Anda di halaman 1dari 14

KOPERA

SI
SYARIA
H Disusun Oleh:
Afnan Hanifah Rosyidatul Ulya
Moh. Badruddin Ahsin
Auliya Rohmatul Ummah
Asepta Putra Danur
KOPERASI SYARIAH

01 04
Apa saja macam-
Bagaimana Pengertian
macam Koperasi
Koperasi Syariah?
Syariah?

02 Bagimana Dasar 05
Apa saja Produk-
Hukum Koperasi
produk Koperasi
Syariah?
Syariah?
03 06
Baimana tujuan, Bagaimana
fungsi, dan landasan mekanisme pendirian
Koperasi Syariah? Koperasi Syariah?
Pengertian Koperasi Syariah
Koperasi berasal dari kata cooperation (bahasa Inggris), yang berarti
adalah kerja sama. Sedangkan menurut istilah,Koperasi adalah suatu
perkumpulan yang dibentuk oleh para anggota peserta yang berfungsi
untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya dengan harga yang relatif
rendah dan bertujuan memajukan tingkat hidup bersama.

Koperasi syariah secara teknis bisa dibilang sebagai koperasi yang prinsip
kegiatan, tujuan dan kegiatan usahanya berdasarkan pada syariah islam
yaitu Al-quran dan Assunah. Pengertian umum dari koperasi syariah adalah
badan usaha koperasi yang menjalankan usahanya dengan prinsi-prinsip
syariah.Apabila koperasi memiliki unit usaha produktif simpan pinjam,
maka seluruh produk dan operasionalnya harus dilaksanakan dengan
mengacu kepada fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama
Indonesia.
Dasar Hukum Koperasi Syariah
1. Undang-undang No. 25 Tahun

Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.


Dalam undang undang ini menegaskan bahwa pembinaan koperasi,
pengesahan perubahan anggaran dasar dan pemberian status badan
hukum koperasi merupakan wab pemerintah. Wewenang tersebut dapat
dilimpahkan pada menteri yang membidangi koperasi.

2. Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1994

Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1994 tentang Persyaratan dan


Tata Cara Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar
Koperasi. Koperasi perlu diberikan status badan hukum agar dapat
melaksanakan fungsi dan perannya secara efektif .
Dasar Hukum Koperasi Syariah
3. Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 1994

Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 1994 tentang Pembubaran


Koperasi oleh Pemerintah. Pembubaran koperasi dilakukan apabila
kegiatan koperasi dirasa membahayakan atau menghambat sistem
koperasi misalnya kelangsungan hidupnya sudah tidak dapat
dipertahankan lagi meskipun sudah diberikan bantuan sekalipun atau
tidak berjalan sesuai dengan undang-undang atau anggaran dasar
koperasi maka koperasi seperti ini sebaiknya di bubarkan.

4. Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995

Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan


Kegiatan Simpan Pinjam oleh Koperasi. Kegiatan simpan pinjam
sangat dibutuhkan oleh para anggota koperasi salah satunya untuk
meningkatkan modal usaha mereka. Maka dari itu dalam peraturan
pemerintah ini dimuat ketentuan yang bertujuan agar kegiatan simpan
pinjam yang dilakukan oleh koperasi berkembang dan berjalan secara
jelas, mandiri, teratur dan tangguh.
Dasar Hukum Koperasi Syariah
5. Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1998

Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1998 tentang Modal


Penyertaan pada Koperasi. Peraturan pemerintah ini mengatur tentang
prinsip modal yang meliputi sumber modal penyertaan, hak dan kewjiban,
pengelolaan dan pengawasan, perjanjian sebagai dasar penyelenggaraan,
pengalihan modal penyertaan dan ketentuan peralihan dibiayai oleh modal
penyertaan bagi koperasi yang selama ini telah menyelenggarakan usaha.
Tujuan, Fungsi, dan Landasan
Koperasi Syariah
1. Tujuan Koperasi Syariah

• Mensejahterakan ekonomi anggotanya sesuai


norma dan moral islam

• Menciptakan persaudaraan dan keadilan


sesama anggota:
Tujuan, Fungsi, dan Landasan
Koperasi Syariah
2. Fungsi Koperasi Syariah
• Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan anggota pada
khususnya, dan masyarakat pada umumnya, guna meningkatkan
kesejahteraan sosial ekonominya
• Memperkuat kualitas sumber daya insani anggota, agar menjadi lebih
amanah, professional (fathonah), konsisten, dan konsekuen (istiqomah) di
dalam menerapkan prinsip-prinsip ekonomi islam dan prinsip-prinsip
syariah islam
• Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan
dan demokrasi ekonomi.
• Sebagai mediator antara menyandang dana dengan penggunan dana,
sehingga tercapai optimalisasi pemanfaatan harta
Tujuan, Fungsi, dan Landasan
Koperasi Syariah
3. Landasan Koperasi Syariah
• Berlandaskan pancasila dan UUD 1945

• Berazazkan kekeluargaan

• Berlandaskan syariah Islam yaitu Al-quran dan Assunah dengan saling


tolong menolong dan menguatkan
• Berdasarkan Fatwa DSN-MUI/VII/2012 Tentang penerapan prinsip
Syariah, bahwa LKS (Lembaga Keuangan Syariah) yang menyalurkan
dana harus memastikan bahwa akad yang digunakan dalam penyaluran
dana tersebut harus berbasis Syariah dan tidak boleh berbasis ribawi.
Macam-macam Koperasi Syariah
Macam-Macam Koperasi Yang Berdasarkan Jenis Usahanya
a. Koperasi Simpan Pinjam (KSP)

b. Koperasi Serba Usaha (KSU)

c. Koperasi Konsumsi

d. Koperasi Produksi

Macam-Macam Koperasi Yang Berdasarkan Keanggotaannya


a. Koperasi Petani

b. Koperasi Pensiunan

c. Koperasi Pegawai Replubik Indonesia (KPRI)

d. Koperasi Unit Desa (KUD)

e. Koperasi Pasar (Koppas)


Produk-Produk Koperasi Syariah
1. Produk Penghimpunan Dana (funding)
Pelayanan jasa simpanan atau tabungan berupa simpanan/tabungan yang
diselenggarakan adalah bentuk simpanan/tabungan yang terikat dan tidak terikat atas
jangka waktu dan syarat-syarat tertentu dalam penyertaan dan penarikannya.
a. Simpanan Pokok
b. Simpanan Wajib
c. Simpanan Sukarela
2. Produk Penyaluran Dana (financing)

Sesuai dengan sifat dan fungsi koperasi, maka sunber dana yang diperoleh haruslah
disalurkan kepada anggota maupun calon anggota. Sifat penyaluran dananya ada yang
komersil ada pula sebagai pengemban fungsi sosial. Penyaluran dana koperasi syariah
berdasarkan pada unit kerjanya baik unit Sektor Riil maupun UnitJasa Keuangan
Syariah (UJKS)
Produk-Produk Koperasi Syariah

3. Pelayanan Jasa (Services)


Akad ini dioperasionalkan dengan pola sebagai berikut:
• Alih Utang-Piutang (Al-Hiwalah)
• Gadai (Rahn),
• Al-Qardh,
• Wakalah
• Kafalah
Mekanisme Pendirian
Koperasi Syariah
1. Fase Pembentukan/Pendirian

Koperasi sebagai suatu badan usaha, adalah merupakan suatu


bentuk perhimpunan orang-orang dan/atau badan hukum koperasi
syariah dengan kepentingan yang sama.Persyaratan untuk mendirikan
koperasi yang biasanya telah tertuang dalam undang-undang ataupun
peraturan koperasi

2. Fase Pengesahan
Atas dasar permohonan pengesahan yang disampaikan oleh
pengurus koperasi syariah (juga merupakan pendiri) secara tertulis
tersebut, maka dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak
diterimanya permohonan pengesahan, pejabat yang bersangkutan harus
memberikan putusan apakah permohonan tersebut diterima atau tidak.
THANKS
Do you Have any Question?

Anda mungkin juga menyukai