TUGAS KELOMPOK
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok dan Presentasi
Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Insani
dalam Bidang Manajemen Bisnis Syariah (MBS) 5E
Disusun Oleh:
1. Oktantiya Predika Setiawan NIM 1820310191
2. Dilla Ajeng Diah Saputri NIM 1820310168
3. Muhammad Rouf NIM 1820310176
4. Auliya Rohmatul Ummah NIM 1820310194
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Benjamin Bukit, dkk, PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Teori, Dimensi
Pengukuran, dan Implementasi dalam Organisasi, (Zahir Publishing: Yogyakarta, 2017), 1.
2
Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2019), 6.
merupakan tanggungjawab dari pegawai/karyawan yang bersangkutan
melainkan menjadi kewajiban dan tanggungjawab perusahaan itu sendiri.3
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian orientasi, training, dan pengembangan dalam
sumber daya insani?
2. Bagaimana prinsip dan tujuan training dan pengembangan dalam
sumber daya insani?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi training dan pengembangan
dalam sumber daya insani?
4. Bagaimana fase training dan pengembangan dalam sumber daya
insani?
5. Bagaimana manfaaat training dan pengembangan untuk
pegawai/karyawan?
3
Yunus, dkk, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Majalengka: Unit Penerbitan
Universitas Majalengka, 2013), 76.
1
BAB II
PEMBAHASAN
4
H. Sadili Samsudin , Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung: CV. Pustaka Setia,
2006), 104.
5
Yunus, dkk, Manajemen Sumber Daya Manusia, 21.
2
arah untuk meningkatkan upaya pencapaian tujuan-tujuan organisasi.
Pelatihan berkaitan dengan keahlian dan kemampuan pegawai untuk
melaksanakan pekerjaan saat ini, memiliki orientasi saat ini dan
membantu pegawai untuk mencapai keahlian dan kemampuan tertentu
agar berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya.6
3. Pengertian Pengembangan
6
Meldona dan Siswanto, Perencanaan Tenaga Kerja Tinjauan Integratif, (Malang: UIN-
Maliki Press, 2012), 217.
7
T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta:
BPFE Yogyakarta, 2001), 103.
8
Yunus, dkk, Manajemen Sumber Daya Manusia, 76-77.
3
Menurut Hasibuan (1990:16) : Pengembangan pegawai/karyawan
adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis,
konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan jabatan
melalui pendidikan dan pelatihan.
9
Yunus, dkk, Manajemen Sumber Daya Manusia, 78.
4
1. Materi harus disajikan secara sistematis dan berdasarkan tahapan-
tahapan.
2. Tahapan-tahapan penyajian materi harus disesuaikan dengan tujuan
dan sasaran yang hendak dicapai.
3. Penatar harus mampu memotivasi dan menyebarkan respon yang
berhubungan dengan serangkaian materi pelajaran.
4. Adanya penguat guna membangkitkan respon yang positif dari
peserta.
5. Menggunakan konsep shaping (pembentukan prilaku).
10
Yunus, dkk, Manajemen Sumber Daya Manusia, 78.
11
Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah, Manajemen Sumber Daya Manusia,
(Yogyakarta: Graham Ilmu, 2009), 220-221.
5
Ditambah oleh M. Manullang dalam bukunya Pengembangan
Pegawai (1975:14) mengemukakan bahwa pengembangan yang efektif
akan memperoleh tiga hal, yaitu : Menambah pengetahuan, Menambah
keterampilan dan Merubah sikap.
Semua pekerjaan atau kegiatan tidak ada satu pun yang begitu
direncanakan langsung dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Demikian juga halnya dalam rencana pengembangan pegawai, berbagai
faktor akan mempengaruhi terhadap pelaksanaan suatu rencana
pengembangan, walaupun perencanaan telah disusun dengan baik dan
memperhatikan berbagai hal yang diperkirakan akan mengganggu
terhadap pelaksanaan rencana tersebut masih saja akan mengalami
kekurangan.
12
R. Wayne Mondy oleh Bayu Airlangga, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta:
Penerbit Erlangga, 2008), 212.
6
pelatihan dan pengembangan melekat pada para manajer ini, dari mulai
presiden dan chairman of the board ke bawah. Para profesional
pelatihan dan pengembangan semata-mata hanya memberikan keahlian
teknis.
3. Kemajuan teknologi.
4. Kompleksitas organisasi.
7
Selain itu, Notoatmodjo (1991:8) mengemukakan beberapa
faktor yang mempengaruhi training (pelatihan) dan pengembangan
tersebut, yakni sebagai berikut:13
1. Faktor Internal
a) Kebijakan pemerintah.
Kebijakan-kebijakan pemerintah baik yang dikeluarkan
melalui perundang-undangan, peraturan-peraturan
pemerintah maupun surat keputusan menteri atau pejabat
pemerintah dan sebagainya merupakan arahan yang harus
diperhitungkan oleh organisasi.
b) Sosial budaya masyarakat.
Suatu organisasi apa pun didirikan untuk kepentingan
masyarakat yang mempunyai latar belakang sosial budaya
yang berbeda-beda.
c) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di luar
organisasi dewasa ini telah sedemikian pesatnya. Sudah
13
Yunus, dkk, Manajemen Sumber Daya Manusia, 79-80.
8
barang tentu suatu organisasi yang baik harus mengikuti
arus perkembangan tersebut. Untuk itu harus mampu
memilih teknologi yang tepat untuk organisasi.
D. Fase Training (Pelatihan) Dan Pengembangan
14
Fendy Suhariadi, Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Pendekatan Teoritis-
Praktis, (Surabaya: Airlangga University Press, 2013), 104.
9
Ada dua tipe latihan yang bisa dijadikan perbandingan, yaitu
massed practice dan distributed practice. Massed practice dapat
dicontohkan tiga jam perkuliahan, dengan dua atau tiga jam kuliah setiap
minggu selama 10 sampai 15 minggu. Distributed practice dapat
dicontohkan sebagai perkuliahan intensif enam sampai sembilan jam
perhari selama dua atau tiga minggu. Jumlah total waktu yang dihabiskan
sama tetapi berbeda dalam jarak presentasi materi dan kesempatan untuk
latihan. Massed practice menunjukkan performa jangka pendek yang
lebih baik tetapi dalam jangka panjang performanya buruk, sedangkan
distributed practice sebaliknya. Tujuan juga ikut memengaruhi performa
yang ditunjukkan. Orang cenderung menunjukkan level performa yang
lebih tinggi kalau diberi tujuan yang sulit daripada kalau diberi tujuan
yang mudah. Untuk mendapatkan hasil yang dibutuhkan tujuan itu harus
diterima dan disepakati bersama.15
10
Artinya dalam pelatihan, juga dilatih untuk menanamkan sikap
mental karyawan menjadi lebih baik.
3. Kerja sama.
Artinya dilembaga pelatihan karyawan dibentuk untuk dapat
bekerja sama antar teman dan saling menghargai.
4. Disiplin kerja.
Artinya karyawan yang mengikuti pelatihan juga diajarkan tentang
disiplin dalam bekerja, sehingga setelah selesai pelatihan, maka
disiplin kerjanya telah tertanam.
5. Perilaku karyawan.
Pelatihan juga akan mampu mengubah pandangan atau perilaku
karyawan kearah yang lebih positif.
6. Jenjang karier.
Artinya dengan melalui pelatihan calon karyawan akan dapat
menentukan jenjangnya ke depan, karena salah satu cara untuk
meningkatkan jenjang karier adalah mengikuti pelatihan sebanyak
mungkin.
7. Loyalitas dan rasa memiliki.
Artinya dengan mengikuti pelatihan juga akan meningkatkan
loyalitas atau kesetiaan calon karyawan kepada perusahaan.
8. Pengetahuan baru.
Artinya didalam pelatihan semua informasi akan diberikan
sehingga makin sempurnalah pengetahuan yang diperoleh calon
karyawan.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
12
implementasi pelatihan yaitu faktor internal dan faktor eksternal dari
perusahaan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Graham Ilmu. 2009.
H. Sadili Samsudin. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: CV. Pustaka Setia.
2006.
Meldona dan Siswanto. Perencanaan Tenaga Kerja Tinjauan Integratif. Malang: UIN-
Maliki Press. 2012.
Moh, Agus Tulus. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
1992.
R. Wayne Mondy oleh Bayu Airlangga. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Penerbit Erlangga. 2008.
Veithzal Rivai. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada. 2019.
14