Npm : 20013010278
Kelas : Manajemen Risiko F
Penting untuk membedakan manajemen proyek terkait pemberian waktu untuk proyek, anggaran dan
kualitas dari proyek, dan alasan mengapa proyek dilakukan. Persyaratan utama proyek yaitu hal tersebut
disampaikan tepat waktu serta sesuai anggaran dan kinerja.
Manajemen risiko proyek merupakan jenis manajemen pengendalian. Dalam pengerjaannya, beberapa
proyek berusaha untuk mengurangi risiko. Manajemen risiko proyek perlu berwawasan ke depan untuk
mengantisipasi sebelum munculnya masalah. Risiko kepatuhan, risiko kontrol dan peluang perlu
dipertimbangkan sebagai bagian dari keberhasilan manajemen proyek apa pun.
Project risk analysis and management (PRAM) mewakili serangkaian aktivitas berkelanjutan di semua tahap
dalam siklus hidup suatu proyek. Ada lima poin dalam proyek di mana manfaat tertentu dapat dicapai
dengan menggunakan model PRAM yaitu kelayakan, sanksi, tendering, pasca-tendering, dan selama
implementasi.
Banyak organisasi yang akan mengontrakkan bagian-bagian penting dari kegiatan mereka sehingga uang
dapat dihemat dan mendapat spesialis yang lebih tinggi tersedia dari perusahaan outsourcing. Saat
mengontrakkan layanan dan pasokan, organisasi harus yakin akan risikonya serta berada dalam kapasitas
risikonya.
Audit internal biasanya berkaitan dengan jaminan risiko dan menetapkan atas pengendalian dan prosedur
untuk mengelola risiko sehingga akan ada kepentingan bersama dengan manajemen risiko. Pencapaian atas
pengelolaan risiko akan mempertimbangkan empat output sebagai berikut:
Pelaksanaan audit internal meliputi perencanaan, kerja lapangan, pelaporan dan tindak lanjut sebagai berikut:
1. Perencanaan
Menginformasikan klien mengenai apa itu audit dan tujuannya (Kontak Awal).
Melakukan pertemuan dengan klien sehingga dapat mengetahui secara detail apa yang ditinjau beserta
sumber daya dan proses apa yang tersedia (Pertemuan Awal).
Proses mengumpulkan data yang diperlukan untuk diaudit (Survei Pendahuluan).
Penentuan prioritas audit yang akan ditinjau (Meninjau Struktur Pengendalian Internal)
Proses menguraikan pekerjaan lapangan yang diperlukan untuk audit (Persiapan Program Audit)
2. Kerja Lapangan
Merupakan proses pengujian untuk pengendalian internal kritis dengan bantuan CAAT yang mampu
mendeteksi kecurangan/kesalahan/kelalaian. Proses kerja lapangan ini berkaitan dengan dua hal berikut:
3. Laporan Audit
Merupakan laporan hasil peninjauan oleh audit. Proses pembuatan laporan ini intinya akan memberikan
sebuah opini. Kemudian, disebarkan kepada pihak yang berkepentingan (misalnya: manajemen senior,
komite audit, atau sesuai keputusan)
Laporan audit
Membuat laporan
Distribusi laporan audit
4. Tindak Lanjut
Merupakan sebuah proses menanggapi klien yang akan ditinjau sehingga akan ada temuan yang dapat diuji
dan diselesaikan. Selanjutnya, melaporkan hasil temuan baik yang selesai maupun belum selesaikan
dilakukan.
Manajemen risiko dan audit internal harus diperhatikan atau dikelola dengan baik dan benar. Keduanya
memiliki peran masing masing untuk menjalankan hubungan kerja dengan baik, nantinya manajemen risiko
dan audit internal akan bertugas dalam menjamin pelaksanaan protokol dan proses manajemen risiko yang
efisien. Jika mereka saling membagi fokus yang sama, maka pengelolaan risiko akan lebih terkoordinasi dan
terencana dengan baik.
Ada berbagai macam dokumentasi manajemen risiko yang relevan dengan aktivitas manajemen risiko. jenis
dokumentasi manajemen risiko yang mungkin diperlukan sebagai berikut : administrasi manajamen risiko,
respon risiko dan rencana perbaikan, laporan dan rekomendasi acara, kinerja risiko dan laporan sertifikasi.
Lalu Empat kategori laporan yang disebutkan di atas dapat dicirikan sebagai prosedur yang ditetapkan,
rencana tindakan, laporan insiden, dan laporan kinerja. Subyek dokumentasi manajemen risiko disebutkan
lagi di sini karena pentingnya kinerja risiko dan laporan sertifikasi. Faktanya, pentingnya dokumen-dokumen
ini telah meningkat pesat akhir-akhir ini, karena diperkenalkannya Sarbanes–Oxley Act of 2002. Persyaratan
pelaporan yang disempurnakan telah diterapkan pada semua jenis organisasi di sebagian besar dunia.
Penting bagi sebuah organisasi untuk memastikan bahwa laporan yang disampaikannya mencapai standar
tertinggi yang berlaku, sekaligus kompatibel dengan persyaratan lainnya. Penting untuk dicatat bahwa
kewajiban pelaporan dan komunikasi manajemen risiko mengacu pada komunikasi internal dan eksternal
dan kewajiban juga mengacu pada pentingnya informasi manajemen risiko yang dikomunikasikan baik ke
dan dari dewan.
SOX mengharuskan adanya kontrol untuk memastikan keakuratan semua informasi yang dilaporkan
oleh organisasi.
Perusahaan yang terdaftar di bursa saham AS diharuskan membuat pengungkapan ekstensif tentang faktor
risiko. faktor-faktor penting yang dapat menyebabkan kesulitan keuangan di masa depan meliputi :
perkembangan dan perubahan peraturan
fluktuasi biaya bahan bakar
keputusan otoritas persaingan mengenai usaha patungan yang diusulkan
Laporan risiko oleh perusahaan AS
Perusahaan yang terdaftar di bursa saham AS diharuskan membuat pengungkapan ekstensif tentang
faktor risiko. faktor-faktor penting yang dapat menyebabkan kesulitan keuangan di masa depan meliputi :
perkembangan dan perubahan peraturan
fluktuasi biaya bahan bakar
keputusan otoritas persaingan mengenai usaha patungan yang diusulkan