MODUL PERKULIAHAN
W322100016 -
Teori Akuntansi
Konsep Biaya dan Laba
Abstrak Sub-CPMK
Kalau kewajiban merupakan bayangan cermin aset, definisi biaya oleh FASR di
atas merupakan lawan atau kebalikan dari definisi pendapatan. Pendapatan arahnya
masuk sedangkan biaya arahnya keluar kesatuan usaha. APB juga mendefinisi biaya
sebagai kebalikan pendapatan sebagai berikut (APB Statement No. 4, prg. 134):
Beberapa sumber atau literatur lain selalu mendefinisi biaya dalam kaitannya
dengan definisi kos. Sprouse dan Moonits (1962) mendefinisi pengertian cost dan
expense sebagai berikut:
Anthony, Hawkins, dan Merchant (1999) memberi pengertian cost dan beberapa
istilah yang berkaitan dengan terjadinya cost sebagai berikut:
Hilton (2002) menjelaskan makna cost, expense, dan cost of goods sold dan
perbedaan di antara ketiga konsep tersebut sebagai berikut:
Cost is the sacrifice made, usually measured by the resources given up, to
achieve a particular purpose. An expense is the consumption of assets for the
purpose of generating revenue. Cost of goods sold is the expense measured
by the cost of the finished goods sold during a period of time (hlm. 36).
Dari berbagai sumber di atas dan sebagai lawan dari pendapatan, terdapat dua
karakteristik penting yang melekat pada makna biaya yaitu:
(1) Aliran keluar atau penurunan aset (outflow of assets, gross decreases in assets,
decreases in economic benefits, using up of assets, consumption of assets, use of
economic services, expired costs, applicable costs to current period).
(2) Akibat kegiatan yang membentuk operasi utama yang menerus (ongoing major
operations, profit-directed activities, for the purpose of generating revenues, creation
of revenues, earning activities).
Kriteria Pengakuan
Biaya atau rugi pada umumnya diakui bilamana salah satu dari dua kriteria berikut
dipenuhi (SFAC No. 5, prg. 85):
a. Konsumsi manfaat (consumption of benefits).
Biaya atau rugi diakui bilamana manfaat ekonomik yang dikuasai suatu entitas telah
dimanfaatkan atau dikonsumsi dalam pengiriman atau pembuatan barang,
penyerahan atau pelaksanaan jasa, atau kegiatan lain yang merepresentasi operasi
utama atau sentral entitas tersebut.
b. Lenyapnya atau berkurangnya manfaat masa datang (loss or lack of future
benefits).
Biaya atau rugi diakui bilamana aset yang telah diakui sebelumnya diperkirakan telah
berkurang manfaat ekonomiknya atau tidak lagi mempunyai manfaat ekonomik.
Ada beberapa masalah teknis yang timbul apabila penandingan langsung atas
dasar produk digunakan sebagai dasar hubungan sebab akibat. Masalah tersebut adalah:
1. Identifikasi Cost Produk
Sesuai dengan konsep penandingan, semua cost produksi harus dibebankan
pada produk yang bersangkutan. Cost produk dapat dibagi menjadi dua. Pertama,
cost produk yang melekat pada produk terjual dan nantinya akan dibebankan sebagai
biaya. Kedua, cost yang melekat pada produk yang belum terjual (dilaporkan sebagai
persediaan) dan dicatat sebagai aktiva sampai produk tersebut terjual.
Beberapa cost produk dapat langsung dihubungkan dengan produk tertentu,
sementara cost yang lain hanya dapat dihubungkan dengan kegiatan produksi dan
Ruang lingkup
Standar ini harus diterapkan untuk perlakukan akuntansi atas biaya pinjaman.
Standar ini menggantikan PSAK No. 26, Akuntansi Bunga Untuk Periode Konstruksi, yang
diberlakukan sejak tahun 1988. Standar ini tidak mengatur biaya atas ekuitas (actual or
imputed cost of equity).
Penjelasan
Biaya pinjaman meliputi antara lain:
a. Bunga atas penggunaan dana pinjaman baik pinjaman jangka pendek maupun
jangka panjang.
b. Amortisasi diskonto atau premium yang terkait dengan pinjaman (borrowings).
c. Amortisasi atas biaya yang terkait dengan perolehan pinjaman seperti biaya
konsultan, ahli hukum, commitment fee dan sebagainya.
d. Selisih kurs atas pinjaman dalam valuta asing (sepanjang bunga) atau amortisasi
premi kontrak valuta berjangka dalam rangka hedging dana yang dipinjam dalam
valuta asing.
Yang dimaksud dengan Aktiva Tertentu antara lain adalah persediaan barang
tertentu, pabrik dan pembangkit tenaga listrik. Sedangkan aktiva yang pada saat
diperoleh sudah dalam keadaan siap untuk digunakan atau dijual bukan merupakan
Aktiva Tertentu.
Yang dimaksud dengan persediaan barang tertentu adalah persediaan yang untuk
memproduksi sampai siap untuk dijual membutuhkan waktu yang cukup lama sesuai
dengan bidang usahanya. Yang dimaksud dengan waktu yang cukup lama adalah 12
bulan atau lebih. Persediaan yang pada saat diperoleh sudah dalam keadaan siap dijual
bukan merupakan Aktiva Tertentu.