DISUSUN OLEH:
DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
A. ORGANISASI JASA
1. Organisasi Jasa Umum
Karena beberapa alasan, pengendalian manajemen di industri jasa agak berbeda
dengan pengendalian manajemen di perusahaan manufaktur. Beberapa faktor yang
berdampak pada sebagian besar industri, yaitu:
a. Ketiadaan Persediaan Penyangga
Barang dapat disimpan dalam bentuk persediaan yang merupakan penyangga
untuk memperkecil dampak fluktuasi dalam volume penjualan terhadap proses
produksi, jasa tidak dapat disimpan.
b. Kesulitan dalam Mengendalikan Kualitas
Perusahaan manufaktur dapat memeriksa produknya sebelum dikirim ke
konsumen, dan kualitasnya dapat diukur secara visual atau dengan instrumen
[toleransi, kemurnian, berat, warna, dan sebagainya]. Perusahaan jasa tidak
dapat menilai kualitas produk sampai saat jasa diberikan, dan penilaian
seringkali subjektif.
c. Padat Karya
Perusahaan manufaktur dapat menambah peralatan dan mengotomisasi lini
produksi sehingga dengan demikian, perusahaan menggantikan buruh dan
mengurangi biaya. Hampir semua perusahaan jasa bersifat padat karya dan
tidak dapat melakukan hal semacam itu.
d. Organisasi Multi-Unit
Beberapa organisasi layanan mengoperasikan banyak unit di berbagai lokasi,
setiap unit relatif kecil. Organisasi-organisasi ini adalah rantai restoran cepat saji,
perusahaan persewaan mobil, pom bensin, dan banyak lainnya. Beberapa unit
dimiliki; yang lain beroperasi di bawah waralaba. Kesamaan unit terpisah
memberikan dasar umum untuk menganalisis anggaran dan mengevaluasi
kinerja yang tidak tersedia untuk perusahaan manufaktur. Informasi untuk setiap
unit dapat dibandingkan dengan sistem yang luas atau rata-rata regional, dan
yang berkinerja tinggi dan yang berkinerja rendah dapat diidentifikasi. Namun,
karena unit berbeda dalam campuran layanan yang mereka sediakan, dalam
sumber daya yang mereka gunakan, dan dengan cara lain, perhatian harus
diambil dalam membuat perbandingan semacam itu.
2. Organisasi Jasa Profesional
Contoh organisasi yang produknya merupakan layanan professional adalah firma
hukum, firma akuntansi, firma arsitektur, firma konsultan, biro iklan, dan organisasi
lainnya.
1) Karakteristik:
a. Sasaran
Sasaran terkait adalah meningkatkan ukuran organisasi. Hal ini mencerminkan
tendensi alamiah untuk mengaitkan keberhasilan dengan ukuran yang besar;
skala ekonomi dalam menggunakan usaha dan staf karyawan dan unit sentral
yang bertanggung jawab untuk menjaga agar organisasi tetap terkini.
b. Profesional
Organisasi profesional adalah organisasi yaig padat karya, dan karyawannya
adalah orang-orang yang khusus. Banyak profesional lebih menyukai bekerja
secara independen daripada sebagai bagian dan suatu tim. Profesional
cenderung meremehkan implikasi keuangan dari keputusan mereka; mereka
ingin untuk melakukan pekerjaan terbaik yang dapat mereka lakukan, tanpa
memperdulikan biayanya.
c. Pengukuran Input dan Output
Output dari organisasi profesional tidak dapat diukur dengan ukuran fisik, seperti
unit, ton, atau galon. Pendapatan yang diperoleh adalah salah satu ukuran
output di heberapa organisasi profesional, tetapi angka moneter ini, paling-paling
hanya berkaitan dengan kuantitas jasa yang diberikan, namun bukan kualitasnya
(meskipun kualitas yang buruk tercermin dalam pendapatan yang berkurang
dalam jangka panjang).
d. Perusahaan Kecil
Dengan beberapa perkecualian, seperti beberapa kantor pengacara dan kantor
akuntan, organisasi profesional biasanya relatif kecil dan beroperasi di satu
lokasi saja. Manajemen senior dalam organisasi semacam itu dapat secara
pribadi mengamati apa yang sedang berlangsung dan secara langsung
memotivasi karyawannya. Dengan demikian, terdapat lebih sedikit kebutuhan
akan sistem pengendalian manajemen yang canggih, dengan pusat laba dan
laporan kinerja formal.
e. Pemasaran
Pemisahan yang jelas antara aktivitas pemasaran dengan aktivitas produksi
tidak terdapat dalam organisasi proesional. Di beberapa organisasi profesional,
kode etik profesi membatasi jumlah dan karakter dan usaha pemasaran yang
terlalu kentara oleh para profesional. Tetapi, pemasaran adalah aktivitas yang
penting di hampir semua organisasi.
D. ORGANISASI NONPROFIT
Organisasi nonprofit dapat memberi kompensasi kepada karyawannya, termasuk
petugas dan anggotanya, atas layanan yang diberikan dan barang yang dipasok. Definisi
ini tidak melarang organisasi untuk mendapatkan keuntungan; definisi ini hanya
melarang distribusi keuntungan. Sebuah organisasi nonprofit perlu mendapatkan
keuntungan sederhana untuk menyediakan dana untuk modal kerja dan kemungkinan
"rainy days".
E. ORGANISASI MULTINASIONAL
Terdapat tiga masalah khusus dalam organisasi global: perbedaan kebudayaan,
harga transfer, dan perbedaan nilai tukar mata uang.
1. Perbedaan Budaya
Baik dalam konteks sebuah organisasi atau suatu bangsa, kata “budaya”
akan merujuk kepada nilai-nilai, asumsi dan norma perilaku yang diakui bersama.
Ketika sebuah organisasi merentangkan operasinya melintasi berbagai Negara,
perbedaan budaya yang sangat besar yang berkaitan dengan karakter nasional dan
regional yang ada, mempunyai hubungan yang penting dengan pengendalian
manajemen.
Jangkauan kekuasaan. Merujuk kepada sejauh mana kekuasaan didistribusikan
dan dipusatkan secara tidak seimbang.
Individualisme/ koltivisme. Merujuk kepada sejauh mana seseorang
mendefinisikan dirinya sendiri sebagai seorang individu atau sebagai bagian dari
kelompok yang lebih besar.
Menghindari ketidakpastian. Merujuk sampai sejauh mana seseorang akan
merasa terancam oleh situasi yang tidak menentu budaya penghindaran
ketidakpastian.
Maskulinitas/feminitas. Merujuk kepada sampai sejauh apakah pengaruh yang
dimiliki oleh salah satu dari kedua nilai dominant tersebut.
2. Harga Transfer
Penetapan harga transfer untuk barang, jasa, dan teknologi merupakan salah
satu perbedaan utama antara pengendalian manajemen operasi domestik dan asing.
Namun, dalam operasi luar negeri, beberapa pertimbangan lain penting untuk
mencapai harga transfer. Mereka termasuk perpajakan, peraturan pemerintah, tarif,
kontrol valuta asing, akumulasi dana, dan joint venture.
a. Perpajakan. Sistem harga transfer yang memungkinkan pengalihan keuntungan ke
Negara-negara dengan tingkat pajak yang rendah dapat mengurangi jumlah pajak
penghasilan perusahaan yang digabungkan dari seluruh dunia.
b. Peraturan Pemerintah. Jika tidak diatur oleh pemerintah, perusahaan akan
menetapkan harga transfer untuk meminimalkan laba kena pajak di Negara-negara
dengan tingkat pajak penghasilan yang tinggi.
c. Tarif. Tarif sering kali dipungut berdasarkan persentase tertentu dari nilai impor
suatu produk. Semakin rendah harganya senakin rendah pula tarif yang akan
dikenakan.
d. Pengendalian Devisa. Beberapa Negara membatasi jumlah devisa yang tersedia
untuk mengimpor beberapa komoditas tertentu. Dalam kondisi ini, harga transfer
yang lebih rendah memungkinkan anak perusahaan untuk memasukkan komoditas
tersebut dalam jumlah yang lebih besar.
e. Akumulasi Dana. Harga transfer adalah salah satu cara untuk mengalihkan dana
tersebut ke dalam atau ke luar Negara tertentu.
f. Joint Venture. Joint venture memberikan komplikasi tambahan dalam harga
transfer.
3. Nilai Tukar Mata Uang
Arus kas dari sebuah perusahaan domestik dinominasikan dalam dolar, dan
pada suatu waktu tertentu, setiap dolar mempunyai nilai yang sama dengan nilai
dolar lainnya. Sebaliknya, arus kas perusahaan multinasional didenominasikan
dalam beberapa mata uang di mana nilai setiap mata uang relative kepada nilai dlar
akan berbeda seiring dengan perbedaan waktu. Variasi ini memperumit masalah
pengukuran kinerja anak perusahaan dan para manajernya. Lebih spesifik lagi,
perusahaan multinasional memiliki eksposur akibat translasi, transaksi dan ekonomi
perubahan nilai tukar.