Abstrak
Koperasi konvensinal yang ada sekarang ini, dinilai oleh sebagian masyarakat masih
terdapat riba dan ketidakjelasan akad dalam syirkah. Sedangkan dalam Islam riba adalah
sesuatu yang diharamkan sebagaimana yang terdapat di dalam Al-Qur'an dan hadist yang
berkaitan dengan riba. Begitu juga dengan akad dalam koperasi yang belum sesuai dengan
prinsip syariah. Untuk menjadikan prinsip operasional koperasi agar sesuai dengan prinsip
syariah, maka dibentuk koperasi syariah. Tujuan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan
sekaligus merekonstruksi koperasi agar sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Metode yang
digunakan dalam tulisan ini adalah kualitatif dengan pendekatan dekriptif melalui studi
literature. Adapun hasil penelitian ini menyatakan bahwa koperasi konvensional dalam
pandangan Islam adalah batil, karena menyalahi ketentuan dan hukum-hukum syirkah dalam
Islam. Maka koperasi konvensional harus dikonversi menjadi koperasi syariah yang sesuai
dengan aturan Islam, yakni merubah akad syirkahnya menjadi akad syirkah secara syar’i
dengan menjalankan salah satu dari jenis syirkah yang ada.
Abstract
Cooperatives conventional existing this, assessed by some community members are
still there are interest and the lack of clarity in syirkah do not. While in islam interest is
anything forbidden as is in Al-Qur'an and hadist. so are do not in cooperative which are not
based on with the syariah principle.To make the principle of operational cooperatives to fit
with the syaria principle, so formed cooperatives syaria. Purpose in this research is
described as well as reconstruct cooperatives to accord with the principles syaria. Methods
used in writing this is the qualitative descriptive through literature study. As for the result of
this research stated that conventional cooperative in view of Islam is false , because breach
regulations and law of syirkah in Islam. But conventional cooperative must be converted into
a shariah cooperative in accordance with the rules Islam, the agreement to change syirkah
agreement in syar‘i by running one of a kind syirkah is .
Keywords: Syirkah, conventional cooperative, Syaria cooperative
membantu para pelaku usaha dalam
I. PENDAHULUAN
menjalankan, memperluas, dan
Lembaga keuangan memegang
mengembangkan kegiatan usahanya
peranan penting sebagai penggerak roda
melalui pemberian pembiayaan. Di tengah
perekonomian suatu negara, salah satunya
263
Received : 2017-05-30 | Reviced : 2017-07-27 |Accepted: 2017-07-31 Indexed : DOAJ, Garuda, Crossref,
Google Scholar | DOI https://doi.org/10.29313/amwaluna.v1i2.2582
Ropi Marlina, Koperasi Syariah Sebagai Solusi Penerapan Akad syirkah yang sah
264
EISSN: 2540-8402 ǀ ISSN: 2540-8399
Amwaluna: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah Vol. 1 No.2 (Juli, 2017), Hal 263-275
Online ISSN : 2540-8402 | Print ISSN : 2540-8399
265
Received : 2017-05-30 | Reviced : 2017-07-27 |Accepted: 2017-07-31 Indexed : DOAJ, Garuda, Crossref,
Google Scholar | DOI https://doi.org/10.29313/amwaluna.v1i2.2582
Ropi Marlina, Koperasi Syariah Sebagai Solusi Penerapan Akad syirkah yang sah
hartanya dengan harta orang lain sehingga orang-orang yang beriman dan
tidak dapat dibedakan dan dipisahkan mengerjakan amal shaleh; dan amat
(Setiawan, 2013). Menurut Sayyid Sabiq sedikit mereka ini...”(QS. Shad: 24)
syirkah adalah akad antara dua orang
Begitu pula dengan dalil As-
berserikat pada pokok harta (modal) dan
Sunnah yang menjelaskan tentang
keuntungan, sedangkan menurut Idris
kebolehan bertransaksi dengan akad
Ahmad syirkah adalah perjanjian dua
syrikah yaitu:
orang atau lebih akan bekerja sama dalam
dagang, dengan menyerahkan modal ِ َر ْي ِك ْي فِى ْال َجا ِهلِيَّ ِة فَ ُك ْنتَ َخ ْي َر ش
ٍ َر ْي
ك ِ ُك ْنتَ ش
masing-masing di mana keuntungan dan ِ َار ْينِ ْي َو ََّلتُ َم
ار ْينِ ْي ِ ََّلتُد
kerugiannya dihitung menurut besar “Dulu pada zaman jahiliyah engkau
kedua belah pihak. Hal ini diperbolehkan perlu memenuhi beberapa rukun di
selama tidak ada hal-hal yang diharamkan antaranya: (1) Ijab dan Kabul (shigat), (2)
seperti penggunaan riba, judi, penipuan, Dua atau lebih pihak yang berakad
dan sebagainya. Hal ini didasarkan pada (aqidani), dan (3) Objek akad (ma’qud
salah satu dalil Al-Quran yang alayhi) berupa pekerjaan dan/atau modal
menjelaskan mengenai syirkah dalam QS. (Al-Jawi, 2016). Pada umumnya dalam
sebagian mereka berbuat zalim sama antara dua orang atau lebih
266
EISSN: 2540-8402 ǀ ISSN: 2540-8399
Amwaluna: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah Vol. 1 No.2 (Juli, 2017), Hal 263-275
Online ISSN : 2540-8402 | Print ISSN : 2540-8399
267
Received : 2017-05-30 | Reviced : 2017-07-27 |Accepted: 2017-07-31 Indexed : DOAJ, Garuda, Crossref,
Google Scholar | DOI https://doi.org/10.29313/amwaluna.v1i2.2582
Ropi Marlina, Koperasi Syariah Sebagai Solusi Penerapan Akad syirkah yang sah
268
EISSN: 2540-8402 ǀ ISSN: 2540-8399
Amwaluna: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah Vol. 1 No.2 (Juli, 2017), Hal 263-275
Online ISSN : 2540-8402 | Print ISSN : 2540-8399
dalamnya tidak terdapat satu badan diperoleh koperasi dan jumlah SHU yang
persero (anggota koperasi). akan dibagikan kepada anggotanya. Hal ini
2) Pembagian laba bukan menurut modal dikarenakan jasa anggota koperasi yang
atau kerja, melainkan berdasarkan pada mendukung jalannya koperasi berupa
jasa anggotanya berupa pembelian atau pembelian atau memproduksi milik
produksi. koperasi tersebut.
Dalam pelaksanaan syirkah jenis
Walaupun An-Nabhani dan Khalid
apapun, setiap anggotanya diakadkan
Abdurrahman Ahmad mengharamkan
untuk bergabung dalam syirkah yang
adanya koperasi, namun sebagian besar
diikutinya, dengan kata lain dalam syirkah
ulama mendukung penetapan hukum
harus melibatkan unsur badan masing-
mubah pada koperasi karena koperasi
masing orang yang bersyirkah. Apabila
menunjukkan keselarasan dan kebaikannya
ada salah satu anggota yang membatalkan
dalam pandangan Islam.
syirkah atau meninggal dunia maka akad
C. Analisis syirkah akan berakhir atau dibubarkan.
Masalah-masalah yang menyebabkan Pada kegiatan operasional koperasi
status hukum koperasi konvensional banyak anggota yang mengundurkan diri
menjadi batil antara lain: keanggotaan dan atau menambah anggota baru, tetapi
mekanisme pemberian pinjaman kepada bentuk organisasi koperasi tetap bertahan,
anggota. Untuk menghindari status bukannya dibubarkan seperti dalam prinsip
operasional koperasi konvensional yang syirkah yang benar. Maka kegiatan syirkah
batil, maka perlu mendirikan koperasi dalam koperasi hanya berdasarkan modal
syariah di mana kegiatan operasionalnya saja, tanpa melibatkan kerja atau badan.
tidak jauh berbeda dengan koperasi Hal ini ditunjukkan pada pelaksanaan akad
konvensional namun harus menggunakan koperasi untuk menyetor sejumlah harta
prinsip fiqh muamalah agar sesuai dengan tertentu dengan maksud untuk
prinsip syariah. mengadakan pengurus yang akan mencari
1. Masalah Keanggotaan dalam orang untuk menjalankan bisnis yang
Koperasi dijalaninya (Abdurrahman, 2011).
Koperasi bersifat terbuka dalam Biasanya koperasi terdapat
menerima setiap anggota baru. Semakin pengurus-pengurus yang dipilih oleh
banyak anggota yang bergabung dalam anggotanya sendiri melalui rapat anggota.
koperasi semakin besar laba yang Namun, ini tidak sesuai dengan prinsip
269
Received : 2017-05-30 | Reviced : 2017-07-27 |Accepted: 2017-07-31 Indexed : DOAJ, Garuda, Crossref,
Google Scholar | DOI https://doi.org/10.29313/amwaluna.v1i2.2582
Ropi Marlina, Koperasi Syariah Sebagai Solusi Penerapan Akad syirkah yang sah
syirkah yang syar’i. Seharusnya dalam Salah satu bagian usaha koperasi yang
bersyirkah pengurus melakukan kontribusi berperan memberikan pinjaman dana
kerja (‘amal) dan diberi wewenang kepada anggotanya yaitu koperasi simpan
melakukan tasharruf atas modal untuk pinjam. Koperasi simpan pinjam
menjalankan aktivitas bisnis yang dijalani memberikan pinjaman dana yang
(Abdurrahman, 2011). modalnya berasal dari simpanan
Untuk menciptakan keanggotaan anggotanya sendiri (Syafe'i, 2012), baik
dalam koperasi syariah yang syar’i, simpanan pokok maupun simpanan wajib.
koperasi mengadakan penerimaan atau Semakin sering anggota meminjamkan
pengunduran anggota secara periodik, dana ataupun melakukan pembelanjaan di
bukan setiap saat. Dalam perubahan koperasi, semakin banyak SHU (Sisa Hasil
anggota koperasi, baik menerima anggota Usaha) yang akan diperoleh anggota.
baru atau pengunduran anggota lama, Apabila para anggota koperasi
mengakibatkan koperasi bubar. Setelah sering melakukan pinjaman kepada
koperasi bubar akadkanlah kembali tanpa koperasi, maka penghasilan koperasi
harus mengumpulkan semua anggotanya menjadi menurun. Untuk menutupi
(Abdurrahman, 2011). kerugiannya, koperasi memberikan
Selain itu setiap pengurus koperasi tambahan uang atau bunga kepada para
mengelola koperasinya harus berdasarkan anggotanya setiap periode yang berlaku
kontribusi kerja, dengan ini pengurus (biasanya per bulan). Beberapa koperasi
berhak memperoleh keuntungan. Pengurus memberikan istilah selain kata ‘bunga’,
tidak boleh bekerja melalui suatu perikatan yaitu uang administrasi dengan alasan
kontrak kerja kepada koperasi yang kepentingan administrasi, padahal tujuan
dikelolanya sendiri dan memperoleh gaji sebenarnya hanya untuk mencari laba.
darinya (Syafe'i, 2012). Konsep uang administrasi tentulah
berbeda dengan uang tambahan (bunga).
2. Praktek Pemberian Pinjaman
Uang administrasi seharusnya disesuaikan
dalam Koperasi Simpan Pinjam
dengan jumlah biaya administrasi yang
Koperasi bertujuan untuk berhubungan dengan kepentingan
memenuhi sekaligus meningkatkan administrasi yang bersangkutan dan tidak
kesejahteraan para anggotanya. Dalam termasuk ke dalam jumlah uang yang
kehidupan nyata seringkali anggota dipinjamkan. Namun kenyataannya
koperasi meminjam dana kepada koperasi terbalik, uang administrasi ditentukan
untuk menutupi kekurangan keuangannya. melebihi jumlah biaya kepentingan
270
EISSN: 2540-8402 ǀ ISSN: 2540-8399
Amwaluna: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah Vol. 1 No.2 (Juli, 2017), Hal 263-275
Online ISSN : 2540-8402 | Print ISSN : 2540-8399
apapun jumlah riba yang digunakan, tetap termasuk kegiatan ekonomi harus
saja diharamkan karena melebihi jumlah berlandaskan pada hukum Islam dalam
royong yang sudah menjadi asas koperasi harus berlandaskan hukum Islam. Hal ini
(Hasan, 2003), dan menjauhi dari tujuan berarti menghindarkan semua bentuk yang
271
Received : 2017-05-30 | Reviced : 2017-07-27 |Accepted: 2017-07-31 Indexed : DOAJ, Garuda, Crossref,
Google Scholar | DOI https://doi.org/10.29313/amwaluna.v1i2.2582
Ropi Marlina, Koperasi Syariah Sebagai Solusi Penerapan Akad syirkah yang sah
272
EISSN: 2540-8402 ǀ ISSN: 2540-8399
Amwaluna: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah Vol. 1 No.2 (Juli, 2017), Hal 263-275
Online ISSN : 2540-8402 | Print ISSN : 2540-8399
koperasi harus mengikuti aturan Islam kegiatan syirkah dilakukan oleh orang
yang berdasarkan Al-Quran dan As- Islam (Hasan, Manajemen Bisnis Syariah,
Sunnah dan menjadikan suatu bentuk 2009).
syirkah yang syar’i.
III. SIMPULAN
Jika ingin menjalankan koperasi
Koperasi merupakan salah satu
yang sesuai dengan hukum syirkah, maka
contoh bentuk syirkah yang menunjukkan
perlu adanya konversi bentuk koperasi
kerja sama dan sikap tolong menolong
yang syar’i. Dalam menyusun Anggaran
yang terbentuk di antara para anggota
Dasar (AD) harus mencantumkan syarat
koperasi. Akan tetapi saat ini sebagian
dalam bersyirkah secara benar. Setiap
besar koperasi yang ada menyalahi
anggota atau pengurus yang tergabung
hukum-hukum muamalah dengan akad
dalam koperasi harus melibatkan kerja
syirkah. Masalah yang menjadikan hukum
(badan) mereka, tidak hanya modal saja
koperasi konvensional batil antara lain:
yang disetorkan. Dalam membentuk
masalah keanggotaan koperasi dan
koperasi syariah boleh memilih salah satu
penerapan operasional pemberian
dari kelima jenis syirkah (‘inan,
pinjaman pada koperasi simpan pinjam.
mudharabah, wujuh, abdan, atau
mufawadhah) (Abdurahman & Yahya, Koperasi konvensional tidak
2015). menggunakan unsur badan (kerja) yang
dilakukan oleh masing-masing anggota,
Hal yang terpenting dalam
melainkan dengan modal saja, sehingga
melakukan syirkah, termasuk koperasi,
akad dalam koperasi menjadi batil. Sifat
adalah adanya sikap saling jujur antar ke
keanggotaan koperasi yang sukarela dan
dua belah pihak. Islam menjunjung tinggi
terbuka menjadikan pihak koperasi secara
nilai kejujuran dalam segala aspek
bebas melakukan arus keluar masuk
kegiatan duniawi. Dalam bersyirkah sangat
anggota tanpa perlu mengakhiri akad kerja
mungkin terjadi penzaliman antar satu
sama tersebut. Di samping itu kebanyakan
sama lain, dengan adanya kejujuran akan
koperasi simpan pinjam menggunakan riba
menghindarkan segala perbuatan zalim
sebagai bentuk balas jasa bagi pihak
tersebut, termasuk perbuatan riba dalam
koperasi yang dibebankan kepada
koperasi simpan pinjam. Maka dalam
anggotanya. Padahal tujuan penggunaan
bersyirkah tetap diperlukan adanya kehati-
riba dalam koperasi simpan pinjam hanya
hatian dan kewaspadaan, sekalipun
mendapatkan keuntungan semata. Kadang-
273
Received : 2017-05-30 | Reviced : 2017-07-27 |Accepted: 2017-07-31 Indexed : DOAJ, Garuda, Crossref,
Google Scholar | DOI https://doi.org/10.29313/amwaluna.v1i2.2582
Ropi Marlina, Koperasi Syariah Sebagai Solusi Penerapan Akad syirkah yang sah
pelaksanaan kerja sama syirkah yang sah. Hasan, A. (2009). Manajemen Bisnis
Syariah. Yogyakarta: Pusataka
Daftar Pustaka
Pelajar.
Abdurahman, H., & Yahya, A. (2015).
Bisnis Dan Muamalah Hendrojogi. (2007). Koperasi. Jakarta:
Kontemporer. bOGOR: Al-Azhar Rajawali Pers.
Fresh Zone.
Kementrian Koperasi dan UKM. (2016).
Abdurrahman, Y. (2011). Koperasi Dalam Kinerja Koperasi Syariah di
Pandangan Syariah. Bogor: Al- Indonesia Sangat Baik. [Online].
Azhar Press. Tersedia di:
www.depkop.go.id/content/read/ki
Ahmad, N. M. (2013). Perseroan Syirkah
nerja-koperasi-syariah-di-
sesuai Syariah. [Online]. Tersedia
274
EISSN: 2540-8402 ǀ ISSN: 2540-8399
Amwaluna: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah Vol. 1 No.2 (Juli, 2017), Hal 263-275
Online ISSN : 2540-8402 | Print ISSN : 2540-8399
indonesia-sangat-baik. Diakses: 29
Desember 2016.
275
Received : 2017-05-30 | Reviced : 2017-07-27 |Accepted: 2017-07-31 Indexed : DOAJ, Garuda, Crossref,
Google Scholar | DOI https://doi.org/10.29313/amwaluna.v1i2.2582