PSAK 19
ASET TIDAK BERWUJUD
PSAK 19 memberikan definisi aset tidak berwujud sebagai aset nonmoneter teridentifikasi
tanpa wujud fisik, dengan demikian bahwa karakteristik utama sebuah aset takberwujud
yakni dapat diidentifikasi (identifiability), kemungkinan besar entitas akan memperoleh
manfaat ekonomik masa depan dari aset tersebut dan biaya perolehan aset tersebut dapat
diukur secara andal dan tidak mempunyai wujud fisik. Entitas dapat memilih apakah akan
menerapkan model biaya atau model revaluasian. Jika digunakan model biaya, maka aset
takberwujud dicatat dengan cara sbb: biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi amortisasi
dan akumulasi rugi penurunan nilai.
A. Karakteristik aset tidak berwujud adalah sebagai berikut:
1. Tidak memiliki bentuk fisik sehingga tidak dapat dilihat dan diraba.
2. Tidak termasuk instrumen keuangan, namun dapat menghasilkan nilai di masa
mendatang.
3. Bersifat jangka panjang serta tergolong subjek amortisasi.
4. Hanya bisa didapatkan melalui pengembangan atau pembelian aset lainnya secara
terpisah atau menjadi satu.
5. Digunakan secara tidak langsung dalam operasional perusahaan.
6. Sangat dipengaruhi oleh tindakan dan aktivitas kompetitor.
7. Tidak memiliki usia ekonomis atau masa pakai.
PERTEMUAN 20
INVESTASI JANGKA PANJANG
PSAK 13
Investasi jangka panjang adalah suatu penanaman modal yang dilakukan oleh suatu
perusahaan pada perusahaan lain dengan maksud untuk diperjualbelikan, sehingga
pendapatan lain di luar pendapatan operasional ataupun dengan maksud untuk menguasai
perusahaan yang bersangkutan.
1. Tujuan dilakukannya investasi jangka panjang dalam saham:
a. Melakukan pengawasan terhadap perusahaan lain.
b. Mendapat penghasilan yang tetap pada setiap periodenya.
c. Melakukan pembentukan dana khusus.
d. Menjamin keberlanjutan penyediaan bahan baku.
e. Menjaga hubungan baik antar perusahaan.
3. Deviden
Pembagian deviden dilakukan dengan cara membagi laba perusahaan kepada para pemegang
saham dengan jumlah deviden yang bergantung pada jumlah lembar saham yang dimilikinya.
PERTEMUAN 21
ASET DONASI DAN ASET LAINNYA
PSAK 61
PSAK 61 menyangkut hibah dan bantuan pemerintah, dimana pada buku terbitan IAI,
bantuan pemerintah adalah tindakan pemerintah yang dirancang untuk memberikan manfaat
ekonomi secara spesifik kepada satu entitas atau beberapa entitas yang memenuhi kualifikasi
tertentu.
Bantuan pemerintah adalah tindakan oleh pemerintah yang dirancang untuk
memberikan manfaat ekonomi spesifik kepada satu entitas atau beberapa entitas yang
memenuhi syarat atas kriteria tertentu. Bantuan pemerintah untuk tujuan Pernyataan ini tidak
mencakup manfaat yang diberikan secara tidak langsung melalui tindakan yang
mempengaruhi kondisi perdagangan umum, seperti penyediaan/atau pembangunan
infrastruktur di daerah yang sedang berkembang atau pemberlakuan batasan perdagangan
terhadap pesaing.
Hibah pemerintah adalah bantuan oleh pemerintah dalam bentuk pengalihan sumber
daya kepada entitas sebagai imbalan atas kepatuhan entitas di masa lalu atau masa depan
sesuai dengan kondisi tertentu yang berkaitan dengan aktivitas operasi entitas tersebut. Hibah
pemerintah tidak termasuk jenis bantuan pemerintah yang tidak memiliki nilai yang memadai
bagi entitas dan transaksi dengan pemerintah yang tidak dapat dibedakan dari transaksi
perdagangan normal entitas.
Hibah terkait dengan aset adalah hibah pemerintah yang kondisi utamanya adalah
bahwa entitas yang memenuhi syarat harus melakukan pembelian, membangun atau
memperoleh aset jangka panjang lainnya. Kondisi tambahan mungkin juga ditetapkan dengan
membatasi jenis atau lokasi atau periode aset tersebut diperoleh atau dimiliki.
1. Pengertian Aset Donasi dan Penyajian
Donasi atau menggalang dana adalah suatu wadah untuk mengumpulkan dana atau
uang yang mempunyai sifat sukarela tanpa adanya batasan dan tidak mengharapkan imbalan
ataupun keuntungan. Donasi adalah suatu pemberian yang mempunyai sifat sukarela dengan
tanpa adanya imbalan bersifat keuntungan, walaupun pemberian donasi dapat berupa
makanan, barang, pakaian, mainan ataupun kendaraan akan tetapi tidak selalu demikian, pada
peristiwa darurat bencana atau dalam keadaan tertentu lain.
Pengungkapan
Hal-hal yang harus diungkapkan, antara lain:
1) Rincian aktiva lain-lain;
2) Kebijakan akuntansi.