Anda di halaman 1dari 14

Pertemuan 10

Konsep Biaya
(Cost)
Sabtu, 7 Januari 2023

Ingrid Panjaitan, SE., M.Sc., Ak., CA


07/01/2023 1
POKOK BAHASAN

1 Definisi, karakteristik, dan penggolongan biaya

2 Prinsip Biaya

3 Pengukuran dan Pengakuan Biaya

4 Konsep Penandingan

07/01/2023 2
1. Pengertian dan Klasifikasi Biaya

Pada umumnya telah disepakati bahwa biaya merupakan bagian dari cost yang telah
dikorbankan untuk menghasilkan pendapatan.
istilah beban dan biaya, sebagai terjemahan expense atau experied cost, digunakan secara
bergantian dalam arti yang sama.

FASB (1985) dalam SFAC No. 6 memberikan pengertian expense:


“Expenses are outflows or other using up of assets or incurrences of liabilities (or a
combination of both) form delivering or producing goods, rendering services, or carrying out
other activities that constitute the entity’s ongoing major or central operation”.

biaya adalah aliran keluar atau penggunaan aktiva, atau


terjadinya hutang (atau kombinasi di antara keduanya)
dari penyerahan atau produksi barang, penyerahan jasa
atau pelaksanaan kegiatan utama suatu perusahaan.
07/01/2023 3
KDPPLK-SAK (1994)
IAI melalui PAI (1984)
mendefenisikan: “Beban adalah penurunan
pengertian beban “sebagai biaya yang
manfaat ekonomi selama satu periode
secara langsung atau tidak langsung telah
akuntansi dalam bentuk arus keluar atau
dimanfaatkan di dalam usaha menghasilkan
berkurangnya aktiva atau terjadinya
pendapatan dalam suatu periode, atau yang
kewajiban yang mengakibatkan penurunan
sudah tidak memberikan manfaat ekonomis
ekuitas yang tidak menyangkut pembagian
untuk kegiatan berikutnya.
kepada penanam modal.”

Vernon Kam (1986) biaya adalah


penurunan nilai aktiva atau kenaikan nilai
hutang akibat penggunaan (using up) biaya pada akhirnya merupakan aliran keluar
barang atau jasa dalam kegiatan utama aktiva walaupun kadang-kadang harus
perusahaan. terlebih dahulu melalui hutang.

Secara konseptual biaya lebih bersifat dan berakibat penurunan aktiva


dari pada kenaikan hutang. Biaya terjadi apabila produk atau jasa
tertentu diserahkan untuk menghasilkan pendapatan.
07/01/2023 4
umumnya secara normal biaya terjadi karena kegiatan-kegiatan yang menyebabkan
pengeluaran kas (atau pada akhirnya menyebabkan pengeluaran kas) yang berkaitan
dengan usaha untuk menghasilkan pendapatan.

Defenisi KDPPLK dan Defenisi Vernon Kam biaya pada akhirnya merupakan aliran
sejalan, dimana biaya didefenisikan dari keluar aktiva, meskipun kadang-kadang
sudut pandang peristiwa moneter berupa harus melalui hutang terlebih dahulu, atau
penurunan aktiva, kenaikan hutang atau kadang-kadang harus mengeluarkan
kenaikan ekuitas. sejumlah saham dalam rangka memperoleh
pendapatan pada periode berjalan.
FASB membedakan biaya dengan loses.
Loses (rugi) merupakan pengurangan nilai Umumnya pendapatan dan biaya terjadi
aktiva bersih akibat transaksi-transaksi akibat kegiatan utama (major or central
“peripheral atau incidental” dan dari operations) perusahaan seperti produksi,
kejadiankejadian yang berada di luar penjualan, peminjaman, investasi dan
kendali perusahaan. pembelanjaan.
Sedangkan gains (laba) dan losses (rugi)
bukan dari kegiatan utama, misalnya
penjualan aktiva tetap.
07/01/2023 5
Perbedaan lainnya adalah bahwa secara Jadi penggunaan aktiva atau pengurangan
sederhana rugi merupakan pengurangan cost aktiva yang tidak menghasilkan pendapatan
nilai yang tidak menghasilkan pendapatan. atau proses memperoleh pendapatan
KDPPLK-SAK menyatakan bahwa “defenisi seharusnya dikelompokkan menjadi rugi,
beban mencakupi baik kerugiaan maupun sehingga penyajian rugi (losses sebagai lawan
beban yang timbul dalam pelaksanaan gains) dalam laporan laba rugi sebaiknya
aktivitas perusahaan yang biasa. disajikan secara terpisah dari biaya atau beban.

Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa meliputi, misalnya
beban pokok penjualan, biaya gaji, biaya iklan dan penyusutan.
Beban tersebut biasanya terbentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva seperti kas (dan
setara kas), persediaan dan aktiva tetap. Sedangkan kerugian mungkin timbul dari aktivitas
tidak biasa.
Jadi dalam KDPPLK-SAK kerugian tidak dipandang sebagai unsur terpisah, sebab baik beban
maupun kerugian mencerminkan berkurangnya manfaat ekonomi.

Kerugian timbul dapat timbul, misalnya dari bencana alam, penjualan aktiva tetap,
kemungkinan rugi selisih kurs dan lain-lain.
07/01/2023 6
Biaya diartikan sebagai “experied cost”
Biaya adalah “experied cost” yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan satu
periode tertentu, yaitu berupa aliran barang atau jasa ke pasar dan berhubungan dengan
operasi.
Experied cost di sini lebih tepat diterjemahkan dengan biaya, karena berhubungan dengan
barang atau jasa yang dijual atau diserahkan.

kalau experied cost adalah biaya dalam rangka memperoleh pendapatan maka “unexpired or
unamorturized cost” merupakan bagian yang masih berupa aktiva.
oleh karena itu unexpired cost tetap disajikan dalam neraca.
Sedangkan losses merupakan experied cost yang tidak memberikan manfaat terhadap usaha
menghasilkan pendapatan.
Sehingga losses termasuk dalam defenisi expenses dalam pengertian luas karena baik
expenses maupun losses keduanya merupakan pengurang pendapatan dan oleh karena itu
disajikan dalam laporan laba rugi.

07/01/2023 7
Selain expenses and losses (biaya dan rugi) yang merupakan bentuk perubahan yang tidak
menguntungkan, masih ada satu lagi pengurang pendapatan yaitu revenue offsets.
Istilah revenue offsets merupakan istilah suatu rekening yang ditempatkan di bawah
pendapatan penjualan dalam laporan laba rugi.
Revenue offsets disebut juga contra revenue, yang menjadi pengurang langsung dari
pendapatan penjualan.

Contoh revenue offsets adalah retur penjualan, potongan penjualan dan after sales costs.
Angka after costs yang disajikan dalam laporan laba rugi masih merupakan jumlah taksiran.

klasifikasi biaya pada laporan laba rugi konvesional:


a. Klasifikasi harga pokok barang yang terjual (cost of good sold), biaya administrasi dan
umum; dan biaya pemasaran.  pihak eksternal
b. Klasifikasi biaya tetap dan biaya variabel.  pihak internal

07/01/2023 8
2. Prinsip Biaya

Berdasarkan prinsip biaya, nilai perolehan atau nilai historis merupakan dasar penilaian
untuk pengakuan atas perolehan barang, jasa, yang dinilai berdasarkan harga pertukaran yang
terjadi pada saat terjadinya transaksi.

Prinsip biaya dapat dibenarkan baik dari segi objektivitasnya maupun relevansinya dengan
going concern.
Pertama, objektivitas biaya dapat dicapai sebab biaya merupakan informasi yang dapat
diperiksa melalui pemeriksaan atas bukti-bukti pengeluaran biaya.

Kedua, postulat going concern beranggapan bahwa entitas menjalankan aktivitas operasional
untuk jangka waktu yang tidak terbatas, karenanya menghilangkan keharusan untuk
menggunakan current value atau liquidation value dalam penilaian asset.
Ketidakpastian validitas satuan pengukur, yang berasumsi bahwa daya beli mata uang
dianggap stabil, mengakibatkan timbulnya kelemahan dalam pengguanaan prinsip biaya.

Jika perubahan nilai asset sepanjang waktu diabaikan, maka penilaian historical cost dapat
memberikan
07/01/2023gambaran yang salah. 9
3. Pengukuran dan Pengakuan Biaya

A. Pengukuran
Pengukuran dan penilaian sejalan dengan dasar pengukuran dan aktiva dan hutang.

Dasar pengukuran tersebut antara lain biaya historis (historical cost), biaya masuk terkini
(current input cost) dan setara kas (cash equivalent).

Meskipun ada berbagai dasar pengukuran namun dalam praktik dasar yang paling banyak
digunakan untuk mengukur biaya adalah biaya historis.

a. Biaya historis adalah jumlah rupiah kas atau setara kas yang dikorbankan untuk
memperoleh aktiva pada saat perolehannya.
b. Biaya masuk terkini adalah jumlah rupiah harga penukaran yang harus dikorbankan
sekarang untuk memperoleh aktiva sejenis dalam kondisi yang sama.
c. Setara kas adalah jumlah rupiah kas yang direalisir dengan cara menjual setiap jenis
aktiva di pasar bebas dalam kondisi perusahaan normal.

07/01/2023 10
B. Pengakuan Biaya
cost mempunyai dua kududukan, yaitu:
(1) sebagai beban pendapatan atau expired cost yang disajikan pada neraca dan
(2) sebagai beban pendapatan atau expired cost yang disajikan dalam laporan laba rugi.
Expired cost inilah yang merupakan padanan dari expense yang diterjemahkan sebagai biaya
atau beban.
Atas dasar pemisahan cost sebagai aktiva dan cost sebagai beban maka apabila ada pengeluaran
yang memenuhi kriteria aktiva disebut capital expenditures yang berarti bahwa pengeluaran
tersebut dapat ditunda pembebanannya.
Sedang yang tidak memenuhi kriteria aktiva disebut revenue expenditure.
pengakuan biaya pada dasarnya sejalan dengan pengakuan pendapatan.
KDPPLK-SAK (1994) dinyatakan bahwa: “Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar
hubungan langsung antara biaya yang timbul dan pos penghasilan tertentu diperoleh.
Proses yang biasanya disebut pengaitan biaya dengan pendapatan (matching of cost with
revenue) ini melibatkan pengakuan penghasilan dan beban secara gabungan atau bersamaan
yang dihasilkan secara langsung dan bersama-sama;…”
07/01/2023 11
4. Konsep Penandingan Biaya

Penentuan harga pokok (cost) yang telah expired (habis) dan diberlakukan sebagai biaya
(expired cost) merupakan tugas utama para akuntan.

Selanjutnya biaya tersebut diperbandingkan dengan pendapatan.

Menurut Paton dan Littleton biaya merupakan ukuran usaha (effort) dan pendapatan
merupakan ukuran hasil.

Pada prosedur akuntansi langkah pertama adalah menentukan pendapatan dan kemudian
diikuti langkah kedua menandingkan pendapatan dengan biaya.

langkah yang kedua ada pertanyaan muncul yaitu bagaimana penandingan yang tepat antara
biaya dan pendapatan.

Masalahnya terletak pada menentukan dasar penandingan yang memuaskan yaitu suatu
bentuk hubungan yang dapat digunakan untuk menyatukan pendapatan dan pengurang
pendapatan.
07/01/2023 12
Paton dan Littleton menyatakan bahwa harus dicari hubungan yang menunjukkan
hubungan kelayakan ekonomi bukan aliran fisik semata.

Sedangkan APB Statement No. 4 (1979) melakukan pembebanan biaya kepada pendapatan
tersebut dilakukan dengan 3 (tiga) hal sebagai berikut:

1. Berasosiasi atas dasar sebab akibat (associating cause and effect), misalnya komisi
penjualan, harga pokok barang yang terjual atau harga pokok jasa yang diserahkan.
2. Alokasi secara sistematis dan rasional (systematic and rational allocation), misalnya
depresiasi aktiva tetap, alokasi biaya sewa dan biaya asuransi.
3. Pengakuan segera (immediate recognition), artinya bahwa harga pokok (cost) dibebankan
sebagai biaya (expense) karena:
• Harga pokok tersebut tidak memberikan manfaat yang jelas di masa yang akan datang.
Contohnya: biaya promosi atau iklan.
• Harga pokok yang dicatat sebagai aktiva pada periode sebelumnya tidak lagi
memberikan manfaat nyata di masa yang akan datang. Contohnya: pembebanan nilai
buku aktiva tetap karena aktiva tetap tersebut sudah tidak bermanfaat.
• Apabila alokasi harga pokok dengan cara seperti no. 1 dan 2 dipandang tidak
membantu tujuan yang bermanfaat.
07/01/2023 13
07/01/2023 14

Anda mungkin juga menyukai