Disusun oleh:
Kelompok 4 - MBS 5E
TAHUN 2020
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagi perusahaan yang bergerak dalam struktur pasar penjual,
kegiatan produksi justru lebih penting dari kegiatan jualan karena
sebanyak apa pun produk yang diproduksi akan laku dijual. Kebanyakan
perusahaan bergerak dalam struktur pasar pembeli, sehingga kegiatan
produksi merupakan penunjang utama dari kegiatan jualan. Artinya
kegiatan produksi harus mempertimbangkan kegiatan jualan. Namun
tidak hanya kegiatan jualan yang perlu dipertimbangkan oleh kegiatan
produksi, kebijaksanaan sediaan produk juga perlu diperhatikan.
Perusahaan mengutamakan stabilitas produk dalam penyusunan
anggaran produk maka tingkat kesediaan dibiarkan berfluktuasi
(berubah) dengan syarat sediaan awal dan akhir sesuai rencana semula,
disisi lain pola produk juga harus konstan (stabil). Namun apabila dalam
satu periode jumlah keseluruhan produk dibagi sama dalam masing-
masing periode yang lebih pendek tidak menghasilkan bilangan bulat,
maka hanya beberapa periode produknya yang konstan (stabil).
Bila perusahaan yang mengutamakan stabilitas sediaan seharusnya
rencana sediaan konstan (stabil), artinya sediaan awal sama dengan
sediaan akhir dan tingkat produk dibiarkan berfluktuasi (berubah).
Apabila sediaan awal dengan rencana sediaan akhir tidak sama, maka
hanya beberapa periode sediaan yang sama (stabil).
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian dan Manfaat anggaran produk
2. Penyusunan anggaran produk
2
BAB II
PEMBAHASAN
Jualan 1.000 unit
Sediaan produk jadi akhir 40 unit +
3
Produk siap dijual 1.040 unit
Sediaan produk jadi awal 60 unit -
Produk jadi periode ini 980 unit
Sediaan produk dalam proses akhir 70 unit +
Produk dihasilkan/produk diproses 1.050 unit
Sediaan produk dalam proses awal 65 unit -
Produk masuk produksi periode ini 985 unit
Anggaran produk seharusnya sampai produk masuk produksi
periode ini sebanyak 985 unit, tetapi karena tidak terdapat produk
dalam proses, maka produk jadi periode ini sebanyak 980 unit seperti
contoh tersebut yang dimaksudkan dengan produk dalam pembahasan
berikutnya pada bab ini. Bila sediaan produk jadi awal sama dengan
akhir, maka unit produk jadi periode sama dengan jualan dalam unit.
Bila sediaan produk jadi awal sama dengan akhir dan sediaan produk
dalam proses awal sama dengan akhir, maka produk masuk produksi
sama dengan jualan dalam unit.1
Keproduktifan atau produktivitas (productivity) adalah
kemampuan (daya) untuk menghasilkan sesuatu. Analisis laporan
keuangan pada dasarnya bertujuan untuk mengukur produktivitas
keuangan. Produktivitas keuangan berarti kemampuan untuk
menghasilkan likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. Produktif adalah
bersifat menghasilkan, produksi adalah proses atau cara mengeluarkan
hasil, dan produk adalah hasil produksi. Contoh:
PT A dengan utang jangka pendek sebesar Rp 10.000
(masukan) menghasilkan asset lancar sebesar Rp 20.000 (keluaran).
Proses atau cara menghasilkan aset lancar sebesar Rp 20.000 disebut
1
M Nafarin, Penganggaran Perusahaan (Jakarta: Salemba Empat, 2007), 180
4
dengan produksi, aset lancar sebesar Rp 20.000 disebut dengan produk,
dan produktivitas adalah Rp 20.000 Rp 10.000 200 % , PT B dengan
utang Jangka pendek sebesar Rp 10.000 (masukan) menghasilkan aset
lancar sebesar Rp 8.000 (keluaran) berarti produktivitasnya Rp 8.000
Rp 10.000 80%. Dengan demikian, PT A lebih produktif dari PT B,
karena PT A memiliki produktivitas yang lebih tinggi.
Berdasarkan uraian tersebut istilah kemampuan (daya) dalam
definisi produktivitas berarti masukan (input), sedangkan istilah
menghasilkan berarti keluaran (output). Dengan demikian,
produktivitas dapat dirumuskan sebagai berikut.2
Produktivitas = Keluaran
Masukan
B. Langkah-Langkah Penyusunan Anggaran Produksi
Penyusunan anggaran produk dapat disusun dengan empat
cara, yaitu mengutamakan stabilitas produk, mengutamakan stabilitas
sediaan, gabungan antara stabilitas produk dan stabilitas sediaan, serta
disesuaikan dengan keperluan manajemen.
A. STABILITAS PRODUK
1. Satu Macam Produk
Untuk menjelaskan penyusunan anggaran produk yang
memproduksi satu macam produk digunakan ilustrasi sebuah
Perusahaan Kecap Asli yang hanya memproduksi satu jenis
kecap dan jualan tahun 2016 tiap triwulan dianggarkan pada
triwulan: I 43 botol,
II 45 botol,
III 47 botol,
2
M Nafarin, Penganggaran Perusahaan, 182
5
IV 47 botol, +
Setahun 182 botol.
Direncanakan sediaan produk jadi awal sebanyak 13
botol dan sediaan produk jadi akhir sebanyak 15 botol. Dari data
tersebut, dapat disusun anggaran produk tiap triwulan dengan
mengutamakan stabilitas produk sebagai berikut.
Jualan setahun 182 botol
Sediaan produk jadi akhir 15 botol +
Produk siap dijual 197 botol
Sediaan produk jadi awal 13 botol -
Produk jadi periode ini 184 botol
Anggaran produk tiap triwulan = 184 : 4 = 46 botol.
Dari perhitungan tersebut dibuat anggaran produk seperti
yang tampak pada Tabel 7-1
Perusahaan Kecap ASLI
Anggaran Produk
(dalam Botol)
Triwulan
Keterangan I II III IV Setahun
1.Jualan 45 43 47 47 182
2.Sediaan akhir + 16 17 16 15 15 +
3.Produk siap
59 62 63 62 197
dijual
13 16 17 16 13 -
4.Sediaan awal -
5.Produk Jadi 46 46 46 46 184
6
Tabel 7-1
7
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 2016
(dalam botol)
Triwulan
Keterangan I II III IV Setahun
1.Jualan 43 45 47 47 182
2.Sediaan akhir 15 16 15 14 14 +
+
58 61 62 62 197
3.Produk siap
13 16 17 16 13 -
dijual
4.Sediaan awal -
5.Produk Jadi 46 46 46 46 184
Tabel 7-2
Taksiran sediaan produk jadi awal dan sediaan produk jadi akhir
Jenis kecap: Sediaan awal: Sediaan akhir:
Sedang (S) 4 botol 7 botol
Manis (M) 3 botol 3 botol
Asin (A) 3 botol + 5 botol +
Total (T) 10 botol 15 botol
Anggaran jualan Perusahaan Kecap Asli pada tahun 2016 dapat dibuat
secara ringkas seperti yang tampak pada Tabel 7-3
8
Anggaran jualan
Tahun Berakhir 31 Desember 2016 (dalam Botol)
Triwulan
Jenis I II III IV Setahun
Kecap B M T B M T B M T B M T B M T
Sedan 1 7 2 1 8 2 1 8 2 1 8 2 61 3 9
g 4 4 1 5 4 3 6 5 4 6 5 4 36 1 54
Manis 9 3 1 9 3 1 9 3 1 9 3 1 24 1 36
Asin 6 3 6 3 6 4 6 4 8
9 9 9 9 1
2
Jumla 2 1 4 3 1 4 3 1 4 3 1 4 12 6 18
h 9 4 3 0 5 5 1 6 7 1 6 7 1 1 2
B= Banjarmasin, M= Martapura, T= Total Tabel 7-3
Bila tidak terdapat sediaan produk dalam proses awal dan akhir,
maka dapat disusun anggaran produk sebagai berikut.
Jualan tahun 2016 total 182 botol
Sediaan produk jadi akhir 15 botol +
Produk siap dijual 197 botol
Sediaan produk jadi awal 10 botol -
Anggaran produk tahun 2016 187 botol
Bila anggaran produk dibuat setahun dalam tiap triwulan, maka
produk tiap triwulan 187/4 = 46,75 botol atau bila dibulatkan 40 botol tiap
triwulan Bila diproduksi tiap triwulan = 40 botol maka dalam setahun
diproduksi hanya 160 botol (yaitu, 4 x 40). Dengan demikian, terdapat
kekurangan = 187 – 160 = 27 botol.
9
Kekurangan 27 botol ini ditambahkan pada tingkat jualan tertinggi
pada tahun tersebut, yaitu triwulan II, III, IV masing-masing mendapatkan
tambahan 9 botol (yaitu,27 : 3).
Jadi, pada triwulan II, III, IV diproduksi masing-masing 49 botol
(yaitu, 40 + 9),
sehingga:
Tiga triwula = 147 botol
Triwulan I diproduksi = 40 botol +
Produk jadi setahun = 187 botol
10
Dari perhitungan tersebut di atas dibuatlah anggaran produk yang
mengutamakan stabilitas produk seperti Tabel 7-4.
S M A T S M A T S M A T S M A T S M A T
Jualan 21 1 9 43 23 13 9 45 2 14 9 47 24 14 9 47 92 54 36 182
Sediaan 3 3 2 7 5 3 3 11 4 3 4 13 7 3 5 15 7 3 5 15
akhir+ 2 6
Kebutuhan 24 1 11 50 28 16 12 56 3 17 13 60 31 17 1 62 99 57 41 197
Sediaan 4 5 3 10 3 2 2 7 0 3 3 11 6 3 4 13 4 3 3 10
Awal- 3 5 4
Produk jadi 20 1 8 40 25 14 10 49 2 14 10 49 25 14 1 49 95 54 38 187
2 5 0
Tabel 7-4
Dari "Tabel 7-4. terlihat pola produksi konstan (stabil) pada
triwulan II, III, IV, yaitu masing masing total produk sebanyak 49
botol dan hanya pada triwulan I produk total sebanyak 40 botol.
Seharusnya tiap triwulan total produk jumlahnya sama, tetapi
karena produk setahun setelah dibagi 4 tidak menghasilkan
bilangan bulat, maka produk triwulan I berbeda dengan produk
triwulan lainnya.3
3
M Nafarin, Penganggaran Perusahaan, 184-186.
11
B. Mengutamakan Stabilitas Sediaan
Dengan cara mengutamakan stabilitas sediaan seharusnya
rencana sediaan konstan (stabil). artinya sediaan awal sama
dengan sediaan akhir dan tingkat produk dibiarkan berfluktuasi
(berubah). Apabila sediaan awal dengan rencana sediaan akhir
tidak sama, maka hanya beberapa periode sediaan yang sama
(stabil)
1. Satu Macam Produk
Untuk menjelaskan penyusunan anggaran produk
yang memproduksi dan menjual satu macam produk dengan
mengutamakan stabilitas sediaan digunakan ilustrasi
Perusahaan Kecap Asli yang memproduksi satu jenis produk
kecap dan jualan yang dianggarkan tahun 2016 sebagai
berikut.
Triwulan I 43 botol
II 45 botol
III 47 botol
IV 47 botol +
Jumlah 182 botol
12
Tahun yang Berakhir 31 Desember 2016
(dalam Botol)
Triwulan
Keterangan I II III IV Setahun
1.Jualan 43 45 47 47 182
2.Sediaan akhir 10 10 10 10 10 +
+
53 55 57 57 192
3.Produk siap
10 10 10 10 10 -
dijual
4.Sediaan awal -
5.Produk Jadi 43 45 47 47 182
Tabe 7-5
Pada Tabel 7-5 tampak bahwa sediaan awal sama dengan sediaan
akhir (konstan) tiap triwulan, yaitu sebanyak 10 botol dan sebagai akibatnya
tingkat jualan sama dengan tingkat produk.
Bila rencana sediaan awal tahun berbeda dengan akhir tahun,
sedangkan anggaran produk disusun dengan mengutamakan stabilitas
sediaan. Dengan demikian, terjadi selisih antara sediaan awal dengan
sediaan akhir Selisih tersebut dibagi 3 apabila ingin menyusun anggaran
produk setahun yang dirinci dalam tiap triwulan. Bila selisih tersebut setelah
dibagi 3 menghasilkan bilangan bulat, maka hasilnya ini dialokasikan tiap
triwulan untuk menambah sediaan akhir yang terendah.
Misalnya Perusahaan Kecap Asli yang memproduksi satu jenis
produk merencanakan:
Sediaan awal tahun 2016 sebanyak 10 botol
Sediaan akhir tahun 2016 sebanyak 13 botol +
Selisih 3 botol
13
Selisih 3 botol tersebut dibagi 3 yang kemudian menghasilkan 1
botol. Berarti sediaan awal tap triwulan ditambah 1 botol, kecuali sediaan
triwulan I. Sediaan awal triwula dan sediaan akhir triwulan IV tidak boleh
ditambah atau dikurang sebab sudah merupakan rencana sediaan awal dan
akhir yang dibuat lebih dahulu.
Bila rencana jualan sama dengan Tabel 7-5 dan perusahaan ingin
menyusun anggaran produk dengan mengutamakan stabilitas sediaan, maka
dibuat seperti pada Tabel 7-6
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
Tahun yang Berakhir 31 Desember 2016
(dalam Botol)
Triwulan
Keterangan I II III IV Setahun
1.Jualan 43 45 47 47 182
2.Sediaan akhir 11 11 11 13 13 +
+
53 55 57 57 195
3.Produk siap
10 11 11 11 10 -
dijual
4.Sediaan awal -
5.Produk Jadi 44 45 47 49 185
Tabel 7-6
2. Bermacam Produk
Lihat kembali Tabel 7-6, tampak bahwa sediaan akhir
stabil sebanyak 11 botol pada triwulan I, II, dan II.
14
Untuk menjelaskan penyusunan anggaran produk
dengan bermacam produk dan mengutamakan stabilitas
sediaan digunakan ilustrasi Perusahaan Kecap Asli dengan
data seandainya perusahaan memproduksi lebih dari satu
macam produk, sedangkan sediaan awal dan akhir tahun
direncanakan tidak sama besarnya, maka selisih sediaan awal
dan akhir tersebut dialokasikan dengan cara sebagai berikut :
15
anggaran jualan tahun 2016 yang kita gunakan datanya sama
dengan Tabel 7-3, maka sediaan awal kecap asin yang tidak
mendapatkan tambahan sediaan adalah pada triwulan II dan yang
mendapatkan tambahan sediaan awal adalah pada triwulan III
dan IV. Jualan kecap asin tiap triwulan berjumlah 9 botol,
seharusnya tiap triwulan mendapatkan tambahan sediaan awal
sebanyak 1 botol, tetapi karena selisih sediaan kecap asin hanya
2 botol, maka pada triwulan III dan IV yang total jualannya
tertinggi yang mendapat tambahan sediaan masing-masing
sebanyak 1 botol.
Setelah itu dapat disusun anggaran produk seperti yang tampak pada
Tabel 7-7
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 2016 (dalam Botol)
Triwulan
Keterangan I II III IV Setahun
S M A T S M A T S M A T S M A T S M A T
Jualan 21 13 9 4 23 13 9 45 24 1 9 47 24 1 9 47 9 54 36 182
Sediaan 5 3 3 3 5 3 4 12 5 4 4 12 7 4 5 15 2 3 5 15
akhir+ 1 3 3 7
1
Kebutuhan 26 16 12 5 28 16 1 57 29 1 13 59 31 1 14 62 9 57 41 197
Sediaan 4 3 3 4 5 3 3 11 5 7 4 12 5 7 4 12 9 3 3 10
Awal- 1 3 3 3 4
0
16
Produk 22 13 9 4 23 13 1 46 24 1 9 47 26 1 10 50 9 54 38 187
jadi 4 0 4 4 5
Tabel 7-7
Pada Tabel 7-7 tampak bahwa sediaan akhir stabil hanya untuk dua triwulan
yaitu triwulan II dan III (masing-masing kecap sedang sebanyak 5 botol,
kecap manis sebanyak 3 botol. Dan kecap asin sebanyak 4 botol). Bila
sediaan awal lebih besar dari sediaan akhir, misalnya:
Rencana Sediaan 2016
Jenis Kecap Awal Akhir Selisih Selisih
Dibagi 3
Sedang (S) 4 botol 7 botol 3 1
Manis (M) 3 botol 3 botol 0 0
Asin (A) 3 botol 5 botol 2 0,67
Total (T) 10 botol 15 botol 5 1,67
Misalnya rencana jualan sama dengan Tabel 7-3 seperti yang baru dibahas,
maka anggaran produk dapat kita susun seperti pada Tabel 7-8.
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 2016
(dalam botol)
Triwulan
Keteranga I II III IV Setahun
n S M A T S M A T S M A T S M A T S M A T
Jualan 21 13 9 4 23 13 9 45 24 1 9 47 24 1 9 47 9 54 36 182
Sediaan 6 3 4 3 6 3 4 13 6 4 5 14 4 4 3 10 2 3 3 1
akhir+ 1 3 3 4
17
3
Kebutuhan 27 16 13 5 29 16 1 58 30 1 14 61 28 1 12 57 9 57 39 192
Sediaan 7 3 5 6 6 3 3 13 6 7 4 13 6 7 5 14 6 3 5 15
Awal- 1 4 3 3 7
5
Produk 20 13 8 4 23 13 9 45 24 1 10 48 22 1 7 43 8 54 34 177
jadi 1 4 4 9
Tabel 7-8
Pada Tabel 7-8 tampak bahwa sediaan stabil pada triwulan I
dan II (masing-masing kecap sedang sebanyak 6 botol,
kecap manis sebanyak 3 botol, dan kecap asin sebanyak 4
botol)4
C. Gabungan antara Stabilitas Produk dengan Stabilitas Sediaan
Pada cara gabungan ini bila tingkat produk stabil maka ada
kemungkinan tingkat sediaan berubah, tetapi bila tingkat sediaan stabil
maka ada kemungkinan tingkat produk berubah. Jadi, pada cara
gabungan ini suatu saat produk stabil dan pada saat lain sediaan
stabil tingkat produk berubah dan pada saat lain tingkat sediaan yang
pada suatu saat atau mengalami perubahan. Berubahnya tingkat produk
dan tingkat sediaan biasanya diberi batasan minimal dan maksimal.
Contoh: sediaan minimal sebanyak 8 botol dan maksimal
sebanyak 18 botol. Produk jadi minimal tiap triwulan sebanyak 40 botol
dan maksimal sebanyak 60 botol. Rencana sediaan awal tahun 2016
sebanyak 10 botol dan sediaan akhir sebanyak 15 botol. Anggaran
jualan dari Perusahaan Kecap Asli yang memproduksi satu macam
produk selama tahun 2016 sebagai berikut.
4
M Nafarin, Penganggaran Perusahaan (Jakarta: Salemba Empat, 2007), 187-189.
18
Triwulan I 43 botol
II 45 botol
III 47 botol
IV 47 botol +
Setahun 182 botol
Dari data tersebut di atas dapat dibuat anggaran produk
dengan cara kombinasi seperti yang tampak pada
Tabel 7-9
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
(dalam Botol)
Triwulan
Keterangan I II III IV Setahun
1.Jualan 43 45 47 47 182
2.Sediaan akhir 11 11 13 15 15 +
+
54 56 60 62 197
3.Produk siap
10 11 11 13 10 -
dijual
4.Sediaan awal -
5.Produk Jadi 44 45 49 49 187
Tabel 7-9
Pada Tabel 7-9 tampak bahwa triwulan III dan IV produk stabil
(konstan) dengan tingkat produk sebanyak 49 botol, namun pada triwulan
I dan II tampak bahwa sediaan akhir stabil dengan tingkat sediaan
sebanyak 11 botol dan tingkat produk yang berfluktuasi.
19
D. Disesuaikan dengan keperluan Manajemen
Anggaran produk dapat juga dibuat sesuai keperluan
manajemen. Dalam hal ini manajemen dapat menentukan tingkat sediaan
setiap periode. Manajemen menentukan tingkat sediaan setiap periode
karena manajemen ingin mengatur tingkat putaran sediaan Contoh:
anggaran jualan Perusahaan Kecap Asli seperti pada Tabel 7-9, yaitu
triwulan I,II,III, dan IV masing-masing 43 botol, 45 botol, 47 botol dan
47 botol. Kemudian manajemen menetapkan sediaan akhir triwulan I, II,
III, dan IV masing-masing 11 botol, 12 botol 13 botol, dan 13 botol.
Dengan demikian, bila sediaan awal tahun sebanyak 10 botol maka
anggaran produk dibuat seperti yang tampak pada Tabel 7-10.
Dengan tingkat sediaan akhir seperti tampak pada Tabel 7-10.
berarti manajemen menghendaki putaran sediaan
triwulan I = 43 botol : 11 botol = 3,91 kali
triwulan II = 45 botol : (11 botol + 12 botol) 2) = 3,91 kali
triwulan III = 47 botol : {(12 botol + 13 botol) : 2) = 3,76 kali
triwulan IV = 47 botol : (13 botol + 13 botol) : 2) = 3,62 kali
Tingkat putaran sediaan dihitung dengan rumus :
Putaran sediaan produk jadi = Jualan
Rata-rata sediaan produk jadi
Putaran sediaan produk jadi = produk jadi awal +
Produk akhir
Rata-rata sediaan produk jadi
20
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 2016
(dalam Botol)
Triwulan
Keterangan I II III IV Setahun
1.Jualan 43 45 47 47 182
2.Sediaan akhir 11 12 13 13 13 +
+
54 57 60 60 195
3.Produk siap
10 11 12 13 10 -
dijual
4.Sediaan awal -
5.Produk Jadi 44 46 48 47 185
Table 7-10
21
BAB III
PENUTUP
Simpulan :
22
DAFTAR PUSTAKA
23