Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : DINDA HELVADIKA


Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 043431011
Tanggal Lahir : 25 MARET 2002
Kode/Nama Mata Kuliah : EKSI4308/ AUDITING I
Kode/Nama Program Studi : 83/ AKUNTANSI
Kode/Nama UPBJJ : 19/ BENGKULU
Hari/Tanggal UAS THE : 19 JUNI 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan Mahasiswa

Kejujuran Akademik
Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : DINDA HELVADIKA


NIM : 043431011
Kode/Nama Mata Kuliah : EKSI4308/ AUDITING I
Fakultas : EKONOMI
Program Studi : AKUNTANSI
UPBJJ-UT : BENGKULU

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.

2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.


3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.

4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).

5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.

6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui
media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan
akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Mukomuko,19 juni 2022


Yang Membuat pernyataan

DINDA HELVADIKA
JAWABAN:
1.) 1. Jenis pemeriksaan auditor yang digunakan adalah audit kecurangan (fraud audit)
Auditor untuk audit kecurangan ini dilatih untuk menemukan dan mengkaji kecurangan
pegawai dan manjemen. Auditor untuk audit kecurangan ini tidak hanya dilatih untuk
menemukan pihak-pihak didalam organisasi, tetapi juga pihak-pihak diluar organisasi
yang melakukakn kecurangan organisasi.
mengidentifikasi jenis pemeriksaan yang dilakukan pihak Auditor PT Garuda Indonesia
(Persero).
Audit khusus (special audit)
Audit khusus atau audit terbatas dilakukan sesuai dengan permintaan auditee. Audit khusus ini
pada akhir prosesnya, auditor tidak perlu memberikan pendapat terhadap kewajaran atas
laporan keuangan secara keseluruhan. Pendapat yang diberikan terbatas pada masalah
tertentu yang diperiksa, karena prosedur audit yang dilakukan juga terbatas.

2. Salah saji yang timbul dari kecurangan dalam pelaporan keuangan adalah salah saji
atau penghilangan secara sengaja jumlah atau pengungkapan dalam laporan
keuangan untuk mengelabuhi pemakai laporan keuangan. Kecurangan dalam laporan
keuangan dapat menyangkut tindakan seperti yang disajikan berikut ini:

a. Manipulasi, pemalsuan, atau perubahan catatan akuntansi atau dokumen pendukun
gnya yangmenjadi sumber data bagi penyajian laporan keuangan.
b. Representasi yang salah dalam atau penghilangan dari laporan keuangan peristiwa, 
transaksi,atau informasi signifikan.
c. Salah penerapan secara sengaja prinsip akuntansi yang berkaitan dengan jumlah, kla
sifikasi,cara penyajian, atau pengungkapan.

Salah saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva berkaitan
dengan pencurian aktiva entitas yang berakibat laporan keuangan tidak disajikan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Perlakuan
tidak semestinya terhadap aktiva entitas dapat dilakukan dengan berbagai cara,
termasuk penggelapan tanda terima barang/uang, pencurian aktiva, atau tindakan
yang menyebabkan entitas membayar harga barang atau jasa yang tidak diterima
olehentitas. Perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva dapat disertai dengan catatan
atau dokumen palsu atau yang menyesatkan dan dapat menyangkut satu atau lebih
individu di antara manajemen,karyawan, atau pihak ketiga. Auditor tidak dapat
memperoleh keyakinan absolut bahwa salah saji material dalam laporan keuangan
akan terdeteksi. Karena aspek penyembunyian kegiatan kecurangan, termasuk
faktabahwa kecurangan sering kali mencakup kolusi atau pemalsuan dokumentasi,
dan kebutuhan untuk menerapkan pertimbangan profesional dalam mengidentifikasi
dan mengevaluasi faktor risiko kecurangan dan kondisi lain, walaupun audit yang
direncanakan dan dilaksanakan dengan baik mungkin tidak dapat mendeteksi salah
saji material yang diakibatkan oleh kecurangan.

*Penaksiran Risiko Salah Saji Material Sebagai Akibat Dari Kecurangan
Audit harus secara khusus menaksir risiko salah saji material dalam laporan keuangan
sebagai akibat dari kecurangan dan harus mempertimbangkan taksiran risiko ini dalam
mendesain prosedur audityang akan dilaksanakan. Dalam melakukan penaksiran ini,
auditor harus mempertimbangkan factor risiko kecurangan yang berkaitan dengan
baik salah saji yang timbul sebagai akibat kecurangan dalam pelaporan keuangan
maupun salah saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadapaktiva untuk
setiap golongan yang bersangkutan. Sebagai bagian dari penaksiran risiko, auditor juga
harus meminta keterangan kepada manajemen untuk memperoleh pemahaman dari
manajemen tentang risiko kecurangan dalam entitas dan untuk menentukan apakah
manajemen memiliki pengetahuan tentang kecurangan yang telah dilakukan
terhadap atau terjadi dalam entitas. Informasi dari permintaan keterangan ini dapat
mengidentifikasi faktor-faktor risiko kecurangan yang mungkin berdampak terhadap
taksiran auditor dan tanggapan yang bersangkutan. Beberapahal yang dapat
diajukan sebagai pertanyaan adalah apakah terdapat lokasi anak perusahaan tertentu,
segmen bisnis, tipe transaksi, saldo akun, atau golongan laporan keuangan yang
didalamnya terdapat faktor risiko kecurangan atau memiliki kemungkinan lebih besar
adanya factor risiko tersebut dan bagaimana manajemen menangani risiko seperti itu.

3. Menunjukkan hubungan atas Kode Etik Akuntan Publik atas kasus diatas.

Ikatan akuntan indonesia (IAI) dan institusi akuntan publik indonesia (IAPI)
Kode etik profesi IAPI
Salah satu misi institusi akuntan publik indonesia (IAPI) adalah untuk menyusun dan
mengembangkan standar profesi dan kode etik profesi akuntan publik yang berkualitas
dengan mengacu pada standar internasional.
Kode etik profesi akuntan pubik (kode etik) terdiri dari dua bagian, yaitu bagian A dan bagian
B. bagian A kode etik ini menetapkan prinsip dasar etika profesi dan memberikan kerangka
konseptual untuk penerapan prinsip tersebut. Bagian B dari kode etik ini memberikan
ilustrasi tentang penerangan kerangka konseptual tersebut pada situasi tertentu.
Kode etik ini menetapkan prinsip dasar dan aturan etika profesi yang harus diterapkan oleh
setiap individu dalam kantor akuntan publik (KAP) atau jaringan KAP, baik yang merupakan
anggota IAPI maupun yang bukan merupakan anggota IAPI , yang memberikan jasa
profesional yang meliputi jasa assurance dan jasa selain assurance seperti yang tercantum
dalam standar profesi dan kode etik profesi.

4. Memberikan opini atas kasus yang terjadi pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk
(GIAA)
→ Pernyataan tidak memberikan pendapat atau Disclaimer Opinion
Pernyataan tidak memberikan pendapat menyatakan bahwan auditor menyatakan
pendapat atas laporan keuangan.

2.) 1. Iya, yang menjadi tindakan fraud tersebut adalah sebagai berikut:
Pada 2018, sebesar 22,4% atau Rp 5,7 triliun dari total aset finansial perusahaan ditempatkan
pada saham, tetapi hanya 5% yang ditempatkan pada saham LQ45. Lalu 59,1% atau Rp 14,9
triliun ditempatkan pada reksa dana, tetapi hanya 2% yang dikelola oleh top tier manajer
investasi. Kondisi-kondisi tersebut menyebabkan kerugian hingga modal Jiwasraya minus.
Negara diperkirakan mengalami kerugian hingga Rp 13,7 miliar. Berdasarkan laporan audit
BPK, perusahaan diketahui banyak melakukan investasi pada aset berisiko untuk mengejar
imbal hasil tinggi, sehingga mengabaikan prinsip kehati-hatian. Pada 10 Oktober 2018,
Jiwasraya mengumumkan tak mampu membayar klaim polis JS Saving Plan yang jatuh tempo
sebesar Rp 802 miliar.

2. metode Memodifikasi/memanipulasi dokumen


Dokumen yang dimodifikasi adalah dokumen asli dengan beberapa pengubahan. Pelaku
mengubah atau menghapus informasi-informasi yang terdapat pada dokumen, membubuhkan
tanda tangan atau stempel palsu, atau menambahkan suatu gambar ke dalam dokumen asli.
Blank stolen documents juga dapat dikategorikan sebagai dokumen yang dimodifikasi, dimana
dokumen kosong diisi dengan informasi yang tidak sesuai.

3. Saya telah mengaudit PT Asuransi Jiwasraya (Persero) tanggal 10 Oktober 2018, serta
laporan investasi yang dilakukan oleh PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Laporan keuangan
adalah Tanggung jawab manajemen PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Tanggung jawab saya
terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit saya.

Saya melakukan audit berdasarkan standar auditing yang diterapkan Institut Akuntan
Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan
audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji
material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi
penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh
manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Saya
yakin bahwa audit saya memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Memburuknya kondisi ekonomi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) berdampak sangat


material terhadap posisi keaungan dan hasil usaha perusahaan untuk tahun 2018. (uraikan di
sini dampak sangat material memburuknya kondisi ekonomi tersebut terhadap pos-pos
tertentu dalam laporan keuangan). Manajemen tidak mengungkapkan hal tersebut dalam
laporan keuangan dan tidak melakukan penyesuaian sebagaimana yang seharusnya dilakukan
sesuai dengan prinsip-akuntansi yang berlaku umum di Indonesia

Menurut pendapat saya, karena dampak tidak dilakukan pengungkapan dan


penyesuaian sebagaimana disebutkan dalam paragraf di atas terhadap laporan keaungan
tahun 2018, laporan keuangan yang kami sebut di atas tidak menyajikan secara wajar sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, posisi keuangan PT Asuransi
Jiwasraya (Persero) Pada 10 Oktober 2018.
4. tidak, karena perusahaan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sudah terlalu banyak
memanipulasikan dokumen dan bermasalah dengan keuangannya, jika saya terima makan
mungkin nanti akan ada dampak-dampak lainnya.

5. Langkah-langkah yang dilakukan oleh audit atas kemungkinan terjadinya kesulitan


keuangan?

a. Mengakumulasikan kesalahan penyajian yang diidentifikasi selama audit, selain kesalahan


penyajian yang secara jelas tidak penting dan tidak perlu diakumulasi karena akumulasi
kesalahan penyajian jelas tidak berdampak material dalam laporan keuangan.
b. Menentukan apakah strategi audit dan rencana audit secara keseluruhan perlu direvisi
apabila:
·Kesalahan penyajian lain mungkin ada yang, jika diagregasikan dengan kesalahan penyajian
yang telah diakumulasi selama audit, dapat menjadi material.
Contohnya, jika auditor mengidentifikasi bahwa suatu kesalahan penyajian timbul dari tidak
berfungsinya pengendalian internal atau dari asumsi yang tidak tepat atau metode penilaian
yang diterapkan secara luas oleh entitas.
c. Mengkomunikasikan secara tepat waktu atas semua kesalahan penyajian yang diakumulasi
selama audit kepada tingkat manajemen yang tepat, kecuali dilarang oleh peraturan
perundang-undangan, karena perundang-undangan mungkin membatasi komunikasi auditor
tentang kesalahan penyajian tertentu ke manajemen, atau yang lain, dalam entitas. Hal ini
dianggap penting karena memungkinkan manajemen mengevaluasi apakah unsur tersebut
adalah kesalahan penyajian, menginformasikan kepada auditor jika manajemen tidak setuju,
dan mengambil tindakan yang diperlukan.
Dan selanjutnya auditor harus meminta manajemen untuk mengoreksi kesalahan penyajian
tersebut. Koreksi oleh manajemen atas semua kesalahan penyajian, termasuk yang
dikomunikasikan oleh auditor, memungkinkan manajemen untuk mempertahankan buku dan
catatan akuntansi yang akurat dan menurunkan risiko kesalahan penyajian material atas
laporan keuangan di masa depan karena dampak kumulatif kesalahan penyajian yang tidak
material dan tidak dikoreksi berkaitan dengan periode lalu. Jika manajemen menolak untuk
mengoreksi beberapa atau semua kesalahan penyajian yang telah dikomunikasikan auditor,
maka auditor harus memperoleh pemahaman tentang alasan manajemen menolak untuk
mengoreksi.

Faktor yang meningkatkan


risiko salah saji material pada
tingkat laporan keuangan
secara
keseluruhan adalah: (1)
Kekurangan integritas atau
kompetensi manajemen; (2)
pengawasan
yang tidak efektif atau sistem
dan catatan akuntansi yang
tidak memadai meningkatkan
kemungkinan terdapatnya
salah saji material dalam
sejumlah asersi yang
memengaruhi
beberapa kelas transaksi, saldo
akun, dan pengungkapan.
Faktor yang meningkatkan
risiko salah saji material pada
tingkat laporan keuangan
secara
keseluruhan adalah: (1)
Kekurangan integritas atau
kompetensi manajemen; (2)
pengawasan
yang tidak efektif atau sistem
dan catatan akuntansi yang
tidak memadai meningkatkan
kemungkinan terdapatnya
salah saji material dalam
sejumlah asersi yang
memengaruhi
beberapa kelas transaksi, sa

Anda mungkin juga menyukai