Anda di halaman 1dari 5

PERTEMUAN 18 DAN PERTEMUAN 19

PSAK 19
ASET TIDAK BERWUJUD
PSAK 19 memberikan definisi aset tidak berwujud sebagai aset nonmoneter teridentifikasi
tanpa wujud fisik, dengan demikian bahwa karakteristik utama sebuah aset takberwujud
yakni dapat diidentifikasi (identifiability), kemungkinan besar entitas akan memperoleh
manfaat ekonomik masa depan dari aset tersebut dan biaya perolehan aset tersebut dapat
diukur secara andal dan tidak mempunyai wujud fisik. Entitas dapat memilih apakah akan
menerapkan model biaya atau model revaluasian. Jika digunakan model biaya, maka aset
takberwujud dicatat dengan cara sbb: biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi amortisasi
dan akumulasi rugi penurunan nilai.
A. Karakteristik aset tidak berwujud adalah sebagai berikut:
1. Tidak memiliki bentuk fisik sehingga tidak dapat dilihat dan diraba.
2. Tidak termasuk instrumen keuangan, namun dapat menghasilkan nilai di masa
mendatang.
3. Bersifat jangka panjang serta tergolong subjek amortisasi.
4. Hanya bisa didapatkan melalui pengembangan atau pembelian aset lainnya secara
terpisah atau menjadi satu.
5. Digunakan secara tidak langsung dalam operasional perusahaan.
6. Sangat dipengaruhi oleh tindakan dan aktivitas kompetitor.
7. Tidak memiliki usia ekonomis atau masa pakai.

B. Jenis-Jenis Aset Tidak Berwujud

a. Asset Tidak Berwujud Terkait Dengan Pemasaran


Merek dagang atau nama dagang (Trade Mark and Brand Name), nama domain internet, dan
Perjanjian nonkompetisi. Merek Dagang dan Nama Merek Merek dagang adalah simbol
visual, gambar atau merek, dalam bentuk kata, atau kelompok huruf, atau kombinasi dari
semuanya, atau label yang diadopsi dan digunakan oleh organisasi.
b. Asset Tidak Berwujud Terkait Pelanggan: Daftar Pelanggan, Pesanan, Backlogs Produksi,
dan Hubungan Pelanggan Kontrak dan Non Kontrak.
c. Asset Tidak Berwujud Terkait Dengan Artistik
Hak kepemilikan terkait dengan permainan, karya sastra, karya musik, gambar, foto, dan
materi video audiovisual. Hak eksklusif ini dilindungi oleh adanya hak cipta. Hak
cipta/copyright diberikan oleh badan hukum kepada pemegang hak cipta, yang memiliki hak
eksklusif untuk menerbitkan, memproduksi dan menjual karya seni, musik, atau sastra.
Pemegang hak cipta dapat menjual haknya kepada penerbit atau pihak lain yang
berkepentingan dengan materi hak cipta. Jika hak cipta dibeli dari pihak lain, dicatat pada
biaya perolehan, dalam perlakuan akuntansi. Tetapi jika hak cipta dikembangkan oleh
perusahaan itu sendiri, biaya seperti biaya hukum dan biaya terkait lainnya untuk
mengamankannya dicatat oleh unit bisnis.
d. Asset Tak Berwujud Terkait Dengan Teknologi
Berkaitan dengan inovasi atau kemajuan teknologi, contohnya adalah teknologi yang
dipatenkan. Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh badan hukum kepada penemu
produk atau proses dengan maksud untuk melindungi hak penemu dari gangguan orang lain.
e. Goodwill
Goodwill muncul karena berbagai alasan seperti kualitas tenaga kerja yang tinggi,
fasilitas infrastruktur yang baik, keunggulan lokasi dan keunggulan nama merek yang mapan,
loyalitas pelanggan, hubungan karyawan yang baik, dan manajemen yang baik. Goodwill
dapat dibeli atau diperkirakan. Goodwill yang dibeli timbul ketika suatu perusahaan
mengakuisisi bisnis lain dan membayar harga yang melebihi nilai pasar.\
f. Waralaba
Waralaba adalah sistem ritel untuk mendistribusikan barang atau jasa melalui outlet
tertentu; pada dasarnya waralaba adalah lisensi merek dagang, yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk memasarkan produk atau jasa tertentu di bawah nama merek atau merek
dagang menurut syarat dan ketentuan perjanjian lisensi yang telah ditentukan.

C. Pengakuan Aset Tak Berwujud


PSAK 19 (2018) menjelaskan bahwa kriteria pengakuan asset tak berwujud merupakan
sebagai berikut :
a) Kemungkinan besarnya entitas yang diperoleh manfaat ekonomis masa depan dari suatu
asset.
b) Biaya perolehan asset bisa diukur dengan handal.

D. Penilaian Aset Tidak Berwujud


1) Pendekatan Biaya/Cost Approach
Penilaian aset tidak berwujud dimungkinkan berdasarkan 'biaya untuk membuat' atau
berapa biaya untuk menciptakan kembali jenis aset yang serupa, dengan daya tarik konsumen
atau utilitas komersial yang setara.
2) Pendekatan Pasar/Market Approach
Pendekatan pasar juga dikenal sebagai pendekatan 'perbandingan penjualan di mana
nilai wajar aset tidak berwujud ditentukan dengan membuat perbandingan dengan penjualan
actual aset serupa
3) Pendekatan Pendapatan

E. Pengertian Penurunan Nilai Aset Tidak Berwujud


Penurunan nilai aset tidak berwujud merupakan penyusutan terhadap aset tak
berwujud . Aset tak berwujud turun nilainya (impaired) ketika perusahaan tidak dapat
memulihkan jumlah tercatat aset melalui penggunaan atau dengan penjulan aset.

F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penurunan Nilai Aset Tidak Berwujud


a. Umur Manfaat
Umur manfaat aset adalah periode waktu suatu aset tak berwujud dimanfaatkan oleh
perusahaan. Untuk aset tak berwujud yang mempunyai landasan hukum juga mempunyai
umur hukum. Karena itu, umur manfaat aset tak berwujud tidak boleh melebihi umur
hukum yang ditetapkan oleh UU suatu negara, kecuali hak hukum tersebut dapat diperbaharui
dan pasti diperoleh lagi.
b. Biaya Perolehan
Biaya perolehan merupakan nilai aset tak berwujud seperti yang telah dijelaskan pasa sub bab
sebelumnya.
c. Nilai Sisa/Residu
Nilai residu aset tak berwujud dengan umur manfaat tak terbatas diasumsikan sama dengan
nol
d. Metode Amortisasi
Aset tak berwujud harus diamortisasi dengan metode yang dapat mencerminkan konsumsi
manfaat ekonomis. Jika metode tersebut tidak dapat ditentukan dengan andal, maka
digunakan metode garis lurus. Dengan metode ini total biaya perolehan aset tak berwujud
akan dikurangi dengan nilai sisa lalu dibagi dengan umur manfaat aset tak berwujud tersebut.
G. Kategori Aset Tidak Berwujud
a. Aset Tak Berwujud Yang Mempunyai Umur Manfaat Terbatas
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 19, Revisi 2015) menegaskan bahwa aset tak berwujud
yang masa manfaatnya terbatas harus diamortisasi secara sistematis selama masa manfaatnya
dan dikenai uji penurunan nilai bila ada indikasi penurunan nilai.
b. Aset Tak Berwujud Yang mMempunyai Umur Manfaat Tak Terbatas
Aset tak berwujud yang mempunyai umur manfaat tidak terbatas, Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK19, Revisi 2015) menegaskan bahwa aset tak berwujud dengan umur
manfaat tidak terbatas tidak boleh diamortisasi tetapi akan dikenai uji penurunan nilai
sedikitnya setahun sekali walaupun tidak ada indikasi penurunan nilai.

PERTEMUAN 20
INVESTASI JANGKA PANJANG
PSAK 13
Investasi jangka panjang adalah suatu penanaman modal yang dilakukan oleh suatu
perusahaan pada perusahaan lain dengan maksud untuk diperjualbelikan, sehingga
pendapatan lain di luar pendapatan operasional ataupun dengan maksud untuk menguasai
perusahaan yang bersangkutan.
1. Tujuan dilakukannya investasi jangka panjang dalam saham:
a. Melakukan pengawasan terhadap perusahaan lain.
b. Mendapat penghasilan yang tetap pada setiap periodenya.
c. Melakukan pembentukan dana khusus.
d. Menjamin keberlanjutan penyediaan bahan baku.
e. Menjaga hubungan baik antar perusahaan.

2. Pencatatan Investasi Dalam Saham


a. Persentase Pemilikan Kurang Dari 20% Investasi saham dengan jumlah kepemilikan
dibawah 20% memiliki perbedaan dalam perlakuan akuntansi sebagai berikut:
1) Saham tersedia untuk dijual
2) Saham untuk diperdagangkan

b. Persentase Pemilikan 20%-50%


Pemegang saham yang kepemilikannya sebesar 20%-50% dari seluruh saham yang beredar
akan mencatat investasinya dengan metode equitas. Metode equitas adalah metode akuntansi
yang mencatat investasi saham sebesar harga perolehannya.

3. Deviden
Pembagian deviden dilakukan dengan cara membagi laba perusahaan kepada para pemegang
saham dengan jumlah deviden yang bergantung pada jumlah lembar saham yang dimilikinya.

4. Penjualan atau Pelunasan Kembali Saham


Adakalanya investor menjual Kembali saham yang dimilikinya untuk tujuan jangka Panjang
kepada pihak lain, atau biasanya perusahaan yang menerbitkan saham tersebut melakukan
pembelian Kembali atas sahamnya yang sudah dijual.
5. Pertukaran Saham
Jika saham-saham yang dimiliki untuk tujuan jangka panjang ditarik kembali oleh perusahaan
dan ditukar dengan saham jenis lain, maka saham baru yang diterima dicatat sebesar harga
pasarnya.

6. Pengertian Investasi Jangka Panjang Obligasi


Surat obligasi merupakan surat pengakuan utang oleh pihak yang mengeluarkan surat
obligasi kepada pihak yang membeli (investor). Surat obligasi menunjukkan jumlah nominal,
bunga dan tanggal pembayarannya dan perjanjian-perjanjian lain.

7. Amortisasi Agio dan Akumulasi Disagio


Agio atau disagio adalah selisih harga beli obligasi dengan nilai nominal. Agio /disagio
obligasi ini akan diamortisasi/diakumulasi selama umur obligasi. Apabila persentasi bunga
obligasi melebihi tingkat bunga di pasar, maka harga jual obligasi akan di atas nilai nominal
disebut agio sedangkan bunga obligasi yang rendah daripada tingkat bunga di pasar maka
harganya di bawah nilai nomial disebut disagio.

8. Pencatatan Investasi Dalam Obligasi


Pembelian obligasi yang dilakukan untuk tujuan jangka Panjang, dilakukan pencatatan
dengan menggunakan harga perolehannya yaitu dengan memperhitungkan harga beli serta
seluruh biaya pembelian seperti biaya meterai, komisi, dan lain sebagainya.

9. Penjualan Obligasi Sebelum Tanggal Jatuh Tempo


Nilai buku obligasi dihitung dengan cara:
a. Nilai perolehan obligasi ditambah dengan akumulasi disagio sampai tanggal penjualan,
b. Nilai perolehan obligasi dikurang dengan amortisasi agio sampai tanggal penjualan.

PERTEMUAN 21
ASET DONASI DAN ASET LAINNYA
PSAK 61
PSAK 61 menyangkut hibah dan bantuan pemerintah, dimana pada buku terbitan IAI,
bantuan pemerintah adalah tindakan pemerintah yang dirancang untuk memberikan manfaat
ekonomi secara spesifik kepada satu entitas atau beberapa entitas yang memenuhi kualifikasi
tertentu.
Bantuan pemerintah adalah tindakan oleh pemerintah yang dirancang untuk
memberikan manfaat ekonomi spesifik kepada satu entitas atau beberapa entitas yang
memenuhi syarat atas kriteria tertentu. Bantuan pemerintah untuk tujuan Pernyataan ini tidak
mencakup manfaat yang diberikan secara tidak langsung melalui tindakan yang
mempengaruhi kondisi perdagangan umum, seperti penyediaan/atau pembangunan
infrastruktur di daerah yang sedang berkembang atau pemberlakuan batasan perdagangan
terhadap pesaing.
Hibah pemerintah adalah bantuan oleh pemerintah dalam bentuk pengalihan sumber
daya kepada entitas sebagai imbalan atas kepatuhan entitas di masa lalu atau masa depan
sesuai dengan kondisi tertentu yang berkaitan dengan aktivitas operasi entitas tersebut. Hibah
pemerintah tidak termasuk jenis bantuan pemerintah yang tidak memiliki nilai yang memadai
bagi entitas dan transaksi dengan pemerintah yang tidak dapat dibedakan dari transaksi
perdagangan normal entitas.
Hibah terkait dengan aset adalah hibah pemerintah yang kondisi utamanya adalah
bahwa entitas yang memenuhi syarat harus melakukan pembelian, membangun atau
memperoleh aset jangka panjang lainnya. Kondisi tambahan mungkin juga ditetapkan dengan
membatasi jenis atau lokasi atau periode aset tersebut diperoleh atau dimiliki.
1. Pengertian Aset Donasi dan Penyajian
Donasi atau menggalang dana adalah suatu wadah untuk mengumpulkan dana atau
uang yang mempunyai sifat sukarela tanpa adanya batasan dan tidak mengharapkan imbalan
ataupun keuntungan. Donasi adalah suatu pemberian yang mempunyai sifat sukarela dengan
tanpa adanya imbalan bersifat keuntungan, walaupun pemberian donasi dapat berupa
makanan, barang, pakaian, mainan ataupun kendaraan akan tetapi tidak selalu demikian, pada
peristiwa darurat bencana atau dalam keadaan tertentu lain.

Pengakuan, Pengukuran, dan Penyajian Aset Lain-Lain


1) Asset lain-lain diakui ketika asset tersebut diperoleh senilai biaya perolehannya
2) Asset lain-lain disajikan dengan cara digabung, namun jika nilainya material asset lain-lain
akan disajikan secara tersendiri pada laporan posisi keuangan

Pengungkapan
Hal-hal yang harus diungkapkan, antara lain:
1) Rincian aktiva lain-lain;
2) Kebijakan akuntansi.

Anda mungkin juga menyukai