PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan magang merupakan kegiatan pembelajaran yang wajib
ditempuh oleh mahasiswa sebagai syarat kelulusan, dimana salah satu point
yang harus dijalani adalah praktek secara langsung pada sebuah instansi baik
dari instansi pemerintah maupun instansi swasta. Diharapkan pada saat
mengikuti kegiatan magang ini mahasiswa mampu melihat secara langsung
segala hal yang terjadi di dunia kerja secara nyata dan membandingkan serta
mengimplementasikan dengan semua teori yang selama ini diterima di bangku
perkuliahan
Dalam pelaksanaan kegiatan magang, mahasiswa diharapkan mampu
menyerap ilmu secara langsung yang tidak didapatkan di bangku perkuliahan
dan menemukan segala permasalahan dan kendala yang terjadi di tempat
magang pada khususnya. Selain itu, mahasiswa mendapatkan pengalaman
yang nantinya setelah lulus dari kuliah menjadi bekal untuk terjun ke dunia
kerja.
Pada era globalisasi saat ini dituntut segalanya untuk maju demi
menunjang perekonomian masyarakat. Sebagai negara berkembang, Indonesia
harus dapat mengelola perekonomiannya secara seimbang dimana pengelolaan
ekonomi harus merata terutama yang berhubungan dengan masyarakat.
Perkembangan perekonomian harus menunjukkan angka peningkatan dari
pada tahun sebelumnya sehingga suatu negara dapat dikatakan mengalami
perkembangan ekonomi. Salah satu fenomena yang selalu berkembang di
masyarakat adalah pajak. Menurut Pasal 1 angka 1 UU No. 6 Tahun 1983
sebagaimana telah disempurnakan terakhir dengan UU No. 28 Tahun 2007
tentang Ketentuan umum dan tata cara perpajakan didefinisikan sebagai
berikut :
"kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang Undang, dengan tidak
mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara
bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat''.
Sebagaimana dinyatakan diatas Pajak merupakan iuran wajib yang
dibayarkan oleh orang pribadi atau badan berdasarkan undang-undang yang
sifatnya memaksa untuk keperluan negara yang diatur dalam undang-undang.
Selain itu pemungutan pajak diperuntukkan bagi
keperluan pembiayaan
asessmantsystem,
official
asessmantsystem,
dan
witholding
adalah jumlah pajak yang dipungut atas sejumlah pembayaran yang berpotensi
menimbulkan penghasilan kepada penerima pembayaran seperti PPh Pasal 22
dan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah. Pajak
Pertambahan Nilai yang dahulunya sempat dihapuskan untuk dipungut oleh
bendaharawan pemerintah dan perusahaan tertentu yang ditunjuk oleh
Direktorat Jendral pajak sekarang diberlakukannya kembali.
PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak
Surabaya yang merupakan salah satu perusahaan BUMN yang ditunjuk oleh
Direktorat Jendral Pajak sebagai pemungut pajak pertambahan nilai. Hal ini
dipertegas dengan peraturan menteri keuangan Nomor : 85/PMK.02/2012
Badan Usaha Milik Negara atau BUMN ditunjuk sebagai pemungut Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan
atas Barang Mewah (PPnBM). Dengan demikian PPN dan PPnBM yang
terutang atas Penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak oleh
rekanan BUMN dipungut, disetor, dan dilaporkan oleh BUMN.
PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak
Surabaya bergerak dalam sektor perhubungan yang diberikan tugas,
wewenang, dan tanggung jawab untuk mengelola pelabuhan. Artinya, PT.
Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak dipercaya sebagai
penyedia fasilitas jasa kepelabuhanan, yang memiliki peran kunci untuk
menjamin kelangsungan dan kelancaran angkutan laut. Namun tidak hanya itu
saja sebagai perusahaan yang memiliki dedikasi inovasi serta loyalitas yang
tinggi dari segi performance PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang
Tanjung Perak menyadari pentingnya membayar pajak sebagai kewajiban
warga negara. Dalam melaksanakan pemngutan Pajak Pertambahan Nilai yang
terjadi disetiap transaksi kegiatan
III
(Persero)
Cabang
Tanjung
Perak
Surabaya
(c) Mengetahui dengan lebih jelas mengenai realita dunia kerja secara
langsung.
(d) Mampu beraktualisasi dan berkreasi pada ilmu yang dimiliki serta
dalam hubungan berkomunikasi dalam lingkungan kerjanya.
(e) Memperdalam dan meningkatkan keterampilan dan kreatifitas diri
dalam lingkungan kerja yang sesuai dengan disiplin ilmu yang
diperoleh selama kuliah
(f) Mendapatkan pengalaman dan pemahaman mengenai cara kerja dan
praktik lapangan yang sesungguhnya
(g) Menjadi bahan persiapan menghadapi dunia kerja dan menyiapkan
langkah-langkah yang diperlukan untuk menyesuaikan diri dalam
lingkungan kerja di masa mendatang.
2. Bagi Program Studi Perpajakan Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
(a) Terciptanya jalinan kerja sama antara pihak Universitas Negeri
Brawijaya dengan PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang
Tanjung Perak Surabaya yang dijadikan tempat untuk Praktek Kerja
Lapangan dalam upaya meningkatkan keterkaitan dan kesepadanaan
antara substansi akademik dengan pengetahuan dan keterampilan
sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam pembangunan
masyarakat.
(b) Mendapatkan
masukan
yang
berguna
untuk
penyempurnaan
BAB II
RENCANA KEGIATAN
A. Tempat dan Waktu
Kegiatan praktek kerja nyata yang biasa disebut dengan magang
merupakan salah satu pengabdian masyarakat dalam unsur Tri Dharma
Perguruan Tinggi. Sehingga mampu menerapkan pengetahuan pengetahuan
secara tertulis yang diperoleh dalam perguruan tinggi terhadap dunia kerja,
adapun kami sebagai mahasiswa prodi perpajakan fakultas Ilmu Administrasi
angkatan 2011 melaksanakannya di PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)
Cabang Tanjung Perak yang beralamat di Jalan Perak Timur No. 620
Surabaya pada tanggal 07 Juli 2014 s/d 18 Juli 2014 dan 04 Agustus 2014 s/d
12 September 2014 yaitu genap 40 hari kerja.
B. Ketentuan Pelaksanaan Magang
Bidang magang yang diambil sesuai dengan ketentuan dan kebijakan
dari instansi atau perusahaan yang bersangkutan berdasarkan bidang ilmu
peserta magang (perpajakan). Dimana bagi setiap mahasiswa peserta magang
sanggup memenuhi segala yang ada dengan kesepakatan yang disetujui.
Rencana pelaksanaan yang dilakukan dalam kegiatan magang yaitu
turut berpartisipasi langsung di bagian peserta magang ditempatkan oleh
perusahaan serta membantu pelaksanaan tugas karyawan karyawan serta
mengamati secara langsung praktik kerja yang terjadi di PT Pelabuhan
Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak, Surabaya.
C. Metode Pelaksanaan Magang
Dalam pelaksanaan kegiatan magang, peserta magang diwajibkan untuk
melaporkan kegiatan yang disusun dalam sebuah laporan magang. Oleh sebab
itu peserta magang juga berusaha mendapatkan dan mengumpulkan data
untuk kelengkapan laporan magang yang disampaikan oleh peserta magang
Tujuan
Target
tentang
siklus kerja
pelatihan
informasi kondisi
kondisi dan
pegawai PT.
singkat agar
suasana
Pelabuhan
dapat
di tempat magang
kerja.
Indonesia III
beradaptasi
dengan melakukan
(Persero)
dengan baik
pengamatan
Cabang
ketika telah
terhadap kinerja
Tanjung
memasuki
pegawai PT.
Perak.
dunia kerja. Di
Pelabuhan
III(Persero)
pelatihan
Cabang Tanjung
sebelum
Perak.
memasuki
2.
Pembelajaran
Mengetahui
dunia kerja.
Sebagai bentuk Mendapatkan
aplikasi secara
informasi terkait
Pajak yang
proses
lapangan di
proses
ada di PT.
penghitungan
PT. Pelabuhan
Penghitungan
Pelabuhan
pajak sesuai
Indonesia III
Indonesia III
prosedur
(Persero)
PT. Pelabuhan
(Persero)
yang ada.
Cabang
Indonesia III
Cabang
Tanjung Perak.
(Persero) Cabang
Tanjung
agar dapat
Tanjung Perak.
Perak..
memahami
dengan
secara praktis
pengamatan secara
untuk
langsung.
menunjang
program
keilmuan di
bangku
3.
4.
Analisis
Mengetahui
perkuliahan.
Sebagai bentuk Mendapatkan
faktor
aspek yang
penghambat
menjadi
dapat
secara langsung
dan
faktor
dilakukan
untuk memahami
pendorong
pendorong
untuk
permasalahan-
instansi
serta
mengetahui
permasalahan yang
dalam
penghambat.
permasalahan
biasanya timbul di
menciptakan
yang terjadi di
perusahaan.
program-
PT. Pelabuhan
program
Indonesia III
terkait
(Persero)
pencapaian
Cabang
target
Tanjung
perusahaan
Pembelajaran
Mengetahui
Perak..
Untuk
kiat-kiat Tax
terhadap proses
Planning
yang
teori di bangku
Tax Planning
yang
biasanya bisa
perkuliahan
tersebut, guna
dilakukan
digunakan
secara praktis
penghematan pajak
oleh
untuk
dan
yang mungkin
perusahaan
menghemat
mengetahui
dilakukan dalam
Mengetahui siklus
pengeluaran
sistem terkait
menghitung pajak
perusahaan
dengan hal
yang akan
untuk pajak
tersebut.
dilaporkan.
BAB III
HASIL KEGIATAN
2.
Nama Pimpinan
Alamat
Telepon
Fax
: ( 031 ) 3293994
: dinasti@perakport.co.id
Jumat
Mulai Libur kerja yaitu H-2 sebelum hari raya Idul Fitri tepatnya
tanggal 25 Juli 2014 dan mulai masuk kembali tanggal 04 Agustus
2014
2. Masuk dan pulang di hari biasa
Senin Kamis
Jumat
Dihari Jumat ada kegiatan rutin yaitu Senam Aerobik kecuali di bulan
Ramadhan ditiadakan.
tanah
untuk
berbagai
bangunan
dan
lapangan,
VISI:
Menjadikan Pelabuhan Tanjung Perak sebagai Penyedia Jasa Pelabuhan
yang Prima, dan Berkomitmen Memacu Integrasi Logistik Nasional.
MISI:
1. Menjamin penyediaan jasa pelayanan prima melampaui standar yang
berlaku secara konsisten.
2. Memacu kesinambungan daya saing industri nasional melalui biaya
logistik yang kompetitif.
3. Memenuhi harapan semua stakeholders melalui prinsip kesetaraan dan
tata kelola perusahaan yang baik (GCG).
4. Menjadikan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, berkinerja,
dan berbudi pekerti luhur.
5. Mendukung perolehan devisa negara dengan memperlancar arus
perdagangan.
6.
Nama Terminal
Jamrud
Mirah
Nilam
7.
Tanjung
Keterangan
Jamrud Utara, Jamrud Selatan, Jamrud Barat
Mirah
Nilam Timur dan Nilam Barat
8.
Deskripsi Pekerjaan
Dalam suatu organisasi dengan segala aktivitas terdapat hubungan
diantara personal yang menjalankan aktifitas tersebut, untuk itu perlu
dibuat suatu bagan yang menggambarkan hubungan yang ada tersebut,
maka hubungan antara masing-masing kegiatan dalam organisasi dapat
diarahkan pada tujuan, dan koordinasi dapat dilakukan dengan baik.
Untuk mengatasi masalah tersebut perlu adanyapembentukan struktur
organisasi perusahaan, adapun kerja dan tanggung jawab dari organisasi
pada PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak adalah
sebagai berikut :
1) General Manajer PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang
Tanjung Perak
a. Merumuskan kebijakan perusahaan sesuai kebijakan umum yang
telah ditetapkan oleh direksi PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)
Cabang Tanjung Perak
b. General Manajer bertanggung jawab untuk menentukan strategi,
sasaran, kebijakan dan program jangka pendek dan jangka
panjang cabang pelabuhan tanjung perak, serta menjamin
tercapainya tujuan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang
Tanjung Perak
2) Deputy General Manager
a. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kegiatan hasil
pemantauan bidang operasional ke pelabuhan serta memberikan
masukan kepada General Manager
b. Deputy General manager memberikan laporan kepada General
Manager terhadap hasil pemantauan pelaksanaan perencanaan
dan bidang penunjang operasional serta mengevaluasi
Organisasi Divisi Keuangan
1) Manager Keuangan
a. Menyusun,merencanakan
dan
melaksanakan
Program
penyiapan
penyusunan
Rencana
Kerja
dan
penerapan
sistem
informsai
manajemen
dilingkungan kerjanya
10) Asisten Manajer Akuntansi Keuangan
a. Melaksanakan penelitian bukti pembukuan atas transaksi
keuangan
b. Melaksanakan administrasi barang persediaan
c. Melaksanakan administrasi aktiva tetap
d. Terlaksananya program kerja bidang vertifikasi pembukuan dan
perpajakan
11) Supervisor Verifikasi
a. Pelakasaan penelitian kebenaran bukti pembukuan
b. Pelaksanaan pencatatan hutang pengedaan barang dan jasa
c. Pelaksanaan pembuatan laporan kegiatan Sub Dinas Verifikasi
d. Terlaksananya penerapan sistem informasi manajemen di
lingkungan kerjanya
12) Supervisor Pembukuan
Surat
Setoran
Pajak
(SSP)
dan
membenarkannya
Mengantar beberapa berkas ke divisi lain
Minggu Kedelapan :
Mengambil berkas jurnal dari kasa
Mengarsip Jurnal Penerimaan Kas (JKM), Jurnal Pemgeluaran Kas
(JKK) dan Jurnal Rupa Rupa (JRR) ke dalam Outner
Meminta data sehubungan dengan keperluan Laporan Magang
melalui wawancara
Mengantar beberapa berkas ke divisi lain
Foto Perpisahan seluruh karyawan di divisi Keuangan
C. Hambatan-Hambatan
Hambatan yang terkait dengan pelaksanaan pada PT Pelabuhan Indonesia III
Cabang Tanjung Perak yaitu
1. Kurangnya aktivitas yang dapat dikerjakan oleh peserta magang. Peserta magang
melaksanakan aktivitas pada saat pelaporan SPT Masa PPN sehingga peserta
kurang dapat memaksimalkan kegiatan magang untuk memperoleh pengalaman
yang lebih mendalam sesuai bidangnya.
2. Keterbatasan data informasi yang diberikan oleh pegawai PT Pelabuhan Indonesia
III Cabang Tanjung Perak yang digunakan oleh peserta magang sebagai data
pembuatan laporan magang dikarenakan kerahasiaan dokumen perusahaan.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Temuan Gap antara teori dan praktek
A.1 Teori
a. Pemungut Pajak Pertambahan Nilai
Penunjukan Badan Usaha Milik Negara untuk memungut,
menyetor, dan melaporkan pajak pertambahan nilai atau pajak
pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah, sudah
diatur
dalam
peraturan
menteri
keuangan
republik
nomor
menteri
keuangan
nomor
563/KMK.03/2003
dan
besarnya
menunjuk
bendaharawan
pemerintah,
kantor
diwajibkan
melakukan
pemungutan
pajak. Yang
dipungut
atau
dibebaskan
dari
pengenaan
Pajak
Pertambahan Nilai
(3) pembayaran atas penyerahan bahan bakar minyak dan bahan
bakar bukan minyak oleh PT Pertamina (Persero)
(4) pembayaran atas rekening telepon;
(5) pembayaran atas jasa angkutan udara yang diserahkan oleh
perusahaan penerbangan; dan/atau
(6) pembayaran lainnya untuk penyerahan barang dan/atau jasa
yang
menurut
ketentuan perundang-undangan
di
bidang
sesuai
peraturan
menteri
keuangan
republik
nomor
keuangan
republik
nomor
b. JKP
c. KPP
d. NPWP
e. KPPN
f. PPN
8.
III.
dengan
menggunakan
formulir
"Surat
pada huruf B.
Format Daftar Nomatif Faktur Pajak dan Surat Setoran Pajak
Daftar Nomatif Faktur Pajak dan Surat Setoran Pajak
Nama Pemungut PPN
:
NPWP
:
Masa Pajak
:
Tabel 3 : Format daftar nomatif faktur pajak dan surat setoran pajak
Kode
dan
Nomor Nama
NPWP
Nomor Seri
Urut
Rekanan
Faktur
Rekanan
Pajak
(1)
(2)
(3)
(4)
Tanggal
Tanggal
Faktur
Setor
Pajak
SSP
(5)
(6)
NTPN
(7)
PPN
PPnBM
(Rupiah)
(Rupiah)
(8)
(9)
Jumlah
..................
...................................
Tanda Tangan
Nama Jelas
Jabatan
Cap Perusahaan
:
:
A.2 Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak
Penjualan Atas Barang Mewah Wajib Pungut
a. Pelaksanaan PPN WAPU PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)
Cabang Tanjung Perak.
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung
Perak sebagai Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan
jasa kepelabuhanan wajib mengenakan dan memungut PPN yang
terutang atas penyerahan Jasa Kena Pajak kepada semua pihak,
kecuali jasa labuh, jasa tambat, jasa pandu dan jasa tunda kepada
Perusahaan Angkutan Laut Nasional dan Perusahaan Penangkapan
Ikan Nasional yang dibebaskan dari pengenaan PPN. Yang
dilakukan sesuai dengan Undang Undang Pajak Pertambahan
Nilai serta Peraturan menteri Keuangan Nomor 85/PMK.03/2012
dalam tata cara pemungutan Pajak Pertambahan Nilai sesuai
dengan bidangnya. Sebagai bukti bahwa PT Pelabuhan Indonesia
III (Persero) Cabang Tanjung Perak telah melakukan pemungutan
Dikenakan
PPN
terhadap kapal asing
yang tidak mempunyai
ikatan perjanjian sewa
dengan
perusahaan
pelayaran dan tidak ada
tax reaty khusus PPN
70
2
70
3
Pengusahaan Alat
01. Kran Darat
02. Kran Apung
03. Froklift
04. Truck (Head Truck,
Tronton)
05. Chasis
06. Tongkang
07. Towing Tractor
08. Timbangan
09. Wheal Loader
10. Reception Facilities
Dikenakan
PPN
terhadap kapal asing
yang tidak mempunyai
ikatan perjanjian sewa
dengan
perusahaan
pelayaran dan tidak ada
tax reaty khusus PPN
70
4
70
5
70
6
Pelayanan Terminal
01. Stevedoring
02. Cargo Doring
03. Overbrengan
04. Receiving/Delivery
05. Bongkar Muat Peti Kemas
06. Penyewaan Alat
07. Reefer Container
08. Pendapatan RO RO
09. Freight Forwarding
99. Pelayanan Terminal
Lainnya
Pelayanan Terminal Peti
Kemas
01. Operasi Kapal
02. Operasi Lapangan
03. Operasi CFS
99. Pelayanan Peti Kemas
Lainnya
Pengusahaan Tanah,
Bangunan, Air dan Listrik
01. Tanah
02. Bangunan
03. Air
99. Pengusahaan TBAL
Lainnya
Fasilitas Rupa-Rupa Usaha
01. Pas Pelabuhan
02. Kontribusi
Terminal/Mekanik/Alat
03. Bengkel
04. Pendidikan dan Latihan
05. Kontribusi TO
06. Jasa Kebersihan
70
7
79
1
Angkatan
Laut
Nasional
atau
Perusahaan
sda
sda
Atas
keterlambatan
Pendapatan
material
1.
2.
nilai
dan
peraturan
menteri
keuangan
nomor
diminta
kembali
permohonan;
4. Permohonan kompensasi
(direstitusi)
ke
masa
dengan
pajak
mengajukan
berikutnya
atau
dalam
hal
pelaporan,
setelah
melakukan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak merupakan satu
badan usaha milik negara yang bergerak di bidang jasa kepelabuhan dengan
berbagai kerjasam dengan perusahaan lain. Sehingga dari seluruh transaksi di
kegitannya memiliki kewajiban melakukan pemungutan pajak, salah satunya
pajak pertambahan nilai atau pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan
atas barang mewah, yang sering disebut dengan PPN WAPU. Dimana setiap
kewajibannya memiliki tatacara dan prosedur yang telah ditetapkan, sehingga
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan Pajak Pertambahan Nilai sebagai wajib pungut pada PT. Pelabuhan
Indonesia III (persero) Cabang Tanjung Perak selama kegiatan transaksi
penyerahan barang maupun jasa kepelabuhan secara garis besar telah sesuai
dengan Undang-Undang yang berlaku yaitu dalam hal melakukan Perhitungan,
Penyetoran, Pelaporan dan apabila terdapat Lebih Bayar dikompensasikan ke
masa pajak berikutnya.
2. Dalam melakukan kewajiban Penyetoran dan Pelaporan SPT Masa Pajak
Pertambahan Nilai, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung
Perak sudah memenuhi peraturan serta peraturan menteri keuangan Nomor
85/PMK.03/2012, karena didalam pelaporannya selama transakasi terjadi
B. Saran.
Berdasarkan hasil evaluasi dan pembahasan pada PT. Pelabuhan Indonesia
III (Persero) Cabang Tanjung Perak maka penulis akan memberikan saran yang
dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan.