Anda di halaman 1dari 5

Akuntansi Sektor Publik

26 Maret 2019
Sistem dan
Prosedur
Pendapatan
Sisdur penetapan,penagihan,
pencatatan dan pelaporan.

Disusun Oleh:

Eike Valentinsda Purba (120110170010)

Paulina S (120110170012)

Jhulfah Hermawan (120110170013)


Sistem dan Prosedur Pendapatan
Sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu
untuk mencapai tujuan tertentu sedangkan prosedur merupakan langkah yang dilaksanakan
untuk menyelesaikan kegiatan atau aktivitas, sehingga dapat tercapainya tujuan yang
diharapkan secara efektif dan efisien, serta dapat dengan mudah menyelesaikan suatu
masalah secara terperinci menurut jangka waktu yang telah ditentukan (htt1) sedangkan
menurut Azhar Susanto dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen menyatakan bahwa:
“Prosedur adalah Rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang
dengan cara bersama-sama”.
Jadi sistem dan prosedur pendapatan dapat diartikan sebagai sebuah rangkaian
kegiatan atau aktivitas yang dilakukan berulang-ulang dan terdiri dari elemen-elemen tertentu
untuk mendapatkan penerimaan atau pendapatan.
Berikut terdapat 3 elemen sistem dan prosedur pendapatan, diantaranya:

sistem dan prosedur


sistem dan prosedur sistem dan prosedur
pencatatan dan
penetapan penagihan
pelaporan

a. Sistem dan Prosedur Penetapan

Penetapan sendiri menurut KBBI yaitu cara atau perbuatan menetapkan


pelaksanaan (janji,lewajiban, dan sebagainya). Penetapan sendiri dalam sistem dan prosedur
penetapan artinya cara untuk menatapkan pelaksaan guna memperoleh pendapatan itu sendiri.
Sebagai contoh, kami akan memberikan contoh penerapan sistem dan prosedur pendapatan
dalam pajak daerah. Sistem dan Prosedur dalam penetapan pajak daerah memiliki fungsi
sebagai berikut:
1. Penyusunan program dan kegiatan pengelolaan, penetapan dan pembukuan pajak
daerah

2. Pelaksanaan penetapan dan pembukuan pajak daerah


3. Pelaksanaan administrasi penetapan pajak daerah dan pembukuan pajak daerah dan
retribusi pajak
Realiisasi Sistem dan prosedur penetapan Pajak Daerah
 Setelah wajib pajak membayar pajak terutang berdasarkan SPTPD dicatat dalam
kartu data.
 Membuat nota perhitungan pajak atas dasar kartu data dan hasil pemeriksaan atau
keterangan lain, Dengan cara menghitung jumlah pajak terutang dan jumlah kredit
pajak yang diperhitungkan dalam kartu data.
 Setelah pembuatan nota perhitungan pajak selesai, selanjutnya menyerahkan
kembali kartu data kepada unit kerja pendataan.
 Menerbitkan daftar SKPDKB,SKPDKBT,SKPDLB,dan SKPDN atas dasar surat
ketetapan pajak daerah tersebut.
 Surat ketetapan ditandatangani oleh kepalah unit kerja penetapan.
 Menyerahkan copy daftar surat ketetapan tersebut kepada unit kerja penagihan,unit
kerja perencanaan dan pengendalian operasional.
 Menyerahkan kepada wajib pajak berupa SKPDKB, SKPDKBT, SKPDN kemudian
wajib pajak menandatangani masing-masing tanda terima dan mengembalikannya.
b. Sistem dan Prosedur Penagihan

Kata penagihan menurut KBBI merupakan proses, cara, perbuatan menagih; permintaan
(peringatan dan sebagainya) supaya membayar utang dan sebagainya. Sistem dan Prosedur
dalam penagihan pajak daerah memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Penyusunan program dan kegiatan pengelolaan, pendaftaran, pendataan dan penagihan


pajak
2. Pelaksanaan administrasi pajak daerah

Realisasi Sistem dan Prosedur Penagihan, diantaranya sebagai berikut :

 Penagihan dengan surat teguran.


 Penagihan dengan surat paksa.
 Penagihan dengan surat perintah melaksanakan penyitaan.
 Pengumuman lelang dan pelaksanaan lelang.
 Pencabutan penyitaan dan pengumuman lelang.
 Kegiatan penagihan dengan surat perintah penagihan seketika dan sekaligus
(SPPSS).
c. Sistem dan Prosedur Pencatatan dan Pelaporan

Sistem pencatatan dan pelaporan dalam pajak daerah yang terdiri dari beberapa rangkaian
proses, diantaranya:

1. Akses aplikasi OnlinePajak


2. Masuk ke fitur e-filing
3. Unggah file CSV dan PDF pendukung atau hitung langsung atau gunakan fitur hitung
otomatis
4. Klik lapor
5. Unduh Bukti Penerimaan Elektronik (BPE)
Daftar Pustaka
(n.d.). Retrieved from https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/325/jbptunikompp-gdl-yanuriseti-16216-
3-babii.pdf

Direktur Jenderal Anggaran Direktur Jenderal Perbendaharaan. (n.d.). Pedoman Proses Perencanaan,
Penganggaran, dan Pelaksanaan APBN.

SISTEM PERPAJAKAN DAERAH. (n.d.).

Anda mungkin juga menyukai