Anda di halaman 1dari 16

KERAHASIAAN PASIEN,

INFORMED CHOICE &


INFORMED CONSENT

Lusy Pratiwi, S.Tr.Keb., M.K.M


Apa itu Rahasia?
• Rahasia akan timbul apabila ada dua pihak
atau lebih yang terkait didalamnya
• Suatu rahasia asal mulanya diketahui hanya
oleh satu orang
• Rahasia medis berasal dari pasien itu
sendiri yang menceriterakan kepada nakes
tentang penyakitnya
RAHASIA MEDIS : rahasia
milik pasien
• Disimpan dalam rekam medis yang wajib
disimpan dengan baik
• Tidak dibaca atau diketahui isinya oleh
sembarang orang tanpa seijin pasiennya
Pasal 10 ayat (2) Permenkes
269/2008:
Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan,
dan riwayat pengobatan dapat dibuka dalam hal:
1.Untuk kepentingan kesehatan pasien;
2.Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan
hukum atas perintah pengadilan;
3.Permintaan dan/atau persetujuan pasien sendiri;
4.Permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan perundang-undangan;
dan
5.Untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis, sepanjang tidak
menyebutkan identitas pasien.
INFORMED CHOICE
• Menurut John M. Echols (Kamus
Inggris-Indonesia, 2003):
– Informed: telah diberitahukan, telah
disampaikan, telah diinformasikan.
– Choice: pilihan.
Secara umum informed choice:
memberitahukan atau menjelaskan
pilihan-pilihan yang ada kepada klien.
• Menurut Sara Wickham (2002):
Informed Choice adalah suatu keputusan
yang dibuat setelah melalui pertimbangan
matang terhadap bukti-bukti ilmiah yang
relevan. Keputusan tersebut dipengaruhi
oleh lingkungan, keyakinan, & pengalaman
orang tersebut.
• Sebelum meminta persetujuan klien mengenai
tindakan medik yang akan diambil, tenaga
kesehatan wajib memberi informasi yang jelas
mengenai alternatif pilihan yang ada, beserta
manfaat dan risiko yang menyertainya.
• Keberadaan tenaga kesehatan sangat penting
untuk terus mendampingi klien memilih &
memilah informasi yang tepat untuk mendukung
proses pengambilan keputusan yang tepat dan
tidak merugikan pihak manapun.
RAMBU-RAMBU DALAM
INFORMED CHOICE
• Informed choice bukan sekedar
mengetahui berbagai pilihan yang ada,
namun juga mengenai benar manfaat &
risiko dari setiap pilihan yang ditawarkan.
• Informed choice tidak sama dengan
membujuk atau memaksa klien mengambil
keputusan yang menurut orang lain baik
(meskipun dilakukan dengan cara “halus”).
CTH: Secara tidak sadar bidan sering kali
melakukan “pemaksaan” saat proses informed
choice, misalnya melalui ucapan sebagai berikut:
□ “Yah…jika hal itu terjadi pada saya,
maka saya akan…”.
Ingat bahwa bidan bukan klien, sebesar apapun
empati bidan terhadap penderitaan klien tidak akan
pernah sama, karena bidan tidak merasakan apa
yang dirasakan klien.

□ “Biasanya kami melakukan tindakan


medis X, karena hal itu sudah
merupakan kebijakan rumah sakit ini”.
Biasanya untuk mempercepat proses pengambilan
keputusan, bidan sering kali mengatasnamakan
rumah sakit, sehingga klien menuruti keinginan si
bidan.
□ “Sesuatu yang buruk akan menimpa
bayi anda bila anda tidak melakukan
tindakan X”.
Dengan melakukan tindakan ini, berarti secara tidak
langsung bidan telah memaksa klien dengan cara
menakut-nakuti klien sehingga akhirnya klien
menuruti keinginan bidan.
INFORMED CONSENT

• Menurut John M. Echols (Kamus


Inggris-Indonesia, 2003):
– Informed: telah diberitahukan, telah
disampaikan, telah diinformasikan.
– Consent: persetujuan yang diberikan
kepada seseorang untuk berbuat
sesuatu.
■ Menurut Jusuf Hanafiah (1999)
Informed consent adalah
persetujuan yang diberikan
pasien kepada dokter/bidan
setelah diberi penjelasan.
Perlu diingat: Informed consent
bukan sekedar formulir persetujuan
yang diberikan kepada pasien, juga
bukan sekedar tandatangan pihak
keluarga, namun merupakan proses
komunikasi.
■ Inti dari proses informed
consent adalah kesepakatan
antara tenaga kesehatan &
klien, sedangkan formulir hanya
merupakan pendokumentasian
hasil kesepakatan.

■ Informed consent harus


dilakukan setiap kali akan
melakukan tindakan medis,
sekecil apapun tindakan
tersebut.
Menurut Culver & Gert, 4 komponen
yg harus dipahami pd suatu consent:

■ Sukarela (voluntariness)
■ Informasi (information)
■ Kompetensi (competence)
■ Keputusan (decision
Pasien yang dinyatakan memiliki
kapasitas untuk memberi consent
apabila:
■ Pasien mampu memahami keputusan
medis berdasarkan berbagai informasi
yang ia peroleh
■ Persetujuan dibuat tanpa tekanan
■ Sebelum memberi consent, pasien harus
diberikan informasi yang memadai
(Informed choice)

Anda mungkin juga menyukai