Anda di halaman 1dari 13

1

MODUL PERKULIAHAN

W322100016 -
Teori Akuntansi
Konsep Biaya dan Laba

Abstrak Sub-CPMK

Dalam Bab Ini Dibahas Agar mahasiswa dapat memahami dan


Tentang Definisi Expenses, menjelaskan, Definisi Expenses,
Pengakuan and Pengukuran, Pengakuan and Pengukuran,
Matching, expense vs cost, Matching, expense vs cost, PSAK 26,
PSAK 26, Biaya Pinjaman Biaya Pinjaman

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

Shinta Melzatia, S.E., M.Ak


FEB S1.Akuntansi
09
Definisi Biaya
Pengertian biaya tidak dapat dipisahkan dengan pengertian kos dan aset dan juga
rugi (loss). Hubungan antara kos, aset, biaya, dan rugi tetapi biaya dan rugi sendiri belum
didefinisi secara formal. Pembahasan tersebut hanya menyebutkan bahwa bila kos tidak
memenuhi definisi aset (dapat ditangguhkan pembebanannya terhadap pendapatan), kos
tersebut dapat masuk sebagai biaya atau rugi. Dalam SFAC No. 6, FASB mendefinisi
biaya (expenses) dan rugi (losses) sebagai berikut:

Expenses are outflows or other using up of assets or incurrence of liabilities


(or combination of both) from delivering or producing goods, rendering
services, or carrying out other activities that constitute the entity's ongoing
major or central operations (prg. 80).

Losses are decreases in equities (net assets) from peripheral or incidental


trans actions of an entity and from all other transactions and other events and
cireum stances affecting the entity except those that result from expenses or
distribution to owners (prg. 83).

Kalau kewajiban merupakan bayangan cermin aset, definisi biaya oleh FASR di
atas merupakan lawan atau kebalikan dari definisi pendapatan. Pendapatan arahnya
masuk sedangkan biaya arahnya keluar kesatuan usaha. APB juga mendefinisi biaya
sebagai kebalikan pendapatan sebagai berikut (APB Statement No. 4, prg. 134):

Expenses-gross decreases in assets or gross increases in liabilities


recognized and measured in conformity with generally accepted accounting
principles that result from those types of profit-directed activities of an
enterprise that can change owners' equity.

APB selanjutnya menjelaskan bahwa seperti pendapatan, biaya timbul hanya


dalam kaitannya dengan kegiatan penciptaan laba yang mengakibatkan perubahan
ekuitas. Pengiriman barang (direpresentasi dengan kos barang terjual) dalam transaksi
penjualan merupakan biaya karena hasil bersih (net result) penjualan tersebut adalah
perubahan ekuitas. Di lain pihak, timbulnya kewajiban untuk pembelian aset bukan
merupakan biaya karena ekuitas tidak dapat berubah pada saat pembelian tersebut.

2021 Teori Akuntansi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


2 Shinta Melzatia, SE, M.Ak. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Dengan makna yang hampir sama, IAI (IASC) mendefinisi biaya dalam Standar Akuntansi
Keuangan (2002) sebagai berikut:

Expenses are decreases in economic benefits during the accounting period in


the form of outflows or depletions of assets or incurrences of liabilities that
result in decreases in equity, other than those relating to equity participants
(hlm. 17).
(Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu perioda akuntansi
dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban
yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian
kepada penanam modal.)

Beberapa sumber atau literatur lain selalu mendefinisi biaya dalam kaitannya
dengan definisi kos. Sprouse dan Moonits (1962) mendefinisi pengertian cost dan
expense sebagai berikut:

Cost is a foregoing, a sacrifice made to secure benefit, and is measured by an


exchange price. Expense is the decrease in net assets as a result of the use
of economic services in the creation of revenues or the imposition of taxes by
governmental unit (hlm. 8-9).

Grady (1965) mengemukakan definisi cost sebagai berikut:


Cost is the amount, measured in money, or cash expended or other property
transferred, capital stock issued, services performed, or a liability incurred, in
consideration of goods or services received or to be received. Costs can be
classified as unexpired and expired. Unexpired costs (assets) are those
which are applicable to the production of future revenues... Expired costs are
those which are not applicable to the production of future revenues, and for
that reason are treated as deductions from current revenues or charged
againat retained earnings. ... Unexpired cost may be transferred from one
classification to another before becoming expired cost as above defined, ...
(hlm. 228).

Anthony, Hawkins, dan Merchant (1999) memberi pengertian cost dan beberapa
istilah yang berkaitan dengan terjadinya cost sebagai berikut:

2021 Teori Akuntansi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


3 Shinta Melzatia, SE, M.Ak. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Cost is a monetary measurement of the amount of resources used for some
purpose. An expenditure is a decrease in an asset (usually cash) or an
increase in a liability (often accounts payable) associated with the incurrence
of a cost. The expenditures in an accounting period equal the cost of all the
goods and services aoquired in that period. An expense is an item of cost
applicable to the current accounting period. An expense represents resouces
consumed by the entity's earning activities during the current period. When an
expenditure is made, the related cost is either an asset or an expense. If the
cost benefits future periods, it is an assets. If not, it is an expense-a reduction
in retained earnings-of the current period. A disbursement is the payment of
cash. A cash expenditure is a disbursement; but so is any cash payment, such
as paying an account payable, repaying a loan, or paying a cash dividend to
shareholders (hlm. 60).

Hilton (2002) menjelaskan makna cost, expense, dan cost of goods sold dan
perbedaan di antara ketiga konsep tersebut sebagai berikut:

Cost is the sacrifice made, usually measured by the resources given up, to
achieve a particular purpose. An expense is the consumption of assets for the
purpose of generating revenue. Cost of goods sold is the expense measured
by the cost of the finished goods sold during a period of time (hlm. 36).

Dari berbagai sumber di atas dan sebagai lawan dari pendapatan, terdapat dua
karakteristik penting yang melekat pada makna biaya yaitu:
(1) Aliran keluar atau penurunan aset (outflow of assets, gross decreases in assets,
decreases in economic benefits, using up of assets, consumption of assets, use of
economic services, expired costs, applicable costs to current period).
(2) Akibat kegiatan yang membentuk operasi utama yang menerus (ongoing major
operations, profit-directed activities, for the purpose of generating revenues, creation
of revenues, earning activities).

2021 Teori Akuntansi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


4 Shinta Melzatia, SE, M.Ak. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pengakuan Biaya
Pengakuan biaya tidak dibedakan dengan pengakuan rugi. Pengakuan
menyangkut masalah kriteria pengakuan (recognition criteria) yaitu apa yang harus
dipenuhi agar penurunan nilai aset yang memenuhi definisi biaya atau rugi dapat diakui
dan masalah saat pengakuan (recognition rules atau timing) yaitu peristiwa atau kejadian
apa yang menandai bahwa kriteria pengakuan telah dipenuhi. Tidak seperti pendapatan
atau untung, biaya dan rugi tidak mengalami masalah pembentukan dan realisasi. Oleh
karena itu, kriteria pengakuan tidak dibedakan dengan kaidah pengakuan sehingga
masalah pengakuan biaya (rugi) adalah kapan penurunan nilai aset dapat dikatakan telah
terjadi atau kapan biaya (rugi) telah timbul sehingga jumlah rupiah biaya (rugi) dapat
diakui.
Biaya pinjaman harus diakui sebagai beban pada periode terjadinya biaya
pinjaman tersebut, kecuali untuk biaya pinjaman yang harus dikapitalisasi. Biaya pinjaman
yang secara langsung dapat distribusikan dengan perolehan, konstruksi atau produksi
suatu Aktiva Tertentu harus dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan Aktiva
Tertentu tersebut. Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi tersebut harus ditentukan
sesuai dengan standar.

Kriteria Pengakuan
Biaya atau rugi pada umumnya diakui bilamana salah satu dari dua kriteria berikut
dipenuhi (SFAC No. 5, prg. 85):
a. Konsumsi manfaat (consumption of benefits).
Biaya atau rugi diakui bilamana manfaat ekonomik yang dikuasai suatu entitas telah
dimanfaatkan atau dikonsumsi dalam pengiriman atau pembuatan barang,
penyerahan atau pelaksanaan jasa, atau kegiatan lain yang merepresentasi operasi
utama atau sentral entitas tersebut.
b. Lenyapnya atau berkurangnya manfaat masa datang (loss or lack of future
benefits).
Biaya atau rugi diakui bilamana aset yang telah diakui sebelumnya diperkirakan telah
berkurang manfaat ekonomiknya atau tidak lagi mempunyai manfaat ekonomik.

2021 Teori Akuntansi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


5 Shinta Melzatia, SE, M.Ak. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Kaidah Pengakuan APB
Kaidah pengakuan di atas sebenarnya dilandasi oleh basis asosiasi yang oleh
APB disebut sebagai prinsip pengakuan biaya pervasif atau luas (pervasive expense
recognition principles). Hal ini dinyatakan oleh APB sebagai berikut (APB Statement No.
4, prg. 157-160):
a. Mengasosiasi sebab dan akibat (associating cause and effect). Beberapa kos
diakui sebagai biaya atas dasar asosiasi langsung dengan pendapatan tertetu.
b. Alokasi sistematik dan rasional (systematic and rational allocation). Bila tidak
ada cara langsung untuk mengasosiasi sebab dan akibat, beberapa kos diasosiasi
dengan perioda sebagai biaya atas dasar usaha (attempt) untuk mengalokasi kos
secara sistematik dan rasional ke beberapa perioda yang diperkirakan menikmati
manfaat.
c. Pengakuan segera (immediate recognition). Beberapa kos diasosiasi dengan
perioda berjalan sebagai biaya karena:
(1) Kos yang terjadi dalam perioda berjalan tidak memberi manfaat masa datang
yang cukup nyata (discernible),
(2) Kos yang dicatat sebagai aset dalam perioda-perioda sebelumnya tidak lagi
mempunyai manfaat ekonomik yang cukup nyata,
(3) Mengalokasi berbagai kos baik atas dasar asosiasi dengan pendapatan atau
atas dasar perioda akuntansi dipandang tidak mempunyai manfaat yang berarti.

2021 Teori Akuntansi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


6 Shinta Melzatia, SE, M.Ak. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pengukuran Biaya
Sejalan dengan penilaian aktiva dapat diukur atas dasar jumlah rupiah yang
digunakan untuk penilaian aktiva dan hutang. Oleh karena itu, pengukuran biaya dapat
didasarkan pada :
1. Cost historis
Cost historis merupakan jumlah kas atau setaranya yang dikorbankan untuk
memperoleh aktiva. Pengukuran biaya atas cost historis, dapat digunakan untuk jenis
aktiva seperti : gedung, peralatan dan sebagainya.
2. Cost pengganti / cost masukan terkini (replacement cost / curent input cost)
Cost masukan menunjukkan jumlah rupiah harga pertukaran yang harus dikorbankan
sekarang oleh suatu entitas untuk memperoleh aktiva yang sejenis dalam kondisi
yang sama contohnya, penilaian untuk persediaan.
3. Setara kas (cash equivalent)
Setara kas adalah jumlah rupiah kas yang dapat direalisir dengan cara menjual setiap
jenis aktiva di pasar bebas dalam kondisi perusahaan normal. Nilai ini biasanya
didasarkan pada catatan harga pasar barang bebas yang sejenis dalam kondisi yang
sama. Pos aktiva berwujud biasanya menggunakan dasar penilaian ini.

Konsep Penandingan (Matching)


Konsep penandingan adalah konsep yang dimaksudkan untuk mencari dasar
hubungan yang tepat dan rasional antara pendapatan dan biaya. Pendapatan merupakan
hasil yang dituju perusahaan. Sementara cost yang dikeluarkan untuk memperoleh
pendapatan tersebut merupakan upaya yang dilakukan perusahaan. Paton dan littleton
(1940 : P.71).
“masalah utama dalam menandingkan pendapatan dan biaya adalah mencari
dasar penandingan yang paling tepat antara pendapatan dengan biaya yang
berhubungan langsung dengan pendapatan tersebut … Hubungan fisik yang
dapat dilihat sebenarnya dapat digunakan sebagai media untuk melacak dan
membebankannya. Meskipun demikian harus diakui bahwa dengan melihat
kondisi yang ada, dasar penandingan yang paling penting adalah kelayakan
(reasonableness), bukannya pengukuran fisik”.

2021 Teori Akuntansi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


7 Shinta Melzatia, SE, M.Ak. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Dalam praktik, ada tiga dasar penandingan yang umum digunakan untuk mencari
hubungan antara biaya dengan pendapatan dalam satu periode tertentu. Dasar
penandingan tersebut adalah (Kam, 1990): hubungan sebab akibat (association of causes
and effects), alokasi sistematik dan rasional (systematic and rastional allocation) dan
pembebanan segera (immediate recognition).

Hubungan Sebab Akibat


Dasar yang paling ideal untuk menandingkan biaya dengan pendapatan adalah
hubungan sebab akibat. Meskipun dasar ini sulit untuk dibuktikan, namun atas dasar
pengamatan yang dilakukan para akuntan menunjukkan bahwa barang/jasa tertentu yang
digunakan dalam proses produksi pada akhirnya akan membantu dalam proses
menghasilkan pendapatan selama periode tertentu. Oleh karena itu dasar penandingan
ini sering disebut dengan penandingan langsung (direct or product matching). Contoh dari
biaya yang dapat ditandingkan dengan dasar penandingan langsung adalah biaya komisi
penjualan, gaji dan upah, serta cost barang terjual (cost of goods sold).
Dasar penandingan ini sesuai dengan konsep upaya dan hasil seperti yang
diungkapkan oleh Patton dan Littleton (1940). Atas dasar pengamatan fisik dan
pengamatan kejadian jelas terlihat bahwa pendapatan tidak akan terjadi apabila tidak ada
penyerahan barang dan jasa.
Komite American Accounting Association (dikutip oleh Kam, 1990) juga
menyarankan penggunaan hubungan sebab akibat sebagai dasar penandingan. Mereka
mengatakan :
Cost harus dihubungkan dengan pendapatan yang direalisasi selama periode
tertentu atas dasar korelasi positif yang dapat dilihat hubungannya antara cost
tersebut dengan pendapatan yang diakui.

Ada beberapa masalah teknis yang timbul apabila penandingan langsung atas
dasar produk digunakan sebagai dasar hubungan sebab akibat. Masalah tersebut adalah:
1. Identifikasi Cost Produk
Sesuai dengan konsep penandingan, semua cost produksi harus dibebankan
pada produk yang bersangkutan. Cost produk dapat dibagi menjadi dua. Pertama,
cost produk yang melekat pada produk terjual dan nantinya akan dibebankan sebagai
biaya. Kedua, cost yang melekat pada produk yang belum terjual (dilaporkan sebagai
persediaan) dan dicatat sebagai aktiva sampai produk tersebut terjual.
Beberapa cost produk dapat langsung dihubungkan dengan produk tertentu,
sementara cost yang lain hanya dapat dihubungkan dengan kegiatan produksi dan

2021 Teori Akuntansi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


8 Shinta Melzatia, SE, M.Ak. http://pbael.mercubuana.ac.id/
dialokasikan pada produk berdasarkan aturan atau prosedur tertentu. Disinilah
pentingnya melakukan identifikasi untuk menentukan cost produk langsung (direct
product cost) dan cost produk tidak langsung (indirect product cost).
2. Biaya yang langsung berhubungan dengan pendapatan masa mendatang,
tetapi tidak masuk dalam cost produksi
Pada beberapa kasus, cost yang dapat dihubungkan dengan pendapatan masa
mendatang tidak dapat dibebankan secara langsung dengan produk tertentu. Hal ini
disebabkan cost tersebut tidak menunjukkan nilai tambah pada produk yang
bersangkutan. Contoh dari kasus ini adalah biaya penjualan dan administrasi.
Biaya penjualan dan administrasi tidak harus ditandingkan dengan pendapatan
di masa mendatang jika tidak ada jaminan yang rasional untuk menghubungkan
biaya tersebut dengan pendapatan di masa mendatang. Meskipun jenis biaya
tersebut tidak secara langsung menghasilkan pendapatan karena secara teknis sulit
mencari hubungan sebab akibatnya, namun biaya tersebut harus tetap dibebankan
sebagai biaya. Tidak diperolehnya pendapatan atau tidak adanya kemungkinan rugi
pada periode berjalan, bukan merupakan alasan untuk menunda pembebanan biaya.
Alasannya adalah apabila suatu cost barang dan jasa tidak memberikan manfaat
pada periode sekarang dan juga bukan merupakan rugi, maka cost tersebut tentu
akan memberikan manfaat masa mendatang.
3. Biaya yang berhubungan dengan pendapatan yang terjadi setelah pendapatan
diakui
Umumnya biaya yang berhubungan dengan pendapatan akan terjadi setelah
pendapatan diakui. Masalah ini berkaitan dengan penentuan besarnya biaya yang
akan timbul setelah penjualan. Apabila cost kegiatan tertentu dapat ditaksir secara
layak dan cukup pasti, maka cost tersebut dapat diakui sebagai biaya pada periode
pengakuan pendapatan. Jadi hubungan sebab akibat harus dapat diidentifikasi untuk
menentukan bahwa pendapatan yang diakui memiliki hubungan sebab akibat dengan
cost yang bersangkutan. Contohnya, jika suatu garansi diberikan selama penjualan
pada periode tertentu, maka biaya atas jaminan tersebut mungkin saja terjadi pada
masa mendatang.
Penandingan yang tepat akan memperlakukan garansi tersebut sebagai biaya
pada saat penjualan dan mencatat hutang untuk menampung cost yang timbul dari
garansi tersebut. Memang, cost ini belum tentu terjadi. Namun demikian, tidak ada
alasan yang tepat untuk menunda pembebanan cost tersebut sebagai biaya. Apabila
estimasi terhadap cost garansi yang mungkin timbul dapat ditaksir dengan layak dan
cukup pasti, maka cost tersebut harus diakui sebagai biaya pada saat pendapatan

2021 Teori Akuntansi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


9 Shinta Melzatia, SE, M.Ak. http://pbael.mercubuana.ac.id/
diakui. Apabila cost garansi yang benar-benar terjadi melebihi besarnya cost yang
ditaksir sebelumnya, maka kelebihan tersebut lebih tepat untuk diakui sebagai rugi
(losses) daripada biaya operasi. Kriteria yang digunakan adalah kelayakan atau
kemungkinan terjadinya cost tersebut.

Alokasi Sistematis dan Rasional


Alokasi sistematik dan rasional sering disebut dengan dasar penandingan periodik
(period matching) atau penandingan tidak langsung (indirect matching). Alokasi sistematik
dan rasional dapat digunakan sebagai dasar penandingan apabila dasar penandingan
hubungan sebab akibat tidak dapat dilakukan. Atas dasar konsep penandingan ini, ukuran
penandingan yang digunakan bukan produk (unit fisik) tetapi periode. Apabila manfaat
cost suatu aktiva lebih dari satu periode, maka cost tersebut dialokasikan secara
sistematis pada periode yang menikmati manfaat tersebut.
Depresiasi aktiva tetap merupakan contoh alokasi sistematis. Masalah yang sering
muncul dalam alokasi ini adalah banyaknya metode alokasi yang dapat digunakan dalam
proses alokasi cost. Depresiasi dapat menggunakan metode alokasi seperti garis lurus,
output produksi, jumlah angka-angka tahun dan sebagainya. Meskipun dapat
menimbulkan masalah, alokasi sistematis tetap dapat digunakan sebagai dasar
penandingan.
Ada beberapa alasan yang mendukung pemakaian alokasi sistematis dan rasional :
1. Banyak cost periodik yang berhubungan secara tidak langsung dengan pendapatan
periode berjalan.
2. Pada beberapa kasus sulit mencari hubungan langsung antara cost tertentu dengan
pendapatan.
3. Apabila manfaat masa mendatang tidak dapat diukur dengan cukup pasti atau cost
yang dikeluarkan tidak memiliki hubungan dengan pendapatan di masa mendatang,
maka tidak ada alasan untuk menunda pembebanan cost sebagai biaya pada periode
terjadinya.
4. Apabila biaya bersifat rutin (reguler) dan terjadi berulang-ulang, maka pembebanan
langsung secara material tidak akan berpengaruh terhadap laba bersih, meskipun
penandingan yang tepat tidak dapat dicapai.
5. Apabila cost tersebut merupakan joint-cost, maka alokasi arbitrer harus dilakukan
pada kegiatan yang berbeda.

2021 Teori Akuntansi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


10 Shinta Melzatia, SE, M.Ak. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pembebanan Segera (Immediate Recognition)
Apabila tidak ada alasan yang kuat untuk membebankan cost atas dasar
hubungan sebab akibat ataupun alokasi sistematis dan rasional, maka cost langsung
dapat dibebankan pada periode terjadinya. Alasan yang melandasi pembebanan dengan
cara ini adalah kepraktisan. Misalnya, pencatatan terhadap biaya advertensi. Cost yang
dikeluarkan untuk kegiatan advertensi sulit untuk dihubungkan dengan pendapatan atas
dasar hubungan sebab akibat.
Di samping itu, cost tersebut kemungkinan memiliki manfaat lebih dari satu
periode akuntansi. Dalam statement FASB No.2 yaitu Accounting for Research and
Development Cost disebutkan bahwa dasar penandingan hubungan sebab akibat dan
alokasi sistematis tidak dapat diterapkan untuk cost penelitian dan pengembangan. Hal ini
disebabkan manfaat penelitian dan pengembangan di masa mendatang tidak dapat
ditentukan dengan tepat, karena itu cost tersebut tidak dapat dikapitalisasi dan dicatat
sebagai aktiva. Cost tersebut langsung dibebankan sebagai biaya pada periode
terjadinya.

2021 Teori Akuntansi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


11 Shinta Melzatia, SE, M.Ak. http://pbael.mercubuana.ac.id/
PSAK 26
Tujuan
Tujuan Standar ini adalah untuk menentukan perlakukan akuntansi atas biaya
pinjaman. Secara umum standar ini mengharuskan pembebanan segera biaya pinjaman
pada saat terjadinya. Akan tetapi untuk biaya pinjaman yang secara langsung dapat
diatribusikan dengan perolehan, konstruksi atau produksi dari suatu qualifying asset,
standar ini mengharuskan kapitalisasi biaya pinjaman tersebut.

Ruang lingkup
Standar ini harus diterapkan untuk perlakukan akuntansi atas biaya pinjaman.
Standar ini menggantikan PSAK No. 26, Akuntansi Bunga Untuk Periode Konstruksi, yang
diberlakukan sejak tahun 1988. Standar ini tidak mengatur biaya atas ekuitas (actual or
imputed cost of equity).

Penjelasan
Biaya pinjaman meliputi antara lain:
a. Bunga atas penggunaan dana pinjaman baik pinjaman jangka pendek maupun
jangka panjang.
b. Amortisasi diskonto atau premium yang terkait dengan pinjaman (borrowings).
c. Amortisasi atas biaya yang terkait dengan perolehan pinjaman seperti biaya
konsultan, ahli hukum, commitment fee dan sebagainya.
d. Selisih kurs atas pinjaman dalam valuta asing (sepanjang bunga) atau amortisasi
premi kontrak valuta berjangka dalam rangka hedging dana yang dipinjam dalam
valuta asing.

Yang dimaksud dengan Aktiva Tertentu antara lain adalah persediaan barang
tertentu, pabrik dan pembangkit tenaga listrik. Sedangkan aktiva yang pada saat
diperoleh sudah dalam keadaan siap untuk digunakan atau dijual bukan merupakan
Aktiva Tertentu.
Yang dimaksud dengan persediaan barang tertentu adalah persediaan yang untuk
memproduksi sampai siap untuk dijual membutuhkan waktu yang cukup lama sesuai
dengan bidang usahanya. Yang dimaksud dengan waktu yang cukup lama adalah 12
bulan atau lebih. Persediaan yang pada saat diperoleh sudah dalam keadaan siap dijual
bukan merupakan Aktiva Tertentu.

2021 Teori Akuntansi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


12 Shinta Melzatia, SE, M.Ak. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka

1 Schooeder, R.G., M.W. Clark, Jack M. Cathay. (2016). Financial Accounting


Theory and Analysis. 12th edition.
2 Scott, William R. (2019). Financial Accounting Theory. 8th edition.
3 Godfrey, J., A. Hodgson, A. Tarca. (2010). Accounting Theory. 7th edition. John
Wiley.
4 Belkaoui, Ahmed Riahi. (2011). Accounting Theory. 6th edition. Salemba Empat.
Jakarta
5 Soewardjono. (2016). Teori Akuntansi. Edisi 3. YKPN.
6 Standar Akuntansi Keuangan. 2019. Ikatan Akuntan Indonesia

2021 Teori Akuntansi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


13 Shinta Melzatia, SE, M.Ak. http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai