2024

Bacaan Alkitab hari ini: Matius 24:29-51

Tuhan Yesus mengajarkan murid-murid-Nya bahwa Ia akan datang kembali ke dunia. Yesus
memberitahu mereka bahwa tanda-tanda besar akan terjadi sebelum Ia datang kembali. Yesus
menjelaskan bahwa matahari akan gelap, bulan tidak akan bersinar, dan bintang-bintang akan jatuh
dari langit. Ini mungkin terdengar menakutkan, tetapi Tuhan Yesus ingin kita siap menghadapinya.

Tuhan Yesus juga bercerita tentang kisah seorang tuan rumah yang pergi dan meninggalkan tugas
kepada hamba-hamba-Nya. Tuan itu memberi tugas kepada masing-masing hamba sesuai dengan
kemampuan mereka. Ada hamba yang setia dan melakukan tugasnya dengan baik, dan ada hamba
yang tidak setia dan tidak melakukan tugasnya dengan baik. Ketika tuan rumah kembali, dia senang
dengan hamba yang setia dan memberinya penghargaan yang besar.

Kita juga harus siap dan setia dalam melakukan tugas-tugas yang Tuhan berikan kepada kita. Kita harus
melakukan yang terbaik yang kita bisa, karena Tuhan senang dengan kesetiaan dan kerja keras kita.
Kita tidak tahu kapan Yesus akan datang kembali, jadi mari kita menjadi hamba yang setia dan
membuat Tuhan senang!

Bersama dengan seluruh anggota keluarga,


● Diskusikan tentang bagaimana menjaga kebiasaan untuk melakukan segala sesuatu dengan
excellent.
● Diskusikan tentang apa saja yang bisa dilakukan sambil menunggu kedatangan Yesus kembali.
● Bagikan ayat manakah dari perikop ini yang berbicara secara khusus kepada kalian masing-
masing.
JUMAT, 22 MARET 2024

Bacaan Alkitab hari ini: Matius 25:1-13

Di ayat 1 dalam perikop ini sudah diberitahu pada kita bahwa dari 10 gadis yang disebutkan disini, ada
5 gadis bodoh dan 5 gadis bijaksana. Disini Tuhan mengajarkan kita supaya kita menjadi anak Tuhan
yang bijaksana. Bijaksana dalam hal apa? Dalam hal mempersiapkan hidup kita menyambut
kedatangan Tuhan Yesus ke dunia. Lalu kapan Tuhan Yesus akan datang kembali? Sesungguhnya tidak
ada yang tahu, hanya Tuhan Yesus sendiri yang tahu kapan waktunya.

Selanjutnya dalam cerita Firman Tuhan ini 5 gadis bijaksana tadi mencontohkan bagaimana mereka
mempersiapkan diri mereka jika sewaktu-waktu mempelai pria atau Tuhan Yesus datang. Dalam ayat
4 dikatakan kalau mereka membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka. Kelima gadis
ini sangat siap, mereka membawa perlengkapan demi perlengkapan untuk bisa masuk ke ruang
perjamuan kawin atau ikut masuk dalam kerajaan Sorga yang disiapkan bagi mereka.

Ingatlah teman-teman, waktu kita di dunia ini sangatlah singkat, kita tidak akan selama-lamanya ada
disini. Jadi ayo kita manfaatkan waktu kita dengan hidup penuh persiapan. Minta perlengkapan ilahi
dari Tuhan, terus cari Tuhan setiap waktu dalam doa dan persekutuan dengan Tuhan, serta jangan
lupa untuk selalu membaca dan merenungkan Firman Tuhan dan melakukan setiap kehendak-Nya.

Izinkan setiap kebenaran Firman Tuhan berdiam dan memenuhi kehidupan kita. Jangan biarkan
kebenaran Firman Tuhan pergi berlalu begitu saja karena hanya kebenaran Firman Tuhan dan
persekutuan kita dengan Tuhan yang bisa membuat kita bertahan sampai Tuhan Yesus datang ke-2
kalinya ke dunia.

Tuhan mau kita semua bisa masuk dalam kerajaan sorga, karena Dia Allah yg penuh kasih pada setiap
kita anak-anaknya. Jadi ayo kita tetap tekun dan setia.

Bersama dengan seluruh anggota keluarga,


● Renungkan sudahkah diri kalian siap menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua. Apa
yang sudah kalian lakukan?
● Bagikan ayat manakah dari perikop ini yang berbicara secara khusus kepada kalian masing-
masing.
SABTU, 23 MARET 2024

Bacaan Alkitab hari ini: Matius 25:14-30

Perikop ini tentu sering kita baca bukan? Disini Tuhan Yesus menceritakan sebuah perumpamaan
tentang para hamba dari seorang tuan yang akan pergi keluar negeri. Tuan itu menyerahkan hartanya
kepada para hamba tersebut untuk mereka kelola dengan baik, dan dari tiga hamba yang
dipercayanya itu, ada satu hamba yang ternyata tidak berhasil menyelesaikan tugas yang diberikan
kepadanya.

Perumpamaan ini berbicara juga mengenai kita semua sebagai anak-anak Tuhan. Percayalah bahwa
setiap kepandaian, keahlian, dan kemampuan yang kita miliki adalah talenta dari Tuhan yang sudah
Tuhan berikan secara cuma-cuma kepada kita, dan Dia ingin kita melakukan yang terbaik dalam
menjalani pekerjaan atau mengelola talenta kita itu.

Memiliki satu saja keahlian sudah cukup karena sebenarnya Tuhan akan terus menambah-
nambahkannya. Tuhan ingin agar kita tidak pernah melalaikan tugas yang terlihat kecil atau tidak
berarti, karena disaat kita setia dengan perkara yang kecil, lama kelamaan Tuhan akan
mempercayakan perkara yang besar didalam kehidupan kita.

Jadi mari kita lakukan segala sesuatu dengan penuh tanggung-jawab dan tidak pernah menyepelekan
hal-hal yang kecil dalam keseharian kehidupan kita.

Bersama dengan seluruh anggota keluarga,


● Diskusikan talenta apa yang sudah Tuhan berikan kepada masing-masing anggota keluarga,
lalu berdoakanlah agar kalian dapat memakai talenta kalian secara sungguh-sungguh agar
Tuhan melipatgandakan talenta kalian.
● Bagikan ayat manakah dari perikop ini yang berbicara secara khusus kepada kalian masing-
masing.
MINGGU, 24 MARET 2024

Bacaan Alkitab hari ini: Matius 25:31-46

Seringkali didalam kehidupan kita, perbuatan baik yang kita lakukan justru menjadi suatu tantangan
tersendiri. Karena ada kalanya perbuatan baik kita itu tidak direspon dengan benar oleh orang yang
kita tolong, atau perbuatan baik kita itu tetap tidak menjadikan orang yang kita tolong menjadi hidup
lebih baik lagi.

Tapi bacaan Alkitab kita pada hari ini mengajarkan kepada kita untuk tetap melakukan perbuatan baik
dengan hati yang tulus, apapun keadaannya. Semua hal baik yang kita lakukan itu tidak boleh
berdasarkan untuk siapa kita melakukannya, atau apakah balasan yang akan kita terima bila kita
melakukan perbuatan baik itu.

Firman Tuhan mengajarkan biarlah setiap perbuatan baik kita itu kita lakukan karena kita memandang
kepada Kristus yang telah lebih dahulu melakukan perbuatan baik kepada kita. Ia telah menebus kita
di kayu salib dan menjadikan kita sebagai anak-anak-Nya, dan itu adalah perbuatan baik dari Tuhan
yang telah kita terima secara cuma-cuma. Karenanya sebagai anak-anak-Nya maka kita sudah pasti
harus hidup berbeda dari orang-orang lainnya, dan sudah selayaknya kita juga berbuat baik kepada
setiap orang yang membutuhkan bantuan kita tanpa memandang siapapun mereka atau
mengharapkan balasan dari mereka. Itulah cara untuk memuliakan Tuhan dan menunjukkan kalau kita
memang adalah pengikut-Nya.

Bersama dengan seluruh anggota keluarga,


● Renungkan apakah kalian sudah melakukan perbuatan baik sepanjang hari ini. Apa yang kalian
dan siapa yang menerima perbuatan baik kalian itu?
● Bagikan ayat manakah dari perikop ini yang berbicara secara khusus kepada kalian masing-
masing.
SENIN, 25 MARET 2024

Bacaan Alkitab hari ini: Matius 26:1-16

Cerita Alkitab kita pada hari ini menceritakan tentang seorang wanita yang mengekspresikan rasa
hormatnya kepada Tuhan Yesus dengan mengoleskan minyak termahal di kaki Tuhan Yesus pada
jaman itu.

Apa yang dilakukan oleh wanita tersebut ditentang oleh salah satu murid Tuhan Yesus karena
menurutnya uang yang dipakai untuk membeli minyak tersebut akan lebih berharga apabila dibelikan
barang dan barangnya diberikan kepada orang orang miskin.

Pemikiran dari murid Tuhan Yesus itu bisa saja benar adanya. Tetapi yang akan kita pelajari saat ini
adalah makna yang terkandung di dalam pemberian wanita tersebut. Bahwa memberikan yang terbaik
kepada Tuhan itu bukan hanya sekedar berbicara mengenai nilai dari suatu harta atau jumlah uang
yang kita berikan, tetapi lebih kepada hati kita dihadapan Tuhan.

Wanita ini telah memberikan yang terbaik yang ia miliki pada saat itu dan itulah yang terpenting.
Sekalipun ia kehilangan banyak harta / uang untuk membeli minyak itu, tapi ia tetap melakukannya
karena ia tahu kalau Tuhan layak menerima penghormatan darinya. Jadi apapun yang kita berikan
kepada Tuhan, selama hal itu adalah yang terbaik dari hati kita, maka itu akan menyenangkan hati-
Nya.

Bersama dengan seluruh anggota keluarga,


● Diskusikan apakah kalian sudah belajar untuk memberikan yang terbaik kepada Tuhan. Jika
belum, apa yang menghalanginya?
● Bagikan ayat manakah dari perikop ini yang berbicara secara khusus kepada kalian masing-
masing.
SELASA, 26 MARET 2024

Bacaan Alkitab hari ini: Matius 26:17-29

Waktu Tuhan Yesus di dunia akan segera berakhir. Ia tahu bahwa tidak lama lagi Ia harus menggenapi
rencana penyelamatan manusia yang sudah direncanakan sejak ribuan tahun sebelumnya. Tuhan
Yesus memahami kalau ia akan segera menjalani masa-masa berat, dan Ia juga tahu kalau murid-murid
yang selalu berjalan bersama-Nya akan mengalami masa-masa yang sama beratnya dengan yang Ia
alami.

Jadi malam itu Tuhan Yesus mengumpulkan mereka semua dan makan bersama dengan mereka.
Peristiwa yang tampaknya normal dan biasa dilakukan ini sebenarnya dilakukan secara khusus oleh
Tuhan Yesus untuk menyiapkan murid-murid-Nya itu. Dalam perjamuan makan itu Tuhan Yesus
memberikan beberapa petunjuk mengenai apa yang akan terjadi dan apa yang harus mereka lakukan.

Lalu Tuhan Yesus juga melakukan sesuatu yang Ia pesankan untuk dilakukan terus menerus dalam
kehidupan orang percaya. Hal itu adalah sebuah kesempatan untuk mengingat dan memperingati
akan kasih dan pengorbanan Tuhan dalam hidup manusia, yang saat ini kita kenal sebagai Perjamuan
Kudus.

Para murid sama sekali tidak tahu apa yang akan terjadi dan apa yang mereka alami, tapi Tuhan Yesus
tahu dan Ia memastikan murid-murid-Nya sanggup berdiri dalam masa-masa berat itu. Sama seperti
itu, kita juga tidak tahu apa yang akan kita hadapi didepan, tapi ketika kita mengambil bagian dalam
Perjamuan Kudus kita bisa mengingat akan kasih dan penyertaan-Nya bagi kita dan hal itu akan
membuat kita tetap kuat dalam segala keadaan.

Bersama dengan seluruh anggota keluarga,


● Diskusikan siapa saja yang boleh ikut dalam Perjamuan Kudus dan mengapa Perjamuan Kudus
perlu dilakukan dalam hidup kita.
● Bagikan ayat manakah dari perikop ini yang berbicara secara khusus kepada kalian masing-
masing.
RABU, 27 MARET 2024

Bacaan Alkitab hari ini: Matius 26:30-35, 69-75

Pada malam sebelum Yesus ditangkap, Yesus memberitahu murid-murid-Nya bahwa mereka semua
akan meninggalkan-Nya. Tetapi Petrus, salah satu murid Yesus, berjanji bahwa dia tidak akan pernah
meninggalkan Yesus. Dia berkata, "Aku tidak akan pernah menyangkal Engkau, Tuhan!"

Namun ketika Yesus ditangkap, Petrus ketakutan kalau-kalau dia akan ditangkap juga. Jadi ketika
seseorang bertanya apakah dia adalah pengikut Yesus, Petrus menyangkalnya. Bahkan ketika orang
lain mengenalinya sebagai pengikut Yesus, Petrus tetap menyangkalnya.

Ketika Petrus menyadari apa yang telah dia lakukan, dia menangis dengan sedih. Dia menyesali bahwa
dia tidak setia kepada Yesus seperti yang telah dia janjikan.

Kita juga kadang-kadang bisa gagal dalam hal kesetiaan kepada Yesus. Tetapi penting bagi kita untuk
selalu berusaha setia kepada-Nya, bahkan dalam situasi yang sulit.

Yesus tahu bahwa kita tidak sempurna, tetapi Ia selalu siap untuk mengampuni jika kita meminta
ampun dan bersedia kembali kepada-Nya. Kita bisa belajar dari kesalahan kita dan berjanji untuk lebih
setia kepada Yesus di masa mendatang.

Bersama dengan seluruh anggota keluarga,


● Diskusikan tentang ciri-ciri orang yang setia kepada Yesus.
● Berdoa agar tetap setia kepada Yesus sampai kapanpun.
● Bagikan ayat manakah dari perikop ini yang berbicara secara khusus kepada kalian masing-
masing.
KAMIS, 28 MARET 2024

Bacaan Alkitab hari ini: Matius 26:36-68

Masa-masa berat itu pun dimulai. Setelah Tuhan Yesus selesai mengadakan perjamuan terakhir
dengan murid-murid-Nya, Ia pergi ke Taman Getsemani untuk berdoa. Saat itu Tuhan Yesus adalah
100% Allah tapi disaat bersamaan Ia juga adalah 100% manusia, jadi Ia juga memiliki rasa gentar serta
rasa takut yang menyerang diri-Nya.

Tuhan Yesus tahu Ia membutuhkan bantuan Bapa untuk melewati semua kesukaran itu, jadi Ia
berlutut di hadapan Bapa, dan memohon dengan penuh kerendahan hati, jika diijinkan biarkan semua
cawan itu lalu daripada-Nya. Tapi diakhir doa-Nya, Ia selalu mengatakan, “tetapi janganlah seperti
yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”

Kenyataannya masa-masa berat itu tidak ditarik dr Tuhan Yesus. Ia harus tetap menjalaninya supaya
rencana Bapa digenapi bagi semua manusia. Bukan berarti Bapa tidak mendengarkan doa Tuhan Yesus
tapi bahkan Tuhan Yesus sendiri tahu kalau hal itu memang harus Ia jalani, dan disaat itu Bapa
memberikan kekuatan yang supranatural kepada Tuhan Yesus sehingga Ia mampu bertahan sampai
akhir.

Mengikuti kehendak Bapa itu tidak selalu mudah, ada waktunya tantangan atau kesulitan yang
menghadang kita membuat kita ingin berlari. Tapi ingatlah bahwa ada hal-hal yang harus kita lakukan
supaya rencana-Nya bisa digenapi. Ayo belajar seperti Tuhan Yesus yang taat sampai akhir, selesaikan
apa yang menjadi tugas kita dan biarkan Bapa yang menguatkan dan memampukan kita untuk
melakukannya.

Bersama dengan seluruh anggota keluarga,


● Bersyukurlah kepada Tuhan Yesus karena Ia tidak lari dalam keadaan yang berat bagi-Nya.
Karena apa yang Ia lakukan maka kita bisa diselamatkan.
● Bagikan ayat manakah dari perikop ini yang berbicara secara khusus kepada kalian masing-
masing.
JUMAT, 29 MARET 2024

Bacaan Alkitab hari ini: Matius 27:1-31

Apakah situasi tersulit yang pernah kalian alami?

Pada suatu kali, Tuhan Yesus juga pernah mengalami banyak kesulitan. Orang-orang yang tidak suka
pada-Nya ingin menyakiti-Nya. Mereka mengadili Yesus dan membuat-Nya menderita.

Tetapi, bagaimana sikap Yesus dalam situasi sulit seperti itu? Meskipun Yesus tahu bahwa Ia akan
menderita, Ia tetap tenang dan sabar. Yesus tidak marah, Ia tetap setia kepada apa yang benar.

Kita juga pasti pernah mengalami kesulitan. Mungkin ada teman-teman yang tidak baik kepada kita,
atau situasi di kantor, sekolah, atau bahkan di rumah yang sulit. Tetapi kita bisa belajar dari sikap
Yesus. Ketika kita menghadapi kesulitan, tetap tenang dan sabar. Kita bisa berbicara dengan orang tua
atau orang dewasa yang kita percayai tentang apa yang kita rasakan. Kita juga bisa berdoa kepada
Tuhan untuk mendapatkan kekuatan dan ketenangan.

Ingatlah, bahkan dalam situasi yang sulit sekalipun, Tuhan selalu ada di samping kita. Dia akan
membantu kita melewati masa-masa sulit itu. Kita hanya perlu percaya kepada-Nya dan tetap setia
kepada-Nya.

Bersama dengan seluruh anggota keluarga,


● Bermain board game untuk mengajarkan tetap tenang di situasi sulit.
● Berdoa agar dapat tenang dan sabar saat menghadapi kesulitan.
● Bagikan ayat manakah dari perikop ini yang berbicara secara khusus kepada kalian masing-
masing.
SABTU, 30 MARET 2024

Bacaan Alkitab hari ini: Matius 27:32-66

Perikop yang kita baca hari ini menceritakan dengan jelas bagaimana Tuhan Yesus diserahkan kepada
maut untuk menggantikan kita dan membuat kita lepas dari setiap belenggu dan ikatan dosa. Alkitab
menuliskan setiap hal yang Ia alami dan bagaimana Ia melewatinya. Secara manusia apa yang Ia alami
itu sungguhlah tidak mudah, tapi Tuhan Yesus tetap bertahan sampai akhir, karena Ia tahu alasan
utama Ia melakukannya.

Ketika akhirnya Tuhan Yesus dikuburkan, musuh-musuhnya mulai mengingat apa yang Tuhan Yesus
katakan jauh sebelum semua peristiwa ini terjadi. Ia mengatakan kalau Ia akan bangkit dan orang-
orang ini pun menjadi takut kalau apa yang Tuhan Yesus katakan itu menjadi kenyataan. Jadi sebelum
semuanya terjadi mereka mulai menyusun sebuah rencana untuk menjaga kubur Tuhan Yesus dengan
para penjaga dan memastikan kalau kubur itu tidak boleh kosong, apapun yang terjadi.

Dari sini kita tahu kalau ternyata mereka pun percaya kepada apa yang Tuhan Yesus katakan, hanya
saja mereka tidak mau mengakuinya di hadapan banyak orang karena hal itu akan membuat mereka
tampak lebih rendah dibandingkan Tuhan Yesus.

Dan seperti yang kita ketahui bersama, di hari ketiga, kubur itupun menjadi kosong! Tuhan kita
menang, Tuhan kita menunjukkan kuasa yang tidak bisa dilawan dan dikalahkan oleh siapapun juga.
Masihkah kita enggan untuk percaya kepada-Nya dan menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat
pribadi kita? Selagi masih ada kesempatan, ayo percaya kepada-Nya sekarang juga.

Bersama dengan seluruh anggota keluarga,


● Renungkan lagi pengorbanan yang sudah Tuhan Yesus lakukan dan bersyukurlah untuk hal itu.
● Bagikan ayat manakah dari perikop ini yang berbicara secara khusus kepada kalian masing-
masing.
MINGGU, 31 MARET 2024

Bacaan Alkitab hari ini: Matius 28:1-20

Hello semuanya! Wah seru sekali saat kita membaca Firman Tuhan, apalagi perikop kali ini
menceritakan tentang kebangkitan Yesus, benar bukan?

Tuhan Yesus itu sangatlah dahsyat dan perbuatannya sungguh sangat ajaib. Dia Tuhan yang rela mati,
berkorban bagi semua manusia, menggantikan kita dan menanggung setiap dosa kita. Dia rela disalib
untuk menebus dosa-dosa kita, dan Dia bangkit pada hari ke-3. Kita patut bersyukur kepada Tuhan
untuk semua yang sudah Ia lakukan bagi kita. Dia adalah Tuhan yang teramat baik, tidak ada yang bisa
menandingi kasih-Nya yang sudah terbukti nyata bagi kita. JIka saat ini kita bisa hidup dalam Anugerah
Tuhan, bebas dari maut dan bebas dari dosa, maka itu semua adalah karena kasih karunia-Nya bagi
kita.

Kira-kira Tuhan mau kita melakukan apa setelah kita menerima semua kebaikan dan kasih-Nya itu?

Di ayat 18-20 Firman Tuhan berkata: “Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah
diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku
dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan
segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa
sampai kepada akhir zaman."

Sudah jelas bukan? Kita ditugaskan Tuhan untuk menjadi penjala manusia, menjadi saksi bahwa Yesus
adalah sang Juruselamat, menceritakan kebaikan dan kedahsyatan-Nya dalam kehidupan kita,
sehingga setiap orang yang mendengar kesaksian dan cerita kita bisa percaya bahwa Tuhan Yesus
benar-benar adalah Allah yang hidup dan berkuasa. Selain itu setiap iman yang mulai lemah juga bisa
kembali dikuatkan melalui setiap kesaksian kita, karena didalam kesaksian ada kekuatan dan
pengharapan yang baru.

Bersama dengan seluruh anggota keluarga,


● Diskusikan nama-nama orang yang ingin kalian ceritakan tentang Tuhan Yesus dan mulai
pikirkan bagaimana cara untuk melakukannya.
● Bagikan ayat manakah dari perikop ini yang berbicara secara khusus kepada kalian masing-
masing.

Anda mungkin juga menyukai