Anda di halaman 1dari 16

TANGGUNG JAWAB DAN AKUNTABILITAS DALAM ASUHAN KEBIDANAN.

ETIKA PROFESSIONAL, NILAI, DAN DUKUNGAN HAM.

Lusy Pratiwi, S.Tr.Keb., M.K.M


Akuntabilitas Bidan

adalah pertanggungjawaban dan tanggung


gugat (accountability) atas semua tindakan
yang dilakukannya. Oleh karena itu, semua
tindakan yang dilakukan oleh bidan harus
berbasis kompetensi dan didasari suatu
evidence based.
Pembahasan:

Tanggung Jawab

Tanggung Gugat
Tanggung Jawab Bidan

Definisi Tanggung jawab:


Mengarah pada kinerja tindakan dari tugas,
mencakup tindakan para staf dalam
memberikan pelayanan kesehatan untuk
kesejahteraan pasien.
Sebagai tenaga professional, bidan
mempunyai tanggung jawab dalam
melaksanakan tugasnya. Seorang bidan
harus bisa mempertahankan tanggung
jawab atas tindakan yang dilakukannya
sehingga jika ada gugatan bidan bisa
menggunakan pertanggung jawaban
tersebut.
Tanggung jawab bidan
meliputi :
1. Tanggung Jawab Terhadap Peraturan
Perundang-undangan.
2. Tanggung Jawab Terhadap Pengembangan
Kompetensi.
3. Tanggung Jawab Terhadap Penyimpanan
Pendokumentasian
4. Tanggung Jawab Terhadap Klien dan Keluarganya
5. Tanggung Jawab Terhadap Profesi
6. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Tanggung Gugat Bidan

Tanggung gugat adalah istilah yang baru


berkembang untuk meminta pertanggung
jawaban seseorang karena kelalaiannya
menimbulkan kerugian bagi pihak lain.
Macam-macam tanggung gugat:
Liability in tort. Contractual liability.
Tanggung gugat jenis ini merupakan
tanggung gugat yang tidak didasarkan Tanggung gugat jenis ini muncul karena
atas adanya contractual obligation, tetapi adanya ingkar janji
atas perbuatan melawan hukum.
Strict liability Vicarious liability

Tanggung gugat jenis ini timbul akibat


Tanggung gugat jenis ini sering disebut kesalahan yang dibuat oleh bawahannya
tanggung gugat tanpa kesalahan (liability (subordinate).
whitout fault) mengingat seseorang harus
bertanggung jawab meskipun tidak
melakukan kesalahan apa-apa.
The United Kingdom
Central Council (UKCC)

“Setiap bidan yang


melaksanakan praktik
kebidanan bertanggung gugat
terhadap praktiknya dalam
lingkungan praktik apapun”.
Etika moral dan nilai dalam
praktik kebidanan
Sikap etis profesional bidan akan mewarnai dalam
setiap langkahnya, termasuk dalam mengambil
keputusan dalam merespon situasi yang muncul dalam
asuhan.
Etik merupakan suatu pertimbangan yang sistematis
tentang perilaku benar atau salah, kebajikan atau
kejahatan yang berhubungan dengan perilaku.
Klarifikasi nilai (Values) merupakan suatu proses
dimana seseorang dapat mengerti sistim nilai-nilai
yang melekat pada dirinya sendiri.
Fase Dalam Klarifikasi nilai-nilai
yang perlu dipahami oleh bidan:

Fase Pilihan
1. Kebebasan memilih kepercayaan serta menghargai
keunikan setiap individu.
2. Perbedaan dalam kenyataan hidup selalu ada
asuhan yang diberikan bukan hanya karena
martabat seseorang etapi hendaknya perlakuan
yang diberikan mempertimbangkan sebagaimana
kita ingin diperlakukan
3. Keyakinan bahwa penghormatan terhadap martabat
seseorang akan merupakan konsekuensi terbaik
bagi semua masyarakat.
Fase Penghargaan

1. Bangga dan bahagia dengan pilihan sendiri (Anda


merasa senang bilamengetahui asuhan yang anda
berikan dihargai pasien atau klien serta sejawat atau
supervisor memberikan pujian atas keterampilan
hubungan interpersonal yang terjadi).
2. Dapat mempertahankan nilai-nilai tersebut bila ada
seseorang yang tidak bersedia memperhatikan
martabat manusia sebagaimana mestinya.
Fase Tindakan
1. Gabungkan nilai-nilai tersebit ke dalam
pekerjaan sehari-hari.
2. Upayakan selalu konsisten untuk menghargai
martabat manusia dalam kehidupan pribadi dan
profesional sehingga timbul rasa sensitif atas
tindakan yang dilakukan.
Kriteria Perilaku
profesional
1. Bertindak sesuai dengan keahliannya dan didukung oleh
pengetahuan dan pengalaman sertag keterampilan
2. Bermoral tinggi
3. Berlaku jujur, baik kepada orang lain maupun kepada diri
sendiri
4. Tidak melakukan tindakan coba-coba yang tidak
didukung ilmu pengetahuan profesi
5. Tidak memberikan janji yang berlebihan
6. Tidak melakukan tindakan yang semata-mata didorong
oleh pertimbangan komersialMemegang teguh etika
profesi
7. Mengenali batas-batas kemampuan
8. Menyadari ketentuan hukum yang membatasi geraknya.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai