Koperasi Berbasis Syariah
Koperasi Berbasis Syariah
Secara etimologi syariah berarti aturan atau ketetapan yang Allah perintahkan kepada 1. Tujuan Koperasi Syariah
hamba-hamba-Nya, seperti: puasa, shalat, haji, zakat dan seluruh kebajikan. Kata syariat berasal
Meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
dari kata syar'a al-syai'u yang berarti menerangkan atau menjelaskan sesuatu. Atau berasal dari
serta turut membangun tatanan perekonomian yang berkeadilan sesuai dengan prinsip-prinsip
kata syir'ah dan syariah yang berarti suatu tempat yang dijadikan sarana untuk mengambil air
islam.
secara langsung sehingga orang yang mengambilnya tidak memerlukan bantuan alat lain. Syariat
dalam istilah syar'i hukum-hukum Allah yang disyariatkan kepada hamba-hamba-Nya, baik 2. Fungsi Koperasi Syariah
hukum- hukum dalam Al-Qur'an dan sunnah nabi Saw dari perkataan, perbuatan dan
Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan anggota pada khususnya, dan
penetapannya.
masyarakat pada umumnya, guna meningkatkan kesejahteraan sosial ekonominya.
Oleh karena itu Koperasi Syariah adalah koperasi yang prinsip kegiatan, tujuan dan Memperkuat kualitas sumber daya insani anggota, agar menjadi lebih amanah,
kegiatan usahanya berdasarkan pada syariat islam yaitu Al-Quran dan Assunah. Ataupun professional ( fathonah), konsisten, dan konsekuen di dalam menerapkan prinsip-prinsip
pengertian umum dari Koperasi Syariah adalah badan usaha koperasi yang menjalankan usahanya ekonomi islam dan prinsip-prinsip syariah islam.
dengan prinsip-prinsip syariah. Apabila koperasi memiliki unit usaha produktif simpan pinjam, Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
maka seluruh produk dan opersionalnya harus dilaksanakan dengan mengacu kepada fatwa Dewan merupakan usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia(MUI). Sebagai mediator antara menyandang dana dengan penggunan dana sehingga tercapai
optimalisasi pemanfaatan harta.
Berdasarkan hal tersebut, maka koperasi syariah tidak diperkenakan berusaha dalam
Menguatkan kelompok-kelompok anggota, sehingga mampu bekerjasama melakukan
bidang-bidang yang didalamnya terdapat unsur-unsur riba, maysir dan gharar. Disamping itu
kontrol terhadap koperasi secara efektif.
koperasi syariah juga tidak diperkenankan melakukan transaksi transaksi derivatif sebagaimana
Mengembangkan dan memperluas kesempatan kerja.
lembaga syariah lainnya.
Menumbuhkan-kembangkan usaha-usaha produktif anggota. Pemberian balas jasa modal dilakukan secara terbatas danbprofesional menurut sistem
bagi hasil.
3. Landasan Koperasi Syariah
Jujur, amanah dan mandiri.
Berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 (Pasal 33 ayat 3) Mengembangkan sumber daya manusia, sumber daya ekonomi, dan sumber daya
Beazaskan Kekeluargaan informasi secara optimal.
Berlandaskan syariah islam yaitu Al-Quran dan Assunah dengan saling tolong - menolong Menjalin dan menguatkan kerjasama antar anggota, antar koperasi, serta dengan dan
(ta'awun) dan saling menguatkan. atau lembaga lainnya.
b. Prinsip Syariah Islam dalam Koperasi Syariah 2. Modal Awal Koperasi Syariah
Keanggotan bersifat sukarela dan terbuka. Membentuk koperasi memang diperlukan keberanian dan kesamaan visi dan
Keputusan ditetapkan secara musyawarah dan dilaksanakan secara konsisten dan misi di dalam intern pendiri. Selain itu, mendirikan koperasi syariah memerlukan
konsekuen (istiqomah) perencanaan yang cukup bagus agar tidak berhenti di tengah ajalan. Adapun agar diakui
Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil, sesuai dengan besarnya jasa usaha keabsahannya, hendaklah koperasi syariah disahkan oleh notaris. (Binya pengesahan
masing-masing anggota. relatif tidak begitu mahal, berkisar 300 ribu rupiah.)
Pengelolaan dilakukan secara transparan dan profesional
Untuk mendirikan koperasi syariah, kita perlu memiliki modal awal. Modal Awal Koperasi Syariah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (KOPERHAJI) beralamat di
koperasi bersumber dari dana usaha. Dana-dana ini dapat bersumber dari dan diusahakan oleh Jalan Tegalan No. IC LL2 RT.001 RW.002 Palmeriam Matraman Jakarta Timur dan
koperasi syariah, misalkan dari Modal Sendiri, Modal Penyertaan dan Dana Amanah. berbadan hukum Koperasi yang memiliki dasar hukum antara lain Akta Pendinan Nomor:
129 yang dikeluarkan Notaris H. Rizul Sudarmadi,SH pada Tanggal 21 Oktober 2010 dan
Modal Sendiri didapat dari simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan, Hibah, dan
Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia,
Donasi, sedangkan Modal Penyerta didapat dari Anggota, koperasi lain, bank, penerbitan
Nomor: 943/BH/M.KUKM.2/X11/2010 tanggal, 22 Desember 2010.
obligasi dan surat utang serta sumber lainnya yang sah. Adapun Dana Amanah dapat berupa
simpanan sukarela anggota, dana amanah perorangan atau lembaga. Adapun dokumen legalitas yang telah dimiliki KOPERHAJI antara lain:
KOPERHAJI sebagai salah satu koperasi yang ikut berpartisipasi dan mewujudkan Visi dan Misi Koperhaji :
kebijakan tersebut diatas yang didukung oleh pengurus yang berpengalaman dan ahli
Untuk terciptanya suatu lapangan kerja dan hasil yang maksimal untuk kesejahteraan anggota
dibidangnya dengan anggota yang cukup pam manager yang berpengalaman, KOPERHATI
merupakan keinginan Koperasi KOPERHAJI yang tercermin dalam Visi dan Misi.
melaksanakan amanat daripada hasil RAT.
2. Koperasi Syariah Indonesia (KOSINDO)
Para pendiri KOPERHAJI adalah pengurus IPHI dan masyarakat umum yang
memiliki latar belakang pengalaman kerja dibidang masing- masing, dengan pengalaman Koperasi Syariah Indonesia (KOSINDO) pada tahun 1998, sebuah koperasi
tersebut digabungkan pada saat RAT dalam menyusun Renja KOPERHAJI untuk sekunder dengan keputusan Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Republik
pencapaian visi dan misi koperasi Indonesia Nomor. 028/BH/M.I/XI/1998. yang diketuai DR. H. Ahmat Hatta, MA. Selain
KOSINDO berdiri pula koperasi sekunder lainnya seperti INKOPSYAII (Induk Koperasi batik. Pada perkembangan selanjutnya, SDI berubah menjadi Sarikat Islam yang lebih bernuansa
Syariah) yang diprakarsai oleh PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil). ICMI, dan politik. Koperasi syariah mulai booming seiring dengan perkembangan dunia industri syariah di
KOFESMID (Koperasi Forum Ekonomi Syariah Mitra Dompet Dhuafa) yang didirikan oleh Indonesia yang dimulai dari pendirian Bank Syariah pertama pada tahun 1992. Secara hukum
Dompet Dhuafa. koperasi syariah dinaungi oleh Keputusan Menteri (Kepmen) Koperasi dan UKM Republik
Indonesia Nomor 91 tahun 2004 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa
Koperasi Syariah Indonesia merupakan koperasi sekunder yang beranggotakan
Kenangan Syariah.
koperasi syariah primer yang tersebar di Indonesia. Kantor KOSINDO bertempat di
Komplek Golden Plaza Fatmawati blok A/32 JL. Raya Fatmawati, Jakarta 12420 Telp: 021- Dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia telah menjadi negara
75 900 118/021-648475. Adapun visi misi dari Koperasi Syariah Indonesia adalah: dengan Islamic Micro Finance terbesar di duniadengan 22 ribu gerai koperasi syariah dan Baitul
Maal Wat Tamwil (BMT) - salah satu jenis koperasi syariah. Jumlah ini cukup signifikan
Visi
mengingat secara hukum koperasi syariah baru didirikan pada tahun 2004 ( www.tempo.com)
Sebagai Lembaga intermediasi yang profesional, menopang pengembangan koperasi
Hingga akhir April 2012, jumlah Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan Unit Jasa
syariah
Keuangan Syariah (KJKS/UJKS) secara keseluruhan terdapat 2.362 buah dengan tingkat nasional
Menjadi lembaga yang menghimpun dan melahirkan bisnis strategis bagi koperasi syariah
sebanyak 85 buah, tingkat propinsi sebanyak 189 buah dan tingkat kabupaten/kota sebanyak
Misi 2.088 buah. Selain KJKS/UJKS, terdapat pula BMT dengan jumlah mencapai 3900 buah di tahun
2010. (http://hatta-rajasa.info) Jumlah anggota KJKS/ UJKS mencapai 232.558 orang pada April
Membentuk / membangun kelembagaan yang kuat melalui penguatan sistem serta
2012. Sementara jumlah pinjaman yang disalurkan sebesar Rp. 1,64 triliun. Sedangkan jumlah
pembenahan organisasi dan keanggotaan
simpanan yang diterima sebanyak Rp. 1,45 triliun. Aset KJKS dari UJKS mencapai Rp. 2,42
Membuka hubungan kerja sama dengan lembaga-lembaga pembiayaan syariah (bank /
triliun. Sedangkan untuk BMT, total aset yang dikelola diperkirakan mencapai nilai Rp 5 trilyun,
non bank). Menjadi konsultan pembentukan dan pengembangan bisnis koperasi syariah.
nasabah yang dilayani sekitar 3,5 juta orang, dan jumlah pekerja yang mengelola sekitar 20.000
Membuka dan mendampingi lembaga-lembaga usaha atau lembaga lainnya dalam
orang.
memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan syariah.
Data tersebut membuktikan bahwa koperasi syariah punya potensi yang sangat besar
E. Perkembangan Koperasi Syariah di Indonesia dalam menyejahterakan masyarakat Indonesia, terutama melalui akses pembiayaan dan
penyerapan tenaga kerja. Potensi koperasi syariah tersebut didukung dengan jumlah penduduk
Di Indonesia, sebenarnya koperasi berbasis nilai-nilai Islami lahir pertama kali dalam
muslim Indonesia yang mayoritas Muslim. Bahkan, berdasarkan riset yang dilakukan oleh PFW,
bentuk paguyuban usaha bernama Sarikat Dagang Islam (SDI). SDI ini didirikan oleh H.
penduduk muslim Indonesia merupakan yang terbesar di dunia (13% dari total penduduk muslim
Samanhudi di Solo, Jawa Tengah. Anggotanya para pedagang muslim dan mayoritas pedagang
dunia). Selain dari segi jumlah, kesadaran masyarakat akan produk-produk syariah pun makin Para pegawai dan pengurus koperasi Syariah umumnya dilatih dalam sebuah
tinggi. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan jumlah nasabah bank syariah selama sepuluh tahun pelatihan yang tidak lebih dari 5-6 hari kerja. Lalu setelah itu dimagangkan di
terakhir dari hanya ratusan ribu menjadi enam juta pemegang rekening ( Koperasi Syariah yang sudah berjalan selama seminggu. Kemudian diterjunkan
www.adiwarmankarim.com) langsung di Koperasi Syariah nya sendiri. Tidak mengherankan jika pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki diperoleh hanya dari internal experience.