Materi Minggu 4
Prinsip Kualitas dan Prinsip Isi
Dalam Laporan Keberlanjutan FOTO/VIDEO
Dosen :
Dr. Eneng Sugihyanty S.E., M.Ak.
Dr. Zumratul Meini, S.E., M.S.E., M.S.Ak.
Dr. Padri Achyarsyah, SE., Ak., MM., CPA.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
Penyusunan Laporan Keberlanjutan
Pelaporan keberlanjutan merupakan praktik pelaporan
organisasi secara terbuka mengenai dampak ekonomi,
lingkungan, dan/atau sosialnya, dan karena itu juga termasuk
kontribusinya positif atau negatif terhadap tujuan
pembangunan berkelanjutan. Standar GRI (Global Reporting
Initiative) menciptakan satu bahasa yang sama untuk organisasi
dan para pemangku kepentingan, sehingga dampak ekonomi,
lingkungan, dan sosial dari organisasi-organisasi itu dapat
dikomunikasikan dan dipahami. Standar ini dirancang untuk
meningkatkan komparabilitas (keterbandingan) global dan
kualitas informasi tentang dampak ini, sehingga
memungkinkan transparansi dan akuntabilitas organisasi yang
lebih besar.
Penyusunan Laporan Keberlanjutan
Dalam penyusunan laporan berkelanjutan sesuai standar GRI,
terdapat dua pilihan metode yaitu:
Comprehensive dan Core bergantung pada sejauh mana
pengungkapan yang tercakup dalam laporan. Jika memilih metode
comprehensive maka semua yang dipersyaratkan dalam
pengungkapan umum (General Disclousure) (GRI 102) dan semua
topik spesifik yang material bagi organisasi, misal yang material
Energi (GRI 302) maka semua topik spesifik yang ada dalam Energi
mulai dari GRI 302-1 Sampai dengan GRI 302-5 harus dilaporkan. Jika
menggunakan metode Core / Inti, maka yang dlaporkan hanya yang
berlabel Core dalam pengungkapan umum (General Disclousure) (GRI
102) dan memilih topik spesifik dalam topik yang material bagi
organisasi, misal yang material Energi (GRI 302) maka organisasi
dapat memilih hanya melaporkan GRI 302-2 saja.
Prinsip untuk Menentukan Isi Laporan
a. Pelibatan Pemangku Kepentingan
Organisasi pelapor harus mengidentifikasi para pemangku
kepentingannya, dan menjelaskan bagaimana organisasi pelapor itu
telah menanggapi harapan dan kepentingan yang masuk akal dari
para pemangku kepentingan.