Anda di halaman 1dari 24

SUSTAINABLE REPORTING

Materi Minggu 6
Konsep Pemangku Kepentingan FOTO/VIDEO

Dosen :
Dr. Eneng Sugihyanty S.E., M.Ak.
Dr. Zumratul Meini, S.E., M.S.E., M.S.Ak.
Dr. Padri Achyarsyah, SE., Ak., MM., CPA.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
Inklusivitas Pemangku Kepentingan
Organisasi pelapor harus mengidentifikasi para pemangku
kepentingannya, dan menjelaskan bagaimana organisasi
pelapor itu telah menanggapi harapan dan kepentingan yang
masuk akal dari para pemangku kepentingan.

Perkembangan sebuah perusahaan tak terlepas dari peran


pemangku kepentingan (stakeholder). Stakeholder atau
pemangku kepentingan adalah semua individu, kelompok
masyarakat, atau komunitas yang memiliki hubungan dan
kepentingan terhadap organisasi atau perusahaan.
Stakeholder adalah bagian penting dari sebuah organisasi
yang memiliki peran secara aktif maupun pasif untuk
mencapai tujuannya.
Pemangku Kepentingan
Pemangku Kepentingan didefinisikan sebagai entitas
atau individu yang diperkirakan akan terpengaruh
secara signifikan oleh kegiatan, produk, atau jasa
organisasi pelapor; atau yang tindakannya diperkirakan
akan memengaruhi kemampuan organisasi dalam
menerapkan strategi atau mencapai tujuannya. Ini
termasuk, namun tidak terbatas pada, entitas atau
individu yang haknya menurut hukum atau konvensi
internasional memberi mereka klaim yang sah terhadap
organisasi.
Para Pemangku Kepentingan Mencakup:

 Karyawan dan pekerja lainnya


 Pemegang saham
 Pemasok
 Masyarakat lokal
 LSM atau organisasi masyarakat sipil
 Lainnya.
 Ketika membuat keputusan tentang isi laporannya,
organisasi akan mempertimbangkan harapan wajar
dan kepentingan para pemangku kepentingan. Ini
termasuk mereka yang tidak mampu
mengartikulasikan pandangan mereka dan yang
keprihatinannya dikemukakan wakil/ kuasa mereka
(misalnya, LSM yang bertindak atas nama kolektif
mereka); dan orang-orang dengan siapa organisasi
tidak bisa berdialog dengan jelas atau terus menerus.
 Sebuahproses keterlibatan pemangku kepentingan
dapat berfungsi sebagai alat untuk memahami
harapan wajar dan kepentingan para pemangku
kepentingan, serta kebutuhan informasi mereka.
 Sebuah organisasi biasanya memulai berbagai jenis
keterlibatan pemangku kepentingan sebagai bagian
dari kegiatan rutin, yang dapat memberikan
masukan yang berguna untuk keputusan tentang
pelaporan.
 Keterlibatan pemangku kepentingan berdasarkan
pendekatan yang diterima secara umum atau
sistematis, metodologi, atau prinsip-prinsip juga
dapat diterapkan secara khusus untuk
menginformasikan persiapan laporan.
 Cara lain yang dapat digunakan untuk memenuhi
prinsip ini mencakup pemantauan media,
keterlibatan dengan komunitas ilmiah, atau
kegiatan kolaboratif dengan rekan-rekan dan para
pemangku kepentingan. Pendekatan keseluruhan
menjadi cukup efektif sehingga kebutuhan informasi
pemangku kepentingan dipahami dengan benar.
 Pentingbahwa cara-cara yang digunakan memang
mampu mengidentifikasi masukan langsung dari
para pemangku kepentingan serta harapan
masyarakat yang sudah terbentuk secara sah.
 Selainitu, organisasi bisa menghadapi pandangan
atau harapan yang bertentangan di antara para
pemangku kepentingannya, dan diharapkan untuk
dapat menjelaskan bagaimana mereka
menyeimbangkannya ketika membuat keputusan
tentang pelaporan.
 Agarproses dan data laporan terjamin, organisasi
harus mendokumentasikan pendekatannya dalam
mengidentifikasi para pemangku kepentingan;
memutuskan pemangku kepentingan mana yang
akan dilibatkan, dan bagaimana dan kapan terlibat
dengan mereka; dan bagaimana keterlibatan telah
memengaruhi isi laporan serta kegiatan, produk,
dan jasa organisasi.
 Keterlibatan pemangku kepentingan secara
sistematis, yang dilaksanakan dengan baik,
kemungkinan akan menghasilkan pembelajaran
terus-menerus dalam organisasi, serta akuntabilitas
yang meningkat untuk berbagai pemangku
kepentingan. Akuntabilitas memperkuat
kepercayaan antara organisasi dan pemangku
kepentingannya. Kepercayaan, pada gilirannya,
memperkuat kredibilitas laporan.
Pengujian
1. Organisasi pelapor dapat mendeskripsikan para
pemangku kepentingan yang kepadanya organisasi
bertanggung jawab.
2. Isi laporan mengacu pada hasil dari proses
keterlibatan pemangku kepentingan yang
digunakan oleh organisasi dalam kegiatannya yang
sedang berlangsung, dan sebagaimana yang
diwajibkan oleh kerangka hukum dan kelembagaan
yang dipakainya untuk beroperasi.
Pengujian
3. Isi laporan mengacu pada hasil dari setiap proses
keterlibatan pemangku kepentingan yang dilakukan
secara khusus untuk laporan tersebut.
4. Hasil dari proses keterlibatan pemangku
kepentingan akan menginformasikan keputusan
tentang konsistensi laporan dengan topik material
yang disertakan dalam laporan tersebut.
Peran Pemangku Kepentingan

Fungsi utama atau peran pemangku kepentingan


adalah membantu membuat suatu kebijakan, aturan,
atau proyek agar sesuai dan tercapai dengan arah
pengembangan organisasi atau perusahaan. Dalam
perusahaan, peran pemangku kepentingan memang
berbeda-beda, tetapi semua bertujuan
mengembangkan bisnis perusahaan.
Peran Pemangku Kepentingan
1. Pemegang saham: Inilah pihak penyedia modal dalam
perusahaan agar operasional berjalan. Mereka juga menjadi
pengawas yang mengamati kinerja bawahannya.
2. Pegawai: Faktor penentu kinerja suatu perusahaan. Itu
sebabnya mereka juga menjadi pemangku kepentingan
perusahaan.
3. Pemasok (supplier): Turut membantu kinerja perusahaan
karena menyediakan berbagai kebutuhan barang atau jasa
bagi perusahaan.
4. Konsumen: Menggunakan produk atau jasa perusahaan serta
menilainya.
Peran Pemangku Kepentingan
5. Bank atau lembaga keuangan: Perusahaan yang memberikan
bantuan modal untuk operasional perusahaan.
6. Pesaing atau kompetitor: Turut berperan dalam keputusan,
kebijakan, dan strategi perusahaan. Pemerintah: Keputusan
yang diambil pemerintah, baik pusat maupun daerah, turut
memengaruhi kebijakan, keputusan, dan strategi yang akan
dilaksanakan suatu perusahaan.
7. Media massa: Pemberitaan atau sorotan media dapat
mempengaruhi citra perusahaan di mata khalayak luas.
8. Masyarakat umum: Masyarakat yang tutur terdampak, baik
langsung maupun tak langsung, dari kegiatan operasional
perusahaan.
Memahami Keterlibatan Pemangku Kepentingan

Keterlibatan pemangku kepentingan dalam laporan


keberlanjutan tercantum pada bagian Pengungkapan
Standar Umum yang merupakan gambaran keseluruhan
tentang hubungan dengan pemangku kepentingan
perusahaan selama periode pelaporan. Pengungkapan
Standar ini tidak hanya terbatas pada keterlibatan yang
dilakukan untuk tujuan penyusunan laporan.
Memahami Keterlibatan Pemangku Kepentingan

Penyusunan keterlibatan pemangku kepentingan bisa dimulai dari:


 Membuat daftar kelompok-kelompok pemangku kepentingan yang
dilibatkan oleh perusahaan.
 Identifikasi dan tentukan pemangku kepentingan yang akan
dilibatkan.
 Laporkan pendekatan perusahaan dalam hubungan dengan
pemangku kepentingan, termasuk frekuensi hubungan menurut
jenis dan menurut kelompok pemangku kepentingan, dan sebuah
indikasi mengenai apakah terdapat hubungan yang dilakukan
secara khusus dalam proses persiapan laporan.
 Laporkan topik dan permasalahan utama yang pernah diajukan
melalui hubungan dengan pemangku kepentingan.
Memahami Keterlibatan Pemangku Kepentingan

Keterlibatan pemangku kepentingan dalam laporan


keberlanjutan bisa dilihat dari tiga aspek, yakni:
1. Ekonomi,
2. Lingkungan
3. Sosial
Berbagai metode pelibatan dilakukan perusahaan, seperti
dengan menggunakan kuesioner yang diisi pemangku
kepentingan, yaitu pihak internal (seperti Direksi, Dewan
Komisaris, Kepala Departemen, Manajer, Karyawan, Serikat
Pekerja) dan pihak eksternal (seperti pengunjung, Mitra CSR,
Guru SRA, dan penerima manfaat CSR Perusahaan). 
Memahami Keterlibatan Pemangku Kepentingan

Tujuan dari penyebaran kuesioner tersebut adalah untuk


mengetahui pendapat para pemangku kepentingan
mengenai topik-topik material yang perlu dimasukkan
dalam Laporan Keberlanjutan perusahaan. Selain
kuesioner di atas, perusahaan juga secara rutin melakukan
survei karyawan dan survei kepuasan pelanggan.
Memahami Keterlibatan Pemangku Kepentingan

 Strategi
pelibatan pemangku kepentingan pemegang
saham/investor. Metode identifikasi berupa relasi ekonomi yang
mempengaruhi kebijakan perusahaan.
 Harapan pemangku kepentingan adalah peningkatan tata kelola
perusahaan; pertanggungjawaban kinerja ekonomi, lingkungan,
dan social; efisiensi dan produktivitas; penguatan posisi dan
penguasaan pasar. Metode pelibatan yang diterapkan adalah
publikasi rutin (laporan tahunan, laporan keuangan interim, 
laporan keberlanjutan) dan website; penyelenggaraan RUPS;
penyusunan rencana kerja dan anggaran perusahaan. Frekuensi
pelibatan sesuai dengen ketentuan tata kelola, minimal tiap tiga
bulan untuk laporan keuangan interim dan minimal satu tahun
sekali untuk pelaporan lainnya serta RUPS.
Memahami Keterlibatan Pemangku Kepentingan

 Untukkaryawan, keterlibatan pemangku kepentingan bisa


dimulai dengan metode identifikasi relasi ekonomi, relasi legal,
pengaruh terhadap kinerja perusahaan, dan kedekatan dengan
operasional.
 Harapan pemangku kepentingan ialah melakukan sosialisasi
ihwal kebijakan dan strategi yang berkaitan dengan
kepegawaian serta media dalam menyampaikan kegiatan-
kegiatan internal perusahaan. Harapan pemangku kepentingan
karyawan lainnya adalah mendapatkan informasi mengenai K3,
pelatihan, dan pendidikan serta peluang pengembangan karier.
Metode pelibatan melalui buletin, komunikasi melalui email dan
intranet serta website dengan frekuensi satu kali dalam sebulan.
Memahami Keterlibatan Pemangku Kepentingan

 Keterlibatanpemangku kepentingan serikat pekerja dapat


memakai metode identifikasi berupa relasi legal, pengaruh
terhadap kinerja perusahaan, dan kedekatan dengan operasional.
 Harapan pemangku kepentingan serikat pekerja antara lain
menciptakan iklim kerja yang kondusif; mendapatkan hak yang
layak dan sesuai dengan kewajiban yang harus dijalankan;
mendapatkan keuntungan yang sesuai dengan hak yang layak
terkait kinerja ekonomi yang dicapai oleh perusahaan; dan
mendapatkan pelatihan serta pendidikan untuk peningkatan
karier. Metode pelibatannya berupa pembahasan perjanjian kerja
bersama (PKB) Frekuensinya saat diperlukan atau minimal satu
tahun sekali.
Memahami Keterlibatan Pemangku Kepentingan

 Keterlibatanpemangku kepentingan untuk masyarakat sekitar dapat


menerapkan metode identifikasi relasi ekonomi, relasi legal, dan
pengaruh terhadap persepsi pemangku kepentingan lain.
 Harapan pemangku kepentingan masyarakat antara lain mengoptimalkan
pencapaian Program CSR serta penyaluran dana CSR. Harapan lainnya
dapat berupa pendampingan dan pemberdayaan masyarakat;
memberikan dampak sosial yang lebih baik dan berkelanjutan;
mendapatkan lingkungan yang lebih hijau, lestari dan nyaman tanpa
polusi dan pencemaran; mendapatkan manfaat pendidikan,
pemberdayaan, dan bantuan jika terjadi bencana alam yang menimpa.
Metode pelibatannya berupa pertemuan rutin dengan masyarakat
sekitar; website; kerja sama dengan masyarakat lokal, universitas,
pemerintah daerah; dan LSM. Frekuensinya setiap saat bila diperlukan
dan minimal satu tahun sekali.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai