Anda di halaman 1dari 8

RANGKUMAN MATERI KULIAH

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN 

“SISTEM PENGENDALIAN ORGANISASI PERUSAHAAN JASA, JASA


KEUANGAN, DAN MULTINASIONAL”

DISUSUN OLEH:

RIVALDI ANTASEPA (A031191044)


MUH. ARNEZ PUJI SANTOSA (A031191045)
MUH.NUR IRFAN SYARIF (A031191127)

DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021

A. ORGANISASI JASA
1. Organisasi Jasa Umum
Karena beberapa alasan, pengendalian manajemen di industri jasa agak berbeda
dengan pengendalian manajemen di perusahaan manufaktur. Beberapa faktor yang
berdampak pada sebagian besar industri, yaitu:
a. Ketiadaan Persediaan Penyangga
Barang dapat disimpan dalam bentuk persediaan yang merupakan penyangga
untuk memperkecil dampak fluktuasi dalam volume penjualan terhadap proses
produksi, jasa tidak dapat disimpan. 
b. Kesulitan dalam Mengendalikan Kualitas
Perusahaan manufaktur dapat memeriksa produknya sebelum dikirim ke
konsumen, dan kualitasnya dapat diukur secara visual atau dengan instrumen
[toleransi, kemurnian, berat, warna, dan sebagainya]. Perusahaan jasa tidak
dapat menilai kualitas produk sampai saat jasa diberikan, dan penilaian
seringkali subjektif.
c. Padat Karya
Perusahaan manufaktur dapat menambah peralatan dan mengotomisasi lini
produksi sehingga dengan demikian, perusahaan menggantikan buruh dan
mengurangi biaya. Hampir semua perusahaan jasa bersifat padat karya dan
tidak dapat melakukan hal semacam itu.
d. Organisasi Multi-Unit
Beberapa organisasi layanan mengoperasikan banyak unit di berbagai lokasi,
setiap unit relatif kecil. Organisasi-organisasi ini adalah rantai restoran cepat saji,
perusahaan persewaan mobil, pom bensin, dan banyak lainnya. Beberapa unit
dimiliki; yang lain beroperasi di bawah waralaba. Kesamaan unit terpisah
memberikan dasar umum untuk menganalisis anggaran dan mengevaluasi
kinerja yang tidak tersedia untuk perusahaan manufaktur. Informasi untuk setiap
unit dapat dibandingkan dengan sistem yang luas atau rata-rata regional, dan
yang berkinerja tinggi dan yang berkinerja rendah dapat diidentifikasi. Namun,
karena unit berbeda dalam campuran layanan yang mereka sediakan, dalam
sumber daya yang mereka gunakan, dan dengan cara lain, perhatian harus
diambil dalam membuat perbandingan semacam itu.
2. Organisasi Jasa Profesional
Contoh organisasi yang produknya merupakan layanan professional adalah firma
hukum, firma akuntansi, firma arsitektur, firma konsultan, biro iklan, dan organisasi
lainnya.

1) Karakteristik:
a. Sasaran
Sasaran terkait adalah meningkatkan ukuran organisasi. Hal ini mencerminkan
tendensi alamiah untuk mengaitkan keberhasilan dengan ukuran yang besar;
skala ekonomi dalam menggunakan usaha dan staf karyawan dan unit sentral
yang bertanggung jawab untuk menjaga agar organisasi tetap terkini.
b. Profesional
Organisasi profesional adalah organisasi yaig padat karya, dan karyawannya
adalah orang-orang yang khusus. Banyak profesional lebih menyukai bekerja
secara independen daripada sebagai bagian dan suatu tim. Profesional
cenderung meremehkan implikasi keuangan dari keputusan mereka; mereka
ingin untuk melakukan pekerjaan terbaik yang dapat mereka lakukan, tanpa
memperdulikan biayanya.
c. Pengukuran Input dan Output
Output dari organisasi profesional tidak dapat diukur dengan ukuran fisik, seperti
unit, ton, atau galon. Pendapatan yang diperoleh adalah salah satu ukuran
output di heberapa organisasi profesional, tetapi angka moneter ini, paling-paling
hanya berkaitan dengan kuantitas jasa yang diberikan, namun bukan kualitasnya
(meskipun kualitas yang buruk tercermin dalam pendapatan yang berkurang
dalam jangka panjang).
d. Perusahaan Kecil
Dengan beberapa perkecualian, seperti beberapa kantor pengacara dan kantor
akuntan, organisasi profesional biasanya relatif kecil dan beroperasi di satu
lokasi saja. Manajemen senior dalam organisasi semacam itu dapat secara
pribadi mengamati apa yang sedang berlangsung dan secara langsung
memotivasi karyawannya. Dengan demikian, terdapat lebih sedikit kebutuhan
akan sistem pengendalian manajemen yang canggih, dengan pusat laba dan
laporan kinerja formal.
e. Pemasaran
Pemisahan yang jelas antara aktivitas pemasaran dengan aktivitas produksi
tidak terdapat dalam organisasi proesional. Di beberapa organisasi profesional,
kode etik profesi membatasi jumlah dan karakter dan usaha pemasaran yang
terlalu kentara oleh para profesional. Tetapi, pemasaran adalah aktivitas yang
penting di hampir semua organisasi.

2) Sistem Pengendalian Manajemen


a. Penentuan Harga
Harga jual dan pekerjaan ditetapkan dengan cara tradisional di banyak
perusahaan-perusahaan profesional.
b. Pusat Laba dan Penetapan Harga Transfer
Unit-unit pendukung, seperti pemeliharaan, pemrosesan informasi transportasi,
percetakan, dan pengadaan barang dan jasa, membebankan layanan yang
mereka berikan ke unit yang mengonsumsi layanan tersebut.
c. Perencanaan Strategis dan Penyusunan Anggaran
Secara umum, sistem perencanaan strategis formal di organisasi profesional
tidak berkembang sebaik di perusahaan manufaktur dengan ukuran yang sama.
Sebagian dari penjelasan atas hal tersebut adalah bahwa organisasi profesional
tidak memiliki kebutuhan yang besar akan sistem semacam itu.
d. Pengendalian Operasi
Banyak perhatian yang, atau sebaiknya, dicurahkan pada penjadwalan waktu
profesional. Rasio waktu yang ditagih (billed time ratio), yang merupakan rasio
dari jumlah jam yang dapat ditagih terhadap jumlah jam yang tersedia, dipantau
secara ketat. Jika ternyata penggunaan waktu yang sebaliknya merupakan
waktu menganggur atau untuk alasan pemasaran atau pelayanan umum,
beberapa penugasan dibebankan dengan tarif yang lebih rendah dari tarif
normal, maka varians harga yang ditimbulkan harus dipantau secara ketat.
e. Pengukuran dan Penilaian Kinerja
Penilaian yang dibuat oleh atasan adalah penilaian yang paling umum. Untuk itu,
organisasi profesional semakin banyak yang menggunakan sistem formal untuk
mengumpulkan penilaian kinerja sebagai dasar keputusan personalia dan ùntuk
diskusi dengan profesional tersebut. Anggaran dapat digunakan sebagai dasar
untuk mengukur kinerja biaya, dan waktu aktual yang digunakan dapat
dibandingkan dengan waktu yang direncanakan.

B. ORGANISASI JASA KEUANGAN


Organisasi jasa keuangan meliputi bank komersial dan institusi penghematan,
perusahaan asuransi, dan perusahaan efek. Perusahaan-perusahaan ini berada dalam
bisnis yang terutama bertujuan untuk mengelola uang.
1. Sektor Jasa Keuangan
Beberapa pengamatan umum dapat dibuat mengenai sektor jasa keuangan.
a. Sektor jasa keuangan merupakan tulang punggung penting dari perekonomian
Amerika Serikat dan dunia.
b. Beberapa merger besar telah mengarah pada konsolidasi dari industri jasa
keuangan.
c. Perusahaan jasa keuangan telah menggunakan revolusi teknologi intormasi
untuk menciptakan produk-produk baru dan menemukan metode-metode
perdagangan baru.
d. Kebutuhan akan pengendalian di sektor jasa keuangan telah menjadi sangat
penting.
e. Selama tahun 1990-an bentuk-bentuk baru dari instrumen keuangan (seperti
derivatif) dircang oleh perusahaan jasa keuangan kadang kala menimbulkan
kerugian sebesar jutaan dolar bagi klien.
f. Skandal korporat selama tahun 2002 telah menciptakan dorongan yang kuat
terhadap bank-bank investasi untuk melakukan pemisahan (spin off) terhadap
departemen penelitinnya.
2. Karakteristik Khusus
a. Aktiva Moneter
Kebanyakan aktiva dari perusahaan jasa keuangan bersifat moneter. Nilai
sekarang dari aktiva moneter adalah jauh lebih mudah untuk diukur
dibandingkan dengan nilai pabrik dan aktiva fisik lainnya, atau paten dan aktiva
tidak berwujud lainnya. Dalam industri jasa keuangan, kualitas mengacu pada
kualitas jasa yang diberikan dan pada kualitas instrumen keuangan selain uang;
tidak ada kebutuhan akan pengendalian kualitas atas uang.
b. Jangka Waktu Transaksi
Pengendalian memerlukan adanya suatu cara pengawasan yang berkelanjutan
atas kelayakan dari suatu transaksi selama jangka waktu tertentu, termasuk
audit periodik atas semua pinjaman yang beredar.
c. Imbalan dan Risiko
Di dalam perusahaan jasa keuangan, trade-off ini lebih eksplisit dibandingkan
dengan di dalam investasi bisnis seperti keputusan pembelian suatu mesin atau
pengenalan suatu produk baru.
d. Teknologi
Teknologi telah merevolusi industri jasa keuangan. Perusahaan jasa keuangan
telah menggunakan teknologi informasi sebagai suatu cara untuk menawarkan
layanan yang inovatif.
C. ORGANISASI KESEHATAN
Organisasi perawatan kesehatan terdiri dari rumah sakit, klinik, dan organisasi dokter
serupa, organisasi pemeliharaan kesehatan; pensiun dan panti jompo; organisasi
perawatan di rumah, dan laboratorium medis, dan sebagainya.
a. Karakteristik spesial.
 Terdapat masalah sosial yang sulit. Pengembangan peralatan medis
sebabkan kenaikan harga perawatan dan masyarakat tidak mampu
membayarnya.
 Perubahan dalam Campuran Penyedia. Perubahan signifikan telah terjadi
dalam cara penyediaan perawatan kesehatan dan, karenanya, dalam
kelangsungan hidup jenis penyedia tertentu.
 Ada pihak ketiga sebagai pembayar biaya
 Profesional. Loyalitas utamanya adalah pada profesi, bukan pada
organisasi
 Pengendalian kualitas penting karena berurusan dengan kehidupan
manusia
b. Proses Pengendalian Manajemen. Karena pergeseran dalam bauran
produk dan karena peningkatan kuantitas dan biaya peralatan baru, proses
perencanaan strategis di rumah sakit menjadi penting. Proses penyusunan
anggaran tahunan bersifat konvensional. Sejumlah besar informasi tersedia
dengan cepat untuk pengendalian kegiatan pengoperasian. Kinerja keuangan
dianalisis dengan membandingkan pendapatan dan pengeluaran aktual
dengan anggaran, mengidentifikasi varians penting, dan mengambil tindakan
yang sesuai.

D. ORGANISASI NONPROFIT
Organisasi nonprofit dapat memberi kompensasi kepada karyawannya, termasuk
petugas dan anggotanya, atas layanan yang diberikan dan barang yang dipasok. Definisi
ini tidak melarang organisasi untuk mendapatkan keuntungan; definisi ini hanya
melarang distribusi keuntungan. Sebuah organisasi nonprofit perlu mendapatkan
keuntungan sederhana untuk menyediakan dana untuk modal kerja dan kemungkinan
"rainy days".
E. ORGANISASI MULTINASIONAL
Terdapat tiga masalah khusus dalam organisasi global: perbedaan kebudayaan,
harga transfer, dan perbedaan nilai tukar mata uang.
1. Perbedaan Budaya
Baik dalam konteks sebuah organisasi atau suatu bangsa, kata “budaya”
akan merujuk kepada nilai-nilai, asumsi dan norma perilaku yang diakui bersama.
Ketika sebuah organisasi merentangkan operasinya melintasi berbagai Negara,
perbedaan budaya yang sangat besar yang berkaitan dengan karakter nasional dan
regional yang ada, mempunyai hubungan yang penting dengan pengendalian
manajemen.
 Jangkauan kekuasaan. Merujuk kepada sejauh mana kekuasaan didistribusikan
dan dipusatkan secara tidak seimbang.
 Individualisme/ koltivisme. Merujuk kepada sejauh mana seseorang
mendefinisikan dirinya sendiri sebagai seorang individu atau sebagai bagian dari
kelompok yang lebih besar.
 Menghindari ketidakpastian. Merujuk sampai sejauh mana seseorang akan
merasa terancam oleh situasi yang tidak menentu budaya penghindaran
ketidakpastian.
 Maskulinitas/feminitas. Merujuk kepada sampai sejauh apakah pengaruh yang
dimiliki oleh salah satu dari kedua nilai dominant tersebut.

Dalam budaya individualistik, karyawan cenderung lebih menyukai


penghargaan berdasarkan kinerja individu, sedangkan penghargaan berbasis
kelompok cenderung lebih disukai oleh karyawan dalam budaya kolektif. Dalam
budaya dengan jarak kekuasaan yang rendah, desentralisasi dalam pengambilan
keputusan dan partisipasi yang lebih besar dalam penyusunan anggaran mungkin
lebih disukai. Kebalikannya mungkin benar dalam budaya jarak kekuasaan tinggi.
Evaluasi kinerja subjektif akan lebih efektif dalam budaya penghindaran
ketidakpastian yang rendah, daripada yang tinggi. Sistem perencanaan dan kontrol
formal akan diterima dengan lebih baik dalam budaya konteks rendah, sedangkan
dalam budaya konteks tinggi membangun keakraban dan kepercayaan antarpribadi
dirasakan penting, sehingga kontrol informal cenderung lebih efektif.

2. Harga Transfer
Penetapan harga transfer untuk barang, jasa, dan teknologi merupakan salah
satu perbedaan utama antara pengendalian manajemen operasi domestik dan asing.
Namun, dalam operasi luar negeri, beberapa pertimbangan lain penting untuk
mencapai harga transfer. Mereka termasuk perpajakan, peraturan pemerintah, tarif,
kontrol valuta asing, akumulasi dana, dan joint venture.
a. Perpajakan. Sistem harga transfer yang memungkinkan pengalihan keuntungan ke
Negara-negara dengan tingkat pajak yang rendah dapat mengurangi jumlah pajak
penghasilan perusahaan yang digabungkan dari seluruh dunia.
b. Peraturan Pemerintah. Jika tidak diatur oleh pemerintah, perusahaan akan
menetapkan harga transfer untuk meminimalkan laba kena pajak di Negara-negara
dengan tingkat pajak penghasilan yang tinggi.
c. Tarif. Tarif sering kali dipungut berdasarkan persentase tertentu dari nilai impor
suatu produk. Semakin rendah harganya senakin rendah pula tarif yang akan
dikenakan.
d. Pengendalian Devisa. Beberapa Negara membatasi jumlah devisa yang tersedia
untuk mengimpor beberapa komoditas tertentu. Dalam kondisi ini, harga transfer
yang lebih rendah memungkinkan anak perusahaan untuk memasukkan komoditas
tersebut dalam jumlah yang lebih besar.
e. Akumulasi Dana. Harga transfer adalah salah satu cara untuk mengalihkan dana
tersebut ke dalam atau ke luar Negara tertentu.
f. Joint Venture. Joint venture memberikan komplikasi tambahan dalam harga
transfer.
3. Nilai Tukar Mata Uang
Arus kas dari sebuah perusahaan domestik dinominasikan dalam dolar, dan
pada suatu waktu tertentu, setiap dolar mempunyai nilai yang sama dengan nilai
dolar lainnya. Sebaliknya, arus kas perusahaan multinasional didenominasikan
dalam beberapa mata uang di mana nilai setiap mata uang relative kepada nilai dlar
akan berbeda seiring dengan perbedaan waktu. Variasi ini memperumit masalah
pengukuran kinerja anak perusahaan dan para manajernya. Lebih spesifik lagi,
perusahaan multinasional memiliki eksposur akibat translasi, transaksi dan ekonomi
perubahan nilai tukar.

Anda mungkin juga menyukai