Berikut adalah contoh program kerja penanganan benturan kepentingan dalam
sebuah organisasi:
1. Pembentukan Tim Penanganan Benturan Kepentingan:
Membentuk tim khusus yang terdiri dari perwakilan berbagai bagian dalam organisasi (manajemen, HR, keuangan, hukum, dll.) untuk menangani kasus-kasus benturan kepentingan. 2. Penyusunan Kebijakan dan Prosedur: Menyusun kebijakan benturan kepentingan yang mencakup definisi, contoh situasi, dan langkah-langkah penanganan. Menetapkan prosedur pengungkapan benturan kepentingan dan pelaporan insiden. 3. Pelatihan dan Sosialisasi: Memberikan pelatihan rutin kepada seluruh anggota organisasi tentang kebijakan dan pentingnya menghindari benturan kepentingan. Sosialisasi kebijakan baru kepada seluruh karyawan dan anggota baru organisasi. 4. Pelaporan dan Pengungkapan: Menyediakan saluran pelaporan yang aman dan anonim untuk melaporkan situasi benturan kepentingan. Memastikan bahwa laporan benturan kepentingan ditangani dengan cepat dan rahasia. 5. Evaluasi dan Tindakan Peningkatan: Melakukan evaluasi periodik untuk menilai efektivitas kebijakan dan prosedur penanganan benturan kepentingan. Menerapkan perbaikan dan tindakan pencegahan berdasarkan hasil evaluasi. 6. Transparansi Keuangan: Memastikan laporan keuangan dan anggaran organisasi dapat diakses oleh seluruh anggota organisasi yang berkepentingan. 7. Pembatasan Keterlibatan: Menetapkan batasan dan kebijakan tentang keterlibatan anggota organisasi dalam situasi yang berpotensi menimbulkan benturan kepentingan. 8. Pengawasan dan Pertanggungjawaban: Memastikan adanya mekanisme pengawasan yang memonitor situasi benturan kepentingan secara efektif. Mengenakan sanksi bagi mereka yang terbukti melanggar kebijakan penanganan benturan kepentingan. 9. Kolaborasi dengan Pihak Independen: Melibatkan pihak independen dalam melakukan audit dan penilaian terhadap kepatuhan dan efektivitas program penanganan benturan kepentingan. 10. Penyuluhan dan Komunikasi: Mengkomunikasikan kebijakan dan hasil program penanganan benturan kepentingan kepada seluruh anggota organisasi secara berkala. Mengedukasi anggota organisasi tentang dampak negatif dari benturan kepentingan dan pentingnya mematuhi kebijakan yang ada.
Program kerja di atas dirancang untuk membentuk budaya organisasi yang
transparan, jujur, dan berintegritas dalam menghadapi dan mengelola benturan kepentingan. Setiap organisasi harus menyesuaikan program ini dengan kebutuhan dan karakteristik khusus mereka. Selain itu, peran manajemen tinggi dan komitmen dari seluruh anggota organisasi sangat penting dalam menjalankan program penanganan benturan kepentingan secara efektif
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro
Mengelola Resiko Etika Dan Manajemen KrisisETIKA BISNIS DAN PROFESI
“MENGELOLA RESIKO ETIKA DAN MANAJEMEN KRISIS”
MENGELOLA RESIKO ETIKA DAN MANAJEMEN KRISIS
Pengelolaan Resiko Etika
Etika merupakan suatu nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi seseorang ataukelompok dalam mengatur tingkah laku (Bertens, 2001). Pengertian resiko etika adalah suatukemungkinan dilanggarnya etika yang disebabkan oleh ketidak mampuan perusahaan atauinstitusi dalam memenuhi harapan stakeholder. Suatu organisasi perusahaan harus fokus untuk tetap bertahan berkelanjutan sesuaidengan asumsi going concern, maka untuk itu diperlukan pengelolaan resiko etika yang ada,agar perusahaan dapat mencapai tujuannya secara efisien dan efektif. Pengelolaan resiko etika pada praktik bisnis kini mulai menyadari bahwa meskipun manajemen risiko cenderung berfokus kepada masalah-masalah non-etis, bukti yang ada menunjukkan bahwa penghindaran bencana dan kegagalan juga memerlukan perhatian kepada masalah risiko et