Anda di halaman 1dari 23

PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUK

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Penganggaran Perusahaan

Dosen Pengampu : Indah Dewi Maharany, M. M

Disusun oleh:

Kelompok 4 - MBS 5E

1. Safa’atul Makrufah (1820310175)


2. Djadug Maulana Prakoso (1820310182)
3. Auliya Rohmatul Ummah (1820310194)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

TAHUN 2020

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bagi perusahaan yang bergerak dalam struktur pasar penjual,
kegiatan produksi justru lebih penting dari kegiatan jualan karena
sebanyak apa pun produk yang diproduksi akan laku dijual. Kebanyakan
perusahaan bergerak dalam struktur pasar pembeli, sehingga kegiatan
produksi merupakan penunjang utama dari kegiatan jualan. Artinya
kegiatan produksi harus mempertimbangkan kegiatan jualan. Namun
tidak hanya kegiatan jualan yang perlu dipertimbangkan oleh kegiatan
produksi, kebijaksanaan sediaan produk juga perlu diperhatikan.
     Perusahaan mengutamakan stabilitas produk dalam penyusunan
anggaran produk maka tingkat kesediaan dibiarkan berfluktuasi
(berubah) dengan syarat sediaan awal dan akhir sesuai rencana semula,
disisi lain pola produk juga harus konstan (stabil). Namun apabila dalam
satu periode jumlah keseluruhan produk dibagi sama dalam masing-
masing periode yang lebih pendek tidak menghasilkan bilangan bulat,
maka hanya beberapa periode produknya yang konstan (stabil).
Bila perusahaan yang mengutamakan stabilitas sediaan seharusnya
rencana sediaan konstan (stabil), artinya sediaan awal sama dengan
sediaan akhir dan tingkat produk dibiarkan berfluktuasi (berubah).
Apabila sediaan awal dengan rencana sediaan akhir tidak sama, maka
hanya beberapa periode sediaan yang sama (stabil).
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian dan Manfaat anggaran produk
2. Penyusunan anggaran produk

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Dan Manfaat Anggaran Produksi


Produksi (production) adalah proses mengolah produk,
sedangkan Produk (product adalah hasil produksi yang dalam arti luas
meliputi barang dan jasa). Produk dapat berupa produk jadi dan produk
dalam proses. Dalam penyusunan anggaran produk ini, kita hanya akan
membahas makna produk dalam arti sempit, yaitu hanya berupa barang.
Anggaran produk (product budget) adalah anggaran untuk
membuat produk jadi dan produk dalam proses dari suatu perusahaan
pada periode tertentu. Produk jadi finished goods) adalah produk yang
siap untuk dijual. Produk dalam proses (work-in-proces) adalah produk
yang masih dalam penyelesaian. Anggaran produksi
disusun berdasarkan anggaran jualan dan anggaran sediaan produk.
Dalam penyusunan anggaran produk meliputi produk jadi. Oleh karena
itu, yang dimaksud dengan produk jadi yaitu produk. jadi periode ini
atau disebut juga dengan produk selesai dibuat periode ini atau produk
selesai ditransfer ke gudang. Seharusnya yang disebut produk adalah
produk diproses (=produk masuk produksi periode ini + sediaan produk
dalam proses awal) atau produk yang dihasilkan (=produk dan periode
ini + sediaan produk dalam proses akhir). Contoh :
produk yang dihasilkan atau produk yang sedang diproses
sebanyak 1.050 unit dan produk jadi periode ini sebanyak 980 unit,
tampak seperti perhitungan berikut:

Jualan                                                              1.000 unit
Sediaan produk jadi akhir                                   40 unit +

3
Produk siap dijual                                           1.040 unit
Sediaan produk jadi awal                                    60 unit -
Produk jadi periode ini                                      980 unit
Sediaan produk dalam proses akhir                     70 unit +
Produk dihasilkan/produk diproses                1.050 unit
Sediaan produk dalam proses awal                      65 unit -
Produk masuk produksi periode ini                   985 unit
Anggaran produk seharusnya sampai produk masuk produksi
periode ini sebanyak 985 unit, tetapi karena tidak terdapat produk
dalam proses, maka produk jadi periode ini sebanyak 980 unit seperti
contoh tersebut yang dimaksudkan dengan produk dalam pembahasan
berikutnya pada bab ini. Bila sediaan produk jadi awal sama dengan
akhir, maka unit produk jadi periode sama dengan jualan dalam unit.
Bila sediaan produk jadi awal sama dengan akhir dan sediaan produk
dalam proses awal sama dengan akhir, maka produk masuk produksi
sama dengan jualan dalam unit.1
Keproduktifan atau produktivitas (productivity) adalah
kemampuan (daya) untuk menghasilkan sesuatu. Analisis laporan
keuangan pada dasarnya bertujuan untuk mengukur produktivitas
keuangan. Produktivitas keuangan berarti kemampuan untuk
menghasilkan likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. Produktif adalah
bersifat menghasilkan, produksi adalah proses atau cara mengeluarkan
hasil, dan produk adalah hasil produksi. Contoh:
PT A dengan utang jangka pendek sebesar Rp 10.000
(masukan) menghasilkan asset lancar sebesar Rp 20.000 (keluaran).
Proses atau cara menghasilkan aset lancar sebesar Rp 20.000 disebut

1
M Nafarin, Penganggaran Perusahaan (Jakarta: Salemba Empat, 2007), 180

4
dengan produksi, aset lancar sebesar Rp 20.000 disebut dengan produk,
dan produktivitas adalah Rp 20.000 Rp 10.000 200 % , PT B dengan
utang Jangka pendek sebesar Rp 10.000 (masukan) menghasilkan aset
lancar sebesar Rp 8.000 (keluaran) berarti produktivitasnya Rp 8.000
Rp 10.000 80%. Dengan demikian, PT A lebih produktif dari PT B,
karena PT A memiliki produktivitas yang lebih tinggi.
Berdasarkan uraian tersebut istilah kemampuan (daya) dalam
definisi produktivitas berarti masukan (input), sedangkan istilah
menghasilkan berarti keluaran (output). Dengan demikian,
produktivitas dapat dirumuskan sebagai berikut.2
Produktivitas  =   Keluaran
       Masukan
B. Langkah-Langkah Penyusunan Anggaran Produksi
Penyusunan anggaran produk dapat disusun dengan empat
cara, yaitu mengutamakan stabilitas produk, mengutamakan stabilitas
sediaan, gabungan antara stabilitas produk dan stabilitas sediaan, serta
disesuaikan dengan keperluan manajemen.
A. STABILITAS PRODUK
1. Satu Macam Produk
Untuk menjelaskan penyusunan anggaran produk yang
memproduksi satu macam produk digunakan ilustrasi sebuah
Perusahaan Kecap Asli yang hanya memproduksi satu jenis
kecap dan jualan tahun 2016 tiap triwulan dianggarkan pada
triwulan:          I           43 botol,
II           45 botol,
III          47 botol,

2
M Nafarin, Penganggaran Perusahaan, 182

5
IV          47 botol, +
Setahun                       182 botol.
Direncanakan sediaan produk jadi awal sebanyak 13
botol dan sediaan produk jadi akhir sebanyak 15 botol. Dari data
tersebut, dapat disusun anggaran produk tiap triwulan dengan
mengutamakan stabilitas produk sebagai berikut.
Jualan setahun                                                 182 botol
Sediaan produk jadi akhir                                 15 botol +
Produk siap dijual                                           197 botol
Sediaan produk jadi awal                                 13 botol -
Produk jadi periode ini                                   184 botol
Anggaran produk tiap triwulan = 184 : 4 = 46 botol.
Dari perhitungan tersebut dibuat anggaran produk seperti
yang tampak pada Tabel 7-1
Perusahaan Kecap ASLI

Anggaran Produk

Tahun Berakhir 31 Desember 2016

(dalam Botol)

Triwulan
Keterangan I II III IV Setahun

1.Jualan 45 43 47 47 182
2.Sediaan akhir + 16 17 16 15   15 +
3.Produk siap
59 62 63 62 197
dijual
13 16 17 16   13 -
4.Sediaan awal -
5.Produk Jadi 46 46 46 46 184

6
Tabel 7-1

Pada Gambar 7-1 tampak bahwa produk jadi tetap


pada angka 6 botol dan sediaan berfluktuasi dari 16 naik
menjadi 17 dan turun menjadi 16 kemudian 15.
Pada Tabel 7-1 tampak bahwa produk jadi konstan
(stabil), yaitu 46 botol tiap triwulan karena anggaran produk 184
botol setahun dapat dibagi 4 triwulan menghasilkan bilangan
bulat 46. Akan tetapi apabila produk dalam setahun dibagi 4
triwulan menghasilkan bilangan pecah, sedangkan satuan dalam
botol tidak boleh pecah maka hanya beberapa triwulan yang
produknya konstan (stabil). Contoh: produk setahun 183 botol
dibagi 4 triwulan 45,75 botol Bila dibulatkan per triwulan
menjadi 46 batol, berarti setahun 4x46=184 botol, artinya
kelebihan 1 botol karena setahun hanya 183 botol. Hal ini berarti
ada satu triwulan yang menghasilkan produk sebanyak 45 botol,
sedangkan 3 triwulan lainnya menghasilkan produk masing-
masing 46 botol. Produk terendah 45 botol adalah untuk jualan
terendah 43 botol pada triwulan 1. Contoh: sediaan akhir= 14
botol sedangkan tingkat jualan tidak berubah, maka anggaran
produk Perusahaan Kecap Asli tampak seperti pada Tabel 7-2
2. Bermacam Produk
Untuk menjelaskan penyusunan anggaran produk
yang memproduksi dan menjual bermacam produk
digunakan ilustrasi Perusahaan Kecap Asli dengan data pada
tahun 2016 sebagai berikut :

7
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 2016
(dalam botol)

Triwulan
Keterangan I II III IV Setahun

1.Jualan 43 45 47 47 182
2.Sediaan akhir 15 16 15 14      14 +
+
58 61 62 62 197
3.Produk siap
13 16 17 16      13 -
dijual
4.Sediaan awal -
5.Produk Jadi 46 46 46 46 184
Tabel 7-2
Taksiran sediaan produk jadi awal dan sediaan produk jadi akhir
Jenis kecap:                             Sediaan awal:                          Sediaan akhir:
Sedang (S)                              4 botol                                    7 botol
Manis (M)                                3 botol                                    3 botol
Asin (A)                                  3 botol +                                 5 botol +
Total (T)                                  10 botol                                   15 botol

Anggaran jualan Perusahaan Kecap Asli pada tahun 2016 dapat dibuat
secara ringkas seperti yang tampak pada Tabel 7-3

Perusahaan Kecap Asli

8
Anggaran jualan
Tahun Berakhir 31 Desember 2016 (dalam Botol)
Triwulan
Jenis I II III IV Setahun
Kecap B M T B M T B M T B M T B M T
Sedan 1 7 2 1 8 2 1 8 2 1 8 2 61 3 9
g 4 4 1 5 4 3 6 5 4 6 5 4 36 1 54
Manis 9 3 1 9 3 1 9 3 1 9 3 1 24 1 36
Asin 6 3 6 3 6 4 6 4 8
9 9 9 9 1
2
Jumla 2 1 4 3 1 4 3 1 4 3 1 4 12 6 18
h 9 4 3 0 5 5 1 6 7 1 6 7 1 1 2
B= Banjarmasin, M= Martapura, T= Total     Tabel 7-3

Bila tidak terdapat sediaan produk dalam proses awal dan akhir,
maka dapat disusun anggaran produk sebagai berikut.
Jualan tahun 2016 total                                               182 botol
Sediaan produk jadi akhir                                             15 botol +
Produk siap dijual                                                       197 botol
Sediaan produk jadi awal                                             10 botol -
Anggaran produk tahun 2016                                     187 botol
Bila anggaran produk dibuat setahun dalam tiap triwulan, maka
produk tiap triwulan 187/4 = 46,75 botol atau bila dibulatkan 40 botol tiap
triwulan Bila diproduksi tiap triwulan = 40 botol maka dalam setahun
diproduksi hanya 160 botol (yaitu, 4 x 40). Dengan demikian, terdapat
kekurangan = 187 – 160 = 27 botol.

9
Kekurangan 27 botol ini ditambahkan pada tingkat jualan tertinggi
pada tahun tersebut, yaitu triwulan II, III, IV masing-masing mendapatkan
tambahan 9 botol (yaitu,27 : 3).
Jadi, pada triwulan II, III, IV diproduksi masing-masing 49 botol
(yaitu, 40 + 9),
sehingga:
Tiga triwula                             = 147 botol
Triwulan I diproduksi             =  40 botol +
Produk jadi setahun                = 187 botol

Berdasarkan perbandingan jualan, maka rincian produknya sebagai berikut


Triwulan I
Kecap sedang               (21 +43) 40     =         20 botol
Kecap manis                (13 + 43) x 40 =         12 botol
Kecap asin                   (9 + 43) x 40   =          8 botol +
Jumlah produk triwulan I                    =         40 botol
Jualan kecap triwulan 11. III, dan IV untuk masing-masing jenis kecap
berjumlah:
Kecap sedang  23 + 24 +24      =          71 botol
Kecap manis     13 + 14 + 14  =          41 botol
Kecap asin         9 + 9 + 9        =          27 botol +
Jumlah                                       139 botol
Rincian produk triwulan 11. 17, dan IV masing-masing sebagai berikut.
Kecap sedang = (71 : 139) x 49         = 25 botol
Kecap manis    = (41 : 139) x 49        = 14 botol
Kecap asin       = (27 : 139 ) x 49       =  10 botol +
    49 botol

10
Dari perhitungan tersebut di atas dibuatlah anggaran produk yang
mengutamakan stabilitas produk seperti Tabel 7-4.

Perusahaan Kecap ASLI


Anggaran Produk
Fahun Berakhir 31 Desember 2016
(dalam botol)
Triwulan
Keterangan I II III IV Setahun

S M A T S M A T S M A T S M A T S M A T
Jualan 21 1 9 43 23 13 9 45 2 14 9 47 24 14 9 47 92 54 36 182
Sediaan 3 3 2 7 5 3 3 11 4 3 4 13 7 3 5 15 7 3 5 15
akhir+ 2 6
Kebutuhan 24 1 11 50 28 16 12 56 3 17 13 60 31 17 1 62 99 57 41 197
Sediaan 4 5 3 10 3 2 2 7 0 3 3 11 6 3 4 13 4 3 3 10
Awal- 3 5 4
Produk jadi 20 1 8 40 25 14 10 49 2 14 10 49 25 14 1 49 95 54 38 187
2 5 0
Tabel 7-4
Dari "Tabel 7-4. terlihat pola produksi konstan (stabil) pada
triwulan II, III, IV, yaitu masing masing total produk sebanyak 49
botol dan hanya pada triwulan I produk total sebanyak 40 botol.
Seharusnya tiap triwulan total produk jumlahnya sama, tetapi
karena produk setahun setelah dibagi 4 tidak menghasilkan
bilangan bulat, maka produk triwulan I berbeda dengan produk
triwulan lainnya.3

3
M Nafarin, Penganggaran Perusahaan, 184-186.

11
B. Mengutamakan Stabilitas Sediaan
Dengan cara mengutamakan stabilitas sediaan seharusnya
rencana sediaan konstan (stabil). artinya sediaan awal sama
dengan sediaan akhir dan tingkat produk dibiarkan berfluktuasi
(berubah). Apabila sediaan awal dengan rencana sediaan akhir
tidak sama, maka hanya beberapa periode sediaan yang sama
(stabil)
1. Satu Macam Produk
Untuk menjelaskan penyusunan anggaran produk
yang memproduksi dan menjual satu macam produk dengan
mengutamakan stabilitas sediaan digunakan ilustrasi
Perusahaan Kecap Asli yang memproduksi satu jenis produk
kecap dan jualan yang dianggarkan tahun 2016 sebagai
berikut.
Triwulan          I             43 botol
                     II          45 botol
                        III          47 botol
IV          47 botol +
Jumlah                         182 botol

Adapun sediaan awal dan akhir direncanakan sama, yaitu 10 botal.


Perhitungan anggaran produk tampak pada Tabel 7-5.

Perusahaan Kecap Asli


Anggaran Produk

12
Tahun yang Berakhir 31 Desember 2016
(dalam Botol)
Triwulan
Keterangan I II III IV Setahun

1.Jualan 43 45 47 47 182
2.Sediaan akhir 10 10 10 10      10 +
+
53 55 57 57 192
3.Produk siap
10 10 10 10      10 -
dijual
4.Sediaan awal -
5.Produk Jadi 43 45 47 47 182
Tabe 7-5
Pada Tabel 7-5 tampak bahwa sediaan awal sama dengan sediaan
akhir (konstan) tiap triwulan, yaitu sebanyak 10 botol dan sebagai akibatnya
tingkat jualan sama dengan tingkat produk.
Bila rencana sediaan awal tahun berbeda dengan akhir tahun,
sedangkan anggaran produk disusun dengan mengutamakan stabilitas
sediaan. Dengan demikian, terjadi selisih antara sediaan awal dengan
sediaan akhir Selisih tersebut dibagi 3 apabila ingin menyusun anggaran
produk setahun yang dirinci dalam tiap triwulan. Bila selisih tersebut setelah
dibagi 3 menghasilkan bilangan bulat, maka hasilnya ini dialokasikan tiap
triwulan untuk menambah sediaan akhir yang terendah.
Misalnya Perusahaan Kecap Asli yang memproduksi satu jenis
produk merencanakan:
Sediaan awal tahun 2016 sebanyak                10 botol
Sediaan akhir tahun 2016 sebanyak                13 botol +
Selisih                                                                3 botol

13
Selisih 3 botol tersebut dibagi 3 yang kemudian menghasilkan 1
botol. Berarti sediaan awal tap triwulan ditambah 1 botol, kecuali sediaan
triwulan I. Sediaan awal triwula dan sediaan akhir triwulan IV tidak boleh
ditambah atau dikurang sebab sudah merupakan rencana sediaan awal dan
akhir yang dibuat lebih dahulu.
Bila rencana jualan sama dengan Tabel 7-5 dan perusahaan ingin
menyusun anggaran produk dengan mengutamakan stabilitas sediaan, maka
dibuat seperti pada Tabel 7-6
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
Tahun yang Berakhir 31 Desember 2016
(dalam Botol)
Triwulan
Keterangan I II III IV Setahun

1.Jualan 43 45 47 47 182
2.Sediaan akhir 11 11 11 13      13 +
+
53 55 57 57 195
3.Produk siap
10 11 11 11      10 -
dijual
4.Sediaan awal -
5.Produk Jadi 44 45 47 49 185
Tabel 7-6

2. Bermacam Produk
Lihat kembali Tabel 7-6, tampak bahwa sediaan akhir
stabil sebanyak 11 botol pada triwulan I, II, dan II.

14
Untuk menjelaskan penyusunan anggaran produk
dengan bermacam produk dan mengutamakan stabilitas
sediaan digunakan ilustrasi Perusahaan Kecap Asli dengan
data seandainya perusahaan memproduksi lebih dari satu
macam produk, sedangkan sediaan awal dan akhir tahun
direncanakan tidak sama besarnya, maka selisih sediaan awal
dan akhir tersebut dialokasikan dengan cara sebagai berikut :

Rencana Sediaan 2016


Jenis Kecap Awal Akhir Selisih Selisih Dibagi
3
Sedang (S) 4 botol 7 botol 3 1
Manis (M) 3 botol 3 botol 0 0
Asin (A) 3 botol 5 botol 2 0,67
Total (T) 10 botol 15 botol 5 1,67

Bila anggaran produk setahun disusun secara triwulan, maka


selisih yang dibagi 3 tersebut ditambahkan pada sediaan awal
tiap triwulan, kecuali sediaan awal triwulan I dan sediaan akhir
triwulan IV. Untuk kecap sedang sediaan awal tiap triwulan,
yaitu triwulan II, III, dan IV ditambah 1 botol
Kecap manis tidak mendapatkan tambahan sediaan karena
sediaan awal kecap manis Dengan sediaan akhir Untuk kecap
asin, karena selisih sediaan 0.67 tidak merupakan bilangan bulat,
maka selisih 0,67 dijadikan 1. Artinya sediaan awal tiap triwulan
ditambah 1, tetapi hanya 2 wulan yang mendapatkan tambahan
sediaan yaitu triwulan yang tingkat jualannya tertinggi. Bila

15
anggaran jualan tahun 2016 yang kita gunakan datanya sama
dengan Tabel 7-3, maka sediaan awal kecap asin yang tidak
mendapatkan tambahan sediaan adalah pada triwulan II dan yang
mendapatkan tambahan sediaan awal adalah pada triwulan III
dan IV. Jualan kecap asin tiap triwulan berjumlah 9 botol,
seharusnya tiap triwulan mendapatkan tambahan sediaan awal
sebanyak 1 botol, tetapi karena selisih sediaan kecap asin hanya
2 botol, maka pada triwulan III dan IV yang total jualannya
tertinggi yang mendapat tambahan sediaan masing-masing
sebanyak 1 botol.

Setelah itu dapat disusun anggaran produk seperti yang tampak pada
Tabel 7-7
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 2016 (dalam Botol)
Triwulan
Keterangan I II III IV Setahun

S M A T S M A T S M A T S M A T S M A T
Jualan 21 13 9 4 23 13 9 45 24 1 9 47 24 1 9 47 9 54 36 182
Sediaan 5 3 3 3 5 3 4 12 5 4 4 12 7 4 5 15 2 3 5 15
akhir+ 1 3 3 7
1
Kebutuhan 26 16 12 5 28 16 1 57 29 1 13 59 31 1 14 62 9 57 41 197
Sediaan 4 3 3 4 5 3 3 11 5 7 4 12 5 7 4 12 9 3 3 10
Awal- 1 3 3 3 4
0

16
Produk 22 13 9 4 23 13 1 46 24 1 9 47 26 1 10 50 9 54 38 187
jadi 4 0 4 4 5
Tabel 7-7
Pada Tabel 7-7 tampak bahwa sediaan akhir stabil hanya untuk dua triwulan
yaitu triwulan II dan III (masing-masing kecap sedang sebanyak 5 botol,
kecap manis sebanyak 3 botol. Dan kecap asin sebanyak 4 botol). Bila
sediaan awal lebih besar dari sediaan akhir, misalnya:
Rencana Sediaan 2016
Jenis Kecap Awal Akhir Selisih Selisih
Dibagi 3
Sedang (S) 4 botol 7 botol 3 1
Manis (M) 3 botol 3 botol 0 0
Asin (A) 3 botol 5 botol 2 0,67
Total (T) 10 botol 15 botol 5 1,67
Misalnya rencana jualan sama dengan Tabel 7-3 seperti yang baru dibahas,
maka anggaran produk dapat kita susun seperti pada Tabel 7-8.
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 2016
(dalam botol)
Triwulan
Keteranga I II III IV Setahun
n S M A T S M A T S M A T S M A T S M A T
Jualan 21 13 9 4 23 13 9 45 24 1 9 47 24 1 9 47 9 54 36 182
Sediaan 6 3 4 3 6 3 4 13 6 4 5 14 4 4 3 10 2 3 3 1
akhir+ 1 3 3 4

17
3
Kebutuhan 27 16 13 5 29 16 1 58 30 1 14 61 28 1 12 57 9 57 39 192
Sediaan 7 3 5 6 6 3 3 13 6 7 4 13 6 7 5 14 6 3 5 15
Awal- 1 4 3 3 7
5
Produk 20 13 8 4 23 13 9 45 24 1 10 48 22 1 7 43 8 54 34 177
jadi 1 4 4 9
Tabel  7-8
Pada Tabel 7-8 tampak bahwa sediaan stabil pada triwulan I
dan II (masing-masing kecap sedang sebanyak 6 botol,
kecap manis sebanyak 3 botol, dan kecap asin sebanyak 4
botol)4
C. Gabungan antara Stabilitas Produk dengan Stabilitas Sediaan
Pada cara gabungan ini bila tingkat produk stabil maka ada
kemungkinan tingkat sediaan berubah, tetapi bila tingkat sediaan stabil
maka ada kemungkinan tingkat produk berubah. Jadi, pada cara
gabungan ini suatu saat produk stabil dan pada saat lain sediaan
stabil  tingkat produk berubah dan pada saat lain tingkat sediaan yang
pada suatu saat atau  mengalami perubahan. Berubahnya tingkat produk
dan tingkat sediaan biasanya diberi batasan minimal dan maksimal.
Contoh: sediaan minimal sebanyak 8 botol dan maksimal
sebanyak 18 botol. Produk jadi minimal tiap triwulan sebanyak 40 botol
dan maksimal sebanyak 60 botol. Rencana sediaan awal tahun 2016
sebanyak 10 botol dan sediaan akhir sebanyak 15 botol. Anggaran
jualan dari Perusahaan Kecap Asli yang memproduksi satu macam
produk selama tahun 2016 sebagai berikut.
4
M Nafarin, Penganggaran Perusahaan (Jakarta: Salemba Empat, 2007), 187-189.

18
Triwulan         I                         43 botol
II                       45 botol
III                      47 botol
IV                      47 botol +
Setahun                                   182 botol
Dari data tersebut di atas dapat dibuat anggaran produk
dengan cara kombinasi seperti yang tampak pada
Tabel 7-9
Perusahaan Kecap Asli

Anggaran Produk

Tahun Berakhir 31 Desember 2016

(dalam Botol)

Triwulan
Keterangan I II III IV Setahun

1.Jualan 43 45 47 47 182
2.Sediaan akhir 11 11 13 15      15 +
+
54 56 60 62 197
3.Produk siap
10 11 11 13      10 -
dijual
4.Sediaan awal -
5.Produk Jadi 44 45 49 49 187
Tabel 7-9
Pada Tabel 7-9 tampak bahwa triwulan III dan IV produk stabil
(konstan) dengan tingkat produk sebanyak 49 botol, namun pada triwulan
I dan II tampak bahwa sediaan akhir stabil dengan tingkat sediaan
sebanyak 11 botol dan tingkat produk yang berfluktuasi.

19
D. Disesuaikan dengan keperluan Manajemen
Anggaran produk dapat juga dibuat sesuai keperluan
manajemen. Dalam hal ini manajemen dapat menentukan tingkat sediaan
setiap periode. Manajemen menentukan tingkat sediaan setiap periode
karena manajemen ingin mengatur tingkat putaran sediaan Contoh:
anggaran jualan Perusahaan Kecap Asli seperti pada Tabel 7-9, yaitu
triwulan I,II,III, dan IV masing-masing 43 botol, 45 botol, 47 botol dan
47 botol. Kemudian manajemen menetapkan sediaan akhir triwulan I, II,
III, dan IV masing-masing 11 botol, 12 botol 13 botol, dan 13 botol.
Dengan demikian, bila sediaan awal tahun sebanyak 10 botol maka
anggaran produk dibuat seperti yang tampak pada Tabel 7-10.
Dengan tingkat sediaan akhir seperti tampak pada Tabel 7-10.
berarti manajemen menghendaki putaran sediaan
triwulan I = 43 botol : 11 botol = 3,91 kali
triwulan II = 45 botol : (11 botol + 12 botol) 2) = 3,91 kali
triwulan III = 47 botol : {(12 botol + 13 botol) : 2) = 3,76 kali
triwulan IV = 47 botol : (13 botol + 13 botol) : 2) = 3,62 kali
Tingkat putaran sediaan dihitung dengan rumus :
Putaran sediaan produk jadi =                   Jualan                  
                                                 Rata-rata sediaan produk jadi
Putaran sediaan produk jadi =  produk jadi awal +
Produk akhir
                                                                   Rata-rata sediaan produk jadi

20
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 2016
(dalam Botol)
Triwulan
Keterangan I II III IV Setahun

1.Jualan 43 45 47 47 182
2.Sediaan akhir 11 12 13 13      13 +
+
54 57 60 60 195
3.Produk siap
10 11 12 13      10 -
dijual
4.Sediaan awal -
5.Produk Jadi 44 46 48 47 185
Table 7-10

21
BAB III
PENUTUP

Simpulan :

Produksi (production) adalah proses mengolah produk,


sedangkan Produk (product adalah hasil produksi yang dalam arti luas
meliputi barang dan jasa). Produk dapat berupa produk jadi dan produk
dalam proses. Dalam penyusunan anggaran produk ini, kita hanya akan
membahas makna produk dalam arti sempit, yaitu hanya berupa barang.
Keproduktifan atau produktivitas (productivity) adalah kemampuan
(daya) untuk menghasilkan sesualu. Analisis laporan keuangan pacia
dasarnya bertujuan untuk mengukue produktivitas keuangan. Produktivitas
keuangan berarti kemampuan untuk menghasilkan likuiditas, solvabilitas,
dan rentabilitas. Produktif adalah bersifat menghasilkan, produksi adalah
proses atau cara mengeluarkan hasil, dan produk adalah hasil produksi
Penyusunan anggaran produk dapat disusun dengan empat cara,
yaitu mengutamakan stabilitas produk, mengutamakan stabilitas sediaan,
gabungan antara stabilitas produk dan stabilitas sediaan, serta disesuaikan
dengan keperluan manajemen.

22
DAFTAR PUSTAKA

Nafarin, M. Penganggaran Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat,


2007.

23

Anda mungkin juga menyukai