Anda di halaman 1dari 22

PRINSIP-PRINSIP ETIS

PROFESI AKUNTANSI

Kelompok 3 :
1. Martatia Angela R ( 2022100011 )
2. Linda Septiani ( 2222100010 )
3. Maya Ning Tiyas ( 2222100033 )
A. TANGGUNG JAWAB MORAL

1. pengertian

Tanggungjawab moral merupakan kemampuan


seseorang untuk menunjukan mutu pribadi
dalam menjalankan pekerjaannya, dan mutu
itu terkait dengan hasil pekerjaan dan sikap
dalam menjalankannya yang didasari oleh
nilai-nilai etis.
2 . U n s u r - u n s u r Ta n g g u n g J a w a b M o ra l

Kesadaran Kecintaan Keberanian

Sadar berarti tahu, mengerti, Cinta merupakan dorongan untuk Berani didorong oleh rasa
dan melibatkan pertimbangan melakukan sesuatu yang luhur. keiklasan, tidak ragu atau
dalam menjalankan pekerjaan Cinta adalah daya gerak batin takut pada rintangan yang
yang paling fundamental bagi timbul, apalagi atas risiko
manusia.Orang yang mencintai suatu perbuatan demi nilai
pekerjaannya akan melakukan yang tertinggi
tugasnya sebaik mungkin.
3. Kadar Tanggung Jawab Moral

Kebebasan

Menurut Franz Magnis Suseno,


Kebebasan merupakan syarat penting
dalam sebuah tanggungjawab. Kehendak
Perbuatan yang dilakukan secara bebas
memiliki bobot tanggungjawab yang
lebih besar dibandingkan dengan Kehendak mempunyai peran sentral.
perbuatan yang dilakukan secara Artinya, pertanggungjawaban moral
terpaksa juga diukur apakah suatu perbuatan
dikehendaki/tidak. Perbuatan yang
dikehendaki menuntut tanggungjawab
yang lebih besar, dibandingkan dengan
perbuatan yang tidak dikehendak.
3. Kadar Tanggung Jawab Moral

Pengetahuan

Pengetahuan merupakan ukuran lain


penentu pertanggungjawab moral. Suatu
aturan dalam perusahaan yang Perencanaan
diberlakukan tanpa adanya sosialisasi
kepada karyawan, apabila ada karyawan Tindakan yang disertai dengan
yang melanggar aturan tsb dan perencaan yang matang mengisyaratkan
mendapatkan sanksi/hukuman, maka tanggungjawab moral yang lebih
hukuman tsb tidak bisa dikaitkan dibandingkan dengan tanpa sengaja
dengan tanggungjawab moral , sebab
karyawan belum tahu tentang aturan
tsb.
4. Segi – segi Tanggung Jawab Moral

a. Segi Waktu b. Segi Akibat


Martin Heidegger menyatakan bahwa manusia Tanggungjawab juga bisa dilihat dari
hidup dalam horizon waktu, Horizon ini meliputi akibat, yakni akibat langsung dan tidak
3 momen, yakni masa lalu, masa kini, dan masa langsung.
datang.Karena manusia terikat dengan horizon
waktu, maka tanggungjawab moralpun tidak bisa
c. Segi Subyek
dipisahkan darinya. Menurut horizon waktu
tanggungjawab moral dibagi 2, yakni
tanggungjawab Retrospektif dan Prospektif. Tanggungjawab moral juga bisa dibagi dari
sisi subyek Tindakan, yakni individu dan
social.
Hakikat Tanggungjawab Moral
dalam Profesi Akuntansi

a. Kualitas Profesional

Tanggungjawab moral seorang akuntan terlihat dalam kualitas


pekerjaannya. Semakin orang menunjukan hasil yang maksimal dan
bermutu dalam pekerjaannya, semakin terlihat tanggungjawab orang
yang bersangkutan. Dengan kata lain orang yang bertanggungjawab
melibatkan diri secara total dalam pekerjaannya. Demi memberi mutu
pada pekerjaan seorang akuntan harus memenuhi empat hal berikut ini :

1. Menjadi Subjek yang bebas


2. Menjadi Subjek yang sadar
3. Menjadi Subyek yang berkehendak dan mencintai pekerjaan
4. Menjadi Subjek yang berpengetahuan luas.
b. Menanggung Risiko Pekerjaan

Seorang akuntan harus berani mempertanggungjawabkan


konsekuensi dari tindakan dan keputusannya. Terkait dengan
ini, esensi momen sebelum mengambil keputusan , yakni
perlunya pengetahuan yang memadai, keterbukaan, serta
pencarian informasi yang lengkap. Terhadap kekeliruan
keputusan akuntan perlu menghindari 3 hal yang menurut
Michael Pakaluk dan Mark Cheffers menjadi Upaya untuk
mengurangi, bahkan menghindari tanggungjawab moral, yakni
emosi yang tidak bisa terkontrol, kondisi – kondisi psikologis
yang sulit diatasi, dan dislokasi eksternal
ARAH TANGGUNGJAWAB AKUNTAN

Tanggungjawab akuntan semakin diperjelas dengan adanya sasaran/arah yang jelas.


Dalam Aturan Etika Institut Akuntan Publik Indonesia, arah tanggungjawab itu
meliputi :

a. Klien : Tanggungjawab akuntan, khususnya akuntan publik adalah menjaga


konfidensialitas informasi klien.
b. Rekan seprofesi : ada 3 wujud tanggungjawab profesi akuntan yakni, tidak
melakukan perkataan dan perbuatan yang dapat merusak reputasi rekan seprofesi,
membangun komunikasi yang baik diantara sesama profesi akuntan Indonesia, dan
tidak diperkenankan mengadakan perikatan yang jenis atestesi dan periodenya sama
dengan perikatan yang dilakukan oleh akuntan yg lebih dulu ditunjuk.
c. Praktik-praktik yang lain : Akuntan publik tidak diperkenankan melakukan
tindakan atau ucapan yang mencemarkan nama baik profesi entah secara langsung
maupun tidak langsung berupa pencarian keuntungan pada periklanan, komisi, atau
rujukan serta membuat organisasi profesi tandingan.
WUJUD TANGGUNGJAWAB AKUNTAN

Wujud tanggungjawab akuntan secara umum terkait dengan 2


hal, yaitu :

a. Kemampuan Teknis
yang memadai
Menurut Hendi Prihanto, Tanggung
jawab dasar dalam kompetensi bagi
seorang auditor meliputi :
1. Perencanaan, pengendalian, dan
pencatatan
2. Pemahaman yang memadai
tentang system akuntansi
3. Memiliki Bukti Audit
4. Pengendalian internal
5. Peninjauan ulang laporan keuangan
WUJUD TANGGUNGJAWAB AKUNTAN

b. Kompetensi Etis

Kompetensi etis seorang auditor


diperlihatkan dengan tanggungjawab moral
dalam melaksanakan tugas. Tanggungjawab
ini meliputi kesadaran akuntan akan posisi
sebagai manusia bebas dari kepentingan.
Akuntan adalah pelayan publik, karena itu
arah tanggungjawab auditor pada
kepentingan umum. Prioritas kepentingan
umum ini menyebabkan hubungan akuntan
dengan klien bersifat impersonal.
TANGGUNGJAWAB AKUNTAN KEUANGAN

Tanggungjawab akuntan keuangan mencakup :


1. Menyusun laporan keuangan dari perusahaan secara integral
sehingga dapat digunakan oleh pihak internal maupun eksternal
perusahaan sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan
keputusan.
2. Membuat laporan keuangan yang sesuai dengan karakteristik
kualitatif laporan keuangan yaitu dapat dipahami, relevan,
materialitas, andal, disajikan secara jujur dan subtansial, lengkap
dan memadai, dapat pula diperbandingkan dengan menyertakan
pula kendala informasi yang relevan serta penyajian yang wajar.
TANGGUNGJAWAB AKUNTAN MANAJEMEN

Tanggungjawab akuntan manajemen berbeda dengan tanggungjawab


akuntan keuangan. Tugas akuntan manajemen lebih terkait dengan
penyajian informasi yang lebih mendalam dan detail. Peranannya
tidak kalah penting jika dibandingkan dengan akuntan
keuangan.Akuntan manajemen dituntut untuk bertindak jujur,
terpercaya, dan etis. Seiring tanggungjawab etis, Menurut Hendi
Prihantono, akuntan manajemen juga mempunyai tanggungjawab
teknis yang meliputi 5 aspek , yakni :
1. Aspek perencanaan
2. Aspek pengevaluasian
3. Aspek pengendalian
4. Aspek menjamin pertanggungjawaban sumber informasi
5. Aspek pelaporan eksternal
B. INDEPENDENSI / KEBEBASAN

1. pengertian

Secara negatif : situasi atau keadaan di mana


seseorang tidak terkait dengan pihak
manapun.
Secara positif : suatu keadaan di mana
seseorang berkesempatan menentukan
tindakannya.
2. Dua Jenis Independensi

a. Kebebasan Ekstensial b. Kebebasan Sosial

Kemampuan untuk menentukan dirinya Kebebasan ini dipahami sebagai keadaan di


sendiri dan mengakui diri sebagai mana seseorang tidak dibatasi untuk bertindak
pribadi yang otonom serta bersikap secara terpaksa oleh orang lain. Karena
dewasa dalam bertindak. kebebasan social dikaitkan dengan hidup
Esensi Kebebasan Ektensial : Bersama, maka kebebasan social sangat
1. Melibatkan Pertimbangan mungkin di batasi.
2. Mengedepankan nilai kebaikan Alasan pembatasan normatif :
3. Menghidupkan otonomi 1. Menyertakan pengertian
4. Menyertakan tanggung jawab 2. Memberi ruang bagi kebebasan ekstensial
3. Menjamin keadilan
4. Mengungkapkan dimensi sosial
Keterbatasan Kode Etik

Pengalaman di Alternatif lain Memerlukan evaluasi


lapangan
Demi nilai yang lebih tinggi, Akuntan harus mencari jalan Situasi yang berkembang dan
yang tidak termuat dalam kode keluar dari kesulitan di berubah membuat kode etik
etik, ada kalanya pengalaman lapangan. Di sini independensi perlu dievaluasi terus- menerus
di lapangan mengarahkan akuntan merupakan dasar untuk dan isinya disesuaikan dengan
akuntan harus memikirkan dan mencari solusi lain itu, yang bisa perkembangan
mengambil keputusan di luar jadi tidak ditampung dalam kode
batas kode etik. etik
Jenis – jenis Independensi Akuntan
1. Independensi sikap mental 2. Independensi penampilan
Adanya kejujuran dalam di dalam diri Independensi yang dipandang pihak=pihak yang
akuntan dalam mempertimbangkan berkepentingan terhadap perusahaan yang
fakta dan adanya pertimbangan objektif diaudit yang mengetahui hubungan antara
yang tidak memihak dalam menyatakan auditor dengan kliennya.
pendapatnya

3. Independensi praktis 4. Independensi profesi


Akuntan memberi kesan positif di depan
Upaya untuk mempertahankan sikap
public tentang profesi yang digeluti.
wajar atau tidak memihak dalam
perencanaan program, pelaksanaan
pekerjaan verifikasi, dan penyusunan
laporan hasil pemeriksaan.
Independensi ini mencakup tiga dimensi
: independensi penggunaan program,
independensi investigative dan
independensi pelaporan
Fungsi Independensi

Fungsi Pengawasan
Hubungan akuntan dengan kliennya bersifat
impersonal ( tidak langsung ). Akuntan menjadi
mediator bagi dua pihak, yakni klien dan
kepentingan publik. Dalam posisinya sebagai
mediator, auditor memiliki independensi yang Menghindari Bias
tinggi.
Dalam bisnis ada istilah “grey area”. Dalam
area ini sulit memilih mana yang benar dan
mana yang salah, mana yang boleh dan mana yg
tidak boleh karena perbedaan keduanya sangat
tipis. Situasi seperti ini harus dihindari oleh
seorang akuntan.
Kepentingan diri Reviu diri Ancaman Advokasi

Ancaman
Independensi

Ancaman kekerabatan Ancaman intimidasi


Pengamanan Terhadap Ancaman Independensi

1. Pengamanan melalui profesi,


legislasi atau regulasi
a. Persayaratn Pendidikan, pelatihan dan
pengalaman kerja
b. Persyaratan pengembangan profesi
2. Pengamanan kerja agar tidak
berkelanjutan terjadi fraud di lingkungan tempat
c. Peraturan tata Kelola korporasi
d. Standar-standar professional Pengamanan ini bervariasi dan luas, karena
e. Prosedur pemantauan dan pendisiplinan tergantung pada situasi tempat kerja.
profesi atau peraturan
f. Reviu eksternal oleh pihak ketiga yang
berwenang
Thank You
1. Mas Nanda : Aspek tanggung jawab teknis
apa saja ?
2. Mas Agus : prinsip integritas moral etika
profesi ? Apa bedanya dgn sikap
tanggungjawab?

Anda mungkin juga menyukai